cover
Contact Name
Muh. Altin Massinai
Contact Email
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Hasanuddin, Gedung MIPA, Kampus Unhas Tamalanrea - Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar - Sulawesi Selatan 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Geocelebes
Published by Universitas Hasanuddin
Core Subject : Science,
Jurnal Geocelebes adalah jurnal peer-review yang dipublikasikan oleh Departemen Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diperuntukkan sebagai sarana publikasi ilmiah di bidang geofisika baik teoritik maupun terapan. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian yang orisinal, tinjauan (review) tentang kemajuan terkini dari suatu topik tertentu, studi kasus aplikasi geofisika atau pun resensi tentang perangkat lunak yang berkaitan dengan geofisika. Fokus dan cakupan topik yang dimuat dalam Jurnal Geocelebes: Geofisika eksplorasi Seismologi Vulkanologi Geofisika lingkungan Hidrometeorologi Oseanografi Dinamika pantai dan lautan Geoinformatika Mitigasi bencana geologi
Articles 132 Documents
ANALISIS PENGARUH SUBSTITUSI CO2 DAN BRINE PADA KECEPATAN SEISMIK MENGGUNAKAN PERSAMAAN GASSMANN BERBASIS MATLAB Khusnul Nur Rochmah; Sekar Fajar Lestari; Aussie Anindya Nari Pinandhita; Ferdian Yoga Aditama; Nadhil Abyan Hilmy; Widya Utama
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.12375

Abstract

Persamaan Gassmann merupakan hubungan yang digunakan untuk menghitung perubahan kecepatan seismik karena perbedaan saturasi fluida di reservoir. Persamaan Gassmann diterapkan untuk mengevaluasi perubahan kecepatan gelombang seismik (gelombang P dan S). Paper ini bertujuan untuk membahas aplikasi Persamaan Gassmann untuk menganalisis kecepatan seismik menggunakan well data dari wilayah Lapangan Tapti yang terletak di utara-barat laut (NNW) Mumbai dengan variabel perubahan saturasi CO2 dan brine dari 0% sampai 100%. Beberapa diskusi dibutuhkan mengenai asumsi yang terjadi selama substitusi fluida, yakni yakni modulus geser tetap konstan selama proses substitusi fluida, dan jenis fluida yang disubstitusi memengaruhi nilai modulus Bulk (Ksat). Analisis dilakukan menggunakan program MATLAB kemudian dilakukan visualisasi grafik menggunakan Microsoft Excel. Hasil menunjukkan bahwa kecepatan gelombang P (Vp) terhadap saturasi CO2 berkurang dari 0% sampai 30% kemudian bertambah sampai tersaturasi 100%, sementara terhadap saturasi brine berkurang dari 0% sampai 50% kemudian bertambah sampai tersaturasi 100%. Penurunan kecepatan gelombang P (Vp) dikarenakan penambahan saturasi fluida akan menyebabkan Modulus Bulk (Ksat) berkurang. Kecepatan gelombang S (Vs) bertambah seiring substitusi CO2 dan brine. Penambahan kecepatan Vs karena saturasi CO2 lebih signifikan daripada saturasi brine. Penurunan kecepatan gelombang S (Vs) dikarenakan nilai Bulk density berkurang seiring penambahan saturasi fluida, dan nilai modulus gesernya tetap konstan. Nilai densitas berkurang seiring substitusi CO2 dan brine, pengurangan nilai densitas karena saturasi CO2 lebih signifikan daripada saturasi brine. Nilai densitas berkurang dikarenakan volume terisi oleh fluida.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE PENCITRAAN SATELIT DI KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN Paisa Paisa; Muh Said L; Ayusari Wahyuni
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.12503

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk pembuatan peta zona rawan longsor di Kabupaten Enrekang. Daerah yang dianggap rawan terhadap longsor dapat dianalisis dan diinterpretasi dengan menggunakan data raster berupa citra pengindraan jauh satelit dan SIG (Sistem Informasi Geografis). Penelitian ini menggunakan beberapa data seperti curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunan lahan, geomorfologi vegetasi serta kemiringan lereng. Hasil yang diperoleh dari analisis data tersebut berupa peta rawan longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan yang diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu kelas tidak rawan, kelas rawan dan kelas sangat rawan. Tingkat tertinggi adalah rawan sebesar 56,19% atau sekitar 101.364,81 Ha yang meliputi Kecamatan Butu Batu, Maiwa, Kulo, Pancariajang, Pituriawa, Bungi, Baraka, Aggaraja, Alla, Masselle, Curio, dan sebagian kecil daerah di Kecamatan Enrekang serta Candana.
PENDUGAAN KETEBALAN LAPISAN GAMBUT DI SEKITAR JALAN REFORMASI KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS Rizki Fajania; Yudha Arman; Muhardi Muhardi
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.12908

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan gambut di sekitar Jalan Reformasi Kota Pontianak berdasarkan sebaran nilai tahanan jenis bawah permukaan. Pengukuran menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Penelitian ini mengaplikasikan empat lintasan dengan panjang masing-masing 115 m dan spasi antar elektroda sejauh 5 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tahanan jenis yang diperoleh yaitu 0,73 – 1.218 Ωm hingga kedalaman 6 - 12,5 m. Lapisan bawah permukaan di lokasi penelitian diinterpretasi sebagai gambut, lempung, dan tanah liat berpasir. Lapisan gambut diperkirakan memiliki rentang nilai tahanan jenis sebesar 18,8 – 126 Ωm dan merupakan lapisan paling atas yang diduga mempunyai ketebalan sebesar 3 - 15 m.
ANALISIS KESTABILAN LERENG HIGHWALL MENGGUNAKAN METODE BISHOP SIMPLIFIED PADA PIT 13 PT BELAYAN INTERNASIONAL COAL KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Amin Syam; Heriyanto Heriyanto; Hamzah Umar; Chairul Ikhwan; Mifta Sardilla
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13108

Abstract

PT Belayan Internasional Coal is an open-pit system mining company, one of its geotechnical activities is the construction of the slopes. Slope stability analysis used the Bishop Simplified method to obtain the value of the dynamic safety factor (≥ 1,1). Currently, the value of the Safety Factor (FK) is an indicator in determining whether the slope is stable or not. The parameters used in the slope stability analysis are the physical and mechanical properties of the rock, namely weight (ɣ), cohesion value (c), and internal shear angle (∅). From the results of dynamic overall slope calculations, the recommended overall slope is constructed with an individual slope angle of 55°, a bench width of 5 meters, a height of 10 meters, and the number of individual slopes of 8 slopes. This design will produce dimensions of the overall slope with 41° slope angle, 80 meters high, and has a dynamic safety factor value of 1,102 with the water-saturated condition. Thus, the slopes are in stable condition.
GEOLOGI DAN MEKANISME STRUKTUR GEOLOGI DI DESA PERJIWA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Resty Intan Putri; Diana Rahmawati; Puspa Indah Rindawati; Adam Rahmad Firdaus; Ade Santoso
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13123

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanengara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi kondisi geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi dan mekanisme struktur geologi dari daerah penelitian. Metode pengambilan data difokuskan pada pengambilan data – data geologi permukaan, yang terdiri atas studi literatur, akuisisi data, analisa data. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 2 (dua) bentuk asal yakni, bentuk asal struktural, dan bentuk asal fluvial. Bentuk asal struktural dengan bentuk lahan perbukitan tersayat, dan bentuk asal fluvial bentuk lahan dataran alluvial. Di daerah penelitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan batuan batulempung Perjiwa, satuan batuan batupasir Bukit Raya dan endapan alluvial. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah antiklin Perjiwa, sinklin Perjiwa, antiklin Separi, sinklin Bukit Raya, sesar naik Bukit Raya, sesar naik Tanjung Batu, sesar mendatar Tanjung, sesar naik KM 5. Mekanisme struktur geologi pertama adalah terbentuknya lipatan pada daerah penelitian. Semakin lama gaya yang bekerja semakin kuat sehingga batuan melewati batas elastisitasnya sehingga terbentuk sesar naik pada daerah penelitian, gaya semakin meningkat sehingga terbentuk sesar mendatar.
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA SEAM 1 MENGGUNAKAN METODE CIRCULAR 891 USGS DAERAH TANAH MERAH, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Retno Anjarwati; Koeshadi Sasmito; Muhammad Zaenal Muhtadin; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tonase batubara berdasarkan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori sumberdaya tereka, tertunjuk, dan terukur menggunakan metode Circular 891 USGS. Penelitian ini juga dilakukan melalui pemetaan geologi detail daerah penelitian yaitu di Desa Tanah Merah, Kota Samarinda, kemudian dilakukan korelasi antar singkapan batubara guna mengetahui sebaran batubara tersebut. Setelah mengetahui sebaran batubara dapat dilakukan perhitungan sumberdaya tereka, tertunjuk dan terukur. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data singkapan batubara yang ditemukan di daerah penelitian. Data hasil pengamatan lapangan yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan rumus perhitungan volume dan tonase batubara, untuk sumberdaya tereka diperoleh hasil 945.468,74 m3, tertunjuk diperoleh hasil 700.020,23 m3, sedangkan untuk sumberdaya terukur diperoleh hasil 349.335,77 m3, kemudian dikalikan dengan densitas batubara yaitu 1,3 ton/m3. Estimasi sumberdaya tereka dengan radius 750 m diperoleh tonase sebesar 1.229.109,36 ton, sumberdaya tertunjuk dengan radius 500 m diperoleh tonase sebesar 910.026,30 ton. Sedangkan sumberdaya terukur dengan radius 250 m diperoleh tonase sebesar 454.136,50 ton.
KARAKTERISTIK TANAH TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH AKHIR DI KECAMATAN KOTA BANGUN KUTAI KARTANEGARA Bambang Harimei; Muhammad Altin Massinai; Samsu Arif
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13284

Abstract

Penelitian ini mengenai karakteristik tanah pada areal perencanaan pengolahan sampah. Metode yang digunakan adalah SPT, CPT dan uji laboratorium. Hasilnya adalah sebagai berikut: ke-empat titik CPT mempunyai nilai Cone Resistance Conus dari kedalaman 1 meter antara 19,78 -23,73 kg/cm2 dan pada kedalaman 4 meter bernilai 201,75 – 205,68 kg/cm2. Sedangkan nilai SPT pada kedalaman 1 meter antara 2 – 18 Blows/feet dan pada kedalaman 4 meter nilai N antara 29 – 45 Blows/feet. Uji laboratorium menunjukkan sifat tanah lunak tanah tersebut berwarna, dan batas Atterberg (LL dan PL) makin membesar.
RELOKASI GEMPA BUMI SWARM DI PESAWARAN-LAMPUNG, JANUARI 2021 Izaina Nurfitriana; Adhi Wibowo; Rudianto Rudianto
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13328

Abstract

Pesawaran, Lampung telah diguncang rentetan gempa bumi magnitudo rendah pada bulan Januari 2021. Gempa bumi tersebut tidak disertai dengan gempa utama dengan magnitudo besar sehingga dapat disebut dengan gempa swarm. Relokasi hiposenter telah dilakukan dengan mengunakan data dari jaringan stasiun BMKG untuk mengetahui sumber dari gempa swarm tersebut. Metode double-difference digunakan dan didapatkan hasil relokasi 19 dari 22 gempa swarm yang terjadi. Distribusi kedalaman hiposenter berkisar pada kedalaman 1,5-4,5 km sehingga dapat disebut dengan gempa kerak dangkal. Berdasarkan sayatan melintang terhadap kedalaman teramati bahwa sebaran gempa memiliki kemiringan ke arah Timur Laut. Lokasi gempa yang presisi juga menunjukan bahwa adanya deliniasi dan tepat berada di atas terduga Sesar Menanga. Berdasarkan analisis hasil relokasi hiposenter dapat disimpulkan bahwa gempa swarm Pesawaran disebabkan oleh aktivitas Sesar Menanga.
Faktor Osean – Atmosfer untuk Memprediksi Titik Panas (Hostspot) di Wilayah Asia Tenggara Bagian Selatan Santriwati; Halmar Halide; Hasanuddin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 2: October 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i2.13454

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan prediksi titik panas (hotspot) di wilayah Asia Tenggara bagian Selatan dengan sejumlah prediktor signifikan menggunakan Model Multiple Regression (MR) dan untuk melakukan verifikasi prediksi model tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data observasi titik panas (hotspot) di Wilayah Indonesia yakni di Pulau Kalimantan dan Sumatera dan di Wilayah Semenanjung Malaysia serta Sabah-Sarawak. Kemudian data indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO), Madden-Julian Oscillation (MJO), Indian Ocean Dipole (IOD) dan Monsun selama 6 tahun mulai dari tahun 2013 hingga 2018 sebagai data prediktor. Metode yang digunakan yaitu Model Multiple Regression dengan Metode Regresi Stepwise dan verifikasi skill model prediksi yang digunakan yaitu Korelasi Pearson dan RMSE. Berdasarkan hasil pemodelan dan verifikasi prediksi terbaiknya, diperoleh nilai Korelasi Pearson sebesar 0,698 dan nilai RMSE-nya sebanyak 908 hotspot. Untuk model prediksi di wilayah Sumatera oleh 7 prediktor signifikan yang terkait dengan kejadian hotspot yaitu, IOD 0 (IOD pada bulan munculnya hotspot), MJO 0, MJO 9, MJO 10, Mons 1, MJO 8, dan MJO 5. Untuk wilayah Kalimantan nilai Korelasi Pearson sebesar 0,795 dan nilai RMSE-nya sebanyak 1150 hotspot oleh 4 prediktor signifikan, MJO 9 (MJO pada 9 bulan sebelum munculnya hotspot), Mons 1, Mons 0, dan ENSO 3. Untuk wilayah Semenanjung Malaysia diperoleh nilai Korelasi Pearson sebesar 0,145 dan nilai RMSE-nya sebanyak 135 hotspot oleh 2 prediktor signifikan, Mons 2 (Mons pada 2 bulan sebelum munculnya hotspot) dan MJO 0. Kemudian untuk wilayah Sabah dan Sarawak diperoleh nilai Korelasi Pearson sebesar 0,242 dan nilai RMSE-nya sebanyak 113 hotspot oleh 2 prediktor signifikan, IOD 2 (IOD pada 2 bulan sebelum munculnya hotspot) dan MJO 0. Untuk wilayah Sumatera prediktor yang paling berpengaruh yaitu IOD 0, yakni fenomena IOD khususnya fenomena IOD (+) penyebab terjadinya musim kering ini beberapa kali terjadi di wilayah Pulau Sumatera karena letaknya berdekatan langsung dengan Samudera Hindia sehingga iklimnya juga dipengaruhi oleh lautan di dekatnya. Untuk fenomena MJO dan Monsun yang paling berpengaruh di Wilayah Kalimantan (MJO 9), Semenanjung Malaysia (Mons 2) serta Sabah - Sarawak (MJO 0). Kedua fenomena tersebut secara periodik selalu melintas di ketiga wilayah tadi khususnya berkontribusi pada bulan-bulan terjadinya musim kering, sehingga diindikasikan dapat mempengaruhi munculnya hotspot.
Penerapan Persamaan Trend Surface Analysis untuk Pemisahan Anomali Residual dan Regional pada Data Gayaberat Purwaditya Nugraha; Nono Agus Santoso
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 2: October 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i2.14023

Abstract

The separation of regional anomalies and residual anomalies in gravity data is an important part in interpreting gravity data. This process aims to obtain gravity anomalies that have been associated with exploration targets. The Trend Surface Analysis method is a mathematical approach to the earth field that can be used to separate maps into regional components and local components. The application of this method into gravity data can be used to separate regional anomalies and residual anomalies. The process of processing the trend surface analysis method can be done using Microsoft Excel. This method is tested first on synthetic gravity data, the purpose of this test is to determine the performance of the trend surface analysis method in performing anomaly separation. Based on the test results of the trend surface analysis method on synthetic gravity data, it was found that this method was quite good at separating regional anomalies and residual anomalies. This is evidenced by the anomalous pattern that is already the same between the regional gravity anomaly resulting from the separation of the anomaly using the trend surface analysis method and the regional anomaly resulting from synthetic data. The same anomaly pattern can also be seen in the residual anomaly resulting from the separation of the anomaly using the trend surface analysis method with the residual anomaly resulting from synthetic data. The application of the trend surface analysis method to field data has been carried out by producing regional anomalies and residual anomalies. This method is very good at separating regional anomalies and residual anomalies, especially in regional anomalies located at deep depths.Pemisahan anomali regional dan anomali residual pada data gayaberat merupakan bagian penting dalam melakukan interpretasi data gayaberat. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan anomali gayaberat yang sudah berasosiasi dengan target eksplorasi. Metode Trend Surface Analysis merupakan teknik pendekatan matematika pada bidang kebumian yang dapat digunakan untuk memisahkan peta kedalam komponen regional dan komponen lokal. Penerapan metode ini ke dalam data gayaberat dapat digunakan untuk memisahkan anomali regional dan anomali residual. Proses pengolahan metode trend surface analysis dapat dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. Metode ini diuji terlebih dahulu pada data gayaberat sintetis, tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui performa metode trend surface analysis dalam melakukan pemisahan anomali. Berdasarkan hasil pengujian metode trend surface analysis pada data gayaberat sintetis didapatkan bahwa metode ini cukup baik dalam memisahkan anomali regional dan anomali residual. Hal ini dibuktikan pada pola anomali yang sudah sama antara anomali gayaberat regional hasil pemisahan anomali metode trend surface analysis dengan anomali regional hasil data sintetis. Pola anomali yang sama juga dapat dilihat pada anomali residual hasil pemisahan anomali metode trend surface analysis dengan anomali residual hasil data sintetis. Penerapan metode trend surface analysis pada data lapangan telah dilakukan dengan menghasilkan anomali regional dan anomali residual. Metode ini sangat baik dalam memisahkan anomali regional dan anomali residual terutama pada anomali regional yang berada pada kedalaman dalam

Page 7 of 14 | Total Record : 132