cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 239 Documents
PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS IMTAQ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON Akhmad Makhin; Yuyun Maryuningsih; Saifuddin Saifuddin
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.429 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.551

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu sumber dasar peradaban umat manusia, karakter yang dibentuk melalui pendidikan akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahan ajar berbasis Imtaq diharapakan siswa tidak hanya baik secara IQ (Intelligence Quotient) akan tetapi baik juga dari segi EQ (Emotional Quetiont) dan SQ (Spiritual Quotien). Metode penelitian yang digunakan Research and Development dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA. peningkatan N-gain kelas eksperimen 0,32 dengan kriteria sedang dan kelas kontrol peningkatan N-gain 0,23 dengan kriteria rendah. Aktivitas siswa dalam penggunaan bahan ajar berbasis imtaq yang mendukung (On task) 87,36 %; yang tidak mendukung (Off task)   12,66 %. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan hasil Sig (2-tailed) 0.040 pada uji independent sample t test. Respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar berbasis imtaq rata-rata prosentase 82 %; sehingga sikap siswa dapat dikatakan sangat baik (sangat kuat).Kata Kunci : Bahan Ajar Modul, Imtaq, Hasil Belajar
DAMPAK MEDIA TELEVISI TERHADAP PRILAKU SOSIAL ANAK Azmi, Nurul
Scientiae Educatia Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.72 KB)

Abstract

Salah satu kemajuan ilmu pengetahuan dibidang teknologi ialah televisi. Televisi memilki keunikan yang khas, ciri dan sifatnya yang khas itulah yang membedakan media televisi dnegan media massa yang lainnya. yaitu media cetak (surat kabar, majalah) dan media masa elektronika (film, radio). Sebagai produk teknologi modern, wajar bila media telecvisi sebagai media komunikasi masa, dalam waktu yang relatif singkat dapat merebut hati masyarakat dunia dan bahkan saat ini televisi sudah merupakan kebutuhan hidup bagi sebagian besar keluarga di dunia, seperti mereka memerlukan makan, pakaian, dan perumahan. Pesan yang disampaikan melalui pesawat  televisi juga dapat merasuk di tengah-tengah keluarga, kelompok masyarakat, anak-anak, pria maupun wanita sampai orang-orang perkotaan maupun di pedesaan.  Menonton televisi bukanlah hal yang jelek bagi anak-anak, asalkan pandai memilih acara yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya serta trampil dalam menerima apa yang ditangkap dari sajian layar kaca televisi tersebut. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan dunia yang begitu luas seakan menjadi satu dalam ruangan, ditambah dengan pesatnya arus informasi dan peranan media elektronika membuat semua kejadian dapat diketahui oleh masyarakat luas.  Kehadiran televisi sebagai media massa, di samping media massa lainnya seperti radio, Koran, majalah dan media tradisional lainnya diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam memperkaya dan menyebarluaskan informasi walaupun kita sadari bahwa televisi dengan program-program acara yang ditayangkan juga memiliki dampak negatif bagi khalayaknya. Kondisi seperti ini kemungkinan besar dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial anak yang dalam masa penuh dengan kelabilan jiwa. Oleh karena itu anak pada saat menonton tayanagan televisi perlu didampingi orang tua.  
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS LOKAL MELALUI BUDAYA MINUM JAMU UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI MA DARUL FALAH KABUPATEN INDRAMAYU Syarif Hidayatulloh; Kartimi Kartimi; Evi Roviati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.013 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i2.540

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran biologi berbasis sains lokal. (2) Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran biologi berbasis sains lokal. (3) Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran biologi berbasis sains lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 siswa kelas XI IPA MA Darul Falah Kabupaten Indramayu. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Sampling purposive. Sampel dalam penelitian ini adalah XI IPA-2 dengan jumlah 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen lembar observasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik yaitu uji Paired Samples Test , one-way anova dan uji Tukey dengan software SPSS v.18. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi berbasis sains lokal sebesar 76,30% termasuk dalam kriteria tinggi. Hasil uji Paired Samples Test didapat nilai signifikansi 0,00 < 0,05, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah penerapan pembelajaran berbasis sains lokal melalu budaya minum jamu pada materi jaringan tumbuhan. Rata-rata peningkatan N-gain kelas eksperimen sebesar 0,28. Penerapan pembelajaran bilogogi berbasis sains lokal melalui budaya minum jamu mendapat respon positif dari siswa dengan kategori sangat kuat ( 90%).
PENGEMBANGAN ALAT UKUR BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP TERMOKIMIA UNTUK SISWA SMA Kartimi Kartimi
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.998 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i1.501

Abstract

Tujuan utama dari pendidikan sains adalah menyiapkan siswa memahami konsep dan meningkatkan keterampilan berpikirnya. Pendidikan sains harus banyak berbuat untuk mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi yang salah satunya adalah berpikir kritis.  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengembangkan berpikir kritis, diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengukur kemampuan tersebut.  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Alat ukur yang bagaimanakah yang perlu dikembangkan yang secara akurat dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA sebagai hasil pembelajaran pada konsep Termokimia? Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan alat ukur berpikir kritis pada konsep Termokimia untuk siswa SMA.  Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Research and Development (R&D)” yang dimodifikasi dari model Borg (1989). Lokasi penelitian di SMU yang berada di wilayah kabupaten Kuningan (daerah pegunungan), Kota Cirebon (daerah pantai), dan Kabupaten Majalengka (daerah pertanian).  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas II IPA yang ditentukan secara random berjumlah 105 orang dari sekolah peringkat atas dan 110 orang dari sekolah peringkat menengah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir soal tes pilihan ganda. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis. Data kuantitatif berupa data skor penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa diolah secara statistik. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa SMA di masing-masing Kabupaten/ Kota dilakukam uji statistik dengan menggunakan uji LSD.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  konsep Termokimia antara siswa SMA kategori peringkat atas dan menengah yang ada di wilayah Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat tes yang dikembangkan dapat membedakan kemampuan berpikir kritis di wilayah Cirebon (daerah pantai), kabupaten Kuningan (daerah pegunungan), dan Kabupaten Majalengka (daerah pertanian). Kata Kunci : Pengembangan alat ukur, Berpikir Kritis
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS X DI MAN 2 CIREBON Maya Siti Maemunah; Yuyun Maryuningsih
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.46 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.525

Abstract

Pembelajaran Biologi belum sepenuhnya mengembangkan kreativitas yang dimiliki siswa padahal kreativitas adalah salah satu hasil belajar dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari melalui proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa adalah model sains teknologi masyarakat. Tujuan dari   penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penerapan model STM (2) perbedaan peningkatan kreativitas siswa yang pada saat pembelajaran menerapkan model STM dengan yang pada saat pembelajaran tidak menerapkan model STM. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik pengumpulan data berupa tes (pretest dan postest), observasi, pembuatan produk daur ulang limbah dan angket. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara random dari 7 kelas, hasilnya  adalah siswa kelas X.F sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa dan kelas X.C sebagai kelas kontrol sebanyak 30 siswa.      Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model STM terdiri dari lima tahapan yaitu tahap invintasi, pembentukan konsep, penerapan konsep, pemantapan konsep dan evaluasi. (2) Berdasarkan hasil uji t, terdapat perbedaan peningkatan kreativitas antara siswa yang menerapkan model STM dengan yang tidak   menerapkan   model STM, yaitu diperoleh nilai sig. 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa   kreativitas siswa yang menerapkan model STM lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak menerapkan model STM pada saat pembelajaran.  (3) Berdasarkan hasil   analisis  angket, respon  siswa terhadap penerapan model STM sebagian besar termasuk dalam kategori kuat yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 80% dengan rentang 60%-80%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang baik terhadap penerapan model STM pada materi pencemaran lingkungan. Kata Kunci : Model Sains Teknologi Masyarakat, Kreativitas.
PENERAPAN MEDIA MONOPOLY GAMES SMART (MGS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII MTS AL-WAHDAH SUMBER Sri Ayu; Emah Khuzaemah; Ina Rosdiana Lesmanawati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.131 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.495

Abstract

Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif melaluiaktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkatmembuat mereka berfikir tentang materi pelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran biologi sangat diperlukan, sehingga apa yang dipelajari akan lebih tertanam dalam pikiran siswa. PenerapanMonopoly Games Smartpada pembelajaranBiologi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa serta dapat mengurangi kejenuhan belajar siswa, sehingga mendapatkanhasilbelajar siswa yang memuaskan. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:(1) Untuk mengkaji penerapan media MGS (Monopoly Games Smart) pada materi Ekosistem di MTs Al-Wahdah Sumber. (2) Untuk mengkaji hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi materi Ekosistem dengan menggunakan media MGS (Monopoly Games Smart) di MTs Al-Wahdah Sumber. (3) Untuk mengkaji respon siswa terhadap penggunaan media MGS (Monopoly Games Smart) dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi Ekosistem di Mts Al-Wahdah Sumber. Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Wahdah dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen tes (pre-test dan post-test) untuk mengukur hasil belajar siswa, observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan angketuntuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) berdasarkan hasil analisis observasi, aktivitas siswa meningkat setelah diterapkan media Monopoly Games Smart. (2) Hasil belajar siswa kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran Monopoly Games Smart nilai rata-rata pretest sebesar 39, posttest 78 dan n-gain 0,62.. Terbukti dari hasil perhitungan uji T menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai Sig. 0,000 < (0,05) yang berarti terdapat peningkatan hasil belajar biologi siswa. (3) berdasarkan hasil analisis angket mengenai respon siswa terhadap penerapan media hampir dari siswa (82%) dengan kriteria sangat kuat, menyukai penerapan strategi pembelajaran Monopoly Games Smart.  Kata kunci:Media Pembelajaran, Monopoly Games Smart, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUMBER Ratnasari Ratnasari; Endang Endang; Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.661 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.486

Abstract

Maraknya pencemaran lingkungan dan rendahnya sikap peduli siswa terhadap lingkungan membuat semakin parahnya fenomena  global warming yang terjadi di masa kini. Guru sebagai agen perubahan sangatlah penting dalam pendidikan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengkaji penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber, 2) Mengkaji peningkatan sikap peduli siswa terhadap lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber, dan 3) Mengkaji respon siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas VII SMP Negeri 3 Sumber. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sumber yang beralamat di Jl. Ki Ageng Tapa Kel. Pajambon Kec. Sumber Kab. Cirebon, tepatnya di kelas 7c (kelas eksperimen) 31 siswa dan di kelas 7a (kelas kontrol) 31 siswa. Hasil penelitian Terdapat perbedaan peningkatan sikap peduli siswa terhadap lingkungan yang signifikan (α = 0,05) antara kelas yang menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing (N-gain = 0,73) dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing (N-gain = 0,55).  Kesimpulannya, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) dapat meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan pada konsep pencemaran lingkungan. Kata Kunci:     Sikap Peduli Lingkungan, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Pencemaran Lingkungan
REPRESENTASI VISUAL BUKU BIOLOGI SMA PADA MATERI KINGDOM PLANTAE Asep Mulyani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.366 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.556

Abstract

Penelitian ini berjudul “Representasi Visual Buku Biologi SMA pada Materi Kingdom Plantae”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi visual yang terdapat pada buku teks biologi SMA. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah tujuh buku biologi SMA kelas X. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dalam bentuk checklist untuk mengidentifikasi representasi visual yang terdapat pada buku biologi. Data yang telah didapatkan dideskripsikan berdasarkan tipe-tipe representasi visual. Hasil penelitian menunjukan, jenis representasi visual dalam bentuk gambar menunjukan tingkat yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan diagram. Hubungan antara representasi visual dengan isi materi banyak yang bermakna. Hubungan representasi visual dengan realitas menunjukan hubungan yang realistis. Representasi visual yang terdapat dalam buku biologi mayoritas berfungsi dalam memberikan contoh. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukan kalau representasi visual dalam buku biologi mempunyai peranan yang penting. Kata Kunci: Representasi visual, Buku teks, gambar, diagram.
IMPLEMENTASI MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING BERVISI SETS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KREATIVITAS SISWA SMA BERBASIS PESANTREN Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.904 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.516

Abstract

Pembelajaran biologi tidak hanya bersifat materi oriented akan tetapi harus memberikan pengalaman secara langsung pada siswa. Penggunaan model dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan akan membuat guru dapat berkomunikasi baik dengan siswa, membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga siswa dapat mempelajari seluruh konsep dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, melatih keterampilan proses sains dalam memecahkan masalah, dan meigkatkan hasil belajar siswa adalah model Creative Problem Solving (CPS). Tujuan penelitian, adalah : untuk mengkaji tahap-tahap implementasi model Creative Problem Solving Bervisi SETS pada pembelajaran biologi, mengetahui peningkatan KPS siswa SMA berbasis pesantren setelah diterapkan model Creative Problem Solving bervisi SETS, mengetahui peningkatan kretativitas siswa SMA berbasis pesantren setelah diterapkan Model Creative Problem Solving bervisi SETS, mengetahui respon siswa dan guru terhadap Implementasi Model Creative Problem Solving bervisi SETS pada pembelajaran biologi. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif,dengan metode penelitian quasi eksperimen, desain penelitian one group pretest dan postes design. Hasil penelitian menunujukkan bahwa dalam menerapkan model Creative Problem Solving bervisi SETS, ada lima tahap yang dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu: klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan pemilihan, implementasi dan performance kreativitas. Terdapat peningkatan KPS siswa ditunjukkan dengan rata-rata nilai  N-gain sebesar 0,63. Persentase kriteria KPS siswa SB 61,92%, B 28,52%, C 9,52%. Persentase kriteria kreativitas siswa SB 23,80%, B 47,61%, 21,57% C. Siswa dan Guru memberikan tanggapan positif terhadap penerapan pembelajaran yang telah dilakukan. Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving, SETS, KPS dan Kreativitas
ANALISIS STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MAJALENGKA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Ummi Mukarramah; Anda Juanda; Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.399 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.269

Abstract

Standar proses sebagai acuan utama di dalam pengembangan proses pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang penerapannya ditentukan menurut peraturan Pemerintah berdasarkan kurikulum yang diberlakukan. Kurikulum 2013 sebagai salah satu kurikulum yang diterapkan di beberapa sekolah rintisan penerapan kurikulum 2013 menjadi acuan evaluasi pengembangan dan penerapan sistem kurikulum di Indonesia. Standar proses berdasarkan kurikulum 2013 ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses yang meliputi tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil dan proses pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data utama penelitian adalah guru biologi kelas X dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai informan/ narasumber, serta siswa kelas X MIA 5 dan siswa kelas X MIA 6 untuk pengisian angket. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan perencanaan pembelajaran menunjukkan bahwa kelengkapan isi dan validasi instrumen RPP dominan sudah terisi dengan prosentase 80% (cukup lengkap). Analisis pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa indikator analisis dan validasi instrumen pelaksanaan pembelajaran dominan terlaksana dengan prosentase 88,88% (sangat baik). Penilaian hasil dan proses pembelajaran yang dianalisis menunjukkan kesesuaian dengan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses terkait penilaian otentik. Hasil analisis pengawasan proses pembelajaran belum sesuai dengan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses dikarenakan beberapa komponen pelaksanaannya seperti pemantauan dan supervisi tidak direalisasikan penerapannya di SMA Negeri 1 Majalengka tahun pelajaran 2014/ 2015. Respon siswa kelas X terhadap proses pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru menunjukkan respon yang positif, ditunjukkan berdasarkan interpretasi skor angket kelas X MIA 5 dengan prosentase 90% (sangat kuat) dan interpretasi skor angket kelas X MIA 6 dengan prosentase 79,29% (kuat).Kata Kunci: Standar Proses, Kurikulum 2013, Pembelajaran Biologi

Page 4 of 24 | Total Record : 239