cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
Intensitas dan Prevalensi Parasit Pada Ikan Betok, Anabas testudineus dari Perairan Umum Daratan Aceh Bagian Utara Denda Mastura Maulana; Zainal A. Muchlisin; Sugito Sugito
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.682 KB)

Abstract

The objectives of the study were to determine the intensity and prevalence of parasites on climbing perch (Anabas testudineus). The study was conducted in June to August 2015. Samples of fish were collected from four locations, namely: Rawang Itek subdistrict Tanah Jambo Aye district of Aceh Utara; Paya Lipah subdistrict of Peusangan, District of Bireun; Juroeng Teungeh subdistrict of Jangka Buya,  District of Pidie Jaya; and Blang Krueng subdistrict of Baitussalam District of Aceh Besar. A total of 30 fish samples from every location were analysis for parasites at Fish Quarantine Stations Parasites Laboratory and Quality Control (SKIPM) Class I, Aceh Province. The smeer method was used in this study. The results showed that there were three species of ectoparasites that infect climbing fish, namely: Dactylogyrus sp. Trichodina sp. and Argulus sp. The prevalence of parasites in fish from Rawang Itek was 50% with intensity 2 ind/fish, Paya Lipah was 43% and intensity 3 ind/fish, Juroeng Teungeh was 27% intensity 3 ind/fish, and Blang Krueng was 27% intensity 2 ind/fish. While one species of endoparasites (Camallanus sp.) was found in fish from Rawang Itek with prevalence of 13% and intensity of 1 ind/fish. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas dan prevalensi parasit yang menginfeksi ikan betok (Anabas testudineus). Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2015. Sampel ikan betok ditangkap pada empat lokasi perairan yang berbeda, yaitu: di Perairan Umum Rawang Itek Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara, Paya Lipah Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireun, Juroeng Teungeh Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya, dan Blang Krueng Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Masing-masing lokasi diambil sebanyak 30 ekor ikan betok untuk dilakukan pemeriksaan parasit di Laboratorium Parasit Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Kelas I Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah  preparat ulas (smeer method). Hasil penelitian ditemukan 3 spesies ektoparasit yang menginfeksi ikan betok yaitu; Dactylogyrus sp. Trichodina sp. dan Argulus sp.  Prevalensi parasit pada ikan dari Rawang itek 50% dengan intensitas 2 ind/ekor, Paya Lipah 43% intensitas 3 ind/ekor, Juroeng Teungeh 27% intensitas 3 ind/ekor, dan Blang Krueng 27% intensitas 2 ind/ekor. Endoparasit yang menginfeksi ikan betok hanya satu jenis yaitu Camallanus sp. yang ditemukan menginfeksi usus ikan betok dari Perairan Rawang itek dengan nilai prevalensi 13% dan intensitas 1 ind/ekor. 
Penentuan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Menggunakan Citra Satelit di Perairan Jayapura Selatan Kota Jayapura Yulianti Elisabeth Demena; Edy Miswar; Musri Musman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.822 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan daerah penangkapan ikan cakalang yang potensial dengan menggunakan citra satelit di perairan Jayapura Selatan Kota Jayapura. Pengambilan data jumlah hasil tangkapan dan koordinat daerah penangkapan ikan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a diunduh pada situs http://oceancolorgsfc.nasa.gov.. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebaran klorofil-a di perairan Jayapura Selatan pada bulan Maret sampai April 2016 berkisar antara 0,24 mg/m³ sampai 0,31 mg/m³ dengan sebaran klorofil-a rata-rata adalah 0,29 mg/m³. Daerah penangkapan yang potensial diidentifikasi selama penelitian diperairan Jayapura Selatan ada dua, yaitu 1) pada daerah penangkapan dengan koordinat 01⁰09'511"LU-140⁰07'107"BT dengan jumlah hasil tangkapan sebesar  6.325 kg serta klorofil-a 0,29 mg/m³ dan 2) pada koordinat 01⁰09'511"LU-140⁰07'107"BT dengan jumlah hasil tangkapan 15.250 kg dengan sebaran klorofil-a 0,31 mg/m³. The aim of this study was to determine the potential fishing area of skipjack tuna using satellite imagery in the waters of South Jayapura, Jayapura City. The collection of data such as the number of catches and the coordinates of the fishing ground was held from March to April 2016. The sea surface temperature and chlorophyll-a were obtained from http://oceancolorgsfc. nasa.gov.  The results showed that the distribution of temperature range between 28.67°C-31°C and distribution of chlorophyll-a range between 0.24 mg/m³-0.31 mg/m³ in the waters of South Jayapura from March to April 2016 with the average distribution of sea surface temperature were 29⁰C and the average distribution of chlorophyll-a was 0.29 mg/m³. There are two potential fishing areas identified during the study in the waters of South Jayapura, i.e. 1) in the fishing area with coordinate 01⁰09'511"N-140⁰07'107"E with catches of 6,325 kg and chlorophyll-a 0.29 mg/m³ and 2) at the coordinates 01⁰09'511" N-140⁰07'107"E with catches of 15,250 kg and distribution of chlorophyll-a  0.31 mg/m³.
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI KABUPATEN ACEH BESAR Nurlaila Nurlaila; Irma Dewiyanti; Silvi Wijaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.874 KB)

Abstract

 This research was aimed to find out spesies, intensity and prevalence of ectoparasites on Vannamei which was cultivated in di Lhoong, Seulimeum, and Mesjid Raya. This research was done at karantina Fisheries quality control laboratory safety of the fisheries from 23 october to 16 September 2016. Method used in this research was survey method and descriptive analyticmethod. The result showed three kinds of ectoparasites were found on Vannamei  Zoothamnium sp., Epistylis sp. and Vorticella sp. The highest intensity and prevalence of parasite found on Vannamai was Vorticella sp. s with average intensity of  34 ind/fish with prevalence of 90%. The result of parameters quality of waters showed in Aceh besar the temperature were 28.3 – 32.5°C, pH were 5,5 – 6,6 and salinity were 22 – 26 ppt. The highest values for intensity and prevalence of parasite found on vannamei in Lhoong Aceh BesarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, intensitas dan prevalensi ektoparasit pada udang Vannamei yang dibudidayakan di Kecamatan Lhong, Seulimeum, dan Kecamatan Mesjid Raya pada Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Aceh Besar dari tanggal 23 Oktober sampai 16 Desember 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan deskriptif analitik. Hasil penelitian terdapat tiga jenis ektoparasit yang sama pada udang Vannamei yang dibudidayakan di Kabupaten Aceh Besar yaitu  Zoothamnium sp., Epistylis sp. dan Vorticella sp. Intensitas dan prevalensi ektoparasit tertinggi ditemukan pada Kecamatan Seulimeum yaitu Vorticella sp. sebesar 34 ind/ekor  dengan prevalensi 90%. Hasil parameter kualitas air menunjukkan bahwa suhu pada Kabupaten Aceh Besar berkisar antara 28,3–32,5⁰C, pH berkisar antara 5,5–6,6  dan salinitas di Kabupaten Aceh Besar berkisar antara 22–26 ppt. w:LsdExc
Dugaan Serapan Karbon pada Vegetasi Mangrove di Kawasan Mangrove Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang Meivi Iswandar; Irma Dewiyanti; Viqqi Kurnianda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.104 KB)

Abstract

Research on prediction of carbon uptake in mangrove vegetation has been done in mangrove area Gampong Iboih, Sukakarya sub-district, Sabang city. Mangrove forests have a similar role to other forests to absorb carbon dioxide (CO2) so that it can help in the prevention of climate change. The purpose of this study was to estimate carbon uptake (C) in Rhizophora sp. and Bruguiera sp. in Gampong Iboih, Sukakarya sub-district, Sabang city. This research was conducted in June 2017. The method used in this research was purposive sampling method to determine two observation station, the sample was taken once without repetition. The results of this study indicate that mangroves in Rhizophora sp. has a role in carbon uptake in amount 21,344,73 g/trees. The most carbon-absorbing part of the tree is the stem part in amount 9.729 g/tree. While Bruguiera sp. absorbing carbon dioxide of 2,890.12 g/tree. The part of the tree that absorbs the most carbon is the root part of 774.37 g/tree. The larger the biomass, the greater the potential for carbon uptake.       Telah dilakukan penelitian tentang dugaan serapan karbon pada vegetasi mangrove di kawasan mangrove Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Hutan mangrove memiliki peran yang sama dengan hutan yang lainya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) sehingga dapat membantu dalam pencegahan perubahan iklim. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga serapan karbon (C) pada vegetasi mangrove jenis Rhizophora sp. dan Bruguiera sp. di kawasan mangrove Gampong Iboih, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Purposive sampling untuk menentukan dua stasiun pengamatan, sampel diambil sekali tanpa pengulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mangrove pada jenis Rhizophora sp. memiliki peran dalam penyerapan karbon sebesar 21.344,73 g/pohon. Bagian pohon yang paling banyak menyerap karbon adalah bagian batang sebesar 9.729 g/pohon. Sedangkan Bruguiera sp. menyerap karbon dioksida sebesar 2.890,12 g/pohon. Bagian pohon yang paling banyak menyerap karbon adalah bagian akar sebesar 774,37 g/pohon. Semakin besar biomassa, maka akan semakin besar pula potensi serapan karbonnya. 
Ukuran Butir dan Sortasi Sedimen Pada Sungai Gampong Leungah Kabupaten Aceh Besar Harry Handoko; Zulkarnain Jalil; Syahrul Purnawan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.114 KB)

Abstract

Sediment distribution in the river of Gampong Leungah was conducted to describe the sediment condition in the river bottom. Samples were taken at 10 stations which were divided into river stream and estuary area. Coring method was applied to collect sediment samples using modified 2.5 inch of PVC tube. Approximately of 10 cm of sediment thickness from surface were used for further processed using sieving analysis. We found that river stream area has a coarser sediment particle with better sorted sediment compared to estuary area. The input sediment materials from shore area resulting mixed sediment condition as generated to the poorer sortation condition in estuary. Distribusi sedimen sungai di Gampong Leungah dilakukan untuk menggambarkan pola sebaran sedimen yang terjadi di daerah tersebut. Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada 10 stasiun yang terbagi pada daerah aliran sungai dan daerah muara Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan metode coring yang menggunakan pipa paralon berdiameter 2,5 inch dengan panjang 40 cm. Sampel yang digunakan dalam identifikasi adalah lapisan sedimen dengan ketebalan 10 cm dari permukaan. Karakteristik sedimen pada daerah aliran sungai lebih kasar dan sortasi yang lebih baik di bandingkan dengan sedimen yang berada di daerah muara. Adanya percampuran dengan sedimen pantai membuat daerah muara memiliki kondisi sortasi yang lebih buruk.
Penambahan Air Kelapa Pada Media Pertumbuhan Populasi Nannochloropsis sp. Rizkan Jadid; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.494 KB)

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of coconut water on the growth of Nannochloropsis sp. This research was conducted from August to September 2016 at laboratory of BPBAP Ujung Batee, Aceh Besar. This research used the Completely Randomized Design (CRD) method with five treatments and four replications. The treatments were A = 0 ml coconut water + 2000 ml sea water, B = 50 ml coconut water + 1950 ml sea water, C = 100 ml coconut water + 1900 ml sea water, D = 150 ml coconut water + 1850 ml sea water, and E = 200 ml coconut water + 1800 ml sea water. The result of Analysis of Varians (ANOVA) showed that the coconut water gave significant effect (P0,05) on the growth of Nannochloropsis sp. The best result was obtained at treatment E (200 ml) with the average of population density was 21,425 cell/ml.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan air kelapa dan dosis terbaik terhadap pertumbuhan populasi Nannochloropsis sp. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium BPBAP Ujung Batee, Kabupaten Aceh Besar pada bulan Agustus sampai September 2016. Penelitian ini mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu A = 0 ml air kelapa + 2000 ml air laut, B = 50 ml air kelapa + 1950 ml air laut, C = 100 ml air kelapa + 1900 ml air laut, D = 150 ml air kelapa + 1850 ml air laut, dan E = 200 ml air kelapa + 1800 ml air laut. Hasil uji Analysis of Varians (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian air kelapa dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan Nannochloropsis sp. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan E = (200 ml) dengan rerata kepadatan populasi 21.425 sel/ml.
Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus) Sebagai Pakan Alami Ikan Peres (Osteochillus sp.) Pada Sistem Resirkulasi Fanni Iswandi; Sayyid Afdhal El-Rahimi; Iwan Hasri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.358 KB)

Abstract

The objective of this research was to analyze the utilization of waste catfish farming as a commodity by utilizing phytoplankton growing up from the utilization of waste catfish  farming on cultivating a different stocking. This research was implemented on Fish Seed Hall (BBI) Lukup Rhino Subdistrict of Central Aceh district Pegasing in October – November 2015. This research used the completely randomized design which consists of 4 treatments and 3 replicates. Treatment is provided in the form of A fish Density: 1 head/1 liter of wastewater recirculation system cultivating catfish, fish Density B : 1 head/1.5 liter of wastewater recirculation system of cultivating catfish, fish Density C : 1 head/2 liters of wastewater recirculation aquaculture system of catfish, fish Density D : 1 head/2.5 liters of wastewater recirculation system of cultivating catfish stocked up on fruit with as many as 12 aquarium water volume 30 litres. Based on the results of research on the growth of weight gain the best results on the treatment of D with a value of 0.38 g and the lowest found in treatment A with a value of 0.28 gr, survival with the best results on the treatment A with 91.11% and the lowest refractory treatment C by the value 84.44%, the length of the intestine relatively with the best results at the treatment  A with 323% results and the lowest refractory treatment  C by the value of the 276%, the abundance of phytoplankton obtain Aphanocapsa sp. as phytoplankton most and least Oscillatoria sp, while the biggest part of the index getting most phytoplankton Aphanocapsa sp and the least Asterococcus sp. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan limbah ikan lele sebagai komoditas tambahan dengan memanfaatkan fitoplankton yang tumbuh dari pemanfaatan limbah budidaya lele pada padat tebar yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Oktober – November 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah berupa A : Kepadatan ikan 1 ekor/ 1 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, B : Kepadatan ikan  1 ekor/ 1,5 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, C : Kepadatan ikan 1 ekor/ 2 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele, D : Kepadatan ikan  1 ekor/  2,5 liter pada sistem resirkulasi air limbah budidaya lele yang ditebar pada akuarium sebanyak 12 buah dengan volume air 30 liter. Berdasarkan hasil penelitian pada pertumbuhan bobot mendapatkan hasil yang terbaik pada­ perlakuan D dengan nilai 0,38 gr dan yang terendah terdapat pada perlakuan A dengan nilai 0,28 gr, kelangsungan hidup dengan hasil terbaik pada perlakuan A 91,11 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan nilai 84,44 %, panjang usus relatif dengan hasil terbaik pada perlakuan A dengan hasil 323 % dan yang terendah terdapat pada perlakuan C dengan nilai 276 %, kelimpahan fitoplankton mendapatkan Aphanocapsa sp sebagai fitoplankton terbanyak dan yang paling sedikit Oscillatoria sp, sedangkan indeks bagian terbesar mendapatkan fitoplankton terbanyak  Aphanocapsa sp dan yang paling sedikit Asterococcus sp.
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil Yuli Yarni; Edy Miswar; Chaliluddin Marwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

Gillnet is a rectangular fish catching tool with the same mesh size and is the most widely used equipment in Singkil. This study aims to determine the enterprise feasibility of gillnet used by fishermen in Singkil sub-district of Aceh Singkil. This research was conducted in February 2017 and the data was collected using census or total cover by means of questionnaire technique. The method of analysis employed is the method of business financial feasibility analysis that is NPV, IRR, and Net B/C ratio. From the financial analysis studied for this enterprising business of gillnet in Singkil Sub-district, the result was obtained with the NPV of Rp. 15.386.36, - and IRR of 42.28% with B/C ratio of 1.85. The result of this study indicates that the business of gillnet in Singkil sub-district of Aceh Singkil Regency is feasibly worthy to be continued.Jaring insang adalah alat tangkap yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama dan merupakan alat tangkap yang paling banyak digunakan di Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dari alat tangkap jaring insang yang digunakan oleh nelayan di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017. Pengambilan data menggunakan sensus atau sampel total dengan cara melakukan teknik kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kelayakan finansial usaha yaitu NPV, IRR, dan  Net B/C ratio. Dari analisis finansial yang diteliti untuk usaha perikanan tangkap jaring insang  Kecamatan Singkil  diperoleh hasil sebagai berikut NPV dengan nilai Rp.15,386,346-, IRR 42,28% dengan nilai B/C 1,85. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha perikanan tangkap jaring insang di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil dikatakan layak dilanjutkan.
Keanekaragaman Plankton di Estuari Sungai Gapui Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar Muhammad Iqzan; Syahrul Purnawan; Sri Agustina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

Gapui River is an area that has economic potential for local community in Gapui Village. This study aims to determine the composition and abundance, diversity and dominance of plankton. This research was conducted in January 2017 in three stations. Sampling of plankton was conducted at morning and noon in every station. Samples of plankton were taken by using a plankton net size of 25. Phytoplanktons found in this study were Bacillariophyceae (34%), Dinophyceae (21%) and Euglenophyceae (2%), while zooplanktons were crustaceans (25%), Rotifera (8%), and Protozoa (8%). The highest abundance at morning time (11508.9 ind/L) and noon time (9507.3 ind /L) were at station 1 and the lowest abundance at morning time (8506.6 ind/L) and noon time (6004.6 ind/L) were at station 3. Diversity at morning time ranged from 2.17-2.43 as the medium category, at noon time ranged from 1.56-1.99 with as medium category. Dominance at morning time ranged from 0.10-0.15 and noon time ranged from 0.17-0.30, both are categorized as low dominance.Kawasan Sungai Gapui merupakan daerah yang memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan plankton serta keanekaragaman dan dominansi plankton yang ada di estuari Sungai Gapui. Penelitian ini telah dilakukan pada Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada 3 stasiun pengamatan. Pengambilan sampel plankton dilakukan pada saat pagi dan siang hari di tiap-tiap stasiun. Pengambilan sampel plankton dengan menggunakan plankton net nomor 25. Fitoplankton yang ditemukan berasal dari kelas Bacillariophyceae (34%), Dinophyceae (21%) dan Euglenophyceae (2%) dan zooplankton dari kelas Crustacea (25%), Rotifera (8%), dan Protozoa (8%). Kelimpahan tertinggi pada saat pagi hari (11508,9 ind/L) dan siang hari (9507,3 ind/L) terdapat pada stasiun 1 dan kelimpahan terendah pada saat pagi (8506,6 ind/L) dan siang (6004,6 ind/L) terdapat pada stasiun 3. Keanekaragaman pada saat pagi berkisar antara 2,17-2,43 dengan kategori sedang, pada saat siang 1,56-1,99 dengan kategori sedang. Dominansi pada saat pagi berkisar antara 0,10-0,15 dengan kategori rendah dan pada saat siang berkisar antara 0,17-0,30 dengan kategori rendah.
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Terhadap Biomassa Dan Populasi Cacing Sutera (Tubifex Sp.) Fadhlullah Fadhlullah; Muhammadar Muhammadar; Sayyid Afdhal El Rahimi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.035 KB)

Abstract

ABSTRACTThe research aims to know the influence of different liquid organic fertilizer concentrations on the population and biomass of silk worms (Tubifex sp.). Research was conducted in the field laboratory of BDP – Panteriek, Lueng Bata District, Banda Aceh in February 2016. This research used the experimental method with Completely Randomized Design. The different concentrations were : 0, 5, 10, 15 ml, for 30 days. The results showed that the biomass ranged from 2,70 ± 0,16 to 16,27 ± 0,83 g, the silk worms population ranged from 6.784 ± 83 to 14.029 ± 445 ind. The highest values for all parameters were obtained at treatment D which was 15 ml. The ANOVA showed that the adding of organic liquid fertilizers has significant effect againt the biomass and population of silk worms (Tubifex sp.). Duncan’s test showed that the value of the biomass and population of silk worms (Tubifex sp.) on treatment D (15 ml) showed significant different to other treatments. Based on the results of the study it can be concluded that the addition of liquid organic fertilizers increase the production of biomass and population of the silk worms (Tubifex sp.).Keywords : Silk worms, liquid organic fertilizer, biomass, population.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk organik cair terhadap populasi dan biomassa cacing sutera (Tubifex sp.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapangan BDP - Panteriek Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh pada bulan Februari 2016. Studi ini menggunakan metode eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji yaitu perbedaan dosis pupuk organik cair 0, 5, 10, 15 ml, selama 30 (tiga puluh) hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa cacing sutera berkisar antara 2,70 ± 0,16 sampai 16,27 ± 0,83 g, populasi cacing sutera berkisar antara 6.784 ± 83 sampai 14.029 ± 445 ind. Nilai tertinggi untuk semua parameter dijumpai pada perlakuan D yaitu sebesar 15 ml pupuk organik cair. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap biomassa dan populasi cacing sutera (Tubifex sp.). Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan nilai biomassa dan populasi cacing sutera (Tubifex sp.) pada perlakuan D berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan pupuk organik cair dapat meningkatkan produksi biomassa dan populasi cacing sutera.Kata kunci : Cacing sutera, pupuk organik cair, biomassa, populasi.

Page 10 of 21 | Total Record : 203