Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN ANGKAKEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK DI POLIKLINIK KULIT DANKELAMIN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019 Eka Silvia; Dwi Robbiardy Eksa; Resati Nando Panongsih; Sumita Dewi
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 3 (2020): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.723 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i3.2547

Abstract

Dermatitis seboroik adalah inflamasi kroniksuperfisial yang sering di kaitkan dengan kelenjar sebum berlebih. Pada penderita obesitas, aktivitas kelenjar sebasea akan mengalami peningkatan sehingga terjadi produksi sebum yang berlebih. Sebum yang berlebih tersebut dapat dicerna oleh jamur Malassezia spp pada kulit sehingga menghasilkan asam lemak bebas yang dapat merusak lapisan kulit.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan angka kejadian dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD.DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metodecross-sectional, kualitatif, analitik dengan pengumpulan data sekunder dermatitis seboroik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan data berupa Indeks Massa Tubuh (IMT) dermatitis seboroik yang diklasifikasikan berdasarkan IMT Asia-Pasifik serta dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian didapatkan dari 144 orang sesuai sampel yang didapat. Pada penderita dermatitis seboroik frekuensi IMT terbanyak yaitu obesitas I sebanyak 41,7%. Hasil uji Sperman diperoleh p=0,001 (p<0,05) dengan nilai r= 0,282 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan dermatitis seboroik dengan kekuatan korelasi sedang.Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwasemakin tinggi Indeks Massa Tubuh (IMT), maka semakin tinggi angka kejadian dermatitis seboroik(p=0,001).
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Rita Agustina; Devita Febriani Putri; Dwi Robbiardy Eksa; Nur Hikmah
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.208 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i2.4170

Abstract

Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelompok parasit cacing nematoda yang menginfeksi pada manusia melalui kontak dengan telur parasit atau larva yang berkembang di tanah yang hangat dan lembab di negara tropis dan subtropis. Umumnya, infeksi pada kecacingan dapat dijumpai bersamaan pada satu individu, terutama pada anak yang berada di negara berkembang.(Bethony et al.,2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian kecacingan pada anak sekolah dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh anak kelas 1 yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 63 anak. Analisa data menggunakan uji chi – square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian kecacingan p value 0.037 p value <0.05, terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian kecacingan p value 0.000 p<0.05, terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian kecacingan p value 0.007 p<0.05. Terdapat hubungan yang bermakna antara status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian kecacingan pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.
Analisis Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pada Poliklinik Rawat Jalan Bedah Di Rs Pertamina Bintang Amin Dwi Robbiardy Eksa; Neno Fitriyani Hasbie; Achmad Farich; Dinda Ayu Pratiwi
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.417 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i2.3574

Abstract

ABSTRACT: ANALYSIS OF COMPLETENESS OF MEDICAL RECORDING IN THE POLYCLINIC OF SURGICAL AT THE PERTAMINA BINTANG AMIN Backrgound: Medical records contain all information about patients, illness, medications and records in it recording to the order of service / care. There are still some an inadequate medical records. This happens because of the short time factor, the levels of doctor’s knowledge, and human resources.Purpose: this study was to determine the frequency distribution of completing medical record filling in outpatient surgical polyclinics at Pertamina Bintang Amin Hospital in 2019.Method: This type of research is a descriptive study with a cross sectional approach. Regarding the analysis of the completeness of filling in medical records, the research subject was an outpatients surgical polyclinic at Pertamina Bintang Amin Hospital in 2019. The research time was August-October 2020 with a sample of 400 medical records.Result: It was found that 73,5% outpatient surgical medical records were completely filled, 9,5% less complete and 17% incomplete. The frequency distribution of the components of completing medical record filling consisted of 98,75% complete and 1,25% incomplete identify, complete date and time 90% and 1% incomplete, history 94,25% complete and 5,75% incomplete, the result of physical and supporting examinations 87,5% complete and 12,5% incomplete, diagnosis 97,5% complete and 2,5% incomplete, treatment or action 94,74% complete and 5,26% incomplete, other services provided to patients 83,5% are complete and 16,5% incomplete, consent to action if necessary 88,75% complete and 11,25% incomplete. Ant the frequency distribution of components that are considered less complete is the filling of the management plan 76,26%, all anesthesia during pre and post surgery 79,5%, all surgery reports (pathology and postoperative progress notes) 79,75%, all reports of recorvery room 66,75%. The frequency distribution of completing medical record filling in outpatient surgical polyclinics at Pertamina Bintang Amin Hospital is 73,5% completely filled, 9,5% less complete, and 17% complete.Conslusion: This shows that the result of completingthe filling of medical records at the outpatient surgical clinic at Bintang Amin Hospital are still less complete. Keywords: Completeness, Medical Record, Surgical Polyclinic    INTISARI: ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS PADA POLIKLINIK RAWAT JALAN BEDAH DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN Pendahuluan: Rekam medis berisi semua informasi mengenai pasien, penyakit, pengobatan dan rekaman yang didalamnya sesuai dengan urutan pelayanan/perawatan. Masih ditemukan beberapa rekam medis yang tidak memenuhi syarat. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor  waktu yang singkat, tingkat pengetahuan dokter dan sumber  daya manusia.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi kelengkapan pengisian rekam medis pada poliklinik rawat jalan bedah di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Tahun 2019.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Mengenai analisis kelengkapan pengisian rekam medis, dengan subjek penelitian adalah poliklinik rawat jalan bedah di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Tahun 2019 dengan jumlah sampel rekam medis sebanyak 400. Hasil: Didapatkan kelengkapan rekam medis poliklinik rawat jalan bedah sebanyak 73,5% terisi lengkap, 9,5% kurang lengkap dan 17% tidak lengkap. Distribusi frekuensi kelengkapan pengisian rekam medis poliklinik rawat jalan bedah di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin tahun 2019 tertinggi terdapat pada komponen tanggal dan waktu yaitu 99% lengkap dan komponen terendah terdapat pada semua laporan ruang pemulihan (recovery room) yaitu 66,75%. Distribusi frekuensi kelengkapan rekam medis poliklinik rawat jalan bedah di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin sebanyak 73,5% terisi lengkap, 9,5% kurang lengkap dan 17% tidak terisi lengkap.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan hasil kelengkapan pengisian rekam medis pada poliklinik rawat jalan bedah Rumah Sakit Bintang Amin masih kurang lengkap. Kata Kunci : Kelengkapan, Rekam Medis, Rawat Jalan Bedah
Hubungan Pengetahuan Tentang Makanan Berserat Dengan Kejadian Konstipasi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Muhammad Amar Abyan; Dwi Robbiardy Eksa; Ika Artini
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.259 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i4.4375

Abstract

ABSTRACT: CORRELATION OF KNOWLEDGE ABOUT FIBER FOOD WITH CONSTIPATION IN MEDICINE FACULTY STUDENTS OF MALAHAYATI UNIVERSITY BANDAR LAMPUNG Background: Constipation can cause severe stress for sufferers because of the discomfort. Constipation is generally considered normal, but if left untreated, constipation can lead to more serious situations such as impaction (hard and dry stools) and obstruction. The average prevalence of constipation in adult patients worldwide is 16%, while in pediatric patients it is 12%. A systematic review reported that the prevalence of constipation increased at the age of 60-110 years, ie 33.5%, and was higher in the female sex.Objective: To find out the relationship between knowledge about the importance of fibrous food and the incidence of constipation in students of the Faculty of Medicine, Malahayati University, Bandar Lampung in 2020.Methods: This type of research is a quantitative, analytic survey design with a cross-sectional approach. The population of all 2016 FK students and a sample of 78 people using random sampling technique. Data collection using a questionnaire sheet. Data analysis using Chi-Square statistical test.Results: The distribution of sex frequency is mostly female as many as 96 respondents (53.93%). Constipation frequency distribution, with constipation category as many as 87 respondents (48.9%). The distribution of the frequency of knowledge about the importance of fibrous food is mostly in the unfavorable category as many as 97 respondents (54.5%).Conclusion: There is a relationship between knowledge about the importance of fiber foods with the incidence of constipation. The results of the analysis obtained a value (p-value 0.000 <0.05). OR: 14,557. Keywords: Knowledge, constipation  INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN BERSERAT DENGAN  KEJADIAN KONSTIPASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG  Latar Belakang : Konstipasi dapat menimbulkan stres berat bagi penderita akibat ketidaknyamanan. Pada umumnya konstipasi dianggap sebagai hal yang biasa namun jika tidak diatasi konstipasi dapat menimbulkan situasi yang lebih serius seperti impaksi (feses menjadi keras dan kering) dan obstruksi. Prevalensi rata-rata keluhan konstipasi pada pasien dewasa di seluruh dunia adalah 16%, sedangkan pada pasien anak adalah 12%. Suatu systematic review melaporkan prevalensi konstipasi semakin meningkat pada usia 60-110 tahun yaitu 33.5%, dan lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan.Tujuan: Diketahui hubungan antara pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat dengan kejadian konstipasi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswa FK angkatan 2016 dan sampel 78 orang dengan teknik random Sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil: Distribusi frekuensi jenis kelamin, sebagian besar adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 96 responden (53,93%). Distribusi frekuensi kejadian konstipasi, dengan kategori mengalami konstipasi sebanyak 87 responden (48,9%).  Distribusi frekuensi pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat, sebagian besar kategori kurang baik sebanyak 97 responden (54,5%). Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat dengan kejadian konstipasi. Hasil analisis diperoleh nilai (p-value 0,000< α 0,05). OR: 14,557. Kata Kunci :  Pengetahuan, konstipasi
Penyuluhan Pencegahan Penularan Corona Virus dengan Mematuhi Protokol Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung Alif Rizky Hafizhdillah; Ratna Purwaningrum; Akhmad Kheru; Dwi Robbiardy Eksa; Festy Ladyani Mustofa; Rakhmi Rafie
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3674

Abstract

ABSTRAK COVID-19 menyebabkan penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Virus ini telah menginfeksi jutaan orang sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi bagi penderitannya di seluruh dunia. Masyarakat yang tinggal di sekitar puskesmas kota sangat rentan terhadap penularan COVID-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat di sekitar puskesmas rawat inap kota karang untuk menerapkan protokol Kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19. Kegiatan ini juga diikuti dengan pemberian poster, masker dan bertujuan memberikan penyuluhan pencegahan penyebaran virus corona. Kegiatan penyeluhan ini dilakukan pada hari jumat tanggal 18 Desember 2020 oleh 10 orang mahasiswa dan 3 kader puskesmas dengan penyuluhan tersebut masyarakat menjadi lebih mengetahui pentingnya menjaga protokol Kesehatan dan mengetahui cara pencegahan penyebaran virus corona. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya protokol Kesehatan dan cara pencegahan penularan virus corona.Kata Kunci: Penyuluhan, Covid-19, Masyarakat ABSTRACT COVID-19 causes diseases that affect the human respiratory system. The coronavirus has infected millions of people around the world causing high death rates among the patients. People living in the vicinity of the Public Health Center (PHC) are particularly vulnerable to COVID-19 transmission. This activity aimed to provide education and assistance to the community around the PHC in Tanjung Karang City to implement health protocols that help avoid the transmission of COVID-19. This activity was also followed by distributing posters and masks, and counseling to prevent the spread of the coronavirus. This activity was conducted on Friday, December 18, 2020, by 10 students and 3 PHC staff. Through counseling, the community became more aware of the importance of maintaining health protocols and understanding how to prevent the spread of coronavirus. The result of this activity is the increasing public awareness about the importance of health protocols and ways to prevent the transmission of coronavirusKeywords: Counseling, Covid-19, community
Penyuluhan Edukasi Stunting Balita Pada Masa Pandemi Covid19 Di Posyandu Melati II Kecamatan Suka Jawa Dwi Robbiardy Eksa; Itsna Annisa; Ringgo Alfarisi; Jordy Oktobiannobel; Nopi Sani; Sri Maria Puji Lestari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.3697

Abstract

ABSTRAK Di negara berkembang stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Stunting disebabkan kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa kritis. Kurang nya pengetahuan orang tua akan sangat berpengaruh pada asupan gizi anak. Oleh karenanya diperlukan upaya pencegahan terjadinya stunting pada balita baik secara langsung (intervensi gizi spesifik) maupun secara tidak langsung yang melibatkan lintas sektor dan masyarakat dalam penyediaan pangan, air bersih dan sanitasi, penangulangan kemiskinan, pendidikan, sosial dan sebagainya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua betapa penting nya menjaga asupan gizi anak- anak bahkan pada saat kehamilan untuk mencegah stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan kepada orang tua balita yang melaksanakan posyandu di Posyandu Melati 2 Kecamatan Sukajawa mengenai pentingnya me-monitoring tumbuh kembang anak dengan cara rutin memeriksakannya ke posyandu untuk melihat ada tidaknya resiko terjadinya stunting pada balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2020 di Posyandu Melati 2 Kecamatan Sukajawa. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan orang tua tentang pentingnya pemberian nutrisi yang baik serta datang ke posyandu untuk mengukur tinggi badan dan berat badan balita agar dapat memonitoring pertumbuhan anak – anaknya serta mengetahui tanda dan gejala apa saja yang timbul pada stunting pada balita dan bagaimana cara mencegahnya. Kata Kunci: Penyuluhan, Stunting, Balita  ABSTRACT In developing countries stunting is a serious public health problem. Stunting is caused by a lack of nutritional intake for a long time during the first 1000 days of life (DOL) which is a critical period. Lack of parental knowledge will greatly affect children's nutritional intake. Therefore it is necessary to prevent stunting in children under five, either directly (specific nutrition intervention) or indirectly involving cross-sectors and communities in the provision of food, clean water and sanitation, poverty alleviation, education, social, and so on. The purpose of this activity is to increase the knowledge of parents on how important it is to maintain children's nutritional intake even during pregnancy to prevent stunting. The method used in this activity is counseling parents of toddlers who carry out posyandu at Posyandu Melati 2, Sukajawa District regarding the importance of monitoring children's development and development by routinely checking them at the posyandu to see if there is a risk of stunting in toddlers. This activity was held on December 22, 2020, at Posyandu Melati 2, Sukajawa District. The result of this activity is the increased knowledge and insight of parents about the importance of providing good nutrition and coming to the posyandu to measure the height and weight of toddlers so that they can monitor the growth of their children and know what signs and symptoms arise in stunting in toddlers How to prevent. Keywords: Penyeluhan, Stunting, Toddler
Penyuluhan Tentang Pentingnya Pengetahuan Penggunaan Masker Dengan Baik Dan Benar Pada Anak-Anak Ni Putu Sudiadnyani; Ajeng Larasati; Dwi Robbiardy Eksa; Festy Ladyani Mustofa; Ika Artini; Arti Febriyani Hutasuhut
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3681

Abstract

ABSTRAK Masker adalah alat pelindung diri yang dirancang untuk melindungi pengguna dari menghirup partikel udara dan melindungi kesehatan saluran pernafasan. Penggunaan masker mengurangi infeksi influenza dan corona virus pada manusia dengan mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap anak-anak di Pondok Pesantren AN-NAHL Susunan Baru  tentang pentingnya pencegahan infeksi saluran pernafasan melalui penggunaan masker. Adapun metode yang dilakukan adalah dengan cara penyuluhan dan sosialisasi kepada sasaran yaitu anak-anak. Adapun lokasi yang dilakukan adalah di pondok pesantren AN-NAHL. Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2020 yang bertempat di Pondok Pesantren AN-NAHL. Adapun hasil dari pengabdian masyarakat adalah anak –anak sangat antusias dan respon , hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya dan menjawab pada saat penyuluhan. Penyuluhan ini dihadiri langsung oleh Ibu Kepala Puskesmas Susunan Baru sekaligus beliau memberi kata sambutan. Sedangkan anak-anak yang hadir lebih kurang 16 Orang. Diharapkan dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi ini anak-anak semakin sadar dan peduli akan pememakaian masker. Selain itu semua anak-anak  apabila keluar rumah memakai masker. Kata Kunci: Penggunaan Masker, Anak-anak, Pelindungan Diri  ABSTRACT Masks are personal protective equipment designed to protect the wearer from inhaling air particles and protect the health of the respiratory tract. The use of masks reduces influenza and corona virus infections in humans by preventing the spread of splashes that can cause infection from an infected person to another and possibly environmental contamination. The research objective was to determine the knowledge and attitudes of children at the Pondok Pesantren AN-NAHL Susunan Baru about the importance of preventing respiratory infections through the use of masks. The method used is by means of counseling and socialization to the target, namely children. The location is at the AN-NAHL Islamic boarding school. The counseling was held on December 22, 2020 at the AN-NAHL Islamic Boarding School. The result of community service is that the children are very enthusiastic and respond, this can be seen from the number of participants who asked and answered during counseling. This counseling was attended by the Head of the Puskesmas Susunan Baru and at the same time he gave a greeting. While the children who attended were approximately 16 people. It is hoped that by conducting this counseling and socialization the children will be more aware and concerned about wearing masks. In addition, all children when leaving the house wear masks. Keywords: Use Mask, Children,  Personal Protective
TINGKAT PENGETAHUAN PEGAWAI KAMAR MAYAT DALAM MELAKUKAN KEGIATAN PEMULASARAAN JENAZAH BERDASARKAN KUESIONER MENURUT PERATURAN YANG BERLAKU DI BEBERAPA RUMAH SAKIT TIPE C PROVINSI LAMPUNG Jims Ferdinan Possible; Dwi Robbiardy Eksa; Intan Rizka
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 4 (2017): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.496 KB) | DOI: 10.33024/.v4i4.1326

Abstract

AbstractHIV/AIDS is still a problem in Indonesia with the highest risk factors for transmission through heterosexual relations. Although heterosexual intercourse is the main cause of HIV transmission factors, there are still a couple people living with HIV can live normally without being infected with HIV even though many – year fixed sexual intercourse. The couple called serodiscordant. Phenomenology study was conducted to explore various sexual experience serodiscordant in maintaining negative HIV status at RSPI, Prof. Dr. Sulianti Saroso. As many as 6 serodiscordant participated in this study. Data collected by in-depth interviews. The four main themes identified in this study: (1) knowledge of HIV/AIDS, transmission method and causes the infected husband, (2) sexual Needs, (3) the prevention of HIV transmission, (4) views about sexuality. A good knowledge about the prevention of HIV serodiscordant ability badly in maintaining its negative HIV status during this time by means of the use of contraceptives and provide support in compliance to consume ARVS. Required education and ongoing counseling on improving his knowledge in serodiscordant about HIV/AIDS so as to reduce the occurrence of new cases of HIV. Keywords: sexual experience, Serodiscordant, maintaining a negative HIV statusHIV/AIDS masih menjadi masalah di Indonesia dengan faktor risiko tertinggi penularan melalui hubungan heteroseksual. Meskipun hubungan  heteroseksual merupakan faktor penyebab utama penularan HIV,  masih ada pasangan ODHA HIV Positif- HIV negatif dapat hidup dengan normal tanpa tertular HIV meski bertahun – tahun tetap melakukan hubungan seksual. Pasangan ini disebut serodiskordan. Studi fenomenologi ini dilakukan untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman seksual serodiskordan dalam mempertahankan status HIV negatif di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Sebanyak 6 serodiskordan berpartisipasi dalam studi ini. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Empat tema utama teridentifikasi dalam studi ini : (1) Pengetahuan tentang HIV/AIDS, cara penularan dan penyebab suami terinfeksi, (2) Kebutuhan seksual, (3) Pencegahan penularan HIV, (4) Pandangan tentang seksualitas. Pengetahuan yang baik mengenai pencegahan penularan HIV sangat berdampak pada kemampuan serodiskordan dalam mempertahankan status HIV negatifnya selama ini dengan cara penggunaan kontrasepsi dan memberikan dukungan dalam kepatuhan mengkonsumsi ARV. Diperlukan edukasi dan konseling yang berkelanjutan pada serodiskordan dalam meningkatkan pengetahuannya mengenai HIV/AIDS sehingga dapat mengurangi terjadinya kasus baru  HIV.Kata Kunci: Pengalaman Seksual, Serodiskordan, Mempertahankan status HIV negatif
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS HAJI PEMANGGILAN KECAMATAN ANAK TUHA KAB. LAMPUNG TENGAH Muhammad Yunus; I Wayan Chandra Aditya; Dwi Robbiardy Eksa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 3 (2021): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i3.5193

Abstract

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan penderita hipertensi akan terus meningkat seiring jumlah penduduk yang bertambah dan diperkirakan 29% warga dunia akan terkena hipertensi. Hipertensi juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyebab hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor genetic seperti usia dan jenis kelamin, serta gaya hidup dan pola makan. Di Puskesmas Haji Pemanggilan hipertensi menduduki lima besar penyakit terbanyak yang diderita masyarakat dan terus meningkat setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian Hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien yang berobat di Balai Pengobatan Puskesmas Haji Pemanggilan tahun 2020 dengan jumlah sampel yang terpilih sebanyak 268 pasien dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar check-list dan pengolahan data menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi usia terbanyak adalah 51-60 sebanyak 135 pasien (50,4%), distribusi frekuensi jenis kelamin wanita sebanyak 160 responden (59.7%) dan untuk pre hipertensi sebanyak 77 pasien (28,7%), hipertensi Stage I sebanyak 76 pasien (28,4%), dan hipertensi stage II sebanyak 22 pasien (8,2%). Ada hubungan usia dengan kejadian hipertensi dengan nilai p value= 0,000, namun jenis kelamin tidak berhubungan dengan nilai p value= 0,841. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan usia dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Haji Pemanggilan Tahun 2020 sehingga diperlukan upaya pencegahan dengan promosi kesehatan khususnya pada pasien yang memasuki usia lanjut.
PENGARUH AKTIVITAS MELIHAT JARAK DEKAT TERHADAP ANGKA KEJADIAN MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2019 Dwi Robbiardy Eksa; Putri Pratiwi; Marni Marni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.171 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i2.2291

Abstract

Miopia merupakan salah satu gangguan penglihatan yang memiliki prevalensi tinggi di dunia dan hampir 90% miopia terjadi di negara berkembang. Meskipun penyebab pasti miopia masih belum jelas, namun bukti-bukti  yang ada menunjukkan bahwa penyebab multifaktorial berhubungan dengan faktor keturunan (genetik) dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan adalah lamanya aktivitas melihat dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh aktivitas melihat jarak dekat terhadap angka kejadian miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2016. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian sebanyak 77 orang dipilih secara purposive sampling dari Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2016 dengan mengisi kuesioner, yang diambil pada bulan Maret 2019. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square. Distribusi frekuensi responden yang mengalami miopia derajat sedang (>3-6 Dioptri) sebanyak 18 responden (28.6%), lama membaca buku, komputer/gadget termasuk kedalam kategori tidak baik (> 2 jam) 14  responden (22,2%), aktivitas jarak membaca buku, komputer/ gadget termasuk kedalam kategori tidak baik (< 30 cm) sejumlah 24 responden (38,1%). Terdapat pengaruh antara lama membaca buku, komputer/gadget terhadap angka kejadian miopia (p value 0,016), Terdapat pengaruh antara jarak membaca buku, komputer/gadget terhadap angka kejadian miopia ( p value 0,001). Terdapat pengaruh antara aktivitas melihat jarak dekat (lama dan jarak membaca buku, komputer/gadget) terhadap angka kejadian miopia.