cover
Contact Name
Arief Rakhman Affandi
Contact Email
arieftmin@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
adminjiphp@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : 2581088X     EISSN : 2581110X     DOI : -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian is a scientific journal that published in PGRI Semarang University. The Scope of reasearch articles are some topics that related with : 1.Food Microbiology 2.Food Biochemistry 3.Food Chemical, 4.Food Engineering, 5.Food waste industry Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian will be published 2 (two) volumes in a year on June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 159 Documents
IMPLEMENTATION OF PEKASAM NEW INNOVATIVE PRODUCT TECHNOLOGY IN PENUKAL ABAB DISTRICT LEMATANG ILIR DISTRICT Defriyanti, Wenni Tania
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.4916

Abstract

Fish is one of the sources of animal protein that many people consume because it is relatively easy to obtain and the price is affordable. Because of the many fish there are, so we need a way to preserve them. One way that has been done is by developing fish processed products. The purpose of developing processed fish products is to process river / freshwater fish into long-lasting processed products, and to find out the types of good packaging for the shelf life of processed fish products. Sampling was carried out in Air Itam Village, PALI Regency, on the SMEs that make stir-fry and non-stir-fry pekasam. The method used is a laboratory test method to determine microbiological tests (Total Plate Figures), and determination of pH. From the test results it can be seen that stir-fried pekasam is not suitable for direct consumption with a shelf life of more than 5 days if stored at room temperature when viewed from the number of bacteria and fungi that have passed the standard food standard, but if it is reprocessed before consumption (sauteed) it may still be feasible because some bacteria and fungi that can't stand the heat will die. Saute Pekasam is not suitable for consumption with a shelf life of more than 5 days if stored at room temperature (because the sample is tested after 5 days of manufacture, the sample is not tested on Day 0 to Day 5, which may still be fit for consumption before day 5 ). In order to produce processed fish products in the form of durable pekasam, the process of making pekasam can be done hygienically so that it can inhibit the growth of bacteria and fungi.
Perbandingan Penambahan Ekstrak Teh pada Karakteristik Kimia Caspian Sea Yoghurt maharani, shinta; Rahayu, Anita; Azizah, Dewi Nur; Rahayu, Dwi Lestari
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.5072

Abstract

Yoghurt merupakan susu fermentasi yang manfaat yang baik untuk tubuh. Adanya penambahan antioksidan seperti senyawa polifenol dari berbagai variasi air seduhan teh dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi tubuh.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik kimia Caspian Sea Yoghurt yang ditambah dengan air seduhan teh hijau, hitam dan putih. Penelitian ini dilakukan dengan 7 perlakuan terhadap variasi teh yang ditambahkan pada yoghurt yaitu 10% air seduhan teh hijau (10g teh/100ml air), 50% air seduhan teh hijau (5g teh/100ml air), 10% air seduhan teh hitam, 50% air seduhan teh hitam, 10% air seduhan teh putih, 50% air seduhan teh putih dan yoghurt tanpa penambahan teh. Fermentasi dilakukan pada suhu ± 30oC selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air seduhan teh dan lama waktu fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar asam laktat, nilai pH dan kadar polifenol pada yoghurt teh. Makin banyak penambahan air seduhan teh maka kadar asam laktat dan pH yoghurt akan semakin rendah, namun kadar polifenol akan semakin tinggi. Sedangkan untuk waktu fermentasi, makin lama waktu fermentasi maka pH yoghurt akan semakin rendah sedangkan kadar asam laktat semakin tinggi. Kadar polifenol tertinggi terdapat pada yoghurt dengan penambahan air seduhan teh hijau sedangkan kadar polifenol terendah terdapat pada yogurt dengan penambahan air seduhan teh putih.
PROFIL KUALITAS SUSU SEGAR DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Satria, Awang Teja; Erina, Almaedawati; Winarso, Aji
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.5104

Abstract

Perlunya manajemen pengawasan dan kontrol kualitas terhadap peredaran susu segar di masyarakat, adalah merupakan upaya mencegah adanya pemalsuan susu dengan bahan lain dan cemaran yang dapat mengkontaminasi susu sehingga menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2019, bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas susu segar ditingkat Koperasi Unit Desa (KUD), Tempat Penampungan Susu (TPS) dan Peternak di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sampel susu segar diperoleh secara langsung dari lokasi Peternakan, TPS dan KUD sebanyak 30 sampel. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif analitik.  Hasil analisa kualitas susu segar dengan menggunakan uji organoleptik adalah meliputi warna, rasa dan aroma tidak  menunjukkan adanya perubahan atau normal. Sementara hasil analisa uji alkohol, derajat keasaman, sedimentasi, lemak, redukatse (MBRT) masih dalam kisaran normal sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada Uji total bakteri (TPC) untuk masing-masing sampel susu segar dari KUD, TPS dan Peternak rata-rata jumlah bakteri adalah 5,2 ± 2,5 x 10⁴cfu/ml  yang masih dibawah standar SNI yaitu kurang dari 1,0 x 10⁶ cfu/ml. Sehingga  dapat disimpulkan bahwa susu segar yang beredar di Kecamatan Dau Kabupaten Malang dalam keadaan aman, baik dan layak untuk dikonsumsi. Higiene peternak/pemerah beserta ternaknya, sanitasi kandang dan peralatan pemerahan susu serta penyimpanan hasil susu yang baik merupakan faktor penting terpeliharanya kualitas susu segar yang dapat menjamin keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi susu segar tersebut.
THE EFFECT OF SOAKING SALTS CONCENTRATION TO CANDIED GARLIC (Sativum allium L.) Titaley, Naning Restiani; Herawati, Maria Marina
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.4947

Abstract

Garlic has a bitter taste, which makes people reluctant to eat one whole garlic clove. The salt soaking technique used to reduce the bitter taste of the garlic, and the garlic processed into wet candied garlic, so it became more edible than not process. The process of candied garlic could preserve the durability level, which allows it to be stored longer at low temperatures. The research materials used were salt and sugar. The purpose of the research was to know the effect of salt concentration on reducing bitterness and the right concentration to reduce the bitter taste of garlic. This research used the RAK method, and DMRT (Duncan’s Multiple Range Test), and the samples of salt were 3%; 3.5%; 4%; 4.5%. The test included chemical tests (water content and total microbes) and organoleptic tests (taste, aroma, and texture). The water content of the product showed the result, which was not significantly different, and the total microbes test showed no microorganism was found or grew on the product. The organoleptic test of taste was obtained on 3.5% salt, with an average of 2.75% (likes), while the aroma and texture did not show a significant difference in the result. The aroma and texture data obtained on 2.90 (likes) and 2.40 (likes) with 3.5% salt. Keywords: Candied; Garlic; Salt; Soaking; Sugar.
Total Polyphenol, Rehydration Ratio, and Liquor Color of Different Grade Green Tea M Iqbal Prawira-Atmaja; Beauty Azhary; Sugeng Harianto; Hilman Maulana; Shabri Shabri; Dadan Rohdiana
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v3i2.5116

Abstract

Tea is a non-alcoholic beverage that is widely consumed after water with potential health benefits. In general, tea processing divided into three types, non-enzymatic oxidation process (green tea), semi-oxidation (oolong tea), and with enzymatic oxidation (black tea). The sorting and grading is a stage in controlling the quality of green tea. This study aims to determine the characteristics of different grades of green tea on the total polyphenols, liquor color, and rehydration ratio. The results showed that the pekoe/pecco grade had the highest total polyphenol and rehydration ratio compared to other grades. Pekoe grade has a greenish yellow  and brighter liquor color. Application of good agriculture practice (GAP) and plucking of fresh tea leaves should be considered to obtain more grade pekoe in the green tea processing.
Karakteristik Makaroni Tepung Cassava dan Tepung Biji Nangka yang Diperkaya Ekstrak Kelor dengan Penambahan Gum Xanthan Septyani, Wila Hanindha; Sarofa, Ulya -; Winarti, Sri -
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i1.8133

Abstract

Makaroni pada umumnya terbuat dari tepung terigu, namun untuk mengurangi impor bahan baku tepung terigu diperlukan bahan baku lokal pengganti tepung terigu. Tepung cassava dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu. Penambahan tepung biji nangka diperlukan untuk memperbaiki kandungan gizi pada makaroni. Ekstrak daun kelor sebagai pengganti air dan pewarna alami. Gum xanthan ditambahkan untuk memperbaiki karakteristik makaroni. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh proporsi tepung cassava dan tepung biji nangka serta konsentrasi gum xanthan dan penambahan ekstrak kelor sebagai pengganti air dan perwarna alami terhadap karakteristik makaroni yang dihasilkan, sehingga makaroni yang dihasilkan berkualitas baik dan disukai konsumen. Hasil penelitian menunjukkan makaroni tepung cassava dan tepung biji nangka (70:30) dan konsentrasi gum xanthan 2% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai kadar air 10,776%, kadar abu 1,680%, kadar pati 65,781%, kadar protein 5,430%, kadar amilosa 19,741%, serat kasar 3,745%, aktivitas antioksidan 10,530%, cooking loss 2,691%, daya rehidrasi 102,676%, serta uji organoleptik yang menunjukkan nilai warna 3,96, aroma 3,04, rasa 3,32, dan tekstur 3,64.
Kualitas Selai Lembaran Kombinasi Pektin Albedo Semangka (Citrullus vulgaris Schard) dan Filtrat Buah Kelengkeng (Dimocarpus longan) Junior, Bekerpin; Pranata, Franciscus Sinung; Purwijantiningsih, L. M. Ekawati
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v4i2.6776

Abstract

Watermelon albedo is the skin of the pulp (mesocarp) that lies between the skin the outside (exocarp), and the center of the meat (endocarp). Watermelon colored albedo white, has a thick, and composed of pectin. Pectin is a fiber group which can soluble in water has a function as a thickener in foodstuffs. One of the product preparation which requires pectin is fruit leather. Albedo pectin sheet jam watermelon produces a less attractive aroma and taste, so combined with longan’s fruit filtrate which has an interesting aroma and taste, and has nutritional content that is beneficial to the body. The purpose of this research is to find out differences in the effect of the combination of pectin watermelon’s albedo and longan’s fruit filtrate on chemical, physical, and microbiological quality of sheet jam and determine the pectin combination watermelon’s albedo and longan’s filtrate just right for producing sheet jam with the best quality. Completely Randomized Design (CRD) with 4 combination treatment. pectin of watermelon’s albedo versus longan fruit filtrate, namely treatment A 0 : 3; treatment B 1 : 2; treatment C 1.5 : 1.5; and treatment D 2 : 1. The results showed that the combination of watermelon’s albedo pectin and longan fruit filtrate gave effect which significantly different from the quality of sheet jam include moisture content, pectin, ash, crude fiber, soluble fiber, total dissolved solids, vitamine C, total acid is titrated and yet giving the effect was not significantly different on the microbiological test of Total Plate Figures (ALT) and yeast mold figures. A fruit leather product with a combination of watermelon and albedo pectin longan’s fruit filtrate with ratio 1 : 2 gives the best quality in terms of chemical characteristics include water content of 7.73%, pectin 0.32%, ash 0.83%, crude fiber 1.66%, soluble fiber 2.19%, total dissolved solids 68.33%, vitamine C 21.12 mg / 100mg, and total acid titrated 0.03%, physical characteristics include texture 334.67 g, and the resulting colored sheet white. Microbiological characteristics include ALT of 1.42 log CFU / g, and yeast molds of 1.1 log CFU / g, and has fulfilled with National Standard.
KUALITAS SELAI LEMBARAN DENGAN KOMBINASI EKSTRAK ALBEDO SEMANGKA (Citrullus lanatus) DAN DAGING BUAH MELON MERAH (Cucumis melo L.) KULTIVAR SAKATA Ady Prasetyo, Benediktus Bagas
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v4i1.6237

Abstract

Albedo semangka (Citrullus lanatus) merupakan bagian mesokarp atau bagian daging putih dari semangka yang kurang banyak dimanfaatkan penggunaannya dalam bahan pangan. Kandungan dalam albedo semangka terbesar adalah pektin. Pektin merupakan jenis serat pangan larut air yang berperan dalam pembentukan gel pada bahan pangan. Salah satu produk olahan yang membutuhkan pektin sebagai agen pengental adalah selai lembaran. Selai lembaran ekstrak albedo semangka menghasilkan warna yang kurang menarik, sehingga dikombinasikan dengan daging buah melon merah yang memiliki kenampakan warna kuning orange dan kandungan vitamin C yang bermanfaat bagi tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh kombinasi ekstraki albedo semangka dan daging buah melon merah terhadap kualitas kimia, fisik, mikrobiologi dan organoleptik selai lembaran serta menentukan kombinasi terbaik dari selai lembaran yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak albedo semangka dan daging buah melon merah memberi pengaruh beda nyata terhadap kualitas selai lembaran meliputi kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar serat larut, kadar pektin, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, kadar vitamin C, dan tekstur, namun tidak memberi pengaruh beda nyata terhadap warna selai dan parameter mikrobiologi yang meliputi angka lempeng total (ALT) dan angka kapang khamir. Produk selai lembaran kombinasi ekstrak albedo semangka dan daging buah melon merah menghasilkan kualitas selai lembaran terbaik adalah dengan perbandingan 50 : 50 dengan karakteristik kimia meliputi kadar air 7,13 %, abu 1,30 %, serat kasar 1,84 %, serat larut 3,33 %, pektin 1,15 %, total padatan terlarut 68,24 %, total asam tertitrasi 0,37 %, vitamin C 18,63 mg/100mg, karakteristik fisik meliputi tekstur 546,33 g dan dihasilkan selai lembaran berwarna kuning oranye. Karakteristik mikrobiologi meliputi ALT sebesar 1,46 log CFU/g dan kapang khamir sebesar 0,00 log CFU/g, serta rata–rata tingkat kesukaan panelis sebesar 3,12 dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia. 
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik pada Produk Minuman Cendol Atia Fizriani; Ati Atul Quddus; Hari Hariadi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v4i2.7516

Abstract

Cendol is a typical beverage product which is much popular among children and adults. A usual colour of cendol is green. Concern for some consumers of the colours found in cendol is a produced by artificial colorant that may have a negative impact for consumen. The butterfly pea (Clitoria ternatea L.). pigmetns, antocyanin, can be used as alternative for natural food coloring. This research aims to determine the influence addition of the butterfly pea extracts to proximate value, antocyanin total, antioxidant activity, and organoleptic test such as the color, flavor, aroma, and texture. The product of cendol was made from various the addition of 0.25 g, 0.50 g, and 0.75 grams flowers extract. The result showed that cendol with addition of 0,75 g flower extract was the higest total antocyanin content (235,24 mg/L) which had moisture content 82,34%, ash content 1,10%, protein 2,16%, fat 4,18%, carbohydrate 11,95%, and the result of organoleptic test were score of color 2,02; taste 1,94; aroma 1,80 and texture 1,94.
Potensi Seduhan Beberapa Daun Terhadap Malondialdehyde Dan Superoxide Dismutase : Review Singkat Nanda Oktavia; Tuty Shohibatuz Zakiyah; Annisa Septianing Putri Hidayat; Anugerah Dany Priyanto
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v5i1.8398

Abstract

Beberapa daun seperti daun jambu  biji, sirsak, alpukat, dan kelor memiliki komponen kimia penting dalam mengatasi penyakit degeneratif. Kandungan ini seperti flavonoid dan polifenol yang bersifat sebagai antioksidan. Konsumsi bahan yang kaya antioksidan dapat menurunkan kadar Malondialdehyde dan Superoxide Dismutase dalam darah, salah satunya dengan konsumsi teh. Akhir-akhir ini telah banyak penelitian mengenai aktivitas antioksidan teh terhadap kadar Malondialdehyde dan Superoxide Dismutase. Namun, terdapat kekurangan informasi mengenai efek aktivitas antioksidan teh dari berbagai daun. Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan ini adalah untuk meringkas dan mengumpulkan sudut pandang aktivitas antioksidan teh terhadap kadar Malondialdehyde  dan Superoxide Dismutase dari daun jambu biji dan beberapa macam jenis daun. Karakteristik tiap jenis daun memiliki persamaan komponen kimia dan perbedaan pada kadar tiap komponen tersebut. Komoditas daun jambu biji, teh (hijau, oolong, hitam), daun alpukat, daun sirsak, dan daun kelor memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda, diantara yang lainnya daun jambu biji memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Tingginya aktivitas antioksidan dari olahan daun dapat menurunkan kadar Malondialdehyde dalam darah. Sesuai dengan hal tersebut ringkasan ini dapat memberikan kontribusi untuk menjelaskan tinjauan komprehensif tentang aktivitas antioksidan teh terhadap kadar Malondialdehyde dan Superoxide Dismutase dari bahan yang kurang dimanfaatkan dan aman untuk dikonsumsi.

Page 6 of 16 | Total Record : 159