Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENANGANAN STUNTING DALAM BUDAYA PATRIARKI: ANALISIS GENDER PROGRAM GEROBAK CINTA DI KABUPATEN FLORES TIMUR Yasinta Y. Palan Peten; Yosef Dionisius Lamawuran; Paulus Adrianus K.L Ratumakin
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 7, No 2 (2023): Oktober 2023, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v7i2.5618

Abstract

ABSTRACT This study specifically analyzes stunting prevention in East Flores Regency within a patriarchal culture. It aims to explain the challenges and impacts of the patriarchal culture of the Lamaholot community in Adonara on the success of the Gerobak Cinta program. Through a qualitative method, researchers conducted data collection using interview techniques. Data collection from secondary data. The collected data was analyzed using Moser's gender analysis framework to uncover women's roles and power relations that contribute to the program's achievements. The results show that the Gerobak Cinta policy design is still at the level of practical gender needs. This program has not maximally encouraged strategic gender needs related to awareness of power relations and also balanced roles between men and women in parenting, eating patterns and also the context of the cultural environment. Men are still considered as breadwinners and are not much involved in health activities, especially reducing stunting. Men still determine access and control over nutritious food sources for the family. Women are often presented as objects of the program so that they increase their double burden in the domestic and public spheres. Women's target groups have also not been seen to play a role in the Situation Analysis, even though they themselves need to convey what their problems are so that the intervention is really specific. Therefore, gender analysis is needed in every empowerment and development process carried out by the government, including Gerobak Cinta. ABSTRAK Studi ini secara spesifik menganalisis penanggulangan stunting di Kabupaten Flores Timur dalam budaya patriarki. Tujuannya untuk menjelaskan tantangan dan dampak budaya patriarki masyarakat Lamaholot, Adonara terhadap keberhasilan program Gerobak Cinta. Melalui metode kualitatif, peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Pengumpulan data dari data sekunder. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan kerangka analisis gender Moser untuk menyingkap peran perempuan dan relasi kuasa yang berkontribusi pada capaian program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kebijakan Gerobak Cinta masih berada pada tataran kebutuhan gender praktis. Program ini belum mendorong secara maksimal kebutuhan gender strategis terkait penyadaran akan relasi kuasa dan juga peran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam pola asuh, pola makan dan juga konteks lingkungan budaya. Laki-laki masih dianggap sebagai pihak pencari nafkah dan tidak banyak terlibat dalam kegiatan kesehatan terutama penurunan stunting. Laki-laki masih menjadi penentu akses dan kontrol terhadap sumber makanan bergizi bagi keluarga. Perempuan sering hadir sebagai objek program sehingga mereka menambah beban ganda mereka dalam ranah domestik dan publik. Kelompok sasaran perempuan juga belum nampak terlihat berperan dalam Analisis Situasi, padahal mereka sendiri perlu menyampaikan apa yang menjadi permasalahannya sehingga intervensinya benar-benar spesifik. Karena itu butuh analisis gender dalam setiap proses pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah termasuk Gerobak Cinta.
Pelatihan Penyusunan Administrasi dan Laporan Keuangan BUMDES Nekbaun Desa Baumata Timur Viany Cecilia Pah; Adrianus Ketmoen; Maria Augustin Lopes Amaral; Alfry Aristo J. Sinlae; Paskalis A. Nani; Paulus A. K. L. Ratumakin; Maximus M. Taek; Gerardus D Tukan; Anselmus Boy Baunsele; Erly Grizca Boelan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4932

Abstract

Sebagai suatu badan usaha yang ada di desa, BUMDes wajib dikelola dengan baik dengan memperhatikan penataan administrasi dan laporan keuangan BUMDes. Oleh karena itu semua aktivitas usaha BUMDEs wajib dicatat dan dibukukan. Melihat pentingnya hal ini maka Tim Pengabdian Universitas Katolik Widya Mandira melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas BUMDes berupa Pelatihan penyusunan administrasi dan laporan keuangan bagi BUMDes Nekbaun yang ada di Desa Baumata Timur. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat khususnya pengelola BUMDes dalam penataan administarsi dan pengelolaan keuangan BUMDes. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi kemudian dilanjutkan dengan latihan studi kasus. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah peserta mendapat pengetahuan baru mengenai pencatatan administrasi dan laporan keuangan. Selain itu ditemukan adanya kelemahan pada Sumber Daya Manusia sehingga pencatatan terhadap aktivitas dan kondisi BUMDes tidak terekam dengan baik. Dengan adanya kegiatan pelatihan penyusunan administrasi dan laporan keuangan dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan pengelola BUMDes dalam melaksanakan seluruh aktivitas BUMDes
Penguatan Kapasitas Pengelolaan BUMDES Mafutnek Desa Tunbaun Erly Grizca Boelan; Adrianus Ketmoen; Maria Augustin Lopes Amaral; Anselmus Boy Baunsele; Paulus A. K. L. Ratumakin; Alfry Aristo J. Sinlae; Paskalis A. Nani; Maximus M. Taek; Gerardus D. Tukan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5141

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mafutnek Tunbaun merupakan salah satu BUMDes yang telah didirikan sejak tahun 2015 namun hingga saat ini belum mengalami perkembangan secara signifikan. Keberadaan BUMDes Mafutnek di Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat masih jauh dari tujuan utama pendirian BUMDes berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk memberikan kontribusi kepada perkembangan BUMDes Mafutnek khususnya dalam peningkatan kapasitasn pengelolaan BUMDes Mafutnek Desa Tunbaun. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman mengenai tata Kelola BUMDes baik itu dari segi administrasi maupun keuangan. Selain itu Tim juga mendampingi pengurus BUMDes dalam mendaftarkan BUMDes secara online sampai memperoleh dokumen persetujuan Menteri atas pendaftaran nama BUMDes Mafutnek Tunbaun untuk selanjutnya dilakukan pendaftaran guna memperoleh sertifikat badan hukum. Dengan adanya kegiatan penguatan kapasitas pengelolaan BUMDes Mafutnek Tunbaun dapat menambah pengetahuan pengurus, pemerintah desa dan juga masyarakat pada umumnya
EKONOMI POLITIK REDISTRIBUSI TANAH, DINAMIKA KELAS DAN PERJUANGAN PENGUNGSI TIMOR TIMUR DI TIMOR BARAT INDONESIA Didimus Dedi Dhosa; Paulus AKL Ratumakin
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v11i1.748

Abstract

Sejarah Timor Timur adalah sejarah imperialisme dan pembantaian massal. Peristiwa tersebut terjadi sejak tahun 1975 di saat Indonesia menginvasi Timor Timur yang telah menewaskan ribuan orang, dan berpuncak pada tahun 1999, tatkala warga Timor Timur diberikan opsi menentukan nasib sendiri. Sejak itu, ribuan warga Timor Timur hijrah ke Timor Barat. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan potret kehidupan pengungsi di tiga settlement: Noelbaki, Oebelo dan Naibonat-Kabupaten Kupang, Timor Barat. Selain itu, tulisan ini pun menjelaskan dinamika sosial-ekonomi dan penciptaan kelas-kelas sosial diantara warga Timor Timur yang berjuang memiliki tanah. Ditinjau dari perspektif ekonomi politik, tulisan ini berpendapat bahwa negara berperan penting membidani proletarianisasi melalui eksklusi warga dari tempat asal, memfasilitasi konsentrasi tanah pada elit ekonomi lokal, sembari mengecilkan akses warga Timor Timur atas lahan. Konsekuensi lanjut adalah negara mendepak para pengungsi untuk bertarung dalam rimba ekonomi kapitalistik. Kegagalan untuk memiliki tanah menyebabkan mereka menjadi buruh migran dalam pasar neoliberal, sambil pada saat bersamaan mereka terus berjuang untuk memiliki hak sebagai warga negara