cover
Contact Name
Arief Rakhman Affandi
Contact Email
arieftmin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
adminjiphp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : 2581088X     EISSN : 2581110X     DOI : -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian is a scientific journal that published in PGRI Semarang University. The Scope of reasearch articles are some topics that related with : 1.Food Microbiology 2.Food Biochemistry 3.Food Chemical, 4.Food Engineering, 5.Food waste industry Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian will be published 2 (two) volumes in a year on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 159 Documents
Characteristics of Nutritional Value in Making Mocaf Flour on Long Fermentation Achmad, Fadhilah; Astuti, Suhartin Dewi; Astuti, Juni; Hambur, Kresensius
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.21078

Abstract

One of the prospective commodities to be developed as a food diversification material is cassava. Modified cassava flour or MOCAF (Modified Cassava Flour) is a modified starch product that has been widely used in various food products. Fermented cassava flour has advantages over ordinary cassava flour, namely high protein content and lower HCN. This study aims to determine the characteristics of nutritional value in making mocaf flour based on different fermentation times. This study used the Completely Randomized Design (CRD) method using a cassava dose of 500g and 0.5g of tape yeast consisting of 3 treatments, namely L1 (2 days), L2 (3 days), and L3 (4 days). The results showed that the analysis of nutritional value characteristics at the best treatment water content was treatment L1 (10.24%), nutritional value at the best carbohydrate and total titrated acid levels was treatment L3 (65.32% and 9.85%). The longer the fermentation, the higher the carbohydrate and total titrated acid content, but the lower the water content value.
Perbedaan Lama Perendaman Dan Lama Perebusan Terhadap Karakteristik Rainbow Tempe (Kacang Adzuki, Kacang Lentil Kuning, Kacang Hijau, Kacang Lentil Hitam) Paramita, Diva Julia; Azura, Carisa Zahra; Pitaloka, Amanda Puspita; Saputra, Ardi Lesmana; Muflihati, Iffah; Suhendriani, Sari
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.21129

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan yang proses pembuatannya melalui fermentasi dari kacang kedelai menggunakan kapang Rizhopus oligosporus dan Rizhopus oryzae. Tempe dapat dibuat menggunakan kacang non kedelai, seperti kacang adzuki, kacang lentil kuning, kacang hijau, dan kacang lentil hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisitik rainbow tempe (kacang adzuki, kacang lentil kuning, kacang hijau, kacang lentil hitam) dengan perbedaan lama perendaman dan lama perebusan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor pertama yaitu lama perendaman (7 jam dan 10 jam) sedangkan faktor kedua yaitu lama perebusan (10 menit dan 15 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman dan perebusan dapat meningkatkan kadar air namun tekstur (hardness) cenderung semakin lunak, kadar abu dan protein mengalami penuruan.
Physicochemical Analysis of Yoghurt with Red Dragon Fruit Juice-Ants' Nest Extract and Sucrose-Fructose Proportion Noorzantika, Istyani Fitria; Dwiyanti, Hidayah; Prihananto, Vincentius
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.21178

Abstract

The development of goat's milk-based yoghurt with the addition of sucrose-fructose proportions, ant nest extract and red dragon fruit juice as an alternative functional food high in antioxidants and fiber. The aim of the research was to determine the effect of the proportion of sucrose-fructose, the effect of the concentration of ant nest extract and red dragon fruit juice (ESBN), as well as the interaction of the two factors on the physicochemical properties of yoghurt, and determine the best product based on the physicochemical properties of yoghurt. The research used a two-factor Randomized Group Design (RAK) experimental method namely: 1) Proportion of sucrose-fructose (100:0; 50:50; 0:100) and 2) Concentration of ant nest extract and red dragon fruit juice (1:2) (10%, 15%, 20%). Data analysis uses ANOVA with 95% confidence level with DMRT follow-up test if the differences are significant, and effectiveness index test to determine the best product. The analysis results show that the higher the proportion of sucrose, the viscosity of the yoghurt increases and the pH decreases. The higher the ESBN concentration, the higher the a* (redness), b* (yellowness), pH, crude fiber and antioxidant activity, as well as reducing the L* (lightness) and viscosity. The interaction of these two factors affects the viscosity and pH of yoghurt. The best treated yoghurt is P2K2 yoghurt (50% sucrose : 50% Fructose + 15% ESBN) which has a viscosity of 297.67 cP and a pH of 3.83.
Karakteristik Sensoris Margarin Berbasis Fraksi Olein-Stearin Minyak Sawit dengan PEnambahan Sari LAbu Kuning Agustin, Sukmiyati; Sugiarto, Sugiarto
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19103

Abstract

Margarin umumnya diproduksi dari lemak tumbuhan. Margarin sering digunakan dalam produk pangan untuk meningkatkan nilai gizi, memberikan aroma spesifik dan rasa yang enak. Penggunaan fraksi olein-stearin dan ekstrak labu kuning merupakan upaya diversifikasi untuk menghasilkan margarin bernilai tambah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio fraksi olein dan stearin terhadap penerimaan sifat sensoris margarin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial dengan 5 perlakuan proporsi fraksi olein dan stearin yaitu 5:95, 10:90, 15:85, 20:80, 25:75. Hasil penelitian menunjukkan  proporsi fraksi olein dan stearin dengan penambahan sari labu kuning memberikan pengaruh nyata terhadap uji hedonik warna, aroma, rasa, tekstur dan uji mutu hedonik warna, aroma, rasa, dan tekstur margarin. Margarin dengan karakteristik terbaik diperoleh dari penggunaan fraksi olein dan stearin (5:95).
Karakteristik Kimia dan Organoleptik Kulit Pie dengan Substitusi Tepung Kernel Biji Mangga Arum Manis (Mangifera indica L.) Fauziyyah, Tsalist Nur; Fizriani, Atia; Tubagus, Robi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i2.17180

Abstract

Penggunaan tepung kernel biji mangga pada pembuatan kulit pie dapat mengurangi limbah yang berasal dari buah-buahan dan dapat meningkatkan diversifikasi pangan. Selain itu, tepung kernel biji mangga juga tinggi akan senyawa flavonoid dan karbohidrat serta tidak mengandung gluten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kernel biji mangga terhadap karakteristik kimia dan organoleptik dari kulit pie serta mengetahui hasil konsentrasi terbaik dari substitusi tepung kernel biji terhadap karakteristik kulit pie. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, yaitu T1 (90% tepung terigu; 10% tepung kernel biji mangga), T2 (80% tepung terigu; 20% tepung kernel biji mangga), dan T3 (70% tepung terigu, 30% tepung kernel biji mangga). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh penambahan tepung kernel biji mangga berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat, atribut organoleptik aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kadar protein, kadar lemak, tanin, flavonoid, dan atribut organoleptik warna. Perlakuan terbaik kulit pie yang disubstitusikan dengan tepung kernel biji mangga adalah perlakuan T1 (90% tepung terigu; 10% tepung kernel biji mangga). Perlakuan tersebut menghasilkan kulit pie dengan karakteristik kimia: kadar air 4,97%, kadar abu 3,09%, protein 11,92%, lemak 7,09%, karbohidrat 72,91%, flavonoid 3,85%, tanin 0,02 mg/100g, dan organoleptik: atribut warna 3,40, aroma 3,12, tekstur 3,04, rasa 3,12, dan keseluruhan 2,96.
Karakteristik Mie Basah dari Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Tapioka dengan Penambahan Variasi Tepung Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Rahmawati, Rika; Asmoro, Novian Wely; Handayani, Catur Budi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19279

Abstract

Mocaf adalah produk tepung singkong yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong melalui fermentasi, salah satunya menggunakan mikroba BAL (Bakteri Asam Laktat) untuk proses fermentasi tepung singkong. Tepung mocaf dapat digunakan sebagai subtitusi tepung terigu pada pembuatan produk biskuit, roti dan mie. Tepung mocaf memiliki komposisi kandungan kimiawi yang berbeda dengan tepung terigu. Perbedaan yang mendasar adalah mocaf tidak mengandung gluten yaitu protein yang ada pada tepung terigu. Sehingga untuk meningkatkan kualitas mie yang dibuat menggunakan tepung mocaf maka dilakukan penambahan tepung lain yaitu tepung porang. Tepung porang memiliki manfaat yang sangat luas terutama dalam bidang pangan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui penambahan tepung porang pada pembuatan mie basah terhadap karakteristik kimia dan fisik. Penelitian ini menggunakan RAL 1 faktor yaitu formulasi penggunaan tepung mocaf, tepung tapioka, dan tepung porang (P1=60:40:0, P2=60:40:1, P3=60:40:2, P4=60:40:4, P5=60:40:6) data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way Anova dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan perlakuan, kemudian dilanjutkan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5%. Parameter pengamatan meliputi kadar air, cooking time, cooking loss, dan elastisitas. Formulasi penggunaan tepung mocaf, tepung tapioka, dan penambahan tepung porang berpengaruh nyata terhadap kadar air berkisar antara 30,11% hingga 38,55%, cooking time 50,00 detik hingga 80,00 detik, cooking loss 0,91% hingga 1,07%, dan daya elastisitas 20,00% hingga 35,00%. Kata kunci: Mie basah; tepung mocaf; tepung porang; tepung tapioka, karakteristik
Pengaruh Lama Penympanan Beku Lambat pada Sifat Fisik dan Mutu dari Irisan Melon Beku Bait, Yoyanda; Liputo, Siti Aisa; Sangketa, Nur’indah Parawansyah; Palangi, Ratna Wulandari; Patalangi, Wanda; Kusuma, Abdul Majid
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i2.16319

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) merupakan  buah yang memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Melon jenis cantaloupe merupakan salah satu sumber vitamin C, vitamin A, kalium, vitamin B6, asam folat, dan niasin. Kandungan vitamin A dan vitamin C pada buah melon jenis cantaloupe masing-masing adalah 54% dan 49% dari angka kecukupan gizi harian. Untuk mempertahankan mutu buah melon salah satu teknologi yang bisa diterapkan adalah pembekuan lambat. Penyimpanan beku pada suhu sekitar -18°C dan di bawahnya dapat mencegah kerusakan mikrobiologi, dengan  syarat tidak terjadi fluktuasi suhu yang terlalu besar. Sehingga diduga lebih efektif dengan metode pembekuan secara lambat. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan satu factor, yaitu waktu penyimpanan yang terdiri dari atas tiga taraf ( hari ke-0, hari ke-3 dan hari ke-6) yang dilakukan dengan tiga kali ulangan. Berdasarkan dari hasil penelitian, pembekuan dapat mempengaruhi sifat fisik dan mutu dari irisan buah melon. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada penyimpanan hari ke 6 dengan nilai 2,57%. Pada Asam tertitrasi nilai tertinggi terdapat pada penyimpanan pembekuan hari ke 6 dengan nilai 4,66%. Pada uji total    padatan terlarut, grafik semakin menurun, dengan nilai tertinggi terdapat pada penyimpanan beku 0 hari dengan nilai rata – rata 4. Sedangkan nilai terendah terdapat pada penyimpanan pembekuan hari ke 6 dengan nilai rata – rata 4. Uji total pH irisan buah melon semakin meningkat selama penyimpanan beku 6 hari, dengan nilai rata – rata 6,9. Selanjutnya untuk dari hasil uji mutu organoleptik meliputi rasa, warna, kenampakan (tekstur), dan aroma didaptkan grafik dari masing – masing uji semakin menurun. Hal ini diduga karena panelis tidak menyukai irisan buah melon yang dibekukan.
Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Umur Simpan Buah Nanas Madu (Ananas comosus (L.) Merr.) Deglas, Welly; Hendrik, Hendrik
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19128

Abstract

The aim of this research was to investigate the impact of various types of plastic packaging on the physical characteristics, weight, sugar content, and shelf life of honey pineapple (Ananas Comosus (L.) Merr.). Additionally, this study aimed to evaluate the influence of Polypropylene (PP) and High Density Polyethylene (HDPE) plastic packaging on the sensory evaluation of honey pineapple fruit following storage. Employing a Completely Randomized Design (CRD) with three replications, treatments included no packaging, Polypropylene (PP) plastic packaging, and High Density Polyethylene (HDPE). Research parameters encompassed the physical and chemical properties of honey pineapple fruit, such as weight loss, color, aroma, texture, and sugar content.Findings revealed that honey pineapple subjected to treatment (P1) exhibited the lowest weight loss percentage (0.04%), contrasting with the highest weight loss observed in P0 (11.6%). ANOVA analysis of the scoring test indicated no significant differences in color, aroma, or texture. Honey pineapple fruit under treatment P2 demonstrated the lowest percentage of total sugar content compared to P0 and P1. Regarding physical appearance, honey pineapple fruit treated with P0 displayed the most pronounced change in aroma. According to the experimental assessment based on SNI 3166-2009, honey pineapple fruit without packaging failed to meet quality criteria, while those packaged in Polypropylene (PP) and High Density Polyethylene (HDPE) plastic met the quality standards for honey pineapple.
Acceptance Test of Jokowi's Herbal Beverage with Antioxidant Properties in Isotonic Beverage Formulation Yoewono, Jessica Renata; Krisbianto, Oki; Sugiharto, Yurika; Ridfan, Lorent Permata
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i2.17288

Abstract

A herbal beverage mixture based on extracts of turmeric (Curcuma longa), Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza), and red ginger (Zingiber officinale) with a ratio of 8:6:3 was developed as an isotonic beverage after describing its sensory characteristics and antioxidant properties. Three different dilutions (1:10, 1:15, and 1:20) were used for sensory acceptance testing by consumers. Antioxidant activity tests using DPPH followed by HPLC were conducted on each extract as well as the most concentrated dilution and the best treatment. The sensory testing results indicated that the 1:20 dilution treatment was the most acceptable. The DPPH results showed that the 1:10 and 1:20 dilutions had inhibition activities of 52.34% and 37.94% respectively, which correlated with the quantification of curcumin using HPLC, namely 167.47 µg/g and 125.06 µg/g. The higher the curcumin content, the higher the DPPH inhibition activity. Atomic absorption spectroscopy (AAS) analysis revealed that the Na and K content in the 1:20 diluted herbal beverage were 11.66 mg/kg and 13.85 mg/kg respectively, which were still lower than the standard SNI-01-4452-1998. Therefore, the isotonic beverage was formulated by adding low-sodium salt and sodium citrate as sources of sodium, potassium, and citrate.
Karakteristik Fisikokimia : Pewarna Makanan Dari Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea) Yang Kaya Anti Oksidan Yuniar, Rizka Ayu; Hafizi, Muhammad Ridho
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i1.19253

Abstract

The butterfly pea flower can be used as a food coloring to provide color, enhance visual appeal, and maintain or improve its organoleptic properties. Its role is not only limited to aesthetic aspects, but also has a significant health impact. Antioxidants owned by telang flowers have health potential, namely as anti-microbial, anti-depressant, anthelmintic, anti-cancer, and anti-diabetes. Therefore, the purpose of this research is to produce a powdered food coloring using telang flowers as the base material, which contains anthocyanins as a high source of antioxidants. This research method includes extraction with a 1% acetic acid solvent, a solubility test, a yield test, water content, and anthocyanin content. Maltodextrin (5,10,15%) and Carboxy Methyl Cellulose (CMC) were used as good capsulants. The total anthocyanin content determination test used the UV-Vis spectrometry method. The test results showed that increasing maltodextrin concentration was directly proportional to solubility, yield, and moisture content but inversely proportional to total anthocyanin content.