Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Strategi Pemberdayaan Berbasis Potensi Ekonomi Lokal di Desa Banjaranyar Kabupaten Ciamis Jawa Barat Ana Melani; Tommi Hidayat; Aldi Ismail Fahmi
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 2 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v2i2.6352

Abstract

In order to respond to problems in the village and enable the management of current resources in the village become more effective, development and empowerment techniques that focus on rural communities are needed. As was done by the residents of Banjarayar Village, who initiated by reading out about option to start honey bees as part of their economic development operations. Then, as this prospect grew in popularity, many local residents demanded that it be turned into a process, and the society agreed to create a site in the format of groups. The group acts as a conduit for gaining access to the required network. It's fascinating to watch how the community takes the initiative on its own to handle the potential in the form of natural resources. It's remarkable to observe how the community has taken the initiative to handle the potential they have in terms of natural resources and human resource management through honey bee agriculture activities. Data was collected through interviews, discussion forums, and observation as part of the qualitative research process. The data was collected between September 2020 and February 2021. The community's understanding of the group's goals to encourage participation from individual to joint participation, the existence of an understanding to make the entire commodity, honey, create innovation in the form of derivative products, and the understanding of each participant to help expand other stakeholders, including government agencies, academics, and the private sector, to strengthen the group.
Manajemen Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Intervensi Kesehatan Penyaringan Air Bersih Di Desa Tegallega Karawang Ana Melani; Yeni Sari Wulandari; Ekalia Yusiana
Jurnal Budiman: Pembangunan dan Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai citarum merupakan salah satu sungai dengan kategori tercemar berat, mengingat sungai citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Kabupaten Karawang sebagai salah satu kabupaten yang dilintasi aliran sungai citarum tentu tidak akan terlepas dari aktivitas masyarakat yang memanfaatkan sungai dalam kegiatan sehari-harinya baik untuk kebutuhan konsumsi, ekonomi, transportasi dan pertanian. Saat hujan air pun akan cenderung keruh sehingga tentu kurang bersih dan semakin tidak layak digunakan. Terutama masyarakat yang memanfaatkan air sungai mayoritas tidak menyaring atau menjernihkan terlebih dahulu air sungai yang ditarik dengan waterpump seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tegallega. Dilakukan penadimpingan masyaraat untuk lebih sadar terhadap bahaya menggunakan air yang tercemar. Metode yang digunakan dalam merespon masalah air bersih yakni intervensi dan pendampingan. WTP (Water Treatment Plant) dibanguna dengan menggunakan pendanaan dari Kementerian Kesehatan RI. Tujuan dari program ini yakni memberikan akses air bersih bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal di desa-desa tertinggal. Setelah WTP dibangunan dan jalur pipa selesai tersambung terdapat 40 rumah tangga kurang mampu yang mendapatkan fasilitas air bersih dan jumlahnya akan terus bertambah jika penyambungan pipa selesai dilakukan.
Dampak Pendampingan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Internasional pada Pembangunan Desa Wisata Kota Tua Jamblang Kabupaten Cirebon: (Social Return on Investment (SROI) analysis) Ana Melani; Tommi Hidayat; Nurul Chamidah
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 3 No. 1 (2022): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v3i1.6970

Abstract

Jamblang Village is a village located in Cirebon Regency. Jamblang Village in 2022 is included in the 300 villages that will receive the Indonesian Tourism Village Award (ADWI 2022) from the Ministry of Tourism and Creative Economy or the Tourism and Creative Economy Agency (Kemenparekraf or Ayahrekraf). Jamblang Village has only received an empowerment assistance program towards tourism villages in the last two years but has been able to show the development of the fostered results, namely an increasingly diverse network of cooperation to strengthen the tourism village work program, obtain funding within three years of mentoring, as well as the increasing number of people joining the program. active pokdarwis members. The research method is qualitative. Collecting data through interviews, discussion forums, and observations. The results of the study found that the impact of mentoring and empowerment in Jamblang Village through SROI analysis was that there were three impacts. Social impact, environmental impact, economic impact. The social impact in the form of enthusiasm and commitment of the community who are members of the tourism awareness group increases in realizing the agreed work program. The environmental impact is by decorating the tourist environment with historical insight into Jamblang Village. The economic impact of tourism-aware groups getting free photography training and khas pecinan cakes is starting to be in demand again.
Rasionalitas Komunikasi Rumah Tangga Miskin dalam Program Bekerja: (Studi di Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu) Melani, Ana
Communicator Sphere Vol. 3 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55397/cps.v3i2.39

Abstract

Masalah kemiskinan di desa menjadi fokus oleh Kementerian Pertanian melalui inovasi solusi yang ditawarkan dengan merancang program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Program Bekerja memberikan bantuan berupa paket ternak ayam KUB. Tujuan program Bekerja ialah meningkatkan penghasilan bagi rumah tangga miskin di desa. Fenomena yang terjadi pada masa penyuluhan yakni bahwa komoditi bantuan tidaklah tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana rumah tangga miskin merespon melalui pilihan tindakan yang dilakukan pada masa pendampingan selama 10 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk tujuan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini ialah rumah tangga miskin. Landasan teori yang akan digunakan adalah teori pilihan rasional James S Coleman. Didapati tindakan yang dilakukan rumah tangga miskin dalam merespon program Bekerja menolak mengambil paket bantuan, serta terdapat RTM yang menerima paket bantuan, juga terdapat rumah tangga miskin yang antusias mendukung program dengan komoditi bantuan paket berternak ayam petelur. Masih terdapat masalah dalam implementasi program diantaranya kemungkinan penyakit yang menyerang ungga, alternatif pakan serta mitigasi saat wabah yang menghabiskan ungags terjadi.
Pengaruh Pemasaran Digital, Kualitas Produk, Dan Inovasi Hijau Terhadap Kinerja UMKM Makanan Dan Minuman Primadhita, Yuridistya; Budiningsih, Susilowati; Wicaksana, Indrajit; Melani, Ana
Jurnal Manajemen & Bisnis Digital Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Manajemen dan Bisnis Digital
Publisher : Prodi Manajemen dan Bisnis Digital Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jmbd.v2i1.979

Abstract

Abstrak: UMKM makanan dan minuman menjadi salah satu sektor ekonomi masyarakat yang perkembangannya cukup pesat dengan banyak variasi dan inovasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasaran digital, kualitas produk dan inovasi hijau terhadap kinerja UMKM makanan dan minuman. Responden penelitian ini meliputi 60 pelaku UMKM makanan dan minuman di Bogor dan Karawang. Hasil analisis regresi berganda memperlihatkan bahwa pemasaran digital, kualitas produk dan inovasi hijau berpengaruh signifikan dan memberi dampak positif terhadap kinerja UMKM baik secara parsial maupun secara simultan. Kualitas produk memberi pengaruh terbesar bagi kinerja UMKM makanan dan minuman.   Kata kunci: digital, inovasi, kualitas, pemasaran, UMKM   Abstract: Food and beverage SMEs are one of the economic sectors of society whose development is quite rapid with many variations and innovations. This research was conducted to determine the effect of digital marketing, product quality and green innovation on the performance of food and beverage SMEs. Respondents to this study included 60 food and beverage MSME actors in Bogor and Karawang. The results of multiple regression analysis show that digital marketing, product quality and green innovation have a significant and positive impact on MSME performance both partially and simultaneously. Product quality gives the greatest influence for food and beverage SMEs.   Key words: digital, innovation, marketing, quality, SMEs
Pemberdayaan Umkm Melalui Pengolahan Ikan Asin dan Terasi Menjadi Produk Unggulan Desa Muarabaru Kabupaten Karawang Wulandari, Yeni Sari; Syahputra, Ali Fahmi; Abdi, Grisela Nurinda; Melani, Ana
Jurnal Budiman: Pembangunan dan Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/budiman.v2i1.10723

Abstract

Karawang merupakan sebuah wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering disebut sebagai kota lumbung padi dan kota perjuangan.Meski demikian, hasil perikanan dan kelautan di wilayah ini mempunyai potensi yang sama dengan wilayah lainnya.Salah satunya adalah Kecamatan Cilamaya Wetan yang memiliki luas wilayah pertanian dan perikanan sekitar 22,62 km2 diantaranya Desa Muarabaru. Berdasarkan identifikasi potensi daerah penangkapan ikan, Desa Muara Baru mempunyai potensi pengolahan hasil laut yang sangat besar sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut dengan produk unggulannya adalah ikan asin dan terasi. Namun industri olahan ikan asin dan terasi di Desa Muara Baru, Kecamatan Cilamaya Wetan, masih menghadapi permasalahan. Kemasan produk yang ditawarkan kurang menarik, tidak ada tanggal kadaluwarsanya, selain itu permasalahan legalitas usaha yang membuat produk ini tidak dapat dipasarkan secara meluas. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan strategi pengolahan diversifikasi produk dan pemasaran bagi industri ikan asin dan terasi di Desa Muara Baru. Tujuan dari strategi diversifikasi produk ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan variasi dari produk ikan asin dan terasi sehingga bisa menjadi produk unggulan desa. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini diperlukan optimalisasi potensi daerah baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya keuangan lainnya untuk pembangunan ekonomi daerah.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) “PEKKA” Melalui Pengembangan dan Pemasaran Produk Unggulan di Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang Azzahra, Fatimah; Melani, Ana; Muslimah, Tikka
Jurnal Budiman: Pembangunan dan Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/budiman.v2i1.11436

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Pekka merupakan Kelompok Wanita Tani di Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang yang mengusahakan produk tempe sebagai komoditas utama yang dibudidayakan. Namun KWT Pekka masih memiliki beberapa permasalahan yaitu (1) produksi produk unggulan tempe yang masih sangat sederhana dengan menggunakan kayu bakar dan peralatan seadanya, (2) pengemasan dan pemasaran produk unggulan tempe yang masih sangat terbatas, serta (3) terdapat lahan KWT Pekka yang pemanfaatannya belum optimal. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Pekka melalui pengembangan dan pemasaran produk unggulan. Metode yang digunakan yaitu tahapan action research. Hasil kegiatan ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Pekka dalam hal pengemasan dan pemasaran produk unggulan tempe di Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang.
Implementasi Integrasi Sapi - Kelapa Sawit dan Dampaknya Terhadap Efisiensi Biaya Produksi Kelapa Sawit di Desa Sangkir Indah Kabupaten Rokan Hulu Melani, Ana; Hidayat, Tommi; Rasyid, Erwin; Wicaksana, Indrajit
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 4 No. 1 (2023): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v4i1.9713

Abstract

The oil palm cattle integration activity was initiated by the central government with the Revitalization of Animal Husbandry and Forestry Agriculture (RPPK) in 2005. The goal of the oil palm cattle integration activity is to create a symbiosis of mutualism for each commodity using efficiency in the cost of oil palm production, increasing farmers' income to achieve the welfare of farmers. The sustainability of the integration of cattle-oil palm is a manifestation of the empowerment of farming communities so that they are still carrying out these activities. Integration of cattle–oil palm is the management of oil palm plantations and cattle breeding together. The research aims to find out how much the cost efficiency of oil palm production is in the sustainability of cattle–oil palm integration activities. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. Data analysis using descriptive quantitative. The results showed that there was efficiency in the cost of producing palm oil after integrating cow-oil palm with a percentage of 80% with many categories. This means that the cattle–oil palm integration activities provide relative advantages to the farmers who carry out these activities. This was caused by the use of organic fertilizers of 84.6% and efficiency in labor costs, cattle care and oil palm of 75.4%. Integration patterns carried out by farmers are intensive, extensive and semi-intensive patterns. Integration also has an impact on the availability of self-made organic fertilizers for the management of land owned.
Community empowerment through the utilization of P2L (pekarangan pangan lestari) to support food security in Sindangkarya Village, Kutawaluya District, Karawang Mariyani, Siti; Melani, Ana; Mustikasari, Fauzia; Fikri, Muhammad Rom Ali; Sam’un, Moh.
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 2 (2024): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i2.10322

Abstract

[Bahasa]: Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat dalam mendukung kemandirian pangan adalah dengan memanfaatkan pekaranagan rumah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Desa Sindangkarya merupakan desa yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Masyarakat memiliki potensi sumberdaya alam yang baik berupa lahan pekarangan, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan P2L untuk mendukung kemandirian pangan petani di Desa Sindangkarya. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Sindangkarya, Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang pada bulan Mei 2024. Partisipan dalam kegiatan ini adalah wanita tani di Desa Sindangkarya sebanyak 28 partisipan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah Participatory Action Research (PAR) yang berorientasi pada pengembangan dan mobilisasi ilmu pengetahuan di tengah masyarakat agar masyarakat dapat menjadi aktor perubahan, bukan obyek pengabdian. Evaluasi program menggunakan kuesioner dan disebarkan kepada 28 partisipan melalui pretest dan posttest yang terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diukur dengan skala likert. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Keberhasilan implementasi P2L menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dapat secara efektif meningkatkan solusi berbasis masyarakat untuk kemandirian pangan petani di Desa Sindangkarya. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ini merupakan langkah positif dalam membangun ketahanan pangan dan resiliensi di Desa Sindangkarya. Kata Kunci: pemberdayaan, pekarangan pangan, ketahanan pangan [English]: Efforts to increase community food availability to support food independence utilize Pekarangan Pangan Lestari (P2L) home gardens. Sindangkarya Village is where most of the population works in the agricultural sector. The community has good natural resource potential in the form of yard land, but it has yet to be used optimally. This community service activity aims to increase farmers' knowledge and skills in optimizing the utilization of P2L to support the food independence of farmers in Sindangkarya Village. The service activity occurs in Sindangkarya Village, Kutawaluya District, Karawang Regency, in May 2024. Participants in this activity were 28 female farmers in Sindangkarya Village. The method for implementing the activity is Participatory Action Research (PAR), which is oriented towards developing and mobilizing knowledge in society so that society can become an actor in change, not an object of service. The program evaluation used a questionnaire distributed to 28 participants through a pretest and post-test consisting of aspects of knowledge, attitudes, and skills, which were measured using a Likert scale. The service results indicate that these activities have increased farmers' knowledge and skills in optimizing the utilization of Pekarangan Pangan Lestari (P2L). The successful implementation of P2L shows that a participatory approach can effectively improve community-based solutions for farmers' food independence in Sindangkarya Village. This increase in knowledge and skills is a positive step in building food security and resilience in Sindangkarya Village. Keywords: empowerment, food yard, food security  
Pengaruh Sikap Petani terhadap Partisipasi Program Kartu Tani di Desa Randangmulya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang Makhrus, Muhammad Nabil Hisyam; Sam’un, Mohamad; Melani, Ana
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/paspalum.v12i2.772

Abstract

Farmers in Rangdumulya Village use the Farmer’s Card Program as a 'bridge' in farming because it is useful for redeeming subsidized fertilizers, borrowing People's Business Credit, saving at the Bank, and selling the harvest to Bulog. However, participation still experiences several obstacles. This study aims to describe attitudes and participation, as well as the effect of attitudes on participation in the Farmer’s Card Program simultaneously and partially. This is a mixed-method research in which 45 respondents participated in proportional sampling. Data were obtained primary and secondary through observation, interviews, questionnaires, and literature studies. Data analysis used interval width test and multiple linear regression. The results showed that 60% of farmers had a supportive attitude towards the Farmer Card Program but the participation level of 68.9% of farmers was still low. The results of the simultaneous influence analysis showed that farmers' cognitive, affective, and conative attitudes had a significant effect on participation in the Farmer Card Program. On the other hand, partially, farmers' cognitive and conative attitudes have a positive and significant effect on participation in the Farmer Card Program, but their affective attitudes have a negative and insignificant effect