cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BERISIKO TERHADAP PREVALENSI INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMITNHS PADA SISWA SD 2 PADANGBULIA Kadek Yuda Dira Pratama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.564 KB)

Abstract

Soil-transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing dengan media tanah, ataupun makanan. Dampak dari infeksi STH ini adalah kekurangan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan kognitif pada anak. Di Bali dikatakan prevalensi STH pada siswa sekolah dasar berkisar antara 33%- 72,8%. Perilaku berisiko seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, buang air besar di sembarang tempat, minum air yang tidak dimasak, kuku yang kotor dapat menigkatkan kejadian infeksi STH. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara perilaku berisiko terhadap prevalensi infeksi STH pada siswa SD 2 Padangbulia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan sampel yang digunakan adalah siswa SD2 Padangbulia tahun ajaran 2014/2015 dengan instrumen kuesioner dan juga pemeriksaan sampel feses. Dari 80 sampel didapakan 4(5%) sampel positif terinfeksi STH dengan perilaku buang air besar di luar WC memiliki nilai p=0,001(p<0,005). Dapat disimpulkan bahwa Perilaku buang air besar diluar WC/jamban merupakan faktor risiko kejadian infeksi STH. Kata Kunci: Soil-Transmitted Helminth, Perilaku
PENGARUH TEH KOMBINASI BUNGA EUPHORBIA MILII DAN PROPOLIS TERHADAP JUMLAH NODULUS LIMFATIKUS DAN DIAMETER SENTRUM GERMINATIVUM PADA LIMPA MENCIT YANG DIINFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS A.A.A. Biantari Apsari Trinaya; Ni Made Linawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1205.239 KB)

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang dapat menimbulkan inflamasi yang diakibatkan ketidakmampuan makrofag membunuh bakteri. Hal ini mengaktifkan sitokin pro-inflamasi untuk aktivasi sistem imun didapat (sel T dan sel B). Aktivasi sel B merangsang pembentukan nodulus limfatikus yang melingkari selubung limfoid periarteriolar. Sel B berdiferensiasi menjadi sel plasma dan antibodi membentuk struktur sementara sentrum germinativum. Diameter sentrum germinativum dan jumlah nodulus limfatikus menjadi indikator teh kombinasi Euphorbia milii dan propolis sebagai imunomodulator. Propolis mengandung terpen, asam phenolat, dan caffeat acid phenetyl esther yang berfungsi sebagai imunomodulator. Glikosida triterpen Euphorbin menstimulasi aktivitas lisosom makrofag meningkatkan kadar IL-12 untuk proliferasi sel B dan sel T limpa sebagai pertahanan tubuh melawan patogen. Kandungan ekstrak Euphorbia milii dan propolis diharapkan dapat meningkatkan sistem imun pasien terinfeksi M.Tb. Rancangan penelitian berupa post test only control group dengan 24 sampel mencit dibagi 6 kelompok secara acak. Kelompok perlakuan diberikan teh kombinasi, sedangkan kontrol diberikan aquades. Mencit diinfeksi M.Tb, dilakukan terminasi dan pemeriksaan histopatologi limpa dengan pengecatan H.E. Dilakukan perhitungan jumlah nodulus limfatikus dan diameter sentrum germinativum. Teknik analisis data yang digunakan One Way ANOVA dan Post Hoc dengan LSD test. Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi limpa mencit terdapat perbedaan signifikan jumlah nodulus limfatikus (p=0,002) dan diameter sentrum germinativum (p=0,018) antara kelompok yang diberikan teh kombinasi dengan yang diberikan aquades. Teh kombinasi Euphorbia milii dan propolis meningkatkan jumlah nodulus limfatikus dan diameter sentrum germinativum limpa mencit terinfeksi M.Tb. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan membedakan pemberian dosis untuk mengetahui dosis efektif. Kata kunci: Euphorbia milii, Imunomodulator, Mycobacterium tuberculosis, Nodulus limfatikus, Propolis, Sentrum germinativum
KUALITAS MIKROBIOLOGIS SAMPEL LAWAR MERAH BABI MENGGUNAKAN METODE TOTAL PLATE COUNT Sieny Veronica; Made Agus Hendrayana; I Dewa Made Sukrama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.567 KB)

Abstract

Lawar merah babi merupakan makanan tradisional Bali yang mudah terkontaminasioleh Staphylococcus aureus karena pengolahannya yang sederhana dan cenderungmenggunakan tangan kosong. Penelitian cross-sectional deskriptif ini bertujuanuntuk mengetahui kualitas mikrobiologis sampel lawar merah babi denganmenggunakan metode Total Plate Count. Terdapat total 12 sampel lawar merahbabi yang diperoleh dimana sampel tersebut kemudian dibuat menjadi tiga variasipengenceran dan dikultur pada media Mannitol Salt Agar. Koloni Staphylococcusaureus dihitung menggunakan metode Total Plate Count sehingga diperolehjumlah koloni dalam satuan CFU/g untuk setiap sampel lawar merah babi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel lawar merah babi (100%)terkontaminasi oleh Staphylococcus aureus dengan jumlah koloni melebihi batasmaksimum kontaminasi yang diijinkan oleh BPOM pada makanan, yakni 102 CFU/g. Sepuluh dari 12 sampel (83%) bahkan memiliki jumlah hitung kolonimelebihi 105 CFU/g yang dapat menyebabkan produksi enterotoksin. Dapatdisimpulkan bahwa sampel lawar merah babi yang diperoleh memiliki kualitasmikrobiologis yang kurang baik. Oleh karena itu, pemilihan bahan baku yang baikdan pengolahan yang hiegenis sebaiknya dilakukan oleh penjual dan penyajimakanan untuk meningkatkan kualitas lawar merah babi. Kata kunci: Kualitas mikrobiologis makanan, Lawar merah babi, Staphylococcusaureus, Total Plate Count
SCABIES AND ITS MANAGEMENT; A CASE REPORT Gabriella Nindya Suryani Prasetyo
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.942 KB)

Abstract

Scabies is one of skin disease that caused by Sarcoptes scabei var, hominis. Scabies is easily spread out andvery itchy especially at night. This disease happened globally and related to bad hygiene and high population.The cycle of scabies mite started from egg untill mature needs 8-12 days. There are four cardinal signs of scabies, consists of nocturnal pruritus, attacks groups of people, there is cunicullus on predilections place, mites found which will be diagnostic sign. The treatment use topical 5% permetrin cream and also  maintain body hygiene.
STUDI KASUS: ASPEK ERGONOMI TERHADAP FASILITAS PENYANDANG CACAT DI HOTEL KOMANEKA Pande Nyoman Bayu Tirtayasa; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.76 KB)

Abstract

Penyandang cacat meliputi suatu individu dengan berbagai tingkat kemampuan yangberbeda dan memiliki suatu persyaratan agar bisa berpergian dengan baik.Orang-orangyang mengalami gangguan fungsi pada tubuh atau penuaan menyebabkan kecacatanakan mencoba untuk melawan cacat tersebut dengan memakai bantuan yang adadisekitarnya. Fasilitas yang tersedia di hotel dibuat untuk pengunjung dengan kondisinormal pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah hotelKomaneka sudah dilengkapi dengan fasilitas khusus yang memadai dan pengaruh aspekergonomi terhadap wisatawan yang cacat. Penelitian ini menggunakan kuisionermodifikasi dari Westcott Accessibility Factsheet untuk mendapatkan data yangdibutuhkan. Sampel pada penelitian ini adalah 70 orang tamu yang menginap.Sebanyak91,43% merasa nyaman saat memakai meja resepsionis hotel dan 8,57% merasa kurangnyaman. Sebanyak 98,57% mudah mengakses tombol lampu kamar hotel dan 1,43%mengalami kesulitan. Sebanyak 85,71% mengatakan jalan antara kursi satu denganlainnya di restoran sudah cukup lebar dan 14,29% tidak sependapat. Sebanyak 90%mengatakan sudah terdapat jalur khusus dalam keadaan darurat dan 10% mengatakanbelum. Hotel Komaneka sudah membuat fasilitas yang membantu wisatawan cacat fisikuntuk menjalani aktivitas dengan mudah setiap hari tetapi masih kurang maksimal.
PSYCHOSOCIAL DEVELOPMENT OF THE CHILDREN Scania Riendravi
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.39 KB)

Abstract

Family have an important role as a basic of emotional and social development. Friendships also influence the psychosocial development of the children. Psychosocial development of children will be improved with changes in their knowledge and understanding of the needs and regulations. Understand the psychosocial development of the children will help the parents and teachers educate their childrens / students and optimize the process of development in a proper way.
GAMBARAN POLA MAKAN TERHADAP TINGKAT GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGASEM I I Putu Bagus Muliartha; I Wayan Sudhana
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.562 KB)

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas yang tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup atau ketidakefektifan tubuh dalam menggunakan insulin. Salah satu faktor risiko dari diabetes melitus adalah gaya atau pola hidup yang tidak sehat, salah satunya pola makan. Hal inilah yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan diabetes melitus. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang deskriptif untuk untuk mengetahui gambaran pola makan terhadap tingkat glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Karangasem I. Responden yang mengkonsumsi makanan pokok tiga kali sehari memiliki tingkat glukosa darah terkontrol (56,1%), sedangkan yang mengkonsumsi makanan pokok dua kali sehari memiliki tingkat glukosa darah terkontrol (57,1%). Responden yang selalu mengkonsumsi lauk hewani memiliki tingkat glukosa darah terkontrol (56,8%), dan yang kadang-kadang mengkonsumsi lauk hewani (58,8%). Sedangkan yang tidak pernah mengkonsumsi lauk hewani memiliki glukosa darah terkontrol (0%). Responden yang selalu mengkonsumsi lauk nabati memiliki tingkat glukosa darah yang terkontrol (62,8%), dan yang kadang-kadang mengkonsumsi  lauk nabati (40,0%). Responden yang selalu mengkonsumsi sayur dan buah memiliki tingkat glukosa darah yang terkontrol (64,4%), dan yang kadang-kadang mengkonsumsi sayur dan buah (20%). Responden yang selalu mengkonsumsi cemilan memiliki tingkat glukosa darah yang terkontrol (59,1%), yang kadang-kadang mengkonsumsi cemilan (57,1%), dan yang jarang mengkonsumsi cemilan (40,0%).        
KAITAN FAKTOR USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEJADIAN LIMFOMA NON HODGKIN DI RUMAH SAKIT SANGLAH TAHUN 2014 Ida Ayu Cili Swesis; Ketut Suega; Ni Made Renny Anggraeni Rena
E-Jurnal Medika Udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis keganasan yang sering terjadi pada hematologi adalah keganasan limfoma. Berdasarkan epidemiologi Hodgkin lebih jarang terjadi dibandingkan dengan limphoma Hodgkin dan limpoma non hodgkin (LNH) di Asia. Kejadian LNH meningkat mulai tahun 1970 dengan perkiraan sekitar 5-10% pertahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap kejadian LNH di Rumah Sakit Sanglah tahun 2014. Penelitian ini menggunakan disain retrospektif cross sectional. Sampel merupakan pasien yang berobat ke Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Sanglah tahun 2014. Tahun 2014, 152 kasus LNH dengan laki-laki 57,9% (88 orang) dan perempuan 42,1% (64 orang) yang berobat ke Rumah Sakit Sanglah. Umur subjek  1-89 tahun dengan median  55  tahun.  Terdapat  46%  orang  dibawah  55  tahun dan  54% di  atas  55  tahun. Berdasarkan analisis Chi-square terdapat hubungan  yang signifikan antara usia dengan kejadian   LNH di Rumah Sakit Sanglah (p<0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadain LNH (p>0,05). Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini ditemukan semakin meningkatnya usia kejadian LNH juga meningkat, sedangkan untuk jenis kelamin dengan kejadian LNH tidak terdapat hubungan yang signifikan.  
KESESUAIAN TERAPI EMPIRIS ANTIBIOTIK PADA PASIEN DENGAN VENTILATOR- ASSOCIATED PNEUMONIA DI RSUP SANGLAH DENGAN ATS GUIDELINES 2005 Putu Kessi Vikaneswari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.041 KB)

Abstract

Pneumonia Nasokomial menduduki peringkat ke-2 sebagai infeksi nasokomial di Amerika Serikat. Delapan puluh persen dari Pneumonia Nasokomial ini berhubungan dengan penggunaan ventilator mekanis dan disebut dengan ventilator-associated pneumonia (VAP). Berdasarkan jurnal terbaru ditemukan antara 10% hingga 20% pasien yang menggunakan ventilator mekanis akan mendapat Ventilator Associated Pneumonia. Pasien dengan VAP memiliki angka mortalitas 30%-70%. Pemberian terapi empiris antibiotika yang adequate dan appropriate berperan penting dalam menekan mortalitas pasien VAP. Saat ini ATS Guidelines 2005 menjadi acuan dalam pemberian terapi empiris antibiotik di RSUP Sanglah oleh karena RSUP Sanglah belum memiliki panduan tersendiri. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti gambaran kesesuaian pemberian terapi empiris antibiotika pada pasien VAP di RSUP Sanglah dengan ATS Guidelines 2005 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
PREVALENSI HIPERTENSI PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Gede Dilajaya Robin; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.51 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Dimana dapat dinyatakan hipertensi jika terjadi peningkatan tekanan darah ? 140/90 mmHg atau pernah dan sedang mengkonsumsi obat antihipertensi. hipertensi sudah menjadi salah satu kondisi yang sering dibahas diseluruh dunia. Hipertensi dapat terjadi pada usia berapapun, bahkan kini sudah didapatkan kejadian hipertensi pada usia 18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi dan faktor risiko hipertensi apa saja yang ada pada mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan dengan kuisioner, prevalensi dihitung dengan mencari persentase hipertensi dan faktor risiko hipertensinya sendiri dicari dengan menggunakan metode potong lintang. Dari 127 sampel yang diperiksa didapatkan prevalensi hipertensi sebanyak 2,4%. Faktor risiko hipertensi yang ditemukan pada sampel yaitu jenis kelamin, body mass index (BMI), riwayat keluarga dengan hipertensi, konsumsi minuman beralkohol, olahraga, konsumsi daging, merokok, tinggal di lingkungan dengan paparan asap rokok, dan stress

Page 2 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue