cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad
ISSN : 25284576     EISSN : 26157411     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran. Diterbitkan Atas Kerjasama Program Studi Agribisnis dan Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Unpad Dengan PERHEPI Komisariat Bandung Raya.
Arjuna Subject : -
Articles 234 Documents
STRATEGI ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DI KABUPATEN SUMEDANG Thoriq, Ahmad; Sampurno, Rizky Mulya; Syamsiyah, Nur; Setiawan, Iwan
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas pertanian adalah melalui penerapan teknologi. Percepatan adopsi teknologi akan dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi petani. Penelitian ini  bertujuan merumuskan strategi adopsi teknologi pertanian berdasarkan karakteristik sosial ekonomi petani di Kabupaten Sumedang. Subjek penelitian ini adalah 4784 petani yang tersebar di 76 Desa yang terletak di 18 Kecamatan di Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi didasarkan pada ketersediaan lahan pertanian yang mendapat program perluasan sawah.  Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisoner, dan diperdalam dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, serta observasi terhadap kondisi sosial, ekonomi, budaya,  serta lingkungan lokasi studi. Hasil penelitian menunjukkan usia petani mayoritas diatas 50 tahun (77,87%), 2) pendidikan rendah (SD : 89,21%) , 3) penguasaan lahan ≤ 0,25 hektar perpetani (58,28%), dan 4) tanggunan keluarga  1- 7 orang.  Strategi yang dilakukan berdasarkan usia dan pendidikan adalah melalui 1) Pembentukan kelompok tani dan penguatan kelembagaan, 2) Teknologi yang diterapkan sederhana, tepat guna dan telah teruji, 3) Penggunaan metode penyuluhan yang mudah dipahami, 4) Pemberdayaan agen penyuluhan. Strategi yang dilakukan berdasarkan penguasaan lahan adalah contoh nyata penerapan konsolidasi lahan dan penerapan teknologi spesifik lokasi pada lahan berbukit, dan strategi yang dilakukan untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya pertanian adalah melalui sistem gotong royong berbasis kelompok dan contoh nyata penerapan teknologi pertanian. 
PENGKAJIAN PEMUPUKAN PADA USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KAB. PANDEGLANG, BANTEN Purba, Resmayeti
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil  jagung di lahan  sawah dan di lahan kering dapat ditingkatkan dengan  pemberian pupuk yang tepat, baik dosis maupun jenisnya. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan  terhadap   hasil jagung hibrida di lahan sawah dan lahan  kering di Kabupaten Pandeglang, Banten. Pengkajian dilakukan pada lahan sawah dan lahan kering milik petani di Kec. Mandalawangi  pada bulan Mei-Agustus  2016. Percobaan  menggunakan Rancangan Acak kelompok, 3 perlakuan dan 8 ulangan. Perlakuan terdiri atas tiga pemupukan yaitu  : P1 (pemupukan rekomendasi  KATAM : Urea 325  kg/ha + 75 kg/ha SP-36 + 80 kg/ha  KCl + pupuk kandang 2 ton/ha); P2 (pemupukan rekomendasi Balitsereal jagung hibrida : Urea 250 kg/ha + 300 kg NPK Phonska + pupuk kandang 2 ton/ha) dan P3 (pemupukan cara petani  : Urea 100 kg/ha + NPK Phonska 200 kg/ha).  Hasil kajian menunjukkan bahwa  hasil biji jagung  tertinggi di lahan sawah sebesar 6,25 t/ha dan lahan kering sebesar 5,78 t/ha ditemukan pada  pemupukan  P1 (rekomendasi Balitsereal, yaitu : Urea 250 kg/ha + 300 kg/ha NPK Phonska.  Jagung hibrida varietas Bima  dapat dikembangkan di lahan kering dan di lahan sawah  dengan pemberian pupuk  Urea 250 kg/ha + 300  kg/ha NPK Phonska + pupuk organik 2 ton/ha.
KESESUAIAN LAHAN UNTUK SISTEM AGROFORESTRY DI KABUPATEN PURWOREJO BERDASARKAN POTENSI PERTANIAN SETEMPAT Widiyanto, Ary; ., Suhartono
Agricore Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian berkontribusi sekitar 31% pada pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Purworejo. Meskipun demikian, pada beberapa tahun terakhir terjadi alih guna lahan pertanian menjadi non-pertanian. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan ekstensifikasi lahan pertanian di lahan hutan atau disebut agroforestry. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian lahan untuk agroforestry dengan mempertimbangkan potensi pertanian dan produk unggulan setempat. Metode yang digunakan adalah dengan pengecekan lokasi (ground check) dan menggunakan Sistem Informasi Geografis menggunakan software Arc GIS. Hasil penelitian menunjukan, di kabupaten Purworejo, sekitar 7.731 ha atau 7,47% termasuk kategori sesuai dan sekitar 5.715 atau 5,56% termasuk kategori sedang untuk pengembangan agroforestry. Lokasi terluas untuk pengembangan agroforestry adalah di Kecamatan Kemiri dengan area seluas 2.578 ha. Produk pertanian unggulan setempat yang direkomendasikan adalah kambing etawa (PE) dalam pola agrosilvopasture, tanaman penghasil obat (temulawak, kajibeling, lempuyang) dibawah tegakan pinus dalam pola silvofarmaka, dan papaya, manggis, dan durian dikombinasikan kayu sengon (Paraserianthes falcataria) dalam pola agrosilvikultur. Kata kunci: Agroforestry, kesesuaian lahan, potensi pertanian, produk unggulan
KONDISI DAN POTENSI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BANTUL SEBAGAI SENTRA BUDIDAYA TAMBAK UDANG BERKELANJUTAN DI PANTAI SELATAN INDONESIA Cahyaningrum, Desti Christian; Gunawan, Wawan; Rosmiati, Mia
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peluang peningkatan perekonomian melalui kegiatan budidaya udang masih sangat terbuka bagi Indonesia, namun harus memperhatikan aspek keberlanjutan usaha budidaya maupun lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi dan potensi wilayah pesisir Kabupaten Bantul sebagai sentra budidaya tambak udang berkelanjutan di pantai selatan Indonesia. Metode yang digunakan adalah studi kasus melalui observasi dan wawancara, serta analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tambak udang dilihat dari aspek lingkungan memiliki kualitas air yang baik akibat tidak adanya pencemaran dari luar, karena kawasan tersebut bukan merupakan wilayah industri. Namun, keberadaan tambak dikawatirankan dapat merusak lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa pengelolaan tambak masih kurang baik karena tidak adanya sistem pengolahan limbah yang berdampak pada munculnya penyakit berak putih udang pada tahun 2016. Dilihat dari aspek ekonomi, keberlanjutan terjadi karena permintaan ekspor udang yang masih sangat tinggi dan belum bisa terpenuhi. Aspek sosial menunjukkan bahwa  lokasi tambak udang di wilayah penelitian menimbulkan konflik sosial dengan adanya permasalahan status kepemilikan lahan, perijinan usaha, serta benturan dengan kebijakan pemerintah setempat. 
DINAMIKA SOSIAL KAJI TINDAK PEMBANGUNAN SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN, TERINTEGRASI DAN MANIDIRI ENERGI (STUDI KASUS DI DESA PAMALAYAN, KECAMATAN BAYONGBONG, KABUPATEN GARUT) NUGRAHA, ADI; Soetraprawata, Demi; Heryanto, Mahra Arari
Agricore Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian berkelanjutan dalam tiga dekade terakhir telah menjadi paradigma baru yang memengaruhi arah pembangunan pertanian. Walaupun demikian, praktik-praktik pertanian berkelanjutan memiliki karakter knowledge-intensive dan dinamis sehingga memiliki kecenderungan kegagalan penerapan yang cukup tinggi. Pola program penyuluhan dan diseminasi teknologi pertanian biasanya berdasarkan asumsi linear yang menempatkan petani hanya sebagai ‘pengguna pasif’ teknologi yang dihasilkan oleh para ahli ilmu pertanian. Penelitian ini difokuskan pada analisa interaksi-interaksi antar aktor di dalam program pengembangan pertanian berkelanjutan, terintegrasi dan mandiri energi di Desa Pamalayan, Garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menekankan pada kedalaman informasi yang digali. Data primer didapatkan dari proses wawancara mendalam, FGD, dan observasi partisipatif. Bentuk dan perilaku organisasi serta kondisi sosial secara mikro ketika program dijalankan dianalisis dengan menggunakan Actor Oriented Approach. Berdasarkan hasil penelusuran lapangan, salah satu kunci penentu keberhasilan adalah perencanaan dan pelaksanaan program yang menitikberatkan pada aspek social, yang dalam prosesnya dilakukan secara informal. Hal ini masih jarang dilakukan oleh pelaku pembangunan di Indonesia. Konsep partisipatif dalam diseminasi suatu program pada pelaksanaannya seringkali hanya bersifat sementara, dan tidak dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu, metode disseminasi dengan pendekatan informal yang mengusung lokalitas dan tingginya tingkat partisipasi tineliti dapat dijadikan contoh untuk program-program pembangunan pertanian dan pedesaan.
ANALISA DAYA SAING DAN PELUANG EKSPOR WORTEL DI KELOMPOK TANI KATATA, PANGALENGAN, JAWA BARAT Budiman, Arief; Trimo, Lucyana; Suminartika, Eti; Fatimah, Sri
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditas wortel telah lama menjadi andalan produksi salahsatu kelompok tani Katata yang berada di Pangalengan, Jawa Barat. Produksinya memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak hanya baik dalam pemenuhan lokal saja, namun juga terhadap pemenuhan Ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengatahuan daya saing dan peluang ekspor dari dampak kebijakan pemerintah pada usahatani wortel di Kelompok Tani Katata. Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Katata, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Data dianalisis dengan Policy Analysis Matrix (PAM), untuk menghitung keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan pemerintah dengan menggunakan harga aktual dan harga bayangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusahaan wortel di Kelompok Tani Katata memiliki keunggulan kompetitif karena nilai PCR sebesar 0,062 atau PCR kurang dari satu (PCR < 1). Hal yang sama menunjukkan bahwa wortel memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC 0,060 atau DRC kurang dari satu (DRC < 1). Kebijakan pemerintah dinilai menghambat ekspor output dan adanya proteksi terhadap input lokal dibuktikan dengan nilai NPCO dan NPCI yang kurang dari satu. Secara keseluruhan kebijakan pemerintah yang berlaku saat ini masih belum mendukung dalam hal pengembangan dan peningkatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif pengusahaan komoditas wortel di Kelompok Tani Katata.
POSISI DAYA SAING DAN TINGKAT PERSAINGAN MINYAK ATSIRI INDONESIA DI PASAR GLOBAL Rosiana, Nia; Feryanto, Feryanto; Sinaga, Vela Rostwentivaivi
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan minyak atsiri Indonesia dalam satu dekade terakhir, menunjukkan tren yang positif dalam memenuhi pasar global. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan daya saing produk minyak atsiri mengalami fluktuatif. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi daya saing dan tingkat persaingan minyak atsiri Indonesia di pasar global. Metode analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan RCA Dinamis dan analisis korelasi rank spearman, analisis menggunakan data time series (2001-2015). Sepanjang periode 2001-2015 Indonesia memiliki daya saing, cenderung memiliki tren positif bila dibandingkan dengan sembilan negara eksportir utama lainnya. Hasil RCA Dinamis menunjukkan bahwa produk minyak Atsiri Indonesia periode 2001-2005 masuk kategori leading retreat, sedangkan periode 2005-2010 dan 2011-2015 masuk kategori rising star, yakni produk yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Namun demikian korelasi rank spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara daya saing minyak atsiri Indonesia dengan sembilan negara eksportir utama lainnya.
ANALISIS BAURAN PEMASARAN BERAS INSTANT SEBAGAI PRODUK BARU DI PASAR KOTA BENGKULU Pramudita, Ivo Imtar; Janah, Miftahul; Sari, Fitriana Permata
Agricore Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi kayu, ubi jalar, dan jagung merupakan sumberdaya lokal Bengkulu yang potensial untuk dikembangkan sebagai produk inovatif berupa beras instan sumber karbohidrat alternatif (Asriani, 2016). Beras instan ubi kayu, ubi jalar, dan jagung sebagai produk baru tidak selalu dapat langsung diterima oleh calon konsumennya, dalam pengembangannya perlu dikaji bagaimana bauran pemasaran beras instan untuk melihat pada posisi manakah beras instan pada saat ini. Dengan mengetahui posisi tersebut, akan memberikan kemudahan dalam penyusunan strategi pemasaran beras instan agar dapat diterima dengan baik oleh calon konsumennya. Analisis Bauran Pemasaran harus terus dilakukan, salah satunya adalah dengan didasarkan pada 4P (Product,Price, Promotion, Place) terhadap beras instan. Melalui hasil analisis Matrik Internal Eksternal (IE) secara deskriptif kualitatif Beras Instan berada pada sel I dengan total skor faktor internal sebesar 3,611549 dan faktor eksternal sebesar 3,110227 yang menggambarkan bahwa keadaan Beras Instan pada saat ini sedang tumbuh dan membangun (Grow end build), yaitu beras instan berada pada tahap pengembangan produk. Hal tersebut didukung dengan adanya kemudahan beras instan dalam pengolahannya menjadi nasi, praktis dan sehat serta terus dilakukannya pengenalan-pengenalan beras instan kepada calon konsumen.  Kata kunci: beras instan, sumber karbohidrat, bauran pemasaran, matrik IE
KINERJA KELEMBAGAAN PERLINDUNGAN INDIKASI GEOGRAFIS KOPI KINTAMANI Ardana, Ketut
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengakuan terhadap kekhasan produk yang telah teruji memiliki keunggulan kompetitif di pasar komoditas internasional ditetapkan dengan sertifikat Indikasi Geografis (IG). Kopi Kintamani merupakan produk kopi arabika spesial yang memperoleh sertifikat IG tahun 2008. Dibutuhkan dukungan kelembagaan untuk menjaga keberlanjutan IG tersebut. Penelitian kinerja kelembagaan telah dilakukan di kawasan pengembangan kopi Kintamani pada bulan Maret-Mei 2017. Data primer dan sekunder yang terkumpul dari hasil wawancara dengan informan kunci, observasi, dan penelusuran referensi, dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya perlindungan IG kopi Kintamani, telah dibentuk kelembagaan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Kintamani yang mewadahi interaksi antar pemangku kepentingan: petani sebagai produsen kopi, instansi terkait sebagai pembina, organisasi pendukung, dan pembeli utama. Kinerja kelembagaan perlindungan IG kopi Kintamani telah menjadikan kopi arabika Kintamani sebagai pionir produk kopi bersertifikat IG, menjaga konsistensi penerapan SOP berbaisis IG, dan menumbuhkan optimisme keberlanjutan bagi sebagian besar anggota MPIG. Upaya meningkatkan peran Koperasi Tani MPIG perlu lebih diintensifkan lagi melalui peningkatan kapasitas SDM dan infrastruktur disertai penyegaran kembali komitmen anggota untuk memanfaatkan jasa mediasi pemasaran kopi antara petani dengan pembeli.
KONTRIBUSI USAHA TUMPANGSARI KEDELAI ERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI KEDELAI DI SENTRA PRODUKSI JAWA BARAT Suminartika, Eti; Budiman, Muhammad Arief; Syamsiyah, Nur; Kusno, Kuswarini
Agricore Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan bahan pangan yang menduduki posisi strategis, ketergantungan impor kedelai berdampak kurang baik untuk menjaga keamanan pangan, karena impor kedelai menyedot devisa negara, dan adanya kerawanan pasokan jika penurunan nilai tukar rupiah, akibatnya berdampak pada kesetabilan harga kedelai nasional. Oleh karena itu diperlukan upaya megembangkan kedelai lokal yang didukung oleh petani. Tujuan penelitin ini untuk menganalisis peranan usahatani kedelai tumpangsari terhadap pendapatan keluarga tani  Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kedelai Jawa Barat. Metoda yang digunakan adalah metoda survey, data yang digunakan terdiri data primer (dari petani) dan data secunder.  Data  dianalisis menggunakan analisis matematik dan deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan, usahatani kedelai tumpangsari memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan petani. Selain itu tanaman tumpangsari (non kedelai) memberikan pendapatan tambahan, pendapatan berkelanjutan dan turut menjaga kegagalan usahatani.Kata kunci: kedelai, tumpangsari, pendapatan, Jawa Barat.

Page 1 of 24 | Total Record : 234