cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL AGRILAND
ISSN : 20895844     EISSN : 25991361     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agriland adalah wadah informasi bidang Ilmu Pertanian berupa hasil penelitian atau review maupun tulisan ilmiah terkait.
Arjuna Subject : -
Articles 217 Documents
Analisis kelayakan finansial industri tahu hygiene rumah kedelai Grobogan (RKG) (Studi Kasus industri tahu hygiene di Desa Krangharjo Kabupaten Grobogan) Sri Hartati; Lasmono Tri Sunaryanto
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.962 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial pada industri tahu hygiene di Rumah Kedelai Grobogan dan untuk mengetahui analisis sensitivitas pada industri tahu hygiene di Rumah Kedelai Grobogan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kedelai Grobogan (RKG) yang merupakan pusat pengembangan kedelai di Kabupaten Grobogan pemilihan lokasi yang dilakukan secara sengaja (Purposive). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data mengunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Net B/C Ratio, Payback Period (PP), Break Event Point (BEP). Hasil analisis kelayakan finansial industri tahu Rumah Kedelai Grobogan dinyatakan layak yang ditandai dengan nilai NPV sebesar Rp 75.531.030 pada DF 17%, nilai IRR 35% lebih besar dari tingkat suku bunga 17%, nilai Net B/C Ratio 2,21 lebih besar dari 1, dan nilai PP 2 Tahun 9 Bulan 8 hari. Sedangkan nilai BEP produksi sebesar 26.814 bungkus dengan BEP harga jual Rp 5.259 per bungkus. Hasil analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa dengan kenaikan harga bahan baku produksi kedelai 20% industri tahu dinyatakan layak. Sedangkan jika terjadi penurunan produksi sebesar 18% industri tahu hygiene di Rumah Kedelai Grobogan dinyatakan tidak layak
Efek faktor wawasan petani, pengalaman, modal dan pendapatan terhadap independensi petani dalam menggunakan benih padi bersertifikat di Cerbonan, Banyubiru Aditya Dhanu Prasetya; Lasmono Tri Sunaryanto
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.133 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) mengetahui faktor yang mempengaruhi independensi petani padi menggunakan benih bersertifikat, dan 2) menganalisis pengaruh wawasan petani, pengalaman, modal dan pendapatan terhadap independensi petani menggunakan benih padi bersertifikat di kebun benih padi Desa Cerbonan Kecamatan Banyubiru. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kebun benih padi Kecamatan Banyubiru merupakan salah satu produsen benih padi bersertifikat di wilayah Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan non probability sampling dengan cara sampling incidental dengan rentang waktu time series selama bulan Mei – Juli 2019. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 petani konsumen kebun benih padi Desa Cerbonan Kecamatan Banyubiru. Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) secara simultan variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent, dan 2) secara parsial, variabel pengalaman (X2) dan modal (X3) diperoleh pengaruh yang signifikan terhadap independensi petani menggunakan benih padi bersertifikat (Y) sedangkan variabel wawasan petani (X1) dan Pendapatan (X4) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap independensi petani menggunakan benih padi bersertifikat (Y).
Hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan keputusan inovasi penggunaan kartu tani di kelurahan kauman kidul, Kota salatiga Abednego M.M Laleb; Bayu Nuswantara
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.881 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2023

Abstract

Pemerintah melakukan kebijakan penyediaan pupuk bagi petani melalui subsidi harga pupuk. Kartu tani merupakan kartu elektronik yang didesain khusus untuk petani melalui kebijakan pemerintah, yang dapat berfungsi sebagai kartu debit BRI dan kartu yang dapat membaca kuota pupuk bersubsidi dan EDC BRI. Kebijakan kartu tani ini dibuat, berangkat dari berbagai peristiwa atas tindak penyimpangan pupuk bersubsidi. Sehingga memberikan dampak negatif yang merugikan ke berbagai pihak, terutama bagi petani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan umur, luas lahan, kunjungan penyuluh  dan pola pendampingan petani dengan pengambilan keputusan inovasi penggunaan kartu tani. Penelitian ini mneggunakan metode Kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan  data primer dan data sekunder. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2019 di Kelurahan Kauman Kidul,Kota Salatiga. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang memiliki hubungan signifikan yaitu Kunjungan Penyuluh (X3) dan Pola Pendampingan Petani  (X4) dengan Keputusan Penggunaan Kartu Tani (Y), sedangkan Umur (X1), dan Luas Lahan (X2) tidak memiliki hubungan signifikan dengan Keputusan Penggunaan Kartu Tani (Y)
Strategi ketahanan usaha kopi Babah Kacamata Dwitya Yonathan Nugraharditama; Lasmono Tri Sunaryanto
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.727 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2006

Abstract

Kopi Babah Kacamata merupakan salah satu produk lokal Salatiga yang mampu bersaing dengan kopi brand terkenal dan memiliki variasi produk. Penelitian ini bertujuan :  untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang tepat dalam mempertahankan usaha Kopi Babah Kacamata, serta faktor internal dan eksternal yang berperan dalam kopi Babah Kacamata. Penelitian dilaksanakan di Kopi Babah Kacamata, Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan teknik penentuan partisipan menggunakan purposive sample, dengan partisipan sebanyak tiga yaitu pemilik perusahaan (key informan), satu karyawan dan satu konsumen berlangganan lama. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner, observasi dan studi literatur. Metode analisis yang digunakan untuk uji validitas data menggunakan metode trianggulasi, analisis SWOT, Matriks IE dan QSPM. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan dari kopi Babah Kacamata adalah ketersediaan biji kopi, dan kelemahan dari perusahaan kopi Babah Kacamata adalah keinginan dalam pengembangan usaha ke kota lain. Faktor eksternal yang menjadi peluang yaitu permintaan kopi Babah Kacamata dan ancaman adalah modal usaha. Prioritas strategi ketahanan usaha kopi babah kacamata adalah mempertahankan kualitas dalam proses pembuatan kopi babah kacamata dengan memanfaatkan pengetahuan mengenai proses roasting dengan standar yang diterapkan perusahaan. Kopi Babah kacamata dalam mempertahankan usaha dapat melakukan permohonan kepada pemerintah kota Salatiga dengan tujuan mengembangkan perusahaan dengan variasi produk dan perluasan pemasaran
Potensi gen-gen ketahanan cekaman biotik dan abiotik pada padi lokal Indonesia: A Review Noverina Chaniago
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.562 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2010

Abstract

Padi lokal merupakan plasma nutfah yang memiliki potensial sebagai sumber gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat  penting pada tanaman padi. Padi lokal memiliki keunggulan tertentu karena telah dibudidayakan secara turun-temurun dan telah beradaptasi baik dengan berbagai kondisi iklim dan lahan spesifik. Keragaman genetik yang tinggi pada padi lokal dapat dimanfaatkan dalam program pemuliaan padi. Salah satu upaya sistematis yang harus dilakukan adalah menginventarisasi padi-padi lokal yang masih eksis untuk mendapatkan varietas-varietas yang memiliki potensi mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan biotik yang kurang menguntungkan terutama terhadap hama dan penyakit dan lingkungan abiotik seperti suhu rendah, salinitas, lahan masam, kekeringan, dan kondisi lingkungan suboptimal lainnya. Tujuan dari inventarisasi terhadap padi-padi lokal adalah untuk memperoleh donor gen dalam perakitan varietas tahan terhadap cekaman biotik (hama dan penyakit) maupun cekaman abiotik (kekeringan, salinitas tinggi, suhu rendah), yang sangat diperlukan dalam program pemuliaan padi. Koleksi varietas lokal yang memiliki gen-gen ketahanan harus dilestarikan dan ditingkatkan untuk menjadi varietas yang lebih unggul dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, serta percepatan swasembada pangan pokok dan lumbung pangan dunia 2045.
Karakteristik petani dan orientasi pasar sebagai pengaruh petani krisan melakukan proses pasca panen Raditya Johan Kristono; Hendrik Johannes Nadapdap
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.561 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2024

Abstract

Bisnis florikultur Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu komoditas florikultur yang memiliki peluang usaha cukup baik untuk dikembangkan adalah bunga potong khususnya bunga potong krisan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pasca panen yang dilakukan petani krisan, faktor determinan sebagai pengaruh petani melakukan pasca panen. Penelitian ini dilakukan di Dusun Jurang, Kelurahan Kenteng, dan Dusun Jetis, Kelurahan Ngaseman, Kecamatan Bandungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Pengambilan responden dilakukan menggunakan teknik purposive, Penenliti menetapkan responden sebanyak tiga respondeng dengan kriteria petani dengan skala usaha kecil, menengah dan besar, untuk uji keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber. Faktor determinan yang diamati pada penelitian ini meliputi pendidikan, pengalaman, motivasi, orientasi pelangan danorientasi pesaing. Hasil dari penelitian ini menunjikan bahwa setiap petani melakukan proses pasca panen sampai pada tingkatan yang sama yaitu pengemasan, Faktor determinan yang berpengaruhi untuk petani melakukan pasca panen adalah faktor pengalaman, motivasi, orientasi pelanggan. Melihat dari penjelasan yang sudah diberikan oleh para petani, interaksi yang ada pada lingkungan pertanian krisan bersifat asosiatif dimana petani saling membantu dan tidak adanya bentuk persaingan.
Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas Mie Tiaw kering Wan Bahroni Jiwar Barus
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.05 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2005

Abstract

Mie tiaw adalah sejenis mie tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras, dapat digoreng atau berkuah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan lama pengeringan yang terbaik untuk mendapatkan kualitas mie tiaw kering yang sama dengan mie tiaw segar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap factorial dua ulangan yang terdiri atas dua faktor perlakuan, yaitu suhu pengeringan (S) terdiri atas empat taraf: 60 ˚C (S1), 70 ˚C (S2), 80 ˚C (S3), 90 ˚C (S4), dan lama pengeringan (L) yang terdiri atas empat taraf: 2 jam (L1), 4 jam (L2), 6 jam (L3), 8 jam (L4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan mie tiaw kering dengan kualitas terbaik dibutuhkan suhu pengeringan 70 ˚C dengan lama pengeringan 6 jam agar didapatkan kadar air, lama pelunakan, dan nilai uji organoleptik rasa, aroma dan warna yang baik.
Respons pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) serta perbaikan C-organik dengan pemberian MOL gedebok pisang dan vermikompos pada tanah Inceptisol Chairani Siregar; Muhammad Rizwan; Mindalisma Mindalisma
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.154 KB) | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2011

Abstract

Upaya meningkatkan produksi kacang tanah dan peningkatan C-organik pada tanah Inceptisol dapat dilakukan dengan menyediakan bahan organik untuk tanah. Penyediaan bahan organik seperti mikroorganisme lokal (MOL) batang pisang dan vermikompos dapat meningkatkan kesuburan tanah. Selain meningkatkan kesuburan tanah, penyediaan bahan organik juga mendukung fase vegetatif tanaman dan meningkatkan hasil kacang tanah di tanah Inceptisol. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018 di Fakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, 3 ulangan dengan MOL gedebok pisang dan vermikompos sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MOL gedebok pisang dengan dosis 75 mL/L air/plot mampu memperbaiki pertumbuhan dan produksi kacang tanah serta memperbaiki C-organik tanah pada tanah inceptisol. Pemberian pupuk vermikompos dengan dosis 2.025 kg/plot mampu memperbaiki produksi kacang tanah dan C-organik tanah pada tanah inceptisol. Pemberian MOL gedebok pisang dan pupuk vermikompos hanya mampu memberikan pengaruh secara mandiri terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah serta perbaikan C-organik tanah pada tanah inceptisol
Respon tanaman kelapa sawit belum menghasilkan terhadap pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di PT. Padasa Enam Utama Tbk Mahyuddin Dalimunthe; Arif Anwar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2045

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah yang dihasilkan dalam industri minyak sawit serta memiliki kandungan unsur hara makro yang tinggi seperti N, P, K, Ca dan Mg, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan dengan pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit belum menghasilkan PT. Padasa Enam Utama Teluk Dalam Kecamatan Air Batu, Asahan, Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak kelompok non faktorial tiga ulangan dengan dosis kompos tandang kosong kelapa sawit sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS sebanyak 30 kg/pohon mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah pelepah, jumlah klorofil, panjang pelepah dan luas daun kelapa sawit belum menghasilkan dibandingkan dengan tanpa pemberian kompos TKKS berturut-turut sebesar 21.81%, 34.18%, 66.39%, 15.72%, dan 22.25%.
Mie kurin (mie kulit durian): Pemanfaatan kulit durian dalam pembuatan mie kaya nutrisi Sendi Rozzi Amanda; Desti Kurniawan Gulo; Filzah Sri Utami
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2019): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i2.2044

Abstract

Mie kurin merupakan mie yang berasal dari bahan baku tepung kulit durian dan tepung terigu dan bahan lainnya. Mie kurin aman untuk dikonsumsi oleh siapapun mulai dari kalangan bawahan hingga kalangan atas karena dalam pembuatan mie kurin tidak mengunakan bahan kimia atau bahan pengawet. Mie kurin merupakan suatu inovasi dengan memanfaatkan kulit durian untuk pembuatan mie yang kaya akan  manfaat dan nutrisi, serta harganya lebih ekonomis. Bahan baku yang digunakan  adalah kulit durian karena mudah didapat, serta memiliki banyak manfaat dalam kesehatan tubuh manusia. Cara pembuatan mie kurin yaitu kulit durian yang bersih dikupas kemudian dijemur (diovenkan) hingga kering, kemudian dihaluskan menggunakan blender hingga menjadi tepung. Pewarna yang digunakan dalam pembuatan mie kurin berasal dari bahan-bahan alami seperti bayam, buah bit, kunyit, dan buah naga. Mie kurin mengandung protein 8.82%, karbohidrat 52.5%, kalori 266.4%, kadar air 34.8%, Kadar abu 1.08%, dan serat kasar 0.44%.

Page 3 of 22 | Total Record : 217