EMPATI
EMPATI - Jurnal Bimbingan dan Konseling merupakan jurnal ilmiah hasil penelitian di bidang Bimbingan dan Konseling, yang diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP Universitas PGRI Semarang. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun, dibulan April dan Oktober, untuk memasukkan artikel dapat dikirim melalui email empatibkupgris@gmail.com.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 11, No 2 (2024): Empati"
:
10 Documents
clear
Pengaruh Resiliensi Terhadap Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa
Amelina, Ri
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.17507
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari resiliensi terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan skala resiliensi dan skala kesejahteraan psikologis yang diberikan kepada 233 mahasiswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan psikologis dengan signifikansi 0.00, kemudian pengaruh yang diberikan sebesar 0.277 atau setara dengan 27.7%.
Implementasi Strategi Peri (Pengenalan Diri) Sebagai Upaya Self Disclosure pada Peserta Didik SMP
Maysawati, Yesin
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.19137
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan strategi PERI (Pengenalan Diri) terhadap keterampilan peserta didik dalam mengungkapkan dirinya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pada penelitian ini menggunakan teknik angket, wawancara, dan observasi yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik SMP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menujukkan bahwa strategi PERI (Pengenalan Diri) dapat membantu peserta didik untuk mengungkapkan dirinya secara terbuka, sehingga memiliki konsep diri dan harga diri yang kuat. Keberhasilan peserta didik dalam mengungkapkan dirinya secara terbuka berpengaruh terhadap rasa percaya diri dan empati peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat menyampaikan dan memahami tuturan dengan baik saat pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah peserta didik dapat membawa aspek diri dari daerah tersembunyi menuju ke daerah publik. Begitu pun aspek diri pada daerah buta manjadi berada di daerah publik, setelah adanya umpan balik dari teman. Dengan begitu, daerah publik pada peserta didik menjadi lebih luas, sehingga peserta didik bisa mengungkapkan dirinya dengan terbuka. Keterbukaan ini dapat mempererat hubungan sosial antar peserta didik.
Etika Profesi Bimbingan dan Konseling: Asas Kerahasiaan Dalam Konseling Kelompok
Aristri, Ana
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.18014
The purpose of this research is to discuss the role of ethics in the guidance and counseling profession, especially the principle of confidentiality in the group counseling process. This research method uses a literature review which examines several scientific articles resulting from previous research. The results of this research indicate that counselors have an ethical obligation to explain the importance of confidentiality during group counseling. The importance of implementing the principle of confidentiality in the implementation of counseling guidance because the success of counseling guidance depends on implementing the principle of confidentiality. This concept demands openness between the counselor and counselor as well as confidentiality of the client's problems.
Gambaran Penerimaan Diri pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autisme
Pratiwi, Alya Hardianti;
Hanifah, Nabilla Nur;
Nadya, Najma;
Masfia, Irma;
Fahmy, Zulfa
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.19199
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang bagaimana ibu menerima diri mereka yang memiliki anak dengan autisme serta mengetahui peran ibu dalam pola pengasuhan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan dua ibu sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui metode triangulasi dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, ditinjau berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri, kedua subjek sudah dapat menerima segala kondisi anak mereka yang didiagnosis menyandang autisme. Kondisi ini mencakup fisik maupun psikologis. Subjek melalui proses penerimaan terhadap anaknya yang menyandang autisme dengan dimulai dari tahap denial, bargaining, depression, hingga acceptance. Meskipun demikian, proses ini berbeda karena perbedaan kondisi anak. Kedua ibu juga memainkan peran penting dalam pengasuhan anak, termasuk memastikan diagnosis dokter, membangun komunikasi dengan berbagai pihak, serta mencarikan guru les untuk mengembangkan keterampilan khusus yang dimiliki sang anak.
Kualitas Pribadi Konselor: Kunci Untuk Hubungan Yang Sukses Dalam Konseling
Nurshabrina, Debby Rojwa;
Budiman, Nandang;
Nadhirah, Nadia Aulia
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.18012
Konseling sebagai upaya pemberian bantuan melalui interaksi pribadi antara konselor dan konseli dengan tujuan membantu konseli memahami dirinya, lingkungannya, mengambil keputusan, dan menetapkan tujuan agar konseli merasa bahagia dan berperilaku baik. Tujuan artikel ini untuk mengetahui pentingnya kualitas pribadi konselor dalam konseling untuk membangun hubungan antara konselor dan konseli. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Hasil dari artikel ini yaitu kualitas pribadi konselor berpengaruh dalam membangun hubungan antara konselor dan konseli dan diperlukan keterbaruan kualitas pribadi konselor dalam beberapa aspek, yaitu: peningkatan keterampilan digital, pengembangan diri keberlanjutan, pendekatan multikultural, peningkatan kemampuan komunikasi dan keterlibatan konselor dalam komunitas di sekolah dan masyarakat. Diharapkan seorang konselor terus meningkatkan kualitas dirinya melalui pelatihan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta konselor perlu menyadari bahwa dirinya merupakan seorang helper.Â
Hubungan Kematangan Emosi dengan Perilaku Agresif pada Siswa SMK
Taufik, Rifki
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.17680
This study aims to determine the relationship between emotional maturity and aggressive behavior in vocational students. This research was conducted on SMK class X students. The sample in this study amounted to 135 students with probability sampling techniques. The type of research used in this study is quantitative research. The measurement tool used for data collection uses the emotional maturity scale and the aggressive behavior scale. Statistical data analysis using Pearson product moment analysis test with the help of SPSS statistics version 26. The correlation coefficient obtained is -0.426 with a significance value of 0.000 (p0.05). These results show that the hypothesis proposed by the researcher is accepted. And the value of the negative correlation coefficient shows that the direction of the relationship between the two variables is negative, meaning that the higher the emotional maturity, the lower the aggressive behavior.
Perilaku Bullying Siswa SD dengan Tingkat Konformitas
Prasetyo, Agung;
Suhendri, Suhendri;
Ismah, Ismah;
Argo Widiharto, Chr
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.19553
Abstract. Bullying behavior does not only occur at the secondary school level but also often occurs among students in elementary schools. This bullying behavior has a negative impact on students, such as decreased learning achievement, depression, low self-image, high dependence on adults), somatic disorders, low school attendance and even suicide. Bullying occurs partly because children imitate the behavior of their friends. This is because children have a high conformity attitude. This research is to see whether a child's level of conformity influences bullying behavior. The research method used is correlational research using bullying and conformity questionnaires. The research population was 112 students in grades V and VI. The sampling technique used population sampling. Data were analyzed using descriptive statistics and simple linear regression. The research results show that conformity does not influence bullying behavior even though the level of conformity is in the high category.Key words: bullying behavior; level of conformity;Abstrak. Perilaku bullying tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah tetapi juga masih sering terjadi pada siswa di sekolah dasar. Perilaku bullying tersebut memberikan dampat negatif pada siswa seperti prestasi belajar menurun, depresi, rendahnya gambaran diri, tingginnya ketergantungan terhadap orang dewasa), gangguan somatik, rendah kehadiran di sekolah bahkan sampai pada bunuh diri. Bullying terjadi salah satunya karena anak meniru perilaku dari teman-teman. Hal ini karena anak memiliki sikap konformitas yang tinggi. Penelitian ini untuk melihat apakah tingkat konformitas anak mempengaruhi perilaku bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan menggunakan instumen angket bullying dan konformitas. Populasi penelitian adalah siswa kelas V dan VI jumlah siswa 112. Teknik sampling menggunakan population sampling. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian bahwa konformitas tidak mempengaruhi perilaku bullying meskipun tingkat konformitas termasuk kategori tinggi.Kata kunci: perilaku bullying; tingkat konformitas;
Analisis Self-esteem pada Korban Phsycal Sexual Harrasment
ningrum, asti ayu;
Sucipto, Arif Budiman
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.18004
Ketidaksetaraan gender memainkan peran sentral dalam kasus sexual harassment. Fenomena ini mencerminkan struktur kekuasaan yang melibatkan dominasi satu jenis kelamin terhadap yang lainnya. Wanita sering kali menjadi korban ketidaksetaraan gender ini, Wanita menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sexual harassment dibandingkan pria. Sexual harassment terbagi menjadi verbal sexual harassment, non verbal sexual harassment, dan phsycal sexual harassment. Phsycal sexual harassment merupakan salah satu bentuk sexual harassment yang sering terjadi. Maka dari itu ujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk self-esteem pada korban phsycal sexual harassment, untuk mendeskripsikan faktor-faktor pembentuk self-esteem pada korban phsycal sexual harrasment, untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi self-esteem pada korban phsycal sexual harrasment, dan untuk mendeskripsikan dampak self-esteem pada korban phsycal sexual harassment. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif, dengan subjek penelitian satu orang sebagai sumber data primer dan sumber data sekunder menggunakan informan pendukung orang terdekat dari responden. Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah analisis data deskriptif kualitatif melibatkan tiga tahapan yaitu reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan. Kemudian setelah data di analisis, dilanjutkan dengan Uji keabsahan data. Uji keabsahan data pada penelitian ini menggunakan model triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu setelah menjadi korban phsycal sexual harrasment responden menganggap dirinya direndahkan dan memiliki rasa bersalah yang tinggi serta sulit untuk menerima dirinya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa responden memiliki self-esteem yang cenderung rendah.
Langkah-langkah perencanaan dalam manajemen BK
Rambe, Tuti Ameliah
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.17243
Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan langkah-langkah perencanaan yang efektif dalam konteks manajemen bimbingan dan konseling. Ruang lingkup penelitian mencakup analisis berbagai strategi perencanaan yang diterapkan oleh para profesional di bidang bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan pengembangan individu. Metode penelitian yang digunakan meliputi survei, wawancara, dan analisis dokumen guna mengumpulkan data dari praktisi bimbingan dan konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah perencanaan yang sukses mencakup identifikasi kebutuhan individu, penetapan tujuan yang jelas, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi kemajuan. Faktor-faktor seperti kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, dan pemahaman mendalam tentang permasalahan klien memainkan peran penting dalam kesuksesan perencanaan. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa perencanaan yang cermat dan terarah merupakan elemen kunci dalam manajemen bimbingan dan konseling yang efektif. Dengan mengintegrasikan langkah-langkah perencanaan yang disusun dengan baik, praktisi dapat memberikan layanan yang lebih efisien dan bermakna kepada klien mereka, mendorong perkembangan individu yang positif, dan mendukung kesejahteraan mental dan emosional.
Supervisi Dalam Layanan Konseling Guru BK : Konsep Dan Realita
Hanifatizzahra, Ghassani Awanis;
Suryadi, Kayla Annazwa;
Fathiyah, Khalila Ainul;
Sopian, Nadine La Rosa;
Anorra, Regina;
Syani, Saffanah;
Saripah, Ipah;
Nadhirah, Nadia Aulia
Jurnal Empati Bimbingan dan Konseling Vol 11, No 2 (2024): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/empati.v11i2.20515
Abstract. The aim of this research is to determine that supervision plays a crucial role in the effectiveness of counseling services and is used as a tool to improve the professionalism of guidance and counseling teachers/counselors. This study discusses issues regarding supervision in guidance and counseling services, including the urgency of supervision, the current state of supervision, and the expectations of guidance and counseling teachers/counselors regarding supervision. The research employs a Descriptive-Qualitative method, with high school-level guidance and counseling teachers as the participants. The objective of this study is to enhance the quality of supervision for guidance and counseling teachers/counselors in schools.Keywords: Guidance and Counseling, Guidance and Counseling Teacher Supervisor  Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa supervisi memiliki peran penting bagi efektivitas layanan konseling dan digunakan sebagai alat bantuan untuk meningkatkan keterampilan profesional guru BK/Konselor. Penelitian ini membahas permasalahan mengenai supervisi dalam layanan konseling yang dilakukan oleh guru BK/Konselor. Penelitian ini mengambil fokus mengenai urgensi supervisi dalam layanan konseling guru BK/Konselor, keadaan supervisi dalam layanan konseling saat ini, dan harapan guru BK/Konselor untuk meningkatkan kualitas supervisi dalam layanan konseling. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara konsep supervisi yang ideal untuk layanan guru BK/konselor dengan keadaan supervisi yang terjadi di lapangan. Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif-Kualitatif. Narasumber dalam penelitian ini merupakan guru BK/Konselor tingkat SMA/sederajat. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa supervisi untuk layanan guru BK/Konselor belum terlaksana secara efektif. Melihat realitas yang terjadi, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai urgensi supervisi dalam layanan konseling dalam meningkatkan kualitas layanan konseling di sekolah.Kata kunci: Guru bimbingan dan Konseling, Layanan Konseling, Supervisi