cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad
ISSN : 25284576     EISSN : 26157411     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran. Diterbitkan Atas Kerjasama Program Studi Agribisnis dan Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Unpad Dengan PERHEPI Komisariat Bandung Raya.
Arjuna Subject : -
Articles 234 Documents
ANALISIS PENGARUH ADOPSI INOVASI IPHA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU Alghifari, Fityan; Azzahra, Fatimah; Wicaksana, Indrajit
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.64013

Abstract

AbstrakIPHA merupakan inovasi teknologi yang bertujuan mengoptimalkan penggunaan air dalam usaha tani padi, dengan efisiensi hingga 30%, pengurangan kebutuhan benih, serta percepatan masa panen. Meskipun terbukti memberikan manfaat agronomis dan ekonomis, penerapan IPHA belum merata karena adanya kendala pengetahuan, akses informasi, dan persepsi petani. Untuk menjelaskan fenomena ini, penelitian ini menggunakan teori Difusi Inovasi Rogers (2003), dengan lima dimensi utama: keunggulan relatif, kesesuaian, kompleksitas, dapat dicoba, dan dapat diamati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adopsi inovasi Irigasi Pertanian Hemat Air (IPHA) terhadap peningkatan pendapatan petani di Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei terhadap 50 petani yang telah mengadopsi IPHA, yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi adopsi inovasi IPHA berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan petani, baik secara simultan maupun parsial. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa 75,7% variasi pendapatan petani dapat dijelaskan oleh variabel-variabel inovasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adopsi IPHA secara efektif menurunkan biaya usahatani dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas. Temuan ini menegaskan pentingnya peran BPP dan strategi penyuluhan lokal.Kata kunci: Adopsi inovasi, IPHA, pendapatan petani, irigasi hemat air, difusi teknologi.AbstractIPHA is a technological innovation aimed at optimizing water use in rice farming, achieving up to 30% efficiency, reducing seed requirements, and accelerating the harvest period. Despite its proven agronomic and economic benefits, the adoption of IPHA remains uneven due to barriers such as limited knowledge, access to information, and farmers’ perceptions. To explain this phenomenon, the study applies Rogers’ Diffusion of Innovations theory (2003), focusing on five key dimensions: relative advantage, compatibility, complexity, trialability, and observability. The purpose of this study is to analyze the effect of adopting the Water-Saving Agricultural Irrigation (IPHA) innovation on increasing farmers’ income in Tukdana Subdistrict, Indramayu Regency. A descriptive quantitative approach was used with a survey method involving 50 farmers who had adopted IPHA, selected through simple random sampling. Data were collected through questionnaires, interviews, and observations, then analyzed using multiple linear regression. The results show that all five innovation adoption dimensions significantly influence farmers’ income, both simultaneously and partially. The coefficient of determination indicates that 75.7% of the variation in farmers’ income can be explained by the innovation variables. Thus, it can be concluded that the adoption of IPHA effectively reduces farming costs and increases efficiency and productivity. These findings highlight the crucial role of agricultural extension centers (BPP) and localized outreach strategies.Keywords: Innovation adoption, IPHA, farmers' income, water-saving irrigation, technology diffusion.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERSEPSI PETANI DALAM PENGGUNAAN COMBINE HARVESTER DI DESA JAMBAK KECAMATAN CIKEDUNG KABUPATEN INDRAMAYU Akbar, Mohamad Raffa; Azzahra, Fatimah; Melani, Ana
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.62520

Abstract

AbstrakCombine Harvester merupakan teknologi pertanian memiliki fungsi seperti alat pemanenan dan perontokan padi dan dikendalikan manusia sebagai operator. Kehadiran Combine Harvester ini diharapkan memaksimalkan hasil produktivitas dan mengurangi kerugian hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi petani dalam penggunaan Combine Harvester dan menganalisis pengaruh faktor karakteristik petani, kondisi sosial budaya, dan dukungan stakeholder terhadap persepsi petani dalam penggunaan Combine Harvester di Desa Jambak Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2025. Penentuan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan total sampel 78 petani. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan persepsi petani dalam penggunaan Combine Harvester berada di kriteria Sangat Baik dengan skor 87%. Faktor karakteristik petani, kondisi sosial budaya, dan dukungan stakeholder secara simultan berpengaruh signifikan. Secara parsial, variabel pengalaman usahatani dengan nilai 0,042 < 0,05 memiliki pengaruh terhadap persepsi petani dan variabel penerimaan petani dengan nilai 0,004 < 0,05 memiliki pengaruh terhadap persepsi petani. Variabel umur, tingkat pendidikan, bantuan alat mesin pertanian, perubahan sistem pertanian, kelembagaan petani, kelompok tani, penyuluh pertanian, dan pemerintah desa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi petani.Kata kunci: Combine harvester, persepsi, petani padi.AbstractCombine harvester is a type of human-operated agricultural machinery that has threshing and harvesting tools among its functions. This combine harvester is expected to boost productivity and reduce crop losses. This research will look at how farmers in Jambak Village, Cikedung District, Indramayu Regency, see the use of combine harvesters and the effects of farmer traits, sociocultural conditions, and stakeholder support. In 2025, the investigation was carried out in February and March. The sample, which comprised 78 farmers, was selected using simple random sampling. Descriptive analysis and multiple linear regression analysis are examples of data analysis approaches. With an 87% score, the results demonstrated that farmers had a highly positive opinion of the usage of combine harvesters. An examination of factors impacting farmers' views reveals that socio-cultural contexts, farmer traits, and stakeholder support all have a major impact at the same time. The results indicated that farmers' views were moderately impacted by the variables of farmer income (0.004 < 0.05) and farming experience (0.042 < 0.05). Farmers' mood is not significantly impacted by factors such as age, education level, aid agricultural machinery, changes in agricultural systems, farmer institutions, farmer associations, agricultural extension personnel, or village government.Keywords: Combine harvester, perception, rice farmers.
DAMPAK BANJIR TERHADAP RUMAH TANGGA PETANI PADI (STUDI KASUS DESA SANGIANG KECAMATAN RANCAEKEK) Fauzan, Ahmad; Kusumo, Rani Andriani Budi
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.63739

Abstract

AbstrakRancaekek merupakan daerah yang rutin terkena banjir. Banjir pada lahan persawahan memberikan dampak merugikan. Estimasi kerugian banjir di areal pesawahan Kecamatan Rancaekek bahkan dapat mencari Rp1,407 milyar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak banjir terhadap rumah tangga petani padi, di Desa Sangiang Kecamatan Rancaekek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa banjir selalu menggenangi seluruh lahan pesawahan. Banjir menimbulkan berbagai macam kerugian bagi rumah tangga petani, yaitu rusaknya sarana prasarana, menutup akses transportasi hingga mendorong penyebaran berbagai penyakit. Dampak signifikan banjir terjadi pada lahan seluas 4 ha dengan persentase kerugian beragam mulai dari 30%-90%. Dampak terparah terdapat pada lahan seluas 4.200m2 yang saat ini sudah tidak dapat ditanami padi secara permanen. Perubahan yang terjadi pada petani yang terkena dampak banjir terjadi menurunkan indeks pertanaman (IP) dari IP300 menjadi hanya IP200, sistem penanaman, dan peralihan fungsi lahan.Kata kunci: Banjir, dampak, padi, petani, rumahtanggaAbstractFlooding in rice fields in the Rancaekek District of Bandung Regency has caused significant economic losses. This study aims to analyze the impact of flooding on rice-farming households in Sangiang Village. The study employed a qualitative design and a case study approach. Data were collected through primary interviews with informants and secondary sources, including data from the Central Statistics Agency and the Department of Agriculture. Informants included rice-farming households affected by flooding, village and subdistrict officials, agricultural extension officers, and four community leaders in Sangiang Village. The data were analyzed using thematic analysis. The results indicate that floods consistently inundate all rice fields. Flooding has led to various losses for farming households, such as damage to infrastructure, restricted transportation access, and the spread of diseases. The most severe impact is that some plots of land can no longer be cultivated for rice permanently. However, flooding also creates opportunities for farming households with adaptive capabilities. In order to reduce the impact of flooding, disaster mitigation policies that are more adaptable to local conditions are necessary.Keywords: Paddy, farmers, flood, impact, households.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PETANI DENGAN PENERAPAN BUDIDAYA PADI ORGANIK DI KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR Putri, Nabila Agiftananda Mulia; Sugihardjo, Sugihardjo; Wibowo, Agung
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.63614

Abstract

AbstrakPetani sebagai salah satu pelaku usahatani akan memerlukan informasi yang relevan dalam berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhannya, sehingga perlunya rasa ingin tahu petani dalam mencari informasi pertanian melalui berbagai sumber. Keberhasilan budidaya komoditas padi organik tidak lepas dari ketersediaan informasi yang didapatkan petani. Berkembangnya inovasi pertanian mendorong para petani untuk mencari informasi yang dapat mendukung keberjalanan usahataninya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan perilaku pencarian informasi petani dengan penerapan budidaya padi organik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling dan didapatkan 61 petani yang tersebar di lima kelompok tani organik. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku pencarian informasi petani pada tahap starting termasuk kategori jarang, dan tahap chaining, browsing, differentiating, monitoring, serta extracting termasuk pada kategori tidak pernah. Tingkat penerapan budidaya padi organik di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar berada pada kategori sangat baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara tahap differentiating dengan penerapan budidaya padi organik. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara tahap starting, chaining, browsing, monitoring, dan extracting dengan penerapan budidaya padi organik di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.Kata kunci: Informasi, petani, padi organik, teori David Ellis.AbstractAs one of the farming actors, farmers require relevant information tailored to their needs for various activities. Thus, farmers need to be curious and seek agricultural information through various sources. The successful cultivation of organic rice commodities is contingent upon the availability of pertinent information to farmers. The development of agricultural innovations has prompted farmers to pursue information that can facilitate the operation of their farms. The objective of the present study was to analyze the relationship between farmers' information-seeking behaviors and their application of organic rice cultivation. This research uses quantitative methods. The site selection for the study was determined purposively in Mojogedang District, Karanganyar Regency. The sampling technique was used Simple Random Sampling which obtained 61 farmers distributed in 5 organic farmer groups. The data was collected using a questionnaire and analyzed using the Spearman Rank Correlation Test. Farmers' information-seeking behavior is rare at the ‘starting’ stage and never for the ‘chaining’, ‘browsing’, ‘differentiating’, ‘monitoring’, and ‘extracting’ stages. The level of application of organic rice cultivation in Mojogedang District, Karanganyar Regency is excellent. There is a significant relationship between the ‘differentiating’ stage and the application of organic rice cultivation. There is a non-significant relationship between the other stages and the application of organic rice cultivation in Mojogedang District, Karanganyar Regency.Keywords: Information, farmer, organic rice, David Ellis theory.