cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan (Osteochilus Vittatus) Ari Azhari; Zainal A. Muchlisin; Irma Dewiyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.761 KB)

Abstract

ABSTRACT            The objective of the present study was to determine the optimal stocking density of  fishserukan (Osteochilus vittatus)to improve survival and growth performance. The study was conducted in Unit pembenihan Rakyat (UPR) Menasah Krueng Village, District Beutong, Nagan Raya. The completely randomized design was used in this study consisting of 6 treatments with 5 replicates. The fish fed two times a day on 08.00 AM  and  04:00 PM at feeding level of  5% of body weight of fish. The commercial feed contains 39%-41 % crude protein used in this study. The ANOVA test  showed that the stocking density gave a significant affect on the growth performance, specific growth rate and daily growth rate (P0,05), but did not give a significant effect on the survival (P 0.05).The Duncans test showed  that the highest growth rate, specific growth rate and daily growth rate were found at stocking density of 5 fish / m2,this value was significant different compared to other treatments. It is concluded that the optimal density at seurukan fish was 5 fish/m2. Keyword :Stocking density, growth, survival,seurukan fish(Osteochilus vittatus). ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat penebaran yang optimal pada benih ikan seurukan (Osteochilus vittatus) untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.Penelitian ini dilaksanakan di kolam Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) Desa Menasah Krueng, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada waktu pagi (pukul 08.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00 WIB) sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan. Pakan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan komersil  F1000 dengan kandungan protein 39% - 41%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai padat penebaran yang berbeda antara perlakuan berpengaruhnyata terhadap pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan harian (LPH), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup (P0,05). Hasil uji lanjut DUNCAN menunjukkan bahwa nilai  pertumbuhan bobot, pertumbuhan spesifik (SGR) dan pertumbuhan harian (LPH) terbaik terdapat pada perlakuan padat penebaran 5 ekor/m2, nilai pada perlakuan ini berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa padat penebaran 5 ekor/m2  merupakan padat penebaran yang optimal terhadap benih ikan serukan (Osteochilus vittatus).Kata Kunci :Padat penebaran, pertumbuhan, kelangsungan hidup, ikan seurukan (Osteochilus vittatus).
Pengaruh Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap Mortalitas Argulus sp. Pada Ikan Maskoki (Carassius auratus) Kinang Kinang; Sayyid Afdhal El-Rahimi; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.994 KB)

Abstract

The objective of this research was to determine the effect of Areca catechu seed extract on the mortality of Argulus sp. that infected goldfish (Carassius auratus). The research was conducted at Marine Biology Laboratory, Marine and Fisheries Faculty, Syiah Kuala University from July to August 2016. This study used the completely randomized design with 11 treatments of extract concentrations: 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, and 100 ppm and three repetitions. The result of ANOVA showed that the extract gave the effect on the mortality of Argulus sp. The optimum concentration was obtained at 40 ppm of extract concentration with the mortality of Argulus sp. up to 100 %.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji pohon pinang (Areca catechu) terhadap mortalitas Argulus sp. pada ikan Maskoki (Carassius auratus). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Laut Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, pada bulan Juli 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 11 perlakuan konsentrasi ekstrak : A (0 ppm), B (10 ppm), C (20 ppm), D (30 ppm), E (40 ppm), F (50 ppm), G (60 ppm), H (70 ppm), I (80 ppm), J (90 ppm), K (100 ppm) dan 3 ulangan. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak biji pohon pinang berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap mortalitas ektoparasit Argulus sp. Konsentrasi optimal diperoleh pada perlakuan 40 ppm dengan nilai mortalitas Argulus sp. mencapai 100%. 
KAJIAN HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DAN IKAN BELANAK (Mugil cephalus) YANG TERTANGKAP DI SUNGAI MATANG GURU, KECAMATAN MADAT, KABUPATEN ACEH TIMUR Zainal Muttaqin; Irma Dewiyanti; Dwinna Aliza
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.667 KB)

Abstract

This research examines the length weight relationship and condition factor of tilapia and mugil fish caught in Matang Guru River, East Aceh District, Aceh. The purpose of this research was to know the relationship and condition factor for both types of fish caught in Matang Guru river, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Fish obtained was tilapia (Oreocromis niloticus) and mugil (Mugil cephalus) fish. Sampling was done in March to April 2015, by using nets. The results showed that tilapia and mugil fish growth pattern has a negative allometric (long multiplication faster compared to value added weights). In addition, the relative weight condition factor showed the figures above 100 (categorized as good waters).  Penelitian ini mengkaji tentang hubungan panjang berat dan faktor kondisi ikan nila dan ikan belanak yang tertangkap di Sungai Matang Guru, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang berat dan faktor kondisi kedua jenis ikan yang tertangkap di Sungai Matang Guru, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Ikan yang didapat yaitu ikan nila (Oreocromis niloticus) dan ikan belanak (Mugil cephalus). Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2015, dengan menggunakan jaring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila dan ikan belanak memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif (pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bobot). Selain itu, faktor kondisi berat relatif menunjukkan angka di atas 100 (dikategorikan perairan yang baik).
Studi Kematangan Gonad Bulu Babi Di Kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar Nanda S. Putra; Widya Sari; Muhammadar Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.186 KB)

Abstract

This study was conducted from November until December 2016. The location of the research implementation was in the beach area of Mesjid Raya District, Aceh Besar. The research method used was transect method. At each station, transect was made with the length of 25 meters and width of 10 meters. The transect rope was stretched with a5 meters distance from the perpendicular shoreline from the position of lowest tide point to the direction of the reef will. The measured parameters were the diameter of the shell body, the weight of the body, The Maturity Index of the Gonads (IKG) and The Maturity Level of the Gonads (TKG).TKG was determined based on the morphology of the gonads. Data were analyzed descriptively. The types of sea urchins found on the beach area ofMesjid Raya District in Aceh Besar Regency were Tripneutes gratilla, Echinothrix calamaris, Echinometra vanbrunti, Diadema setosum and Toxopneustes pileolus with a total of 66 individuals which comprised of 41 male urchin individuals and 25 female urchin individuals. All types of urchins can be found on theAhmad Rhangmanyang Beach with a total of 24 male individuals and 17 female individuals, whereas only three types of E. calamaris, E. vanbrunti, and D. Setosumcan be obtained from Lamreh Beach, with the total number of 17 male individuals and 8 female individuals. There was a diversity of gonads maturity between the individuals and the type of urchins that was found.       Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November sampai bulan Desember 2016. Adapun lokasi pelaksanakan penelitian tersebut di kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode transek. Pada setiap stasiun dibuat transek dengan ukuran panjang 25 m dan lebar 10 m. Tali transek ditarik dengan jarak 5 meter dari bibir pantai yang tegak lurus dari posisi titik surut terendah ke arah tubir karang.Parameter yang diukur adalah diameter cangkang tubuh, bobot tubuh, Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG).TKG ditetapkan berdasarkan morfologi gonad. Data dianalisis secara deskriptif.Jenis bulu babi yang ditemukan pada Kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar adalah Tripneutes gratilla, Echinothrix calamaris, Echinometra vanbrunti, Diadema setosum dan Toxopneustes pileolus dengan jumlah total 66 individu yang terdiri dari 41 individu bulu babi jantan dan 25 individu bulu babi betina. Seluruh jenis bulu babi tersebut dapat ditemukan di Pantai Ahmad Rhangmanyang dengan jumlah 24 individu jantan dan 17 individu betina,  sedangkan di Pantai Lamreh diperoleh hanya tiga jenis saja yaitu E. calamaris, E. vanbrunti, D. setosumdengan jumlah 17individu jantan dan 8 individu betina.Terdapat keragaman kematangan gonad antar individu maupun jenis bulu babi yang ditemukan. 
Analisis Logam Pb, Mn, Cu dan Cd Pada Sedimen di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat Desi Warni; Sofyatuddin Karina; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.979 KB)

Abstract

The presence of heavy metals in sediments can be a pollutant when its consentration passes the thresshold on the standart quality. The objective of the study was to evaluate heary metal consentration in sediment on Jetty port Meulaboh. Sampels of marine sediment were analyzed at Laboratory of BARISTAND by AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Analysis of heavy metals were conducted in the laboratory include Lead (Pb), Mangan (Mn), Copper (Cu) and Cadmium (Cd). Results of laboratory analysis indicatea that Cd was not detected at three Stations, lead (Pb) consentration at Station 1 112,76 mg/kg and Cu at Station 3 288,7 mg/kg were identified passed the thresshold on the standart quality. While, Mn consentration were identified at 3 Stations passed the thresshold based on the standart quality of Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC, 2000).Keberadaan logam berat pada sedimen dapat menjadi polutan apabila kandungannya melebihi ambang batas yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji kandungan logam berat pada sedimen di Pelabuhan Jetty Meulaboh. Sampel sedimen di analisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) di BARISTAND. Analisis logam berat yang dilakukan di laboratorium meliputi timbal (Pb), mangan (Mn), tembaga (Cu) dan cadmium (Cd).  Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa Cd tidak terdeteksi pada sedimen di tiga Stasiun pengamatan. Logam Pb pada Stasiun 1 sebesar 112,76 mg/kg dan logam Cu pada Stasiun 3 sebesar 288,7 mg/kg telah melewati ambang batas baku mutu. Sementara Logam Mn pada 3 Stasiun pengamatan telah melewati baku mutu yang ditetapkan oleh Australian and New Zealand Environment and Conservation Council (ANZECC, 2000). 
Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Embrio Penyu Lekang (Lepidochelysolivacea) Di Lhok Pante Tibang Syiah Kuala, Banda Aceh Fitri Rianda; Widya Sari; Muhammadar Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.561 KB)

Abstract

ABSTRACTThis is a study of the influence of shade on the growth of the olive ridley turtle’s embryo (Lepidochelys olivacea) in Lhok Pante Tibang, Syiah Kuala Banda Aceh with the purpose of getting an overview about the influence of shade and incubation period to the stages of growth of olive ridley turtle’s embryo. Sampling was done in Lhok Pante Tibang, Syiah Kuala Subdistrict Banda Aceh in January-April of 2016. This research uses the Complete Random Disposition (Rancangan Acak Lengkap), the factorial were of 2 factors of treatment, shade treatment and incubation period. Shade treatment consisted of semi-naturalopen nests with 70% of paranet shade. Incubation period consisted of the incubation of 5, 10, 20 and 40 days, every combination of treatment consisted of five repetitions (five eggs). The parameters measured covered the diameter of the egg, the egg weight, the length of the embryo, the weight of the embryo, temperature, rate of water sand and the intensity of the light. The research’s data result were analyzed by Analysis of Variant (ANOVA), and then followed by a Tukey test. The results of the research showed that there are olive ridley turtle’s eggs which were fertilized and not fertilized by doing the shade treatment and incubation period. Environmental factor that were measured is the average value of the rate of water in shaded nest  3 ± 1 % no shade 4 ± 3, the temperature of the air was 29,66 ± 4,24 oC, the temperature of the shaded soil 30,71 ± 6,45 oC, with no shade 33,52 ± 2,20 oC, the intensity of the light at 06.00 WIB with shade 90 ± 85,24 no shade 74,2 ± 44, the intensity of the light at 14.00 WIB with no shade 32385,71 ± 2542,59, no shade 64371,43 ± 34055,28. The condition of the beach where the turtle laid eggs had a big influence on the growth of olive ridley turtle’s embryo.Keywords : Olive Ridley Turtle (Lepidochelys olivacea), Embryo, Lhok Pante Tibang. ABSTRAKKajian tentang pengaruh naungan terhadap pertumbuhan embrio penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Lhok Pante Tibang Syiah Kuala, Banda Aceh, ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh naungan dan periode inkubasi terhadap tahapan pertumbuhan embrio penyu lekang. Pengambilan sampel dilakukan di Lhok Pante Tibang, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh pada bulan Januari-April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktorial 2 faktor perlakuan, perlakuan naungan dan periode inkubasi. Perlakuan naungan terdiri atas sarang semi alami terbuka dan bernaungan jaring paranet 70%. Perlakuan periode inkubasi terdiri atas inkubasi 5, 10, 20 dan 40 hari, tiap kombinasi perlakuan terdiri dari lima ulangan (lima butir telur). Parameter yang diukur meliputi diameter telur, berat telur, panjang embrio, berat embrio, suhu, kadar air pasir dan intensitas cahaya. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analisis of Varian (ANOVA), yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat telur penyu lekang yang terbuahi dan tidak terbuahi perlakuan naungan dan periode inkubasi. Faktor lingkungan yang diukur adalah rata-rata nilai kadar air sarang bernaungan 3 ± 1 % tidak ada naungan 4 ± 3, Suhu udara 29,66 ± 4,24oC, suhu tanah ada naungan 30,71 ± 6,45 oC, tidak ada naungan 33,52 ± 2,20 oC, intensitas cahaya ada naungan pukul 06.00 WIB 90 ± 85,24 tidak ada naungan 74,2 ± 44, intensitas cahaya pukul 14.00 WIB ada naungan 32385,71 ± 2542,59 tidak ada naungan 64371,43 ± 34055,28. Kondisi pantai peneluran penyu sangat mempengaruhi terhadap perkembangan embrio penyu lekang.Kata Kunci : Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Embrio, Lhok Pante Tibang.
Uji Mikrobiologi Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Yang Didistribusikan Di Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Lampulo Dan Oleh Pedagang Ikan Keliling (Pik) Di Kota Banda Aceh Ryansyah Putra Affandi; Teuku Reza Ferasyi; Sofyatuddin Karina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the quality of fresh little tuna which retailed at fish landing site (TPI) of Lampulo and by traditional mobile fish retailers (PIK) in Banda Aceh. The study was conducted by sampling fish from fish seller in TPI and PIK from February to May 2016. Sample was collected by purposive sampling. Number of fish sellers interrupt in this study was three fish sellers in TPI and three fish sellers in PIK. In each fish seller was collected as many as three fish as sample for testing of microbial contamination. The selected fish seller were interviewed using a structured questionnaire. Fish samples were tested for microbiological test used timeframe. The bacteria were at little tuna (Euthynnus affinis). Sampling was repeated twice in each fish seller. The results showed that the level of microbial contamination contained in TPI Lampulo (8,8x103 CFU/g) was classified under standart of SNI (5x105 CFU/g) that compared to PIK (1,1x107 CFU/g). Then the fish sold by PIK were found the level of microbial contamination above threshold SNI.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang didistribusikan di tempat pelelangan ikan (TPI) Lampulo dan oleh Pedagang Ikan Keliling (PIK) di Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan pada bulan Febuari hingga Mei 2016. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel ikan dari pedagang di TPI dan PIK. Sampel diambil secara purpossive sampling. Jumlah pedagang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah tiga pedagang di TPI dan tiga orang PIK. Pada tiap-tiap pedagang diambil sebanyak tiga ekor ikan sebagai sampel untuk diuji cemaran mikroba. Terhadap pedagang ikan yang terpilih juga diwawancarai menggunakan kuisioner terstruktur. Sampel ikan diuji dengan uji mikrobiologi yang digunakan adalah parameter jumlah mikroba yang terdapat pada ikan tongkol (Euthynnus affinis). Pengambilan sampel diulang sebanyak dua kali per jenis pedagang. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat cemaran mikroba yang terdapat di TPI Lampulo (8,8x103 CFU/g) tergolong di bawah SNI (5,0x105 CFU/g) dibandingkan dengan ikan yang didistribusikan oleh pedagang ikan keliling di Kota Banda Aceh (1,1x107 CFU/g). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ikan yang dijual oleh PIK melebihi cemaran mikroba standar SNI.
Hubungan Lebar Karapas dan Berat Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Serta Faktor Kondisi di Perairan Aceh Singkil Kasril Kasril; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

The objectives of this research were to examine the relationship between carapace width and body weight of mangrove crab (Scylla serrata), and condition factors and sex ratio of mangrove crab in Aceh Singkil waterworks. This research was conducted from January 2017 until February 2017 at Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Singkil, and Kecamatan Singkil Utara. The method of research was used census method. The samples of mangrove crab have used the catch result of fisherman during 30 days in Aceh Singkil waterworks. was obtained b value of Kecamatan Kuala Baru was b=2.66, Kecamatan Singkil was b=2.34 and Kecamatan Singkil Utara was b=2.21. From the three research locations of mangrove crab, it had negative allometric growth properties. The number of relative weight condition factor (wr) for Kecamatan Kuala Baru was 66.48-263.34 (average 5.83), Kecamatan Singkil was 5.14-6.57 (average 5.70) and Kecamatan Singkil Utara was 5.08-5.95 (average 5.70). Based on the survey of sex-ratio in Kecamatan Kuala Baru mas 1:1.33, Kecamatan Singkil was 1: 1.5 and Kecamatan Singkil Utara was 1: 2.8. This study was showed the sex-ratio of both types of mangrove crab was still in the balance.       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lebar karapas dan berat  kepiting bakau (Scylla serrata) serta faktor kondisi dan sex-ratio kepiting bakau di perairan Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada bulan  Januari sampai Februari 2017 di Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Singkil dan Kecamtan Singkil Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus.Sampel kepiting bakau yang digunakan adalah hasil tangkapan para nelayan selama 30 hari yang tertangkap di perairan Aceh Singkil. nilai b Kecamatan Kula baru diperoleh nilai b = 2,66, Kecamatan Singkil b = 2,34 dan Kecamtan Singkil Utara b = 2,21. Dari ketiga lokasi penelitian kepiting bakau (Scylla sp.) tersebut mempunyai sifat pertumbuhan alometrik negative. Nilai faktor kondisi berat relatif (Wr) untuk perairan Kuala Baru 66,48-263,34 (rata-rata 105,70) Singkil 70,29-152,89 (rata-rata 104,58) dan Singkil Utara 74,58-145,44 (rata-rata 105,72) dapat diartikan perairan tersebut masih mendukung untuk pertumbuhan kepiting bakau Nilai faktor kondisi Fulton (K) untuk perairan Kuala Baru berkisar antara 5,29 – 7,28 (rata-rata 5,83), Singkil 5,14-6,57 (rata-rata 5,70) dan Singkil Utara 5,08-5,95 (rata-rata 5,70. Berdasarkan hasil survei didapatkan Sex-ratio Kuala Baru adalah 1 : 1,33, Singkil 1 : 1,5 dan Singkil Utara 1 : 2,18. Hal ini menunjukkan sex-ratio kepiting bakau masih dalam keadaan seimbang.
Struktur Komunitas Mangrove di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Provinsi Aceh Otto Mandosir; Sayyid A. El Rahimi; Muhammad Muhammad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

Gampong Jawa is a village located on the coast of Banda Aceh, and has traversed estuary fishing boats and has particularly mangrove forests. The purpose of this study to determine the species composition of vegetation of mangroves, and to know the community structure and ecological index Gampong mangrove in Java. This research was conducted in June-July 2016 Jawa Gampong river Banda Aceh using a combination of lines and plot (Plot Line Transect). Dianlisis mangrove species composition by using the formula of species composition. Mangrove vegetation structure using density formula types and relative density; frequency type and frequency relative; closures and closure types relative; as well as using important value index formula. While the mangrove ecology index analyzed using diversity index formula; inderks evenness; and dominance index. Data were taken from each of mangrove vegetation transects using transect method squares measuring 10x10 m² (category tree), 5 x 5 m² (category tillers) and 1 x 1 m² (category seedlings). The results obtained showed that species that have the highest percentage of the composition is the kind Rizophora stylosa with a percentage of 31%, and stations that have the highest density is station 2 with a density of 3.87 ind / m², and the evenness index is highest at station 1: 1 , 44.       Gampong jawa merupakan desa yang berada di pesisir pantai Kota Banda Aceh, dan ini juga memiliki muara yang dilalui kapal perikanan dan memiliki hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis vegetasi mangrove, serta mengetahui struktur komunitas dan indeks ekologi mangrove di Gampong Jawa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2016 di sungai Gampong Jawa Kota Banda Aceh menggunakan metode kombinasi garis dan plot (Transect Line Plot). Komposisi jenis mangrove dianalisis dengan menggunakan rumus komposisi jenis. Struktur vegetasi mangrove menggunakan rumus kerapatan jenis dan kerapatan relative, frekuensi jenis dan frekuensi relative, penutupan jenis dan penutupan relative, serta menggunakan rumus indeks nilai penting,sedangkan Indeks ekologi mangrove dianalisis dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman; inderks kemerataan, dan indeks donminasi yang diperoleh. Data vegetasi mangrove diambil dari tiap transek menggunakan metode transek kuadrat berukuran 10x10 m2 (kategori pohon), 5 x 5 m2 (kategori anakan) dan 1 x 1 m2 (kategori semai). Hasil penelitian yang diperoleh menujukkan bahwa jenis yang memiliki persentase komposisi tertinggi adalah jenis Rizophora stylosa dengan persentase 31 %, dan stasiun yang memiliki kerapatan tertinggi adalah stasiun 2 dengan kerapatan sebesar 3,87 ind/m2, serta indeks kemerataan tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 1,44.
Distribusi Dan Kelimpahan Meiofauna Di Perairan Kuala Jeumpa Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen Fitria Hanum; M. Ali Sarong; Chitra Octavina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.429 KB)

Abstract

ABSTRACTThis study was conducted to determine the abundance and distribution of meiofauna in the Kuala Jeumpa waters, Jeumpa subdistrict, Bireuen regency. Sampling was conducted in April until May 2016. Purposive sampling method was used to determine the 3 stations of data collection, which includes downstream, upstream and estuary area, and then the data was analyzed in the laboratory. The results obtained from the abundance of meiofauna ranging from 222 ind/m2 - 3963 ind/m2 was made up of an abundance of Acarina sp. 222 ind/m2, abundance of Annulonemertes sp. 593 ind/m2, abundance of Cumacea sp. 481 ind/m2, abundance of Cyatholaimus sp. 3963 ind/m2, abundance of Eggerelloides scabrous 630 ind/m2, abundance of Kalipthorincia sp. 1037 ind/m2, abundance of Patagonacyther senescens 556 ind/m2, abundance of Syllides sp. 1593 ind/m2 and an abundance of Decapoda 407 ind/m2. Meiofauna with the highest abundance in the Kuala Jeumpa waters is Cyatholaimus sp. and the lowest was Acarina sp. Distribution Acarina sp. to Decapoda is clustered. The conclusion that the abundance of meiofauna ranging between 222 ind/m2 - 3963 ind/m2. The types of sediment are smooth sand and medium sand.Keywords: Abundance, distribution, meiofauna, Cyathulaimus sp., Acarina sp., Kuala Jeumpa waters ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan distribusi meiofauna di Perairan Kuala Jeumpa Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April – Mei 2016. Metode purpossive sampling digunakan untuk menentukan 3 stasiun pengambilan data, yang meliputi kawasan hilir, hulu dan muara sungai, kemudian sampel yang ditemukan dianalisis di laboratorium. Hasil yang didapat dari kelimpahan meiofauna berkisar 222 ind/m2 – 3963 ind/m2 adalah terdiri dari kelimpahan Acarina sp. 222 ind/m2, kelimpahan Annulonemertes sp. 593 ind/m2, kelimpahan Cumacea sp. 481 ind/m2, kelimpahan Cyatholaimus sp. 3963 ind/m2, kelimpahan Eggerelloides scabrous 630 ind/m2, kelimpahan Kalipthorincia sp. 1037 ind/m2, kelimpahan Patagonacyther senescens 556 ind/m2, kelimpahan Syllides sp. 1593 ind/m2 dan kelimpahan Decapoda 407 ind/m2. Kelimpahan meiofauna tertinggi di perairan Kuala Jeumpa adalah Cyatholaimus sp. dan terendah adalah  Acarina sp. Pola distribusi Meiofauna di perairan Kuala Jeumpa adalah mengelompok. Jenis sedimen di perairan Kuala Jeumpa adalah pasir sedang dan pasir halus.Kata kunci: Kelimpahan, distribusi, meiofauna, Cyatholaimus sp., Acarina sp., Kuala Jeumpa.