cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN
Published by Universitas Trisakti
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 641 Documents
EVALUASI MASALAH KEHILANGAN LUMPUR PADA SUMUR “X-1” DI LAPANGAN PANGKALAN SUSU PT. PERTAMINA EP-ASSET 1 Bhakti Haryanto Atmojo; Mulia Ginting; P. Simorangkir
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.125

Abstract

Hilang lumpur didefenisikan sebagai hilangnya fluida pemboran sebagian atau seluruhnyayang masuk ke dalam formasi selama pemboran berlangsung. Hilang lumpur terjadi jika tekananhidrostatik lumpur naik sehingga melebihi tekanan rekah formasi, yang mengakibatkan adanyarekahan yang memungkinkan lumpur mengalir ke dalamnya. Masalah kehilangan lumpur yangmengakibatkan berkurangnya tekanan hidrostatis didalam lubang bor berkurang yaitu ketikapenurunan casing 9 5/8” dilakukan. Hilang lumpur yang terjadi ketika penurunan casing 9 5/8” yaitusebesar 320 bbl. Akibat dari proses penurunan casing tersebut terjadi tambahan tekanan kejutsebesar 505,585psi ekuivalen berat lumpur 0,144 SG. Dalam penanggulangn hilang lumpur inidigunakan metode semen penyumbat untuk menutup daerah hilang lumpur. Daerah yang dilakukanpenyumbatan berada pada formasi Middle Baong yang memiliki lithology batuan pasir (sandstone)dengan kedalaman 2.424 m (7.950,72 ft ) sampai dengan kedalaman 2.474 m ( 8.114,72 ft ). Darihasil penelitian ini akan dapat diperoleh penyebab hilang lumpur dan cara penanggulangan yangtepat khususnya pada saat menurunkan casing 9 5/8” agar dapat mengatasi masalah kehilanganlumpur tersebut. Pemakaian volume bubur semen untuk menutup daerah kehilangan lumpur pertamayaitu sebesar 14,32 bbl atau 70 sak, dan volume bubur semen kedua sebesar23,91 bbl atau 117 sak.
ANALISIS AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN PENGKODEAN BCH Irfan Dwi Pratama; Gelar Budiman; Nyoman Apraz Ramatryana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.885

Abstract

Produk digital seperti audio, image ataupun film merupakan karya intelektual yang dilindungi dan memiliki hak cipta. Banyaknya penggandaan dan klaim atas produk digital tersebut mengakibatkan pemegang hak cipta yang sebenarnya akan dirugikan. Salah satu cara untuk melindungi kepemilikan produk digital adalah dengan menyisipkan atau menyembunyikan suatu informasi, misal data pemilik hak cipta, kedalam produk digital tersebut atau yang disebut dengan digitalwatermarking. AudioWatermarking adalah suatu teknik menyisipkan atau menyembunyikan suatu informasikedalam suatu file audio. Pada penelitian ini menerapkan metode Discrete Cosine TransformsertaBCH code sebagai pengoreksi error. Sistem menghasilkan capacity yang besar yaitu 700 bps-2 kbps, perceptual quality yang cukup baik (SDG> 3.85 dan 25 dB < SNR < 56 dB) sertarobustness yang baik terhadap beberapa serangan yang umumseperti kompresi MP3, Noise, Echo dll.
EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAHDENGAN METODE MINIMUM OF CURVATURE PADASUMUR X LAPANGAN Y PETROCHINA INTERNATIONAL Abdul Hamid; Aan Setiawan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.210

Abstract

Pemboran berarah adalah suatu teknik membelokkan lubang sumur untuk kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak secara vertikal.Dalam membor suatu formasi, selalu diinginkan lubang vertikal, namun karena alasan-alasan yang menyangkut faktor geologis, faktor topografis, faktor ekonomis, dan lain-lain maka pemboran berarah menjadi salah satu pilihan. Masalah akan timbul dimana lintasan yang terbentuk tidak sesuai dengan yang direncanakan, meskipun target kedalaman formasi yang diinginkan tercapai. Hal ini dapat berpengaruh pada bertambahnya waktu operasi yang tidak produktif dan tentunya biaya pemboran yang semakin bertambah.Untuk mengatasi masalah tersebut maka survey pemboran harus dilakukan untuk melihat arah penyimpangan lintasan dan mengarahkan pemboran kembali pada lintasan yang direncanakan.Metode yang digunakan dalam perhitungan lintasan pemboran didasarkan pada metode Minimum of Curvature.Di dalam penulisan ini mencoba untuk melihat penerapan dari suatu perencanaan lintasan pemboran berarah dan melakukan evaluasi keberhasilan perencanaan lintasan pemboran yang hasilnya diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan menjadikan operasi pemboran lebih efektif dan efisien.
EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8” DI SUMUR SP-23 Syandi Putra; Widradjat Aboekasan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.183

Abstract

Dalam upaya meningkatkan perolehan minyak dan memperkecil biaya perencanaan,teknologi perminyakan khususnya di bidang pemboran baik berupa sumur eksplorasimaupun sumur pengembangan, telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan jugasangat inovatif.Penggunaan casing sebagai pipa yang berfungsi sebagai pelindunglubang sumur agar tidak runtuh dan juga tempat duduknya peralatan-peralatan produksi,telah berubah kearah penggunaan pipa casing sebagai pipa pemboran, di mana casingberfungsi sebagai pipa bor yang di gunakan dalam pemboran dengan casing. Pemborandengan casing tersebut diterapkan pada sumur SP-23 tersebut berlangsung darikedalaman 331 ft – 1836 ft TVD/MD.Pada operasi pemboran dengan casing yangditerapkan pada sumur SP-23 ini dapat menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkandalam operasi pemboran.Dari evaluasi waktu dan biaya pemboran yang dilakukan antaraoperasi pemboran dengan casing dan juga operasi pemboran konvensional pada intervalsurface casing 13-3/8”, bahwa penggunaan operasi pemboran dengan casing ini lebihefisien dibandingkan dengan pemboran konvensional. Kata kunci: casing drilling, drillingwith casing
Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong Hendri Kurniantoro; Mu’min Prijono Tamsil
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.270

Abstract

Perencanaan casing merupakan salah satu faktor yang harus dicermati dalam operasi pemboran.Hal tersebut bertujuan mendapatkan rangkaian casing yang kuat secara teknis agar prosesproduksi dapat dilakukan sesuai rencana. Umumnya perencanaan casing dipengaruhi berdasarkantingkat keamanan dan keekonomisan untuk dipergunakan pada suatu sumur. Penentuan letakkedudukan casing ini menggunakan metode korelasi dan evaluasi dari sumur disekitarnya.Evaluasi perencanaan desain casing sumur SELONG-1 yang memiliki konfigurasi existing casingyaitu conductor casing 20” menggunakan grade K-55 94 ppf, untuk surface casing 13 3/8”menggunakan grade K-55 54,5 ppf, untuk intermediate casing 9 5/8” menggunakan L-80 53,5 ppfdan untuk liner 7” menggunakan grade N-80 26 ppf. Evaluasi ini membahas apakah grade exisitingcasing yang dipergunakan pada lapangan SELONG sudah cukup aman dan ekonomisdipergunakan untuk sumur SELONG-1.Metode yang digunakan pada evaluasi ini adalah metodemaximum load yakni menghitung beban burst maksimal mengasumsikan terjadi pada saat prosesproduksi dan beban collapse maksimal mengasumsikan terjadi pada saat mendapat tekanan darisemen di luar casing. Dengan diketahui besarnya pembebanan yang bekerja pada casing, makadapat dipilih ukuran casing, grade casing, berat, dan tipe sambungannya sehingga diharapkantepat dengan kondisi yang diinginkan baik secara teknis dan ekonomis.Hasil didapat dari evaluasiini adalah untuk surface casing 13 3/8” diturunkan menjadi grade casing H-40 48 ppf, berikutnyaintermediate casing 9 5/8” diturunkan menjadi grade casing M-65 40 ppf dan untuk liner 7”diturunkan M-65 20 ppf. Sedangkan untuk conductor casing 20” tetap menggunakan K-55 94 ppfkarena berfungsi hanya untuk menahan lubang bor dipermukaan. Total perhitungan biaya casingyang didapatkan untuk exisiting casing sebesar $ 420.407,89 dan total perhitungan biaya casinghasil optimasi sebesar $ 346.772,3.
EVALUASI PENGGUNAAN AERATED DRILLINGPADASUMURDINDRA LAPANGANPANAS BUMI BPA-08PT.PERTAMINA UPSTREAM TECHNOLOGYCENTER Mohamad Egy Hilmy; Abdul Hamid
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.148

Abstract

Pada pemboran sumur panas bumi,tujuan utama yang paling penting adalah mencapai zonareservoir dengan aman, cepat dan ekonomis. Pemakaian dari lumpur pemboran yang dimodifikasidengan metode Aerated Drilling akan sangat membantu dalam suatu operasi pemboran karenaAerated Drilling dapat membantu untuk mencegah masalah–masalah yang akan terjadi padaproses pemboran berlangsung yaitu seperti, pipa terjepit, hilang sirkulasi, dan kerusakan formasi.Pemakaian Aerated Drilling pada sumur DINDRA dilakukan pada trayek17 ½” dan trayek12¼”karena pada kedua trayek tersebut terjadi partialloss circulation dan total loss circulation.
STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE PADA COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G Bagus Ichwan Martha; Lilik Zabidi; Listiana Satiawati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.238

Abstract

Semen pemboran merupakan faktor yang sangat penting dalam pemboran.Semen berfungsisebagai perekat casing dengan dinding formasi.Sifat fisik yang terdapat didalam semen juga harusdiperhitungkan guna mendapatkan hasil yang maksimal dan waktu yang ekonomis dalampengerjaanya. Aditif adalah bahan yang digunakan untuk merubah sifat-sifat fisik yang terdapat didalam lumpur.Banyak sekali aditif yang dapat digunakan untuk merubah sifat fisik dari semen,salah satunya adalah Lignosulfonate.Lignosulfonate digunakan untuk memperlambat salah satusifat fisik semen yaitu waktu pengerasan. Waktu pengerasan dapat dirubah dengan caramenambahkan Lignosulfonate tersebut ke dalam komposisi semen. Studi yang disajikan iniberjudul ‘’STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE TERHADAPCOMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELASG’’,bertujuan menganalisa dan menentukan waktu maksimal yang dapat dicapai dan tekananmaksimal yang dapat dicapai oleh semen yang ditambahkan aditif Lignosulfonate kedalamnyaPercobaan dilakukan di Laboratorium Teknik Pemboran dan Produksi Jurusan TeknikPerminyakan Universitas Trisakti – Jakarta, dengan cara membuat komposisi semen yangditambahkan aditif dalam jumlah tertentu yang akan diuji kuat tekan dan waktu kerasnya. Hasilyang didapatkan akan berbeda – beda berdasarkan jumlah aditif yang ditambahkan ke dalambubur semen. Dari berbagai hasil yang didapatkan, dapat diambil kesimpulan sejauh apakah zataditif berperan dalam komposisi semen tersebut dan beerapakah kuat tekan dan waktupengerasan maksimal yang dapat dicapai oleh suspensi semen tersebut.
PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Radita Arindya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.116

Abstract

Penalaan parameter kontroller PID selalu didasari atas tinjauan terhadap karakteristik yang diatur(Plant). Dengan demikian betapapun rumitnya suatu plant, perilaku plant tersebut harus diketahuiterlebih dahulu sebelum penalaan parameter PID itu dilakukan. Karena penyusunan model matematikplant tidak mudah, maka dikembangkan suatu metode eksperimental. Metode ini didasarkan padareaksi plant yang dikenai suatu perubahan. Dengan menggunakan metode itu model matematikperilaku plant tidak diperlukan lagi, karena dengan menggunakan data yang berupa kurva keluaran,penalaan kontroler PID telah dapat dilakukan. Penalaan bertujuan untuk mendapatkan kinerja sistemsesuai spesifikasi perancangan.
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT, PEMBAYARAN BUNGA UTANG, DAN SUBSIDI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1999-2013 Hangga Filardikh Bachtiar; Eleonora Sofilda; Sri Yani Kusumastuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.201

Abstract

Sebagai salah satu instrumen utama kebijakan fiskal, kebijakan dan alokasi anggaran belanjanegara termasuk kebijakan anggaran belanja pemerintah pusat, menempati posisi yang sangatstrategis dalam mendukung akselerasi pembangunan yang berkelanjutan dan berdimensikewilayahan untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui kebijakan danalokasi anggaran belanja negara, pemerintah dapat secara langsung berperan dalam mencapaiberbagai tujuan dan sasaran program pembangunan di segala bidang kehidupan, mendukungstabilitas ekonomi, serta menunjang distribusi pendapatan yang lebih merata. Tujuan penelitian iniadalah untuk melihat pengaruh pertumbuhan belanja pemerintah pusat yang terdiri dari belanjapegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi terhadappertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda,dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel terikat dan pertumbuhan belanja pegawai, belanjabarang, belanja modal, pembayaran bunga utang, dan subsidi sebagai variabel bebas. Data yangdigunakan adalah data sekunder periode 1999 hingga 2013 yang berasal dari Data Pokok APBN,laporan BPS, dan Nota Keuangan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa variabelpertumbuhan belanja modal, pembayaran bunga utang dan subsidi memiliki pengaruh signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan dua variabel bebas lainnya yakni belanja barang danbelanja pegawai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
ANALISIS BEBAN DRAG DAN TORSI PADA PEMBORAN SUMUR PANAS BUMI RSY LAPANGAN H PERTAMINA UTC Rizkyantas Syawfitri Helfardi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.174

Abstract

Perhitungan beban drag dan torsi dalam kegiatan pemboran salah satu aspek yang penting karenadapat menjadi acuan dalam pemilihan Grade Drill Pipe, Top Drive dan Rig pemboran. Tujuanutama adalah menghindari dan meminimalisirkan terjadinya permasalahan pemboran sepertiterpuntir rangkaian, tertekuknya rangkaian dan permasalahan pemboran lainnya yang dapatmenimbulkan Non Productive Time (NPT). Analisa beban drag dan torsi pada sumur panas bumiRSY lapangan H dilakukan dengan dua metode perhitungan yaitu secara teoritis denganpenurunan rumus oleh Rudi R.- Dodi Lesmana dan penggunaan Software Wellplan 5000.1 yangakan dibandingkan dengan hasil aktual torsi oleh pembacaan MWD dan beban drag yangdibandingkan antara hasil kedua metode untuk mengetahui besar Friction Factor setiap Section,maksimum torsi, permasalahan yang timbul dari beban drag dan torsi dan permasalahan lainnya.Besar nilai beban drag dan torsi yang berdampak baik terhadap pemboran yang berjalan amansehingga tidak sering dilakukannya penggantian rangkaian pemboran ke permukaan dan tidak adaterlihat indikasi permasalahan yang timbul. Selain itu penggunaan Drill Pipe dengan grade S-135dapat diturunkan dengan menggunakan Grade G-105. Serta analisa kekakuan rangkaian yangbernilai dibawah nilai dibawah nilai aman dari Stiffness Ratio pada pemboran sumur panas bumiRSY ada Section 26” dan 17½” dan kekauan berlebih pada Section 36”.