Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Bencana dan Ketahanan Pangan Adaptasi Masyarakat Gumantar Ketika Terjadi Bencana Uzlifatul Azmiyati
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.307 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v3i1.610

Abstract

Geographically, geology, geomorphology, hydro-meteorology and socio-culture-economy Indonesia is a disaster-prone country. Almost every region in Indonesia is prone to disasters. Not only natural disasters such as earthquakes, tsunami, floods, landslides, droughts or tornadoes can occur, but also social disasters such as social conflicts, fires, disease outbreaks and technological failures. Disaster events have a significant impact on people's survival. Causing losses both morally and materially, including causing food security to be disrupted. When disasters, food availability can be reduced while the needs of post-disaster communities are increasing. Awareness of the importance of maintaining food security is one step in disaster mitigation activities. Good food management can help people recover faster after a disaster. This is what is done by Gumantar Village people in North Lombok Regency who have done food management well. The Gumantar community with rice barn, Pegawe Gumi, and mutual cooperation succeeded in passing through disasters that threatened food security. The granary structure that is the residence of Gumantar people makes them able to store food for a long time. Special rituals carried out for agriculture are also routinely carried out, namely Pegawe Gumi ritual. This good food management makes the Gumantar community able to survive after the Lombok earthquake 2018 or during a famine, without waiting for help from volunteers/donors. Adaptation of the Gumantar community through local wisdom that has always been maintained has increased their capacity in the face of disasters. Therefore, Gumantar community has been able to reduce the risk of disasters that might occur around them
Analisis Timbulan Dan Karakteristik Sampah Kegiatan Akademik Di Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat Baiq Siti Mutajaridah; Uzlifatul Azmiyati; Gendewa Tunas Rancak
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 3 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v4i3.1191

Abstract

Saat ini volume sampah yang tinggi di Kota Mataram merupakan salah satu permasalahan yang sangat serius. Berdasarkan data yang diperoleh, sampah yang tidak terangkut di Kota Mataram berjumlah 37%. Permasalahan sampah juga terjadi di Universitas Nahdlatul Ulama NTB yang merupakan Universitas swasta dengan  4 Fakultas dan 10 Program studi. Sampai saat ini Universitas Nahdlatul Ulama NTB tidak melakukan pengelolaan sampah dan masih membuang sampah ke TPA.Tanpa adanya pengelolaan sampah yang baik, volume sampah di Universitas Nahdlatul Ulama NTB cenderung bertambah seiring meningkatnya aktivitas dan jumlah penghuni kampus.Hal ini tentu akan mengakibatkan meningkatnya tumpukan sampah di wilayah kampus yang dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan lingkungan seluruh penghuni kampus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan karakteristik sampah kegiatan akademik di Universitas Nahdlatul Ulama NTB.Sebagai salah satu dasar dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Universitas Nahdlatul Ulama NTB.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Nahdlatul Ulama NTBmasih menggunakan sistem angkut lalu dibuang.Rata-rata volume sampah yang dihasilkan kampus per hari adalah2.746, 25m3 / hari.
Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum Akibat Gempabumi Di Wilayah Nusa Tenggara Dengan Metode Probablistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Uzlifatul Azmiyati
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i1.1709

Abstract

Wilayah kepulauan Nusa Tenggara berada pada zona pertemuan lempeng tektonik dan memiliki sesar-sesar aktif. Kondisi ini menyebabkan wilayah ini sering dilanda bencana gempabumi. Oleh karena itu penelitian mengenai percepatan maksimum tanah  (peak  ground  acceleration  (PGA))  yang  menggambarkan tingkat bahaya akibat gempa menjadi penting sebagai langkah mitigasi awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA) dengan bantuan perangkat lunak USGS PSHA 2007. Metode  PSHA  memperhitungkan  dan  menggabungkan  ketidakpastian  dari mekanisme   kejadian  gempa,  lokasi,  dan  kejadian   frekuensi   gempa  untuk mendapatkan gambaran tingkat bahaya suatu lokasi. Tingkat bahaya tersebut ditunjukkan dalam bentuk  nilai PGA. Penelitian ini menggunakan data dari katalog gempa NEIC-USGS dan BMKG untuk daerah wilayah  Kepulauan Nusa Tenggara antara 40-120LS dan 1100-1250BT dari tahun 1973 sampai tahun 2011. Analisis yang telah dilakukan menghasilkan variasi nilai PGA antara 0g-0,50g. Dari peta PGA diketahui bahwa daerah Pulau Sumbawa, Sumba, Timor, Flores dan Kupang memiliki tingkat bahaya gempabumi tinggi dengan nilai PGA antara 0,25g - 0,50g. Daerah Pulau Bali dan Lombok bagian Selatan memiliki tingkat bahaya gempa rendah dengan nilai PGA antara 0,1g - 0,25g.
Penilaian Risiko Multi Bencana di Jakarta, Indonesia Uzlifatul Azmiyati; Nofita Sustiwi Poernomo
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 4, No 5 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jupe.v4i5.811

Abstract

Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia, secara geografis terletak di 60 12 'Lintang Selatan dan 1060 48' Bujur Timur. Sebagai ibukota Negara, Jakarta tidak kebal dari ancaman bencana. Diperlukan langkah yang tepat untuk meminimalkan kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh sejumlah potensi bencana yang dapat terjadi di Jakarta. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan penilaian risiko multi bencana, sebagai langkah awal untuk membantu manajemen bencana. Metode yang digunakan dalam studi penilaian risiko multi bahaya adalah modifikasi dari metode yang dikembangkan oleh Stefan Greiving (2006). Penilaian risiko multi bencana yang telah dilakukan menghasilkan peta risiko terintegrasi. Penilaian risiko terpadu multi bencana mencakup empat elemen yaitu peta bencana, peta bencana berisi informasi tentang jenis-jenis bencana yang mungkin terjadi. Dari peta bencana kemudian dibuat peta bahaya terintegrasi. Setelah itu dianalisis kerentanan wilayah dan ditampilkan sebagai peta kerentanan. Peta kerentanan disusun berdasarkan informasi paparan lokasi terhadap bencana, dan berdasarkan kapasitas lokasi. Analisis terakhir adalah membuat peta risiko terintegrasi yang berisi kombinasi peta bencana terintegrasi dan peta kerentanan. Analisis telah dilakukan sehingga menghasilkan distribusi spasial kejadian multi-bencana, multi-kerentanan, dan peta risiko terintegrasi di wilayah Jakarta. Peta risiko terintegrasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa wilayah berisiko tinggi berada di utara dan barat Jakarta. Sementara itu risiko bencana yang rendah ada di wilayah timur dan selatan Jakarta
Analisis Karakteristik Dinamika Tanah Berdasarkan Data Mikrotremor di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Uzlifatul Azmiyati; Kirbani Sri Brotopuspito; Suprapto Dibyosaputro
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.417 KB) | DOI: 10.36312/jupe.v3i3.515

Abstract

Gempabumi diketahui sebagai fenomena alam yang menimbulkan kerugian yang sangat besar baik secara moral maupun material. Berdasarkan beberapa kasus gempabumi merusak di dunia, diketahui bahwa tingkat kerusakan akibat gempabumi tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya kekuatan gempabumi dan jarak suatu daerah dari pusat gempabumi tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik dinamika tanah. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat yang padat penduduk (6.741 jiwa/km2) merupakan bagian dari wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana gempabumi menjadi lokasi penelitian ini.Karakteristik dinamika tanah diperoleh berdasarkan analisis data mikrotremor yang ada di Kota Mataram dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) yang menghasilkan nilai frekuensi alami tanah (f0) dan faktor amplifikasi tanah (A0). Frekuensi alami dan faktor amplifikasi menjadi input untuk menghitung karakteristik dinamika tanah lainnya yaitu periode dominan (Tg), danindeks kerentaran seismik (Kg).Hasil analisis menunjukkan bahwa pola spektrum mikrotremor Kota Mataram menghasilkan frekuensi alami rendah (0,13–10,96 Hz) dengan faktor amplifikasi tinggi (3,04–6,59), dan nilai periode dominan tinggi (0,02–2,25 detik). Hal tersebut menunjukkan bahwa Kota Mataram memiliki lapisan sedimen yang tebal dan batuan dasar yang dalam. Indeks kerentanan seismik tingggi ditunjukkan di bagian barat Kota Mataram.Hasil analisis dinamika tanah yang telah dilakukan dapat menjadi langkah dalam mitigasi bencana gempabumi di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Anorganik Uzlifatul Azmiyati; Wardatul Jannah
Indonesian Journal of Engineering (IJE) Vol 1 No 2 (2021): Edisi Maret
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.148 KB)

Abstract

Abstrak: Sampah anorganik adalah sampah kering yang tidak mudah membusuk. Memilki sifat unbiodegradable sehingga tidak dapat dilepaskan dengan bebas ke lingkungan karena dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh sebab itu, pengolahan sampah anorganik harus dilakukan dengan tepat tidak terkecuali di lingkungan Kampus UNU NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan dalam pengelolaan sampah anorganik dan merumuskan strategi pengelolaannya di Kampus UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) NTB. Metode yang digunakan adalah gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif berupa analisis statistik data kuisioner (metode pengambilan data), sedangkan metode kualitatif digunakan untuk merumuskan startegi dalam pengelolaan sampah rumah tangga anorganik dengan menerapkan analisis SWOT. Rumusan strategi dilakukan dengan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oppurtunities), sekaligus meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa strategi yang dapat dijadikan prioritas dalam pengelolaan sampah rumah tangga anorganik yaitu dengan meminimalisir jumlah sampah anorganik yang dihasilkan, pemanfaatan teknologi, penyediaan sarana dan prasarana, serta memaksimalkan fungsi bank sampah kampus. Abstract: Inorganic waste is dry waste that does not rot easily. It has unbiodegradable properties so that it cannot be released freely into the environment because it can disturb the environmental balance. Therefore, inorganic waste processing must be carried out appropriately, including in the campus environment of UNU NTB. This study aims to determine problems in inorganic waste management and formulate management strategies at the UNU Campus (Nahdlatul Ulama University) NTB. The method used are combination of quantitative and qualitative methods. The quantitative method is in the form of statistical analysis of questionnaire data (data collection method), while the qualitative method is used to formulate strategies for inorganic household waste management by applying SWOT analysis. Strategy formulation is done by maximizing strengths and opportunities, while minimizing weaknesses and threats. The analysis that has been carried out shows that the strategies that can be prioritized in the management of inorganic household waste are minimizing the amount of inorganic waste produced, utilizing technology, providing facilities and infrastructure, and maximizing the function of campus waste banks.
Rain Water Harvesting Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Auliya Akraboelittaqwa; Gagassage Nanaluih De Side; Uzlifatul Azmiyati
Indonesian Journal of Engineering (IJE) Vol 2 No 1 (2021): Edisi September
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.195 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini merencanakan sistem pemanenan air hujan alternatif kebutuhan air bersih, menganalisis efisiensi dan penghematan dari penerapan sistem pemanenan air hujan di UNU NTB. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitas air hujan, data curah hujan, intensitas hujan, dan daerah tangkapan. Hasil dari pengamatan, 8 blok gedung di Kampus UNU NTB menghasilkan jumlah tangkapan air hujan sebesar 6.265,41 m3, dan jumlah air yang digunakan hasil dari wawancara yaitu 4.051,55 m3. Dengan sistem penampungan air hujan berada di bawah permukaan melihat rencana kampus dalam peningkatan gedung serta jumlah mahasiswa kedepannya. Air yang digunakan untuk kegiatan kampus sudah tercover bila adanya penampungan air hujan. Proyeksi tahun 2030, kenaikan mahasiswa hingga 73% berbanding lurus juga dengan kebutuhan air yang meningkat. Penampungan air hujan menjadi solusi dalam efisiensi penggunaan air serta penghematan biaya air yang dikeluarkan. Abstract: The aim of this research is to plan an alternative rainwater harvesting system for clean water needs, to analyze the efficiency and savings from the application of the rainwater harvesting system at UNU NTB. The analysis used is the analysis of rainwater quality, rainfall data, rain intensity, and catchment area. The results of the observations, 8 building blocks on the campus of UNU NTB resulted in the amount of rainwater catchment of 6,265.41 m3, and the amount of water used as a result of the interviews was 4,051.55 m3. With the rainwater storage system under the surface, we can see the campus plans in increasing the building and the number of students going forward. The water used for campus activities is covered if there is rainwater storage. Projected by 2030, the increase in students to 127% is directly proportional to the increasing demand for water. Rainwater storage is a solution in efficient use of water and savings in water costs incurred.
Estimation of Domestic Waste Volume as A Sustainable Waste Management Efforts In Mataram City Uzlifatul Azmiyati; Gendewa Tunas Rancak
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 18, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.023 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v18i1.131-140

Abstract

In this research, the problem formulation is based on the central issues in sustainable domestic waste management. In domestic waste management, information is needed regarding the existing volume and the projected volume of domestic waste in the next ten years. This study's objectives are (1) to determine the volume of domestic waste in Mataram, (2) to project the volume of domestic waste in the next ten years in the city of Mataram. Based on the data analysis results, it is found that the generation of domestic waste in Mataram City in units of weight is 0.4 kg/person/day, while the amount of domestic waste generation in Mataram City in volume units is 0.0020 m3/day. The composition of domestic waste in Mataram City is dominated by wet organic waste at 64%, followed by dry organic waste, non-medical hazardous waste, and plastic packaging, which have the same percentage, namely 6%. The type of waste with the least amount is metal and hazardous medical waste, only 1%. The projected population growth for the City of Mataram has increased with an average growth per year of 1.99%. An increase followed this in the projected waste generation. In 2020 the population is 496,401 people with a waste generation of 1,005 m3/year. Meanwhile, in 2029 the total population of 583,571 people will generate 1,182 m3/year of waste.
Kerentanan Masyarakat Lombok Terhadap Gempabumi; Belajar Dari Gempabumi Lombok 2018 Earthquake Vulnerability; Learning from Lombok Azmiyati, Uzlifatul; Rancak, Gendewa Tunas
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Maret)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4960

Abstract

Kejadian gempabumi berturut turut yang terjadi pada tahun 2018 menimbulkan kerugian materi dan non materi di Kabupaten Lombok Utara. Gempabumi tersebut mengakibatkan 71.962 unit rumah rusak, 671 fasilitas pendidikan rusak, 52 unit fasilitas kesehatan rusak, dan 128 unit fasilitas peribadatan dan infrastruktur rusak. Tidak hanya itu, rangkaian gempabumi tersebut juga menimbulkan korban jiwa, korban luka-luka dan korban yang harus mengungsi. Tercatat bahwa sebanyak 460 orang meninggal dunia, 7.733 korban luka-luka dan 417.529 orang mengungsi. Perkiraan kerugian mencapai triliunan rupiah. Kerugian yang timbul di Kabupaten Lombok Utara sangat massive. Hal ini mendorong peneliti untuk menganalisis hal-hal yang membuat Kabupaten Lombok Utara rentan (vulnerable) terhadap gempabumi pada tahun 2018 tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan analisis dokumen dan wawancara mendalam dalam menggali informasi. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa kerentanan masyarakat Kabupaten Lombok Utara terhadap gempabumi dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu; 1) Kondisi alam (seismotektonik), 2) Masalah arsitektur, 3) Tingginya biaya untuk mendirikan bangunan tahan gempa, 4) Ketidaksiapan pemerintah dalam penaggulangan bencana, 5) Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gempabumi, dan 6) Kurangnya partisipasi masyarakat. 
Analisis Dampak Operaional PLTU Jeranjang Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Di Kabupaten Lombok Barat Rancak, Gendewa Tunas; Azmiyati, Uzlifatul
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i1.2854

Abstract

PLTU Jeranjang, West Lombok Regency, is a power plant that uses low-calorie coal. The activities and all power generation activities, including the PLTU Jeranjang, have the potential to have an impact on the social and economic conditions of the community around the power plant location. More in-depth research is needed regarding the impact on social and economic conditions, especially in the Jeranjang area. The aims of this research are (1) to find out how big the social and economic impact of the operational activities of PLTU Jeranjang on the community around the area of PLTU Jeranjang. (2) As a reflection and reference in efforts to increase the national electrification ratio with its impact on environmental, social, economic, and cultural conditions. The method used is a qualitative method by applying questionnaires, interviews and field observations to collect data. While the research sample used purposive sampling by considering the selection of respondents, ease of access, cost and time of the study. This study resulted that the community experienced a decrease in income up to 79%, especially fishermen and farmers. However, the level of anxiety is relatively low because %URS only reached 56%. The health impact that is often experienced by the community throughout the year is Upper Respiratory Tract Infection (ARI). The magnitude of the disturbance in fishing activities is classified as having a sufficient impact because 71% of fisherman feel a change in the typology of fishing which has an impact on the economy. The amount of disturbance to fishing activities is quite adequate with an FAI value of 0.003391. The operational activities of the PLTU Jeranjang as a whole have an impact that is still included in the low category so that this impact can be minimized by optimizing the monitoring, control, treatment, and information disclosure between the PLTU Jeranjang and the community.