Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berupa Flashcard Bergambar pada Tingkat Sekolah Dasar Fitria Iswari
Deiksis Vol 9, No 02 (2017): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.22 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v9i02.1375

Abstract

Pada saat ini mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran tidak wajib. Dimana hanya mendapatkan alokasi waktu 2 jam dalam seminggu. Dalam hal tersebut menyebabkan pencapainan pembelajaran berjalan sedikit lamban. Tidak hanya menggunakan metode pengajaran yang baik namun juga menyediakan media yang baik untuk kegiatan belajar megajar. Mata pelajaran bahasa inggris pada tingkat SD/MI menekankan pada pengenalan kosakata sebagai pondasi atau dasar dalam pembelajaran bahasa inggris. Dari hasil survey di beberapa sekolah di Depok dan Kecamatan Tajurhalang Jawa Barat, para guru masih menggunakan cara tradisional dalam mempelajari kosakata baru yaitu menggunakan daftar kosakata baik yang ditulis di papan tulis maupun yang dicetak dibuku pelajaran siswa. Tujuan penelitian ini untuk menemukan efektifitas pengembangan media belajar flashcard. Penelitian ini menggunakan metode action research dengan pendekatan deskripsi kualitatif yang serta melibatkan 80 siswa dari 4 kelas yang memiliki jenjang berbeda. Hasil dari penelitian ni menunjukan bahwa pengembangan media gambar berupa flashcard memeberikan hasil yang lebih baik daripada penggunaan media belajar sebelumnya, yaitu mampu meningkat sebanyak 44%( dar nilai rata – rata 24,3 berubah menjadi 68,3)Kata Kunci : Pengembangan, media, Flashcard, Bahasa Inggris
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar (Tenses) Mahasiswa DKV Unindra Fitria Iswari; Puri Kurniasih
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.041 KB) | DOI: 10.30998/sap.v4i3.6286

Abstract

Dalam keberhasilan proses belajar salah satunya dapat dilihat melalui hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Bahasa Inggris 1 menjadi mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa semester 1 prodi DKV Unindra . Sesuai kurikulum mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai tense. Dalam keadaanya dosen menggunakan metode pembelajaran konvensional berupa ceramah, dan hasil belajar siswa sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw. Penelitian ini berbentuk tindakan kelas dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Pemerolehan data melalui test yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas, dan observasi. Dari data yang di dapat sebesar 52,6% hasil belajar siswa meningkat untuuk kelas 3 eksperimen, dan 47,6% peningkatan hasil belajar yang didapat oleh kelas 4 eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Strategi Komunikasi Efektif Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa SMPN 64 Fitria Iswari
GANDIWA Jurnal Komunikasi Vol 2, No 1 (2022): Gandiwa Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.388 KB) | DOI: 10.30998/g.v2i1.1033

Abstract

Komunikasi sudah seperti pakaian bagi manusia, dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan. Setiap orang pasti membutuhkan dan menggunakan komunikasi untuk berbagai macam tujuan. Namun untuk tercapainya komunikasi yang efektif harus didampingin oleh strategi komunikasi yang sesuai dan efektif. Salah satu tujuan pendidikan ialah pendidikan karakter, dimana siswa memiliki niali aka dirinya sendiri. Pembelajaran tatap muka langsung telah membuat siswa harus belajar beradaptasi dengan pembiasaan yang baru. Dimana awal pembelajaran angka ketidakhadiran hingga 80 siswa kemudian menurun ke angka duapuluhan. Oleh sebab itu hal ini menjadi menarik sehingga peneliti ingin melihat bagaimana guru melakukan strategi komunikasi efektif dalam pembentukan karakter siswa, Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi di dalam kelas, dan wawancara baik kepada Guru dan siswa. Dari data yang diperoleh guru menggunakan metode komunikasi informatif, persuasif, dan konstruktif., dan dilengkapi dengan metode nasehat serta pembiasaan. Dari strategi komunikasi efektif tersebut pembentukan karakter siswa terlihat dari, meningkatnya minat belajar, berkurangnya ketidakhadiran siswa, serta pembiasaan menyapa guru.
Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Fitria Iswari
GANDIWA Jurnal Komunikasi Vol 1, No 1 (2021): Gandiwa Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.491 KB) | DOI: 10.30998/g.v1i1.696

Abstract

Sejatinya manusia membutuhkan Interaksi dengan sesame untuk saling memberi informasi atau yang lebih dikenal dengan komunikasi. Indonesia dan Negara lain sedang dilanda pandemi Covid -19 yang menyebabkan terjadinya lockdown, Interaksi sangat dibatasi bahkan beberapa tempat umum dilarang melakukan kegiatan termasuk Universitas. Selama masa pandemi universitas menerapkan pembelajaran secara daring dimana metode ini adalah hal baru bagi Indonesia. Dosen sebagai garda terdepan dalam proses pembelajaran harus mempersiapkan bagaimana pembelajaran daring dapat seperti pembelajaran tatap muka sebelumnya yang mampu menciptakan komunikasi yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat metode komunikasi efektif serta hambatan – hambatan dalam komunikasi efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif  dan pendekatan studi kasus, dan menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Dari hasil penelitian ditemukan komunikasi efektif dala proses pembelajaran daring. Dosen menggunakan metode problem solving, dengan menggunakan metode komunikasi informative, persuasif, dan intruktitif. Selain itu ditemukan beberapa hambatan dalam proses pembelajaran yaitu: 1) hambatan dalam proses komunikasi, 2) Hambatan semantic, 3) Hambatan dari komunikan, 4) Hambatan fisik.
Representasi Budaya Digital Pada Iklan Televisi ”HiLo Teen” Ginanti Rachma Putri; Catur Sunu Wijayanto; Fitria Iswari
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya Vol 5, No 2 (2023): Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/vh.v5i2.8186

Abstract

Iklan televisi Hilo: Tumbuh tuh keatas gak kesamping adalah Tagline yang melekat pada iklan televisi susu Hilo. Susu Hilo memangidentik sebagai susu penumbuh tinggi badan. Hilo merupakan produk merek Susu yang diproduksi oleh Perusahaan Nutrifood Indonesia yang diduga memiliki arti high yang berarti high kalsium dan low yang berarti lowfat. Merek Hilo sendiri dirilis pada tahun 2004 dan merek Hilo mengutamakan tinggi kalsium dan rendah lemak. Varian Susu Hilo yang disebutkan diatas tadi, disuplementasikan dengan komposisi Kondroitin dan Glukosamin dan dipasarkan dalam bentuk susu bubuk. Artikel ini akanmembahas lebih spesifik mengenai Hilo-Teen, dimana produk Hilo-Teen memiliki citra yang kuat terhadap citra tubuh dan ekspetasi orang lain terhadap susu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan citra yang dibangun oleh produk susu Hilo dalam iklan televisi yang dapat menarik minat para konsumen agar dapat memiliki tubuh yang tinggi setelah mengkonsumsi susu Hilo-Teen tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis semiotika agar peneliti dapat mendepskripsikan dengan jelas tanda-tanda yang ada dalam iklan Hilo. Tujuan metode ini untuk memberikan persepsi melalui tanda seperti gambar dan bersifat deskriftif menjelaskan melalui kata – kata yang akan menimbulkan persepsi karena adanya citra yang dibentuk terhadap iklan televisi ini. 
Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam Pada Series The Falcon And Winter Soldier Catur Sunu Wijayanto; Fitria Iswari
Gandiwa Jurnal Komunikasi Vol 3, No 1 (2023): Gandiwa Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/g.v3i1.1870

Abstract

Series-based films are another form of film that is deliberately made in a series of several short films that break the plot as a whole into several episodes. As it is known today as "The Avengers". Captain America, which was originally held by Steve Rogers, is now taken over by Sam Wilson or commonly called Falcon. The story of Sam Wilson who eventually transformed into Captain America is told in the form of a series titled The Falcon and Winter Soldier. The method used in this study is the theory of visual culture according to Nicholas Mirzoeff in a book by Margaret Dikovitskaya, 2005. This paper aims to show that the issue of racism is still a social issue that is intensively fought, because differences should not be a problem for every human being to continue to support each other. Anyone deserves respect no matter what their background, and appearance. In this series, which has a superhero theme with six episodes, it depicts how a person struggles to believe in himself and fight for his right as a human being to gain the trust of American society.  However, the journey was not easy, Sam Wilson as the main pawn of this film had to struggle with many problems until in the end he ventured to become Captain America. At the same time, fighting for his people, that is, black people to get the honor that should be as human beings  
Storytelling dengan Menggunakan Media Flashcard terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa Arsitektur Fenti Mariska Yohana; Bambang Perkasa Alam; Fitria Iswari
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 4 No. 01 (2020): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v4i01.53

Abstract

The purpose of this research is to gaining the speaking ability of Architecture students by storytelling method that using flashcard media in a groups class. After that, one of them speaking and doing storytelling about the picture on flashcard. Role play storytelling method is a method to mastery the lesson of studying by story telling of any kinds a story with how to gaining your imagination and appreciation that do by the act as a living figures or inanimate objects. Qualitative method is using in this research where is the data that taken from many books and journal, information are needed,concept, and discuss the object problem.The students of Architecture has learn the English language by this method and using the flashcard as a media to storytelling, because the media that they use is interesting, colorful, and by the figures, so the students can raise their imagination by this flashcard. Flashcard is a card bearing information, a word or numbers, or either both sides that by picture, used in classroom drills or in private study. Flashcard can bear a vocabulary, historical dates, formula, or any subject matter that can be learned. In this globalization era, teachers must be creative to do teaching and learning activities, by this method learning activities, teacher hopes that the students are going to interesting in their English class. Abstrak Tujuan dari penelitian ini ialah meningkatkan kemampuan berbicara mahasiswa Arsitektur dengan metode storytelling menggunakan media flashcard yang dibentuk dalam berkelompok. Lalu mereka berbicara di depan kelas menceritakan gambar yang ada pada flashcard tersebut. Metode role play storytelling adalah metode penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui bercerita tentang apapun menggunakan media ataupun tidak melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, dimana data yang dikumpulkan berupa kepustakaan, informasi, tanggapan, konsep, maupun uraian yang mengungkapkan masalah. Para mahasiswa Arsitektur lebih mudah bercerita berbahasa Inggris dengan menggunakan media flashcard, karena media yang digunakan menarik, berwarna, dan menggunakan gambar sehingga siswa mampu bermain dengan imajinasinya melalui media tersebut. Flashcard mampu meningkatkan penguasaan kosakata, sejarah, rumus, atau berbagai subjek permasalahan pembelajaran yang diajarkan. Era globalisasi saat ini mengharuskan pengajar lebih kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan metode tersebut di harapkan kegiatan pembelajaran bermakna dan menyenangkan serta tidak membosankan, dengan metode dan penggunaan media tersebut diharapkan kemampuan bahasa anak tercapai dengan baik.
Kemampuan Menulis Teks Fungsional Pendek Dalam Tugas Membuat POP UP Greeting Card Pada Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fenti Mariska Yohana; Fitria Iswari; Wirawan Sukarwo
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 4 No. 02 (2020): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v4i02.58

Abstract

Writing is an inseparable activity in human life in general. Almost in everyday require writing skills. Writing is a productive skill that require practice because it need ideas, knowledge, and language skills. It becomes a challenge when you have to write in a foreign language. Short functional texts are often used in social life, one of which is greeting cards. In reality , some students find the difficult to make greeting cards. This study aims to determine the ability to write short functional texts on greeting cards. The method used is qualitative by taking a sample of 40 greeting cards in the English class, of Visual Communication Design program at Indraprasta PGRI University . The results showed students with there are 40% of students in sufficient categories (C), students with very good categories (A) and good (B) each 28%, and students with less categories (D) by 5%. In addition, the ability to write text functional text in grammatical aspects points (C), the effectiveness of sentences is good grades (B), the amount produced in writing is enough (C), and the choice of words gets points B (good). From the data need more training in writing to improve students' writing abilities. ABSTRAK Menulis adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia pada umumnya. Hampir kegiatan sehari hari membutuhkan keahlian menulis. Menulis termasuk productive skill yang membutuhkan latihan karena membutuhkan ide, gagasan, pengetahuan, dan kemampuan bahasa yang baik. Hal tersebut menjadi tantangan ketika harus menulis dengan bahasa asing yaitu Bahasa Inggris. Teks fungsional pendek sering digunakan dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya greeting cards atau dikenal sebagai kartu ucapan pada kenyataannya beberapa siswa merasa kesulitan dalam membuat greeting cards hal ini ditunjukan oleh lamanya proses mereka menulis greeting cards, serta ditemukan beberapa siswa yang mendapat skor sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks fungsional pendek pada greeting cards . Metode yang digunakan ialah kulitatif dengan mengambil sampel hasil belajar 40 siswa berupa greeting cards Pada kelas Bahasa Inggris Prodi DKV Universitas Indrasta PGRI. Hasilnya ditemukan siswa dengan kategori cukup (C) 40%, siswa dengan kategori sangat baik (A) dan baik (B) masing – masing 28%, dan siswa dengan kategori kurang (D) sebesar 5%. Selain itu kemampuan menulis dari aspek tata bahasa mendapat poin cukup (C), efektifitas kalimat dengan nilai baik (B), Jumlah yang dihasilkan dalam tulisan cukup (C), dan pemilihan kata mendapat poin B ( baik). Dari data yang didapat dibutuhkan pelatihan dalam menulis guna meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Semiotics Analysis of Roland Barthes' Theory on Pocari Sweat's "Sweat For Dream" Advertisement. Wijayanto, Catur sunu; Iswari, Fitria
Cultural Syndrome Vol 3, No 2 (2021): Cultural Syndrome (In Print)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cs.v3i2.804

Abstract

Semiotics originates from the Greek word semeion which means "sign". According to language, a branch of science that studies the relationship of sign forms such as code, language, signals, and others. Ferdinand de Saussure introduced semiotics using the form of a sign: signified and a signifier which is atomistic. The relationship is an association between "marked" and "marked". Then, Barthes, a follower of Ferdinand de Saussure, who holds the view that a sign system that reflects the assumptions of the wider community at a certain time. According to Roland Barthes' semiology, denotation is a form of significance in the first stage, whereas connotation is the second stage. In this case denotation is more associated with closed meaning. It is like a reaction to reject the oppressive form of denotation necessity. Barthes tries to refuse, because according to him there are only connotations (Budiman, 1999: 22). Advertising is often associated with denotation and connotation through the media of promotion. Structurally, advertisements have signs, a combination of audio and visuals, have a product description and even an implied message in the ad serving. Advertising aims to promote an item or product. The advertisement that will be used as the object of study and will be analyzed is an advertisement about one of the famous body fluid replacement drink products, namely Pocari Sweat. To achieve this level of analysis, this study uses the theory of semiotics from Roland Barthes' thought. This study used a qualitative method, namely descriptive research on the semiotic analysis of Roland Berthes' thoughts in the Pocari Sweat "Sweat for Dream" ad. 
PKM Penguatan Peran Pendidikan Dalam Ekonomi Kreatif Era Revolusi Industri 4.0: Dukungan Dan Risiko Dari Pemerintah Dan Swasta Muharam, Hari; Sumardi, Sumardi; Fitriyanti, Evi; Iswari, Fitria; Mariska, Fenti; Raga Paksi, Galuh; Ahirudin, Ahirudin
Kapas: Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ks.v2i3.2658

Abstract

Perubahan landscape ekonomi yang dipacu oleh Revolusi Industri 4.0 mendorong peran pendidikan sebagai ujung tombak persiapan peserta didik untuk berkontribusi dalam ekonomi kreatif yang berkembang pesat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan di SMPN 2 Maja, Lebak, Banten, dilakukan dengan tujuan memperkuat peran pendidikan, khususnya para guru, sebagai fasilitator kreativitas dan inovasi. Metode pelaksanaan PKM mengadopsi pendekatan partisipatif aktif dengan fokus pada identifikasi permasalahan dan solusi melalui pendampingan dan penguatan. Evaluasi kegiatan mengungkap hasil yang positif, dengan tingkat keterpahaman mitra sebesar 80%, kemampuan penyampaian materi tim PKM sebesar 79%, dan kontribusi positif sebesar 75%. Sehingga dapat disampaikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan kontribusi positif dalam mengatasi tantangan pendidikan di era Revolusi Industri 4.0. dan rekomendasi mencakup perluasan integrasi kurikulum dengan kebutuhan ekonomi kreatif lokal dan peningkatan dukungan pemerintah serta sektor swasta.