cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
Prevalensi Resistensi ARV Lini Pertama pada Pasien yang Menerima Pengobatan Haart di Klinik HIV RSUP Sanglah Bali Tahun 2014 - 2016 Jessica Santosa; I Made Susila Utama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.718 KB)

Abstract

HIV is a virus that weakens the immune system. HIV can be classified into two genotypes, namely HIV-1 and HIV-2. Genotyping ofHIV-1 can be classified into three groups: group M, N, and O. Therapy for patients with positive HIV today is HAART or Highly ActiveAntiretroviral Therapy at present has much-experienced resistance to first-line. This study is an observational study with a crosssectionalstudy to determine the prevalence of resistance to first-line ARV therapy. The research was conducted from September2014 until January 2016 at the HIV clinic Sanglah Hospital. The data collection is done with a short interview and filling thequestionnaire, as well as secondary data from medical records of patients. Of the 68 samples that follow this study, 9 (13.2%) ofwhom experienced resistance and undergoing treatment with second-line antiretroviral drugs.
TEMUAN INFARK OTAK MENGGUNAKAN CT DAN/ATAU MRI PADA PASIEN VERTIGO DI RSUP SANGLAH : SEBUAH STUDI DESKRIPTIF Ni Kadek Aristia Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.451 KB)

Abstract

Vertigo adalah perasaan abnormal dan mengganggu dimana seseorang merasa seakan-akan dirinya bergerak terhadap lingkungan/sekitarnya (vertigo subjektif), atau lingkungannya yang seakan-seakan bergerak padahal sebenarnya tidak (vertigo objektif). Tingginya angka kejadian vertigo serta kaitannya dengan kejadian serebrovaskular (stroke) termasuk infark (brain infarction) yang merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan menjadi suatu pemasalahan kesehatan yang serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana temuan infark otak menggunakan CT dan/atau MRI pada pasien vertigo di RSUP Sanglah periode Maret 2016- Agustus 2017. Desain penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder yang dilakukan di RSUP Sanglah. Populasi sampel penelitian ini adalah seluruh pasien vertigo sentral yang menjalani pemeriksaan CT dan MRI yang tercatat dalam data rekam medis pasien di Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah serta data registrasi pasien vertigo sentral di UGD dan Bagian Radiologi RSUP Sanglah pada periode Maret 2016 - Agustus 2017 dengan metode total sampling yang menghasilkan 55 data sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 55 pasien vertigo sentral yang diteliti, sebanyak 40 pasien (72,7%) menggunakan CT dan sebanyak 15 pasien (27.3%) menggunakan MRI. Pada CT ditemukan 17 pasien (42,5%) positif terdapat infark otak. Sedangkan pada MRI ditemukan 5 pasien (33,3%) yang positif infark otak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Sanglah dengan penelitian lainnya. Hal ini kemungkinan terkait dengan beberapa faktor, seperti ketersediaan alat, harga, dan waktu yang diperlukan. Kata kunci: Vertigo sentral, Infark Otak, CT, MRI
PREVALENS GANGGUAN TIDUR PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS DI POLIKLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH Desak Putu Kunti Wedayanti; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.6 KB)

Abstract

Anak-anak dan remaja dengan GPPH mengalami gangguan tidur diperkirakan 25-50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens gangguan tidur pada anak dengan GPPH usia 7-12 Tahun dengan menggunakan kuesioner SDSC di Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni- Oktober 2016 dengan mengisi kuisioner penelitian oleh orang tua dengan consecutive sampling di Poliklinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Responden dalam penelitian ini berjumlah 33 orang dengan mengisi kuisioner penelitian yaitu SDSC versi bahasa Indonesia yang sudah tervalidasi. Prevalens gangguan tidur pada anak dengan GPPH yaitu 22 orang (66,7%). Sebagian besar responden lelaki yaitu 25 orang (75,8%); rata-rata umur 7,73 tahun dengan umur responden yang paling banyak berada pada umur 7 tahun yaitu 20 orang (60,6%); Tingkat pendidikan orang tua sebagian besar pendidikan tinggi (SMA atau Diploma/Sarjana). Sebagian besar responden yang mengalami gangguan tidur memiliki kondisi lingkungan tidur: tidak bising (72,3%); mematikan lampu (59,1%); memiliki TV/Komputer dalam kamar (72,3%); tidak memiliki kebiasaan tidur siang (54,5%); dan memiliki teman tidur/co-sleeping (86,4%). Jenis gangguan tidur yang paling banyak terjadi pada anak dengan GPPH gangguan memulai dan mempertahankan tidur sebesar 72,7%. Kata kunci: Gangguan tidur, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, Sleep Disturbance Scale for Children
DETEKSI GEN bap (BIOFILM-ASSOCIATED PROTEIN) ISOLAT Acinetobacter baumannii SEBAGAI GEN PENGKODE BIOFILM DI RSUP SANGLAH MENGGUNAKAN TEKNIK PCR Kadek Dede Frisky Wiyanjana; Ni Nyoman Sri Budayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.53 KB)

Abstract

Acinetobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif yang berperan sebagai bakteripathogen penyebab infeksi di rumah sakit. Berdasarkan data dari CDC (Center for DiseaseControl and Prevention), A. baumannii merupakan 80 % penyebab infeksi di ICU. KemampuanA. baumannii untuk melekat dan membentuk biofilm pada permukaan biotik dan abiotikmenjelaskan keberhasilannya bertahan dalam lingkungan rumah sakit termasuk pada peralatanperalatan medis. Tujuan dari penelitian ini mendeteksi prevalensi gen biofilm-associated protein(bap) sebagai gen pendeteksi biofilm. Sebanyak 34 Isolat Acinetobacter baumannii terisolasi dariluka, sputum selang, sputum, pus, darah, dan urin pasien yang dirawat Rumah Sakit Umum PusatSanglah tahun 2013 sampai 2015. Isolat kemudian diisolasi dengan metode boiling, diuji denganteknik PCR. Total 34 Isolat klinis Acinetobacter baumannii [Sputum (n=5), Sputum Selang(n=12), Urine (n=6), Darah (n=4), Pus (n=1), Luka (n=2), Lain-lain (n=4)]. Penelitian inimendapatkan bahwa 3 (8,82%) isolat dinyatakan positif gen bap. Untuk 3 isolat A.baumanniiyang positif 2 diantaranya berasal dari sputum selang dari pasien di UGD, hal ini mendukungkeberadaan gen bap yang berperan untuk pembentukan biofilm dan perlekatan pada permukaanalat medis sebagai salah satu virulen faktor A. baumannii.Kata kunci: A. baumannii,biofilm, bap, PCR
TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I Kadek Rudita Yasa; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.249 KB)

Abstract

ABSTRAK Depresi postpartum adalah keadaan depresi yang dialami oleh seorang ibu pascamelahirkan. Depresi postpartum mempengaruhi penurunan maupun penghentian prosespemberian Air Susu Ibu (ASI) pada ibu menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui tingkat depresi postpartum pada ibu menyusui. Penelitian ini merupakan jenispenelitian observasional deskriptif dengan pendekatan crossectional. Teknik pegambilansampel dilakukan dengan consecutive sampling menggunakan 53 sampel. Penelitian inimenggunakan analisis bivariat serta distribusi frekuensi tabulasi silang untuk menilai tingkatdepresi postpartum pada ibu menyusui. Tingkat depresi dinilai dengan Edinburgh PostnatalDepression Scale (EPDS). Tingkat depresi postpartum pada ibu menyusui yaitu 30,2%diantaranya ibu menyusui dengan usia rata-rata 30,62 tahun (SB=7,962), berpendidikanPerguruan Tinggi 9 orang (56,2%), semuanya berstatus menikah dan mendapatkan dukungansosial keluarga (100,0%), memiliki jumlah anak lebih dari satu 9 orang (56,2%),berpenghasilan kurang dari satu juta 10 orang (62,5%), ibu yang bekerja 10 orang (62,5%),melakukan persalinan seksio sesaria 11 orang (68,8%), memiliki jumlah anak yang samaantara laki-laki dan perempuan 8 orang (50,0%). Tingkat depresi postpartum ibu menyusuimemiliki hubungan signifikan dengan jumlah penghasilan (p=0,010) dan pilihan persalinan(p=0,014). Dapat disimpulkan bahwa tingkat depresi postpartum di Puskesmas DenpasarTimur I sebesar 30,2%. Faktor penghasilan dan pilihan persalinan ibu menyusuimempengaruhi tingkat depresi postpartum. Kata kunci: depresi postpartum, Edinburgh Postnatal Depression Scale, ibu menyusi
CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE, DIAGNOSIS AND TREATMENT IGN Paramartha Wijaya Putra; I Dewa Made Artika
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.982 KB)

Abstract

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is one of a group non communicable diseases that public health has been an issues in Indonesia. At the 2007 in United State, COPD is the third leading cause of death. Smoking habit is a major cause COPD. Symptoms and sign were generally nonspecific. The provision of therapy that late can provide the impact of death. Spyrometry needed for clinical diagnosis COPD. Comparison FEV1/FVC <0,70 after bronchodilator medication can diagnose COPD. Bronchodilator medication is a first line treatment for COPD. Any medicine must specific against each patient, because symptoms and severity of limitations air flow affected by many factors.
OSTEOKONDROMA OF DISTALIS ULNAR WITH MASADA TIPE I DEFORMITY AMONG SEVEN YEARS OLD BOY: A CASE REPORT Putu Gede Thurdy Gustandra
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.436 KB)

Abstract

Osteokondroma a benign tumor on the spine of the most common and manifests as asolitary non - hereditary exostosis is the long bone metaphysis in the majority of cases.Pain, impaired joint motion, tendon inflammation, as well as the compression of bloodvessels and peripheral nerves is a complication caused by osteokondroma. Deformity isa frequent complication reported in osteokondroma that the bones of the lower arm(forearm). This report discusses the distal ulna osteokondroma on a male patient aged 7years with shortening deformity of the ulna ( ulnar shortening ) according to theclassification of type I. Masada Surgery ( excision of the tumor ) is the primarytreatment option in this case . Forearm deformity subsequently corrected through theinstallation procedure with the ulnar lengthening plate fixation. Correction of thedeformity provides improved cosmetic appearance of the forearm after surgery in thesepatients.
ROLE OF RETINOID, CALSIUM, AND VITAMIN D IN BREAST CANCER PREVENTION I Gusti Agung Indra Adi Kusuma; Ida Ayu Ika Wahyuniari
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.462 KB)

Abstract

Breast cancer is a malignant tumor cells that attack the cells of the breast. The excess free radicals in the body can lead to the process of the formation of breast cancer. Antioxidants are substances that are needed by the body to arrest radicals. By consuming antioxidants to taste can reduce the risk of the occurrence of cancer. Retinoid, calcium, and vitamin D is one of the antioxidant that can prevent breast cancer
INFEKSI LEPTOSPIROSIS DENGAN GEJALA JAUNDICE DAN ACUTE KIDNEY INJURY: SEBUAH LAPORAN KASUS I Made Ade Sukma Gautama
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.506 KB)

Abstract

Infeksi leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikro organisme dari genus Leptospira. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung ataupun tidak langsung dari urin hewan yang terinfeksi. Angka perkiraan kejadian infeksi leptospirosis di dunia antara 100 per 100.000 populasi pada grup yang berisiko tinggi, dengan proporsi angka kematian mencapai 22%, tepatnya penanganan yang diberikan akan menurunkan angka kematian akibat infeksi ini dan komplikasi yang lebih berat yang dapat terjadi seperti Weil disease. Laporan kasus ini membahas tentang infeksi leptospirosis pada seorang laki-laki berusia 21 tahun disertai pemeriksaan serologi antibodi leptospira menunjukkan hasil positif. Pada pasien ini dilakukan penanganan berupa hemodialisa cito dan pemberian antibiotik ceftriaxone.
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGASEM I PADA SEPTEMBER-OKTOBER 2013 I Gusti Bagus Aginda Dwi Pawana; I Wayan Sudhana; I Wayan Losen Adnyana
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.142 KB)

Abstract

Di Puskesmas Karangasem I, diabetes melitus termasuk dalam daftar sepuluh besar penyakit yang paling sering ditemui oleh petugas pelayanan medis. Untuk mengetahui prevalensi kadar gula darah,aktivitas fisik, gambaran aktivitas fisik terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Karangasem I. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif potong lintang, dilakukan bulan September - Oktober 2013. 55 penderita diabetes melitus yang tercatat dalam register Puskesmas Karangasem I pada tahun 2012 sebagai sampel dipilih secara acak. Didapatkan prevalensi kadar gula darah terkontrol pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Karangasem I sebanyak 56,4% dan yang tidak terkontrol 43,6%. Dari 55 sampel, sebanyak 9 orang (16,4%) memiliki aktivitas sedang, 25 orang (45,4%) memiliki aktivitas ringan, 21 orang (38,2%) merupakan penderita diabetes melitus yang tidak aktif dalam beraktivitas. Tidak ditemukan penderita diabetes melitus yang memiliki aktivitas berat. Secara umum, kadar gula darah yang tidak terkontrol lebih banyak dialami oleh penderita diabetes melitus yang tidak aktif dalam beraktivitas fisik, yaitu sebanyak 52,4% (11 orang) dari total 21 penderita yang tidak aktif dalam aktivitas fisik. Sedangkan dari 25 penderita diabetes melitus yang melakukan aktivitas ringan sebanyak 17 orang (68,0%) memiliki kadar gula darah yang terkontrol dan 8 orang (32,0%) memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol. Kadar gula darah yang tidak terkontrol justru lebih tinggi pada kelompok penderita diabetes melitus dengan aktifitas sedang yaitu 5 orang (55,6%) dari 9 orang yang didapatkan memiliki aktivitas sedang. Tidak ditemukan kecenderungan peningkatan presentase kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan aktivitas fisik yang tidak aktif, ringan, sedang maupun berat.

Page 3 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue