cover
Contact Name
Sisca Mayang Phuspa
Contact Email
siscamayang@unida.gontor.ac.id
Phone
+6285736935463
Journal Mail Official
jihoh@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lt. 2 Gedung Utama Universitas Darussalam Gontor Jalan Raya Siman Km. 6, Siman, Kec. Siman Kabupaten Ponorogo 63471JAWA TIMUR, INDONESIA
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH)
ISSN : 25274686     EISSN : 25415727     DOI : https://doi.org/10.21111/jihoh.v9i1.12212
The journal primarily publishes original research articles but also welcomes review papers, short communications, commentaries on pressing issues, and case studies. Topics of high priority include: Occupational health and safety Industrial hygiene Ergonomics Fire protection systems Accident investigation methods Epidemiological surveys related to workplace safety JIHOH aims to improve workplace health and safety, prevent occupational accidents and diseases, and foster safer, more comfortable working environments.
Articles 134 Documents
ANALISIS PENERAPAN 5S DAN IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI VULKANISIR BAN Febriza Imansuri
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 2 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i2.4677

Abstract

Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, seperti dengan menerapkan prinsip 5S dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Implementasi 5S di perusahaan erat kaitannya dengan peningkatan produksi serta kinerja karyawan yang akan berdampak positif dan menguntungkan bagi perusahaan. Selain itu K3 tidak hanya penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerjanya, tetapi juga akan berdampak positif pada kelanjutan produktivitas kerja. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara ditemukan bahwa kecelakaan sering menimpa pekerja pada perusahaan vulkanisir ban. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir kecelakaan kerja dengan mengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja yang terjadi dan analisis untuk mengetahui gambaran penerapan 5S. Serta memberikan usulan rekomendasi untuk meminimalisir persentase terjadinya kecelakaan kerja dan kondisi penerapan 5S diperusahaan. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja maka diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja pada industri vulkanisir ban dengan menggunakan metode FTA serta analisis penerapan 5S. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebanyak 40,8% responden kurang setuju prinsip 5S telah terlaksana dengan baik pada perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan probabilitas FTA didapatkan jenis kecelakaan kerja tersayat mesin gerinda kemungkinan akan dialami oleh karyawan sebesar 93%. Perhitungan probabiltas FTA kecelakaan kerja tersebut memiliki angka kemungkinan terjadi paling besar dibandingkan kecelakaan kerja lainnya.Kata Kunci: FTA; Kecelakaan Kerja; 5S
PERBEDAAN BEBAN KERJA MENTAL DAN STRES KERJA GURU SDN DENGAN GURU SLBN Dewi Ratna Sari; Kurnia Ardiansyah Akbar; Iken Nafikadini
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 2 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i2.5181

Abstract

Beban kerja mental yang tinggi pada guru SD Negeri dan guru SLB Negeri dapat menjadi penyebab timbulnya stres kerja. Pengukuran beban kerja mental diperlukan untuk dapat dilakukan upaya penyesuaian beban kerja mental dengan kapasitas yang dimiliki guru, sehingga stres kerja dapat dicegah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan beban kerja mental dan stres kerja antara guru SD Negeri dengan SLB Negeri. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di seluruh sekolah SD Negeri dan SLB Negeri di kelurahan Patrang dengan sampel keseluruhan anggota populasi yang berjumlah 35 orang. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel independe yaitu beban kerja mental dan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, dan masa kerja) dan variabel dependen yaitu stres kerja. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah statistis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan karakteristik individu usia, sedangkan jenis kelamin dan masa kerja tidak terdapat perbedaan. Beban kerja mental dan stres kerja pada guru SD Negeri lebih tinggi daripada guru SLB Negeri, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan beban kerja dan stres kerja pada guru SD dan guru SLB. Saran untuk instansi/sekolah yaitu meningkatkan partisipasi guru dalam menyampaikan pendapat dan pengambilan keputusan, penyusuanan dan pengembangan strategi belajar, memberikan penghargaan kepada guru. Saran bagi guru yaitu memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin, guru yang lebih tua dan lebih memilliki pengalaman dapat memberikan bimbingan kepada guru lain yang mengalami kesulitan, menjadwalkan olahraga ringan.Kata Kunci: stres kerja; beban kerja mental; guru 
ANALISIS SARANA PENYELAMATAN JIWA SEBAGAI UPAYA TANGGAP DARURAT KEBAKARAN Mahrus Aldiansyah; Kurnia Ardiansyah Akbar; Ragil Ismi Hartanti
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 1 (2020): Integrated Occupational Safety and Health Implementation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i1.4550

Abstract

Industri yang mengolah kayu merupakan tempat yang memiliki potensi bahaya kebakaran karena proses produksinya yang bersinggungan langsung dengan bahan yang mudah terbakar. Pemenuhan sarana penyelamatan jiwa merupakan aspek yang penting guna mengurangi dampak suatu kebakaran industri. PT. Kutai Timber Indonesia merupakan salah satu industri yang memproduksi plywood terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan sarana penyelamatan jiwa di unit produksi plywood PT. Kutai Timber Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Penelitian ini dilakukan di gedung unit produksi plywood dengan responden 1 orang yang berasal dari Divisi Keselamatan dan Lingkungan. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa jalan keluar dan titik kumpul memiliki skor presentase sebesar 100% dengan kategori baik, petunjuk arah jalan keluar juga memiliki kategori baik dengan presentase sebesar 80,95%. Aspek sarana penyelamatan jiwa yang kategorinya kurang adalah pintu darurat dan lampu darurat dengan skor presentase sebesar 9,52% dan 32,35%. Saran yang dapat direkomendasikan adalah meningkatkan persentase penerapan sarana penyelamatan jiwa yang mmiliki kategori kurang dengan menyediakan pintu darurat yang terbuat dari baja tahan api, tidak terkunci, dan memiliki push bar system. Perusahaan juga harus menyediakan lampu darurat yang tidak digunakan sehari-hari dan bersumber dari baterai sehingga memudahkan akses evakuasi penghuni gedung ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.Kata Kunci: kebakaran; industri; evakuasi
ANALISIS KETERBATASAN PENERAPAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDONESIA PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL Deru Ahmad Arsha
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 2 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i2.4697

Abstract

Salah satu permasalahan yang muncul dari globalisasi ekonomi yang masih sering diabaikan adalah terkait dengan berbagai hak-hak mendasar para pekerja, termasuk salah satunya adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini membahas mengenai keterbatasan penerapan norma internasional di Indonesia secara efektif dalam konteks standar keselamatan dan kesehatan kerja pada industri tekstil dan produk tekstil secara kualitatif. Data-data penelitian didapatkan melalui berbagai laporan kepatuhan dari Better Work Indonesia dan juga melalui sumber-sumber primer dan sekunder yang diolah dengan menggunakan metode penelusuran proses. Hasil penelitian menyarankan bahwa masih terdapat banyak permasalahan struktural dan teknis yang harus dibenahi oleh Pemerintah Indonesia dan para pemangku kebijakan lainnya secara menyeluruh. Keinginan politik Pemerintah Indonesia untuk mengubah dan memperbaharui status quo yang ada sangat penting dalam upaya untuk dapat memperbaiki kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di tengah ekonomi dunia yang semakin bergantung satu dengan yang lainnya.Kata Kunci: keselamatan dan kesehatan kerja; norma internasional; tekstil dan produk tekstil
RESPONDING TO COVID-19: INDONESIAN OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY POLICY FOR CORPORATE COMPLIANCE Rizaldy Anggriawan
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 1 (2020): Integrated Occupational Safety and Health Implementation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i1.4669

Abstract

The corporate compliance towards the legal policy notably on safety and health of workers becoming a major issue which should be highlighted by the government and entrepreneurs during Covid-19 outbreak in Indonesia. The paper aims to explore the legal framework on occupational health and safety protocols for corporate which were regulated by the government. It highlights the major regulations and policies stipulated by President, ministries, as well as local government such as Governor of DKI Jakarta. It also discovers the penalties or sanctions that will be imposed on companies which infringe the policy. The paper provides the recommendation for the development of current policy practice, in particular for corporate issues in occupational health and safety. The research method used is normative legal research. It reviewed laws, policies, and regulations which should be complied by the corporations in connection with occupational health and safety for workers during the pandemic. The paper found that the government and its subordinate bodies have generally defined an important legal and regulatory framework for the implementation of occupational safety and health for workers. In addition, several existing laws also may provide sanctions and penalties for companies that are still persistent in violating the laws and policies during the spread of the outbreak.Keyword: legal policy; occupational health and safety; corporate, covid-19
PENILAIAN RISIKO KESEHATAN DARI BAHAN KIMIA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PERISA MAKANAN DI PT. X JAKARTA TIMUR TAHUN 2020 Polma Erik Astrada; Mila Tejamaya Mulyono
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 2 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i2.4718

Abstract

Produksi perisa makanan menggunakan beberapa bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan baik melalui pajanan terhadap sistem pernafasan ataupun dermal.  Berdasarkan beberapa penelitian risiko kesehatan dari bahan kimia menjelaskan bahwa bahan-bahan kimia tersebut memiliki risiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko kesehatan terkait pajanan bahan baku perisa makanan di PT. X berdasarkan tingkat bahaya, pajanan, risiko kesehatan hingga pengendalian yang dilakukan. Metode penelitian dilakukan dengan Chemical Health Risk Assessment dengan menilai risiko kesehatan terhadap bahan kimia berdasarkan karakteristik dari bahan kimia hingga besar pajanan yang diterima oleh pekerja sehingga dapat dinilai risikonya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan studi pada karakteristik bahan kimia serta analisis data sekunder dari perencanaan produksi sehingga data besaran pajanan bersifat kualitatif. Proses pembuatan perisa makanan di PT X memiliki menggunakan sejumlah seratus tiga puluh bahan kimia yang digunakan untuk proses produksi bahan perisa makanan yang digunakan dari proses penimbangan dan persiapan bahan baku. Berdasarkan penelitian terhadap bahan kimia didapatkan hasil bahwa risiko pajanan melalui jalur inhalasi merupakan risiko sedang sedangkan risiko pajanan melalui jalur dermal merupakan risiko tinggi. Risiko korosi pada kulit dengan risiko tertinggi pada proses pengisian dan pengemasan. Pengamatan secara kuantitif dengan melakukan uji pajanan dari pekerja yang melakukan proses bahan kimia tersebut sehingga mendekati respon dosis yang diterima oleh pekerja perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya.Kata Kunci: penilaian  risiko bahan kimia; risiko kesehatan; bahan kimia; inhalasi; peyerapan kulit
ANALISIS ILLUMINATION LEVEL TERHADAP KECELAKAAN KERJA DI RUMAH SAKIT XYZ INDONESIA Rindang Diannita
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 1 (2020): Integrated Occupational Safety and Health Implementation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i1.4046

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang tugasnya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan, dalam lingkup perorangan maupun kelompok yang menyediakan pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat inap, dan pelayanan rawat jalan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016). Rumah Sakit XYZ Indonesia telah melakukan langkah pengendalian kecelakaan kerja dengan adanya tim keselamatan dan kesehatan kerja yang ditunjang dengan peningkatan fasilitas namun telah terjadi kecelakaan kerja berupa tertusuk jarum pada saat membersihkan peralatan, tertusuk jarum pada saat pengambilan sampel darah, tertimpa benda peralatan kerja pada saat mencuci. Untuk itu, rumah sakit dituntut agar meningkatkan mutu pelayanan, serta menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan yang ada di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional bertujuan untuk mengetahui gambaran kecelakaan kerja di Rumah Sakit XYZ Indonesia dengan membandingkan hasil pengukuran intensitas pencahayaan dengan standar persyaratan menurut Kepmenkes RI Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengukuran dilakukan di Ruang Loby/Tempat Pendaftaran Pasien, Ruang Alat/Teknisi, Ruang Rekam Medis, Ruang Cuci/Laundry, Ruang Gizi/Dapur, Ruang Perawatan Pasien (UGD). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat pengukur pencahayaan Lux Meter, dengan metode SNI, dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan bahwa sejumlah dua ruangan memenuhi standar dan empat ruangan tidak/belum sesuai standar yang telah ditetapkan Kepmenkes RI Nomor 1204 Tahun 2004. Kesimpulan ada penelitian ini bahwa illumination level merupakan faktor penyebab kecelakaan kerja di rumah sakit.Kata Kunci: pencahayaan; kecelakaan kerja; rumah sakit
KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PENYELAM TRADISIONAL DENGAN METODE NORDIC BODY MAP Bayu Yoni Setyo Nugroho; Ratih Pramitasari; Haikal .
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 1 (2020): Integrated Occupational Safety and Health Implementation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i1.4700

Abstract

Penyelam tradisional menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki risiko keluhan musculoskeletal, keluhan mempengaruhi produktifitas kerja dan menimbulkan penyakit akibat kerja. Musculoskeletal dapat diidentifikasi lebih cepat sehingga dapat melakukan pengendalian yang tepat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan analisis cross sectional, responden dalam penelitian ini sebanyak 21 penyelam tradisional, lokasi penelitian di desa Kemojan Kecamatan Karimunjawa. Penggunaan instrumen Nordic Body Map (NBM) mengidentifikasi bagian tubuh yang mengalami keluhan dan level nyeri yang dirasakan. Keluhan musculoskeletal paling tinggi di bagian pantat bawah 48,8%, betis kiri 46,4%, betis kanan 44,0%. Bagian ini memiliki keluhan tertinggi diakibatkan karena penyelam tradisional menggunakan peralatan manual dalam bekerja. Keluhan musculoskeletal tertinggi pada penyelam tradisional desa Kemojan yaitu pada bagian pantat bawah.Kata Kunci: penyelam; tradisional; musculoskeletal
TINGKAT PENGETAHUAN ETIOLOGI DAN PENCEGAHAN COVID-19 MAHASISWA PRODI D3K3 DAN PERAN MAHASISWA SEBAGAI DUAL AGENT DI MASYARAKAT Neffrety Nillamsari; Ratnaningtyas Wahyu Kusuma Wardani
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 2 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i2.4814

Abstract

Kaum muda menjadi sumber daya potensial untuk mendorong kebijakan yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia. Mahasiswa sebagai kaum muda memiliki kesempatan untuk menciptakan enabling environment dalam situasi darurat kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang etiologi dan  pencegahan terhadap COVID-19 serta peran nya sebagai dual agent di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap 153 mahasiswa (total populasi) program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Penelitian dilakukan bulan Februari sampai April 2020 dengan instrument penelitian berupa kuesioner google form. Hasil penelitian menggambarkan sebanyak 77,8% mahasiswa memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang etiologi COVID-19 dan 75,2 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang sangat baik terhadap upaya pencegahaan   COVID-19. Peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of health akan dapat berhasil dengan baik jika mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik tentang etiologi dan  pencegahan terhadap COVID-19.Kata kunci: pengetahuaan, mahasiswa, COVID-19
FAKTOR PENYEBAB PRIMER DAN KOMBINASI DENGAN MUSCULOSKELETAl DISORDERS PADA PEKERJA PETERNAK AYAM DI NAGARI MUNGKA Handri Maika Saputra; Mila Sari; Mufidatul Husna
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 5, No 1 (2020): Integrated Occupational Safety and Health Implementation
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v5i1.4210

Abstract

Keluhan nyeri otot rangka (muskuloskeletal) adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Pekerja yang mengalami keluhan musculoskeletal 53 responden (69,7%), pekerja yang tidak ada keluhan 23 responden (30,3%). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji chi square untuk melihat hubungan faktor penyebab primer, kombinasi dan beban angkut pada pekerja peternak ayam di Nagari Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini dilakukan bulan Mei 2019. Responden berjumlah 76 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan aktivitas berulang dengan musculoskeletal disorders, nilai ρ 0,024 dengan OR 0,276 artinya aktivitas berulang bukan resiko, hubungan sikap kerja dengan musculoskeletal disorders menunjukan hasil ρ 0,001 dengan OR 7,838 artinya ada hubungan yang bermakna, hubungan kebiasaan merokok dengan musculoskeletal disorders menunjukan hasil ρ 0,019 dengan OR 0,219 artinya rokok bukan resiko, hubungan beban angkut dengan musculoskeletal disorders menunjukan hasil ρ 0,009 dengan OR 4,333 ada hubungan yang bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan aktivitas berulang, sikap kerja, kebiasaan merokok dan beban angkut dengan musculoskeletal disorders. Sikap kerja merupakan peluang beresiko terjadinya musculoskeletal disorders, untuk itu diharapkan kepada pekerja peternak ayam untuk melakukan sikap kerja yang alamiah.Kata Kunci: faktor primer; faktor kombinasi; musculoskeletal disorders

Page 7 of 14 | Total Record : 134