cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 239 Documents
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN SAINS YANG SEHAT, AMAN, NYAMAN DAN KONDUSIF Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.009 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.519

Abstract

None
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS IMTAQ PADA KONSEP EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JAMBLANG Fatikah Rahma Dewi; Nurul Azmi; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.164 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.489

Abstract

Permasalahan dalam pembelajaran sekarang ialah rendahnya sikap moral anak-anak dikalangan remaja sekolah, seperti tawuran antar pelajar, membolos sekolah, dan kurangnya sikap sopan santun antar siswa dengan guru. Banyak masalah moral yang tengah menjadi perhatian sekolah tampaknya tidak ada masalah yang mengkhawatirkan daripada masalah kenakalan remaja yang berakibat rendahnya kemampuan hasil belajar siswa yang senantiasa sangat memprihatinkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk, (1) mengkaji aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran biologi dengan menggunakan penerapan pembelajaran biologi berbasis IMTAQ pada konsep ekosistem (2) melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ (3) Melihat respon siswa setelah pembelajaran biologi berbasis IMTAQ pada konsep ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun ajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Jamblang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X/2 yang berjumlah 351 siswa. Sampel diambil secara acak dimana X.1 yang berjumlah 39 siswa, sebagai kelas yang menerapkan pembelajaran biologi berbasis Imtaq dan kelas X.6 yang berjumlah 39 siswa sebagai kelas yang tidak menerapkan pembelajaran biologi berbasis Imtaq. Desain penelitian ini menggunakan pretest- posttest control group design. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes, observasi dan angket. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) serta uji beda hipotesis dengan software SPSS V.16. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Peningkatan aktivitas siswa setelah diterapkannya pembelajaran biologi berbasis imtaq dengan presentase aktivitas on task pada kelas eksperimen sebesar 79,60% dengan presentase off task sebesar 19,93%. (2) Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada kelas eksperimen hasilnya lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,60 dan 0,45. (3) Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis imtaq sangat baik dengan presentase 83,33 % dengan kriteria sangat kuat, artinya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran biologi berbasis imtaq pada konsep ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Kata Kunci : Pembelajaran Biologi Berbasis Imtaq, Hasil Belajar
IMPLEMENTASI BIOENTREPRENEURSHIP PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILLS DAN MINAT WIRAUSAHA SISWA MADRASAH ALIYAH BERBASIS PESANTREN DI CIREBON Eka Fitriah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.166 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.467

Abstract

Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan kecakapan hidup (life skills) agar mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar tempat tinggal mereka. Sebagian besar lulusan Madrasah Aliyah (MA) di Cirebon tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu siswa perlu diberi pemahaman dan keterampilan wirausaha sebagai bekal diri untuk memulai atau melanjutkan kehidupan secara layak. Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimanakah implementasi pendekatan bioentrepreneurship pada pembelajaran biologi, seberapa besar pendekatan pembelajaran bioentrepreneurship dapat meningkatkan life skills dan minat wirausaha siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R & D). Desain penelitian One Shot Case study. Pengembangan perangkat pembelajaran biologi berorientasi bioentrepreneurship dan diujicobakan kelas eksperimen. Data diambil dengan observasi, angket dan tes. Metode analisis data menggunakan deskriptif persentase skor life skills dan angket kemudian dianalisis dengan stastistik parametrik, yaitu uji t- paired samples test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran biologi berorientasi bioentrepreneurship dapat meningkatkan life skills siswa di MAN Kalimukti sebesar 11,90 % dan MA Al Shighor sebesar 17,17 %. Peningkatan minat wirausaha pada MAN Kalimukti 7,22% dan MA Al Shoghor sebesar 6,11 %. Peningkatan tidak terlalu tinggi karena sebelum pembelajaran siswa sudah menunjukan minat wirausaha yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi pendekatan bioentrepreneurship pada pembelajaran biologi yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan instrumen yang dilengkapi dengan cara kerja pembuatan produk youghurt dan herbal instan, pembuatan kemasan dan analisis ekonomi produk, selain itu pendekatan pembelajaran bioentrepreneurship dapat meningkatkan life skills dan minat wirausaha. Kata kunci : Bioentrepreneurship, Life skills, minat wirausaha
PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBASIS IMTAQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI SMA NEGERI 6 CIREBON Siti Nursaadah; Ria Yulia Gloria; Anda Juanda
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.22 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.550

Abstract

Proses belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan otak kiri (kognitif) saja melainkan harus mengembangkan kemampuan otak kanan (rasa, empati dan emosi) sehingga kerja otak kiri dan otak kanan seimbang untuk menghasilkan hasil belajar yang baik yaitu dengan diterapkannya metode guided discovery berbasis IMTAQ. Untuk itu perlu suatu penelitian dengan tujuan untuk mengkaji aktivitas belajar dan nilai relligius siswa yang diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ,untuk mengkaji perbedaan hasil belajar siswa yang diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ dengan yang tidak diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ, dan untuk mengkaji respon siswa terhadap penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ. Dengan metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwapPenerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan kriteria baik dan tingkat kerelligiusan yang bagus mengenai penciptaan alam semesta khususnya ekosistem. Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Respon siswa terhadap penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ yaitu positif dengan kriteria sangat kuat. Kata Kunci: Metode guided discovery, Pembelajaran berbasis IMTAQ.
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMENUHI KECUKUPAN PANGAN NASIONAL Novianti Muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.545 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i2.509

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia saat ini mengalami kondisi yang memprihatinkan, sebuah ironi bagi Negara kita yang notabene dikenal sebagai Negara agraris. Persoalan yang membelit sector pertanian antara lain adalah SDM, bidang teknologi, manajemen dan pengelolaan pasar sampai ketersediaan lahan pertanian. Semua itu berdampak pada kesejahteraan masyarakat petani maupun kondisi pangan nasional.  
AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA METABOLIT SEKUNDER KAPANG ENDOFIT Evodia suaveolens DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Azmi Azhari
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.59 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i2.539

Abstract

Kanker adalah penyakit degeneratif dengan kasus yang makin meningkat setiap tahunnya. Menurut WHO (World Health Organization) (2003)  kasus kanker dunia diprediksi akan mengalami peningkatan 50%  menjadi 15 juta kasus pada tahun 2020.  Oleh sebab itu, diperlukan obat antikanker yang mencukupi kebutuhan dan juga efektif. Evodia suaveolens atau Zodia adalah tanaman khas Indonesia timur yang diketahuimengandung suatu senyawaantikakner yaitu evodiamin. Evodiamin yang dihasilkan dari Zodia tidaklah banyak sehingga diperlukan inovasi baru.Pemanfaatan kapang endofit yang diisolasi dari Evodia suaveolens diharapkan dapat menjadi solusi produksi Evodiamin yang kurang efektif dari tanamannya langsung. Produksi senyawa dengan mikroorganisme akan lebih cepat daripada produksi dengan organisme multiseluler dan potensi industri skala massalnya terbuka. Kapang endofit yang tumbuh dari suatu jaringan tanaman akan lebih dari satu jenis kapang, maka perlu ada uji screening awal untuk memilih kapang terbaik, salah satunya adalah denga metode BSLT. Isolasi kapang endofit dari batang Evodia suaveolens menghasilkan 8 isolat. Nilai LC50 dari masing-masing kapang endofit adalah  kapang 1 memiliki nilai 315 ppm, kapang 3 memiliki nilai 270 ppm, kapang 5 memiliki nilai 400 ppm, kapang 7 memiliki nilai 19.7 ppm dan kapang 8 memiliki nilai 403 ppm. Nilai ini membuktikan konsentrasi tersebut dapat membunuh populasi Artemia salina sebanyak 50%.
KETERAMPILAN ESENSIAL DAN KOMPETENSI MOTORIK LABORATORIUM MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM EKOLOGI Djohar Maknun
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.951 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v1i1.500

Abstract

Keterampilan esensial laboratorium adalah keterampilan dasar sebagai prasyarat pengembangan keterampilan selanjutnya, berupa sejumlah prosedur, proses dan metode yang digunakan ilmuwan ketika mengkonstruksi pengetahuan dan memecahkan masalah dalam kerja ilmiah. Pembentukan keterampilan esensial dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran sains. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji profil keterampilan esensial dan kompetensi motorik lab mahasiswa calon guru biologi. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tes, angket, observasi, dan wawancara. Sampel diambil secara acak sederhana. Kenyataan data penelitian menunjukkan bahwa kompetensi keterampilan esensial lab mahasiswa masih rendah. Keterampilan esensial lab juga belum sepenuhnya diajarkan secara optimal dalam praktikum ekologi. Rata-rata tingkat penguasaan keterampilan esensial lab mahasiswa 35,50%, sedangkan kompetensi motorik lab-nya sebesar 59,6%. Kata kunci : keterampilan esensial lab, kompetensi motorik, praktikum ekologi
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN BIOLOGI UNTUK MENGETAHUI HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII DI SMPN 1 TALUN Kartimi Kartimi; Ria Yulia Gloria; Ayani Ayani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.057 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.524

Abstract

Pendidikan IPA sebagai salah satu contoh pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Proses IPA berkaitan dengan keterampilan proses dan kegiatan ilmiah yang dapat berupa penelitian, percobaan atau praktikum. Pembelajaran IPA pada pokok pembahasan ekosistem sangat dibutuhkan suatu pendekatan keterampilan proses, dengan pendekatan tersebut siswa akan lebih paham dengan materi yang diajarkan karena dalam proses belajarnya siswa akan terjun langsung melakukan observasi, interprestasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan KPS, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan dan yang tidak menggunakan KPS, dan untuk mengetahui perbedaan penerapan hasil observasi dari 5 aspek yaitu observasi, interpretasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sains dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII H dan VII G masing-masing berjumlah 30 siswa, dan pengambilan sampelnya dengan teknik random sampling. Alat instrumennya berupa tes pilihan ganda dan lembar observasi. Setelah data diperoleh, data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas dan uji t.Berdasarkan hasil analisis didapat hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 59,3 dengan kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan keterampilan proses  mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 33,1 dengan kriteria sedang. Adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses dan yang tidak menggunakan keterampilan proses dengan masing-masing rata-rata N Gain 59,3 dan 33,1. Penerapan KPS yang dinilai dengan lembar observasi diketahui nilai tertinggi terletak pada aspek observasi dengan nilai rata-rata 4 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek hipotesis dengan nilai rata-rata 2,6. Kata kunci : keterampilan proses, hasil belajar dan ekosistem.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED (TERSARANG) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA CIREBON Rt Maharani Kusuma; Wahidin Wahidin; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.153 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.494

Abstract

Pendidikan sains di sekolah memiliki tujuan membangun masyarakat yang melek sains. Melihat hasil tes literasi yang diselenggarakan oleh PISA pada tahun 2012, negara Indonesia mendapat peringkat ke 64 dari 65 negara. Hal ini menunjukan betapa buruknya pendidikan sains di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) aktivitas siswa pada saat penerapan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di  kelas  X SMA Negeri 5 Kota Cirebon, (2) perbedaan peningkatan kemampuan literasi sains antara siswa yang diterapkan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) dengan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon, (3) respon siswa terhadap penerapan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon.Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran yang dapat mengcover sains tidak hanya dari sisi teori, tetapi dari aplikasinya juga yaitu dengan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang). Kemampuan pengetahuan siswa dalam mengamati dan menjelaskan fenomena secara ilmiah dapat berimplikasi pada kesiapan mereka menghadapi globalisasi dan perubahan alam yang akan terjadi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes literasi sains, dan angket. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X, sampel diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data hasil tes dianalisis dengan uji Independent T-test (uji t). Uji statistik menunjukkan sig. 0,000 < 0,05, Ha diterima yaitu terdapat perbedaan peningkatan kemampuan literasi sains yang signifikan antara siswa yang menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) dengan siswa yang tidak menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon. Kata Kunci : Literasi sains, pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang)
PENERAPAN PROJECT BASE LEARNING (PBP) BAGI MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PADA MATA KULIAH SAINS TERAPAN Novianti Muspiroh
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.363 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.485

Abstract

Pembelajaran Berbasis  (PBL/PBP) memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk pebelajar usia dewasa(andragogi) termasuk mahasiswa calon guru biologi,guna mempersiapkan untuk memasuki lapangan kerja. Tidak terkecuali bagi mahasiswa calon guru biologi pada mata kuliah sains terapan yang menuntut mahasiswa untuk aktif secara mandiri maupun kolaboratif dalam mengintegrasikan teoritik dengan masalah-masalah yang terkait dengan konsep sains. Penelitian dilakukan pada mahasiswa calon guru biologi di semester 7 dengan instrumen berupa observasi dan penilaian unjuk kerja. Didapatkan hasil pada penerapan PBL/PBP efektif dengan rerata indikator observasi sebesar 80,5. Pada penilaian produk hasil kerja/proyek mandiri didapatkan rerata 89,7 dan penilaian produk hasil kerja/proyek kelompok didapatkan rerata 91,6. Dengan demikian  PBL/PBP efektif bagi mahasiswa calon guru biologi pada mata kuliah sains terapan. Kata Kunci : PBP, Sains Terapan

Page 2 of 24 | Total Record : 239