cover
Contact Name
Arief Rakhman Affandi
Contact Email
arieftmin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
adminjiphp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : 2581088X     EISSN : 2581110X     DOI : -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian is a scientific journal that published in PGRI Semarang University. The Scope of reasearch articles are some topics that related with : 1.Food Microbiology 2.Food Biochemistry 3.Food Chemical, 4.Food Engineering, 5.Food waste industry Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian will be published 2 (two) volumes in a year on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
Pembuatan Keripik Simulasi Rebung Betung (Dendrocalamus asper) dan Kajian Sensori dan Sifat Kimianya Miftahul Huda; Sri Sejeki Retna Pertiwi; Muhammad Fakih Kurniawan
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.12880

Abstract

Pemanfaatan rebung khususnya rebung betung masih terbilang rendah di Indonesia, umumnya masyarakat lebih mengenal rebung betung untuk dijadikan sebagai olahan sayur.  Untuk meningkatkan potensi rebung betung di pasaran, maka perlu dilakukannya diversifikasi prodak, yaitu dilakukan pembuatan keripik simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbandingan tepung beras dan tepung terigu serta bubur rebung terhadap mutu sensori keripik simulasi rebung betung, mengetahui kandungan zat gizi, jumlah kalori dan kadar serat kasar produk terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan acak faktorial dengan dua faktor yang meliputi faktor perbandingan tepung beras dan tepung terigu: (30% : 70%, 50% : 50%, 70% : 30%) dan faktor bubur rebung: (20%, 30%, 40%) dengan keterangan % bubur rebung merupakan total dari perbandingan tepung beras dan tepung terigu. Analisis yang dilakukan meliputi uji mutu sensori, uji kadar serat kasar, dan nilai gizi untuk keripik simulasi rebung betung terpilih. Kombinasi perbandingan tepung beras dan tepung terigu serta bubur rebung  berpengaruh terhadap sifat mutu sensori keripik simulasi rebung betung. Produk keripik simulasi terpilih adalah keripik simulasi yang diolah dengan perbandingan tepung beras dan tepung terigu  (70% : 30%) dengan bubur rebung 20%. Produk keripik simulasi tersebut memiliki kadar air 0,42%, abu 2,74%, protein 4,49%, karbohidrat 84,65% , lemak 7,09%, nilai energi 420,37 Kkal /100g sampel dan serat kasar 0,60%.
Characteristics of Candied Dried Orange Peel by Soaking Guava Leaf Extract (Psidium Guajava. L) Welly Deglas; Fransiska Fransiska; Tjhang Winny Kurniawan; M. Anastasia Martiyanti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.15949

Abstract

This study aims to explain and describe the sensory characteristics of dried candied orange peel soaked in guava leaf extract, as well as to perform organoleptic tests on dried candied orange peel. The completely randomized design (CRD) method was used with 4 treatments involving soaking guava leaf extract for 1 hour, 2 hours, 3 hours and 4 hours, with 4 replications. The results showed that the longer the soaking process, the water content in dried sweets increased, because the ingredients absorbed more water. The water content of dried candied orange peel in all treatments ranged from 15.15% to 24.19%, meeting the quality standard of SNI (1988) which requires a maximum moisture content of 25%. Organoleptic testing showed significant differences in terms of taste, texture, and preferences between samples, which can be seen from the calculated F value which is greater than the F table of 5% and F table of 1%. However, there was no significant difference in the aroma organoleptic test. Overall, the panelists tended to like dried candied orange peel soaked for 3 hours (355) with a score of 6.20, indicating a high level of preference.
Karakteristik Rengginang Beras Merah (Oryza nivara) - Pati Singkong (Manihot esculenta) Dengan Variasi Lama Penggorengan Merkuria Karyantina; Jan Tenan Prabowo; Yannie Asrie Widanti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.13197

Abstract

Rengginang adalah produk makanan tradisional khas Indonesia yang memiliki rasa gurih, tebal dan bentuknya bulat, umumnya dapat dikonsumsi sebagai pendamping hidangan utama di meja makan atau camilan. Rengginang dalam penelitian ini menggunakan beras merah dan pati singkong dengan variasi lama penggorengan minyak terendam. Kombinasi beras merah dan pati singkong menghasilkan rengginang yang memiliki kandungan serat dan volume pengembangan yang baik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, yaitu persentase beras merah dan pati singkong serta lama waktu penggorengan. Faktor pertama adalah persentase perbandingan beras merah dan pati singkong yaitu 95:5 ; 90:10 ; 85:15. Faktor kedua adalah lama penggorengan rengginang yaitu 15 detik, 20 detik, dan 25 detik. Pengujian meliputi uji kimia (kadar air, abu, serat pangan total, lemak, protein, karbohidrat by difference), uji fisik (volume pengembangan), dan uji organoleptik (warna, rasa gurih, kerenyahan dan kesukaan keseluruhan). Rengginang terbaik memiliki nilai volume pengembangan tertinggi yaitu 137,51% dan kesukaan keseluruhan tertinggi yaitu 4,40 pada perlakuan persentase beras merah 95% dan pati singkong 5% dalam waktu penggorengan 25 detik, memiliki warna merah cerah kecoklatan, dengan rasa yang gurih, tekstur renyah, dan memiliki kadar air 2,24%, kadar abu 0,59%, kadar serat pangan total 10,42%, kadar lemak 12,79%, kadar protein 8,33%, serta kadar karbohidrat by difference 76,05%.
The Effect of Storage Temperature and Maturity Level on the Shelf Life of Tomatoes Welly Deglas
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.15460

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan dan tingkat kematangan terhadap umur simpan buah tomat serta untuk mengetahui umur simpan, susut bobot, dan organoleptik buah tomat dengan perlakuan suhu penyimpanan dan tingkat kematangan terhadap umur simpan buah tomat. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan dengan perlakukan suhu penyimpanan (suhu ruang 25% dan suhu rendah 3%) dan tingkat kematangan (pengemasan plastik dan tanpa pengemasan).Penyimpanan buah tomat dapat dipengaruhi oleh suhu, tingkat kematangan, dan penggunaan plastik sebagai kemasan buah tomat. Plastik dapat mempercepat respirasi dan memperpendek umur simpan buah tomat. Susut bobot buah tomat dipengaruhi oleh suhu, tingkat kematangan, dan plastik, dengan kehilangan susut bobot tertinggi terjadi pada perlakuan M3S1. Kualitas senyawa volatil yang membentuk aroma buah tomat dipengaruhi oleh suhu dan tingkat kematangan buah, di mana suhu yang terlalu tinggi dapat merusak buah. Suhu dan tingkat kematangan buah juga mempengaruhi tekstur tomat, di mana suhu penyimpanan yang terlalu rendah atau tinggi dapat merusak tekstur buah, dan buah matang lebih lembut dan berair. 
Karakteristik Fisikokimia Albedo Semangka dengan Penambahan Buah Naga dan CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) SustiawanKarunia Karunia; Jariyah Jariyah
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.15326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan buah naga dan CMC terhadap karakteristik fisikokimia Velva albedo semangka serta mendapatkan kombinasi perlakuan yang menghasilkan Velva dengan karakteristik terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dua faktor dengan tiga kali pengulangan. Faktor I adalah penambahan proporsi puree albedo semangka dengan buah naga (v/v) 90% : 10%; 80% : 20%; dan 70% : 30%. Faktor II adalah penambahan CMC 0,5%, 0,75%, dan 1%. Perlakuan terbaik diperoleh Velva yaitu pada perlakuan proporsi puree albedo semangka dan sari naga 80:20 dan penambahan CMC 1% (A2B3) karena memiliki nilai hasil (NH) paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain yakni 0,72, dengan hasil analisa parameter kadar vitamin C 7,33% ; aktivitas antioksidan 19,48% ; total padatan 21,46% ; waktu leleh 18,18 menit/10gr ; overrun 17,39% ; viskositas 566,33 m.Pas ; kadar protein 0,33% ; kadar lemak 0,24% ; tingkat kesukaan tekstur 3,70 ; tingkat kesukaan aroma 3,67 ; tingkat kesukaan rasa 3,93 ; dan tingkat kesukaan warna 3,46. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Velva albedo semangka telah memenuhi standar SNI Velva.
Change in Peel Color of Guava Fruit (Psidium guajava L.) ‘Crystals’ During Storage Haya Fadhila Mufza; Inti Mulyo Arti; Edi Minaji Pribadi; Moh Ega Elman Miska
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v7i1.15430

Abstract

The appearance of the fruit, especially in terms of appearance and color, is an essential assessment for consumers. The physical quality of guava can be seen from the visual appearance of the fruit peel through image data and quantitative color degrees. This study aimed to determine the effect of harvest age on the visual appearance and peel color changes of crystal guava and organoleptic values of crystal guava peel color during storage.The factor studied was harvest age at 90, 100, 110, and 120 days after anthesis (DAA). Parameters observed were visual appearance through image data, brightness level (L), and degree of reddish-bluish (a*) and greenish-yellowish (b*) and color organoleptic score for 9 days of storage at room temperature. The results showed that the peel of the guava fruit at the age of 90 DAA was bright green compared to the peel of the fruit at the old age of 120 DAA, which had a slightly yellowish-green color. The harvest age of guava fruit significantly affects the level of L, degrees a* and b* of crystal guava peel starting on day 7 of 9 days of storage. The results of the color organoleptic test values can be maintained up to a score of 6 on the 5th day and close to a score of 2 on the 8th day of storage.
Karakteristik Sensoris dan Fisikokimia Fruit Leather Buah Nanas Dengan Penambahan Kulit Mangga Sebagai Camilan Sehat Hapsari, Martina Widhi; Rohana, Lina
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.21001

Abstract

Fruit leather is a dried fruit product shaped into thin sheets. Pineapple and mango peel can be used as raw materials for fruit leather. Pineapple contains a high water content, making it perishable and shortening its shelf life. Meanwhile, mango peel, which has yet to be widely utilized, has the potential for addition due to its high pectin, fiber, and antioxidant content. This study aims to determine the formulation and the effect of adding mango peel on the moisture content, antioxidant activity, tensile strength, and elongation of fruit leather. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with a ratio of pineapple to mango peel as follows: A0 = (100:0), A1 = (80:20), A2 = (70:30), A3 = (60:40), and A4 = (50:50). The data obtained were analyzed using ANOVA. If significant differences were found among treatments, further analysis was conducted using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a 5% significance level. The best treatment selection was based on the overall results of organoleptic tests, followed by physicochemical analysis. The selected formula in this study was treatment A1 (80:20), with results showing a moisture content of 22.88%, antioxidant activity of 81.78%, crude fiber content of 19.66%, tensile strength of 6.43 MPa, and elongation of 10.3%.
Diversifikasi Chicken Sticks Dengan Substitusi Tepung Kelor Dan Pengaruhnya Terhadap Flavour Dan Nilai Gizi Produk haingu, Ardian; Ina, Yessy Tamu; Pari, Aris Umbu
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.20978

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kelor dengan menganalisis rasa dan nilai gizi produk stik ayam. Bahan penelitian yang digunakan adalah 1 kg daging ayam broiler segar yang diambil dari bagian dada dan paha. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu: P0= (kontrol tanpa penambahan tepung daun kelor; P1= Penambahan tepung daun kelor 5%; P2= Penambahan tepung daun kelor 10%; P3= Penambahan tepung daun kelor 10%; P3= Penambahan tepung daun kelor 10%; P3= Penambahan tepung daun kelor 10%. tepung daun kelor 15% sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel yang diamati adalah kadar air, pH, organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan), dan total uji profil proksimat.Data yang diperoleh kemudian dianalisis varians pada taraf 5%, hasil berpengaruh dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BTN), data organoleptik diolah secara statistik menggunakan metode non parametrik Kruskall Wallis Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kelor pada konsentrasi 10% memberikan pengaruh terhadap peningkatan penerimaan panelis terhadap unsur Flavour dan Nilai Gizi produk yang mencakup Total Profile.Kata Kunci : Stik Ayam, Tepung Kelor, Verifikasi Produk
Physical Chemical Characteristics of Crackers with the Addition of Catfish Bone Paste (Clarias sp) and White Oyster Mushroom Flour (Pleurotus ostreatus) Nurlaela, Raden Siti; Handayasari, Faridah; Kusumaningrum, Intan; Handayani, Delis
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.20907

Abstract

Crackers are a food made from tapioca where the nutritional content, such as protein, is still low. This research aims to study and analyze the effect of adding catfish bone paste and white oyster mushroom flour on the physicochemical properties and determine the selected product. The research design used was a one-factor Completely Randomized Design (CRD), namely the comparison of the addition of catfish bone paste and white oyster mushroom flour with six treatment levels, namely (0% : 0%), (5%: 25%), (10%: 20%), (15%: 15%), (20%: 10%), and (25%: 5%). Data analysis used Analysis of Variance (ANOVA) followed by Duncan's test with a 95% confidence interval. The analysis used is physical and chemical analysis, namely efflorescence, water content, ash content, acid insoluble ash content, protein content, and calcium content. The results of the physical and chemical test analysis of catfish bone paste crackers with the addition of white oyster mushroom flour are that the efflorescence ranges between 227.793 - 384.567%, the water content ranges from 4.76-6.53%, the ash content ranges from 1.15-7.07 %, acid insoluble ash content ranges from 0.19-0.28%, protein content ranges from 1.66-11.77% and calcium content ranges from between 0.46-3.72%. The selected crackers with the addition of 20% catfish bone paste and 10% white oyster mushroom flour had an efflorescence of 311.592%, water content of 5.79%, a total ash content of 6.42%, an acid insoluble ash content of 0.27%, protein content 7.46% and calcium content 3.24%.
Studi Formulasi Hard Candy dan Daya Terima Ekstrak Daun dan Sari Buah Kersen Rokhmah, Laela Nur; Cahyaningrum, Rahmadhani; Seno, Binardo Adi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.19334

Abstract

Permen keras merupakan jenis permen non kristalin yang memiliki tekstur keras dengan suhu pemasakan yang tinggi (140oC-150oC) dengan ciri yaitu memiliki tekstur keras dan memiliki penampakan bening serta mengkilat. Kersen (Muntingia calabura L) umumnya terkenal dengan nama ceri atau talok. Kandungan daun kersen adalah flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid, glikosida, antrakinon dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk permen keras baru dari ekstrak daun dan sari buah kersen, mengetahui formulasi yang tepat, sifat fisik, kimia dan sensoris yang tepat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai inovasi produk dan pengembangan bahan pangan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) ini menggunakan 1 perlakuan yaitu perbandingan ekstrak daun dan sari buah kersen, sedangkan variabel terikat yang di uji adalah tekstur, warna, total fenol dan organoleptik. Perbandingan ekstrak daun dan sari buah kersen yang digunakan adalah 1 : 1. Formulasi perlakuan terbaik uji kimia pada pembuatan permen keras dengan perlakuan ekstrak daun kersen 30 ml : 100 g sukrosa : 100 g glukosa dan total fenol sebanyak 0,213 mg/g. Uji senoris terbaik adalah formulasi permen keras dengan perlakuan ekstrak daun 15 ml : 15 ml sari buah kersen : 100 g sukrosa : 100 g glukosa.