Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

LITERATURE REVIEW: PILIHAN TERAPI PASIEN ASMA DENGAN ATRIAL FIBRILASI Sanjaya, Rizki Putra; Nasruddin, Sigit Pratama Iustitia; Ekawati, Diyan; Rusmini, Hetti; Aryana, Wayan Ferly
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.10200

Abstract

Abstrak: Review Literatur: Pilihan Terapi Pasien Asma dengan AtrialFibrilasi. Asma memiliki dampak sistemik terkait dengan perkembanganaterosklerosis dan modifikasi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Terapi asmadengan bronkodilator dan kortikosteroid oral atau sistemik telah diidentifikasi sebagaifaktor risiko kejadian CVD dan stroke, sedangkan pemberian bronkodilator inhalasiβ2-agonis dapat meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium. Terapi asmaberdasarkan GINA, merekomendasikan pemberian antibodi anti-IgE yang merupakanjenis terapi tipe controller asma, selain pemberian kortikosteroid oral, namunterkendala keterbatasan obat dan harga obat yang jauh lebih mahal dibandingkangolongan β2-agonis.
Implementation of Inclusive Education Policy Ekawati, Diyan; Lian, Bukman; Mahasir, Mahasir
Journal of Social Work and Science Education Vol. 4 No. 3 (2023): Journal of Social Work and Science Education
Publisher : Yayasan Sembilan Pemuda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52690/jswse.v4i3.511

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the inclusion education policy at the Regional Technical Implementation Unit SD Negeri 4 Koba, analyze the supporting and inhibiting factors for the implementation of inclusion education at the Regional Technical Implementation Unit SD Negeri 4 Koba Education Unit and provide recommendations for solutions for the development of inclusion education at the Regional Technical Implementation Unit SD Negeri 4 Koba Education Unit. This study used a qualitative approach, with observation, interview and documentation methods. The respondents in this study consisted of school principals, teachers and education staff, parents, heads of the Central Bangka Regency Education Office, psychologists and Office of Population Control, Family Planning, Women's Empowerment and Child Protection. The results of the study concluded that the implementation of the inclusive education policy at the Regional Technical Implementation Unit Education Unit SD Negeri 4 Koba has been going well, but still needs some improvement and support from the local government.
Hubungan Kadar Bromotyrosine Urin Dengan Terapi Montelukast, Beclometasone/Formoterol, Dan Kombinasi Selama 3 Bulan Pada Pasien Asma Di Klinik Harum Melati Pringsewu Pinaka Baladika, Dimas Trend; Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza; Mustofa, Syazili; Yunus, Faisal; Ekawati, Diyan; Wibowo, Adityo
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20239

Abstract

Bromotyrosine urin memiliki banyak keuntungan sebagai biomarker potensial penyakit asma mengingat stabilitasnya dan pengumpulan sampel urin yang bersifat non-invasif. Dalam manajemen tatalaksana asma leukotriene receptor antagonist (LTRA) merupakan obat alternatif lini pertama setelah kortikosteroid inhalasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar bromotyrosine urin dengan terapi montelukast selama 3 bulan. Penelitian ini melibatkan 82 pasien berusia antara 6-65 tahun dari Klinik Harum Melati, Pringsewu dari bulan Mei – Desember 2023. Dilakukan uji spirometri, urin, differential count sebelum dan setelah terapi 3 bulan, diklasifikasikan derajat obstruksi ringan (n= 66) dan sedang-berat (n=6) serta pasien non-asma untuk kontrol (n= 10). Hanya 28 pasien yang datang untuk evaluasi setelah 3 bulan terapi. Pasien dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok terapi montelukast (n=14), beclometason/formoterol (n=5), dan kombinasi montelukast dan beclometason/formoterol (n=9). Kadar bromotyrosine urin penderita asma secara bermakna lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (154.11 ng/ml vs 11,87 ng/ml, p= 0,000). Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar bromotyrosine urin setelah terapi montelukast (104.24 ng/ml vs 40.79 ng/ml, p=0,433) dan setelah terapi beclometason/formoterol (136,25 ng/ml vs 33,20 ng/ml, p= 0,345. Terjadi penurunan kadar bromotyrosine urin yang bermakna pada kelompok setelah terapi kombinasi montelukast dan beclometasone/formoterol (39.63 ng/ml vs 11.13 ng/ml) (95% CI 3.90-42.43, p= 0.028). Hasil penelitian menunjukkan pasien asma memiliki kadar bromotyrosine urin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-asma. Kadar bromotyrosine urin menurun secara bermakna setelah terapi kombinasi (montelukast dan beclometason/formoterol) selama 3 bulan.
Hubungan Kadar D-Dimer Dan Jenis Histopatologi Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil Terhadap Respons Kemoterapi Berdasarkan Recist 1.1 Firdaus, Elman Dani; Infianto, Andreas; Windarti, Indri; Soemarwoto, Retno Ariza S; Ekawati, Diyan; Sinaga, Fransisca T.Y.; Hendarto, Gatot Sudiro; Lyanda, Apri; Kusumajati, Pusparini; Ajipurnomo, Adhari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20247

Abstract

Kanker paru tetap menjadi penyebab utama kematian terkait kanker secara global, terutama pada pria di Indonesia. Sekitar 80 % kasus  didiagnosis sebagai Kanker Paru Bukan Sel Kecil (KPKBSK), terutama Adenokarsinoma dan Karsinoma Sel Skuamosa. Kadar D-Dimer yang meningkat, yang menunjukkan keadaan hiperkoagulasi, dapat menjadi penanda potensial untuk memprediksi hasil pengobatan dan prognosis keseluruhan.  Metode: Dalam penelitian ini, 61 pasien KPKBSK yang menjalani tiga siklus kemoterapi lini pertama dilibatkan. Sebelum pengobatan, kadar D-Dimer diukur, dan jenis histopatologi ditentukan melalui pemeriksaan patologi anatomi. Respons kemoterapi dinilai menggunakan RECIST 1.1. Distribusi respons: Partial Response (27,9 %), Stable Disease (19,7 %), dan Progressive Disease (52,5 %). Terdapat perbedaan signifikan secara statistik dalam kadar D-Dimer antar kelompok tersebut (p = 0,001). Kelompok Partial Response memiliki median kadar D-Dimer 1.229 ng/mL (Mean Rank = 18,32), kelompok Stable Disease menunjukkan mean 1.335,67 ng/mL (SD = 624,30; Mean Rank = 21,13), dan kelompok Progressive Disease memiliki median 2.586 ng/mL (Mean Rank = 41,44). Kadar D-Dimer ≥1.654 ng/mL secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko Progressive Disease, dengan sensitivitas 78,1 % dan spesifisitas 76 %. Subtipe histopatologi (Adenokarsinoma vs. Karsinoma Sel Skuamosa) tidak berkorelasi signifikan dengan respons kemoterapi (p = 0,717). Kadar D-Dimer berkorelasi dengan respons kemoterapi pada pasien KPKBSK, menunjukkan potensi penggunaannya sebagai prediktor, sedangkan jenis histopatologi tidak memengaruhi hasil terapi.
The Contribution Hypoalbumin Status on Diagnosing LF-LAM TB Ag Versus Xpert MTB/Rif in Patients Pulmonary Tuberculosis Eksa, Dwi Robbiardy; Hendarto, Gatot Sudiro; Sinaga, Fransisca Tarida Yuniar; Dilangga, Pad; Herdato, M. Junus Didiek; Infianto, Andreas; Ekawati, Diyan; Gozali, Achmad; Ajipurnomo, Adhari
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3092

Abstract

In 2023, the global prevalence of tuberculosis (TB) reached 8.2 million cases. This represents the highest recorded figure associated with delayed diagnostics and a rising incidence of tuberculosis cases. Tuberculosis prevalence is elevated among individuals with compromised immune systems, including those with HIV and hypoalbuminemia, who exhibit increased vulnerability to infection. The challenge of sputum ejection impedes diagnosis, highlighting the need for a rapid and economical early detection method. The LF-LAM TB-Ag assay provides an alternative method for determining the presence of Lipoarabinomannan in urine, which is a component of the Mycobacterium tuberculosis cell wall. This study evaluated the efficacy of the LF-LAM TB-Ag assay compared to the Xpert MTB/RIF method for diagnosing tuberculosis. A comparative cross-sectional study was conducted at Abdoel Moeloek Hospital in Lampung Province, Indonesia, between January 2023 and June 2024. A total of 52 suspected pulmonary tuberculosis patients, who were HIV-negative and had hypoalbumin status, were evaluated using both the LF-LAM TB-Ag and Xpert MTB/RIF assays. The Wilcoxon and Chi-square tests have been utilised to assess the efficacy of LF-LAM TB-Ag in comparison to Xpert MTB/RIF. A p-value below 0.002 was considered statistically significant. Xpert MTB/RIF demonstrated improved diagnostic accuracy for tuberculosis in individuals with hypoalbuminemia. This study emphasises the necessity for early detection of pulmonary tuberculosis in patients with hypoalbuminemia. The combining of LF-LAM TB-Ag with Xpert MTB/RIF improves detection, especially among high-risk populations, thereby enabling prompt treatment and enhanced disease management.
Pengaruh Kadar Albumin Terhadap Prognosis Pada Pasien ARDS Karena Infeksi Paru Sari, Pralia Winda; Sinaga, Fransisca Tarida Yuniar; Hidayat, Hidayat; Dilangga, Pad; Herdato, M. Junus Didiek; Infianto, Andreas; Ekawati, Diyan; Ajipurnomo, Adhari; Gozali, Achmad
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.20269

Abstract

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan edema paru nonkardiogenik dan suatu kasus kegawatdaruratan yang disebabkan oleh faktor risiko. Penyakit ARDS pertama kali dilaporkan sebagai serangkaian kasus dari Denver pada tahun 1967. Karakteristik ARDS antara lain terjadi pada fase akut, dengan edema alveolar, yang ditandai hipoksemia akut, serta beberapa penurunan fungsi organ. Epidemiologi ARDS sebesar 10,4% dari total pasien Intensive Care Unit (ICU) di Indonesia ARDS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran albumin sebagai prognosis pada pasien ARDS. Penelitian analisis observasional dengan menggunakan desain kohort prospektif, dan pengambilan data menggunakan data primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling sebanyak 39 peserta yang dirawat di RS Abdul Moeloek dengan kriteria usia lebih dari 19 tahun dan ARDS disebabkan oleh infeksi paru akibat bakteri,virus dan jamur, serta bersedia mengikuti penelitian. Penelitian dilakukan selama 1 tahun dari bulan januari sampai Desember 2023. Dari 39 sampel penelitian didapatkan sebanyak 23 orang pria dan 16 orang perempuan. Hasil penelitian menunjukkan ARDS ringan sebanyak 10 orang, ARDS sedang sebanyak 13 orang, dan ARDS berat sebanyak 16 orang. Dari 39 pasien sebanyak 82,1% memiliki nilai hipoalbuminemia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara albumin dengan prognosis pada ARDS (p value= 0,044).
HUBUNGAN FUNGSI PARU DAN SEKUELE RADIOGRAFI TORAKS TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA INFEKSI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BATIN MANGUNANG KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG Silaen, David Tongon; Ekawati, Diyan; Messah, Anse Diana Valentiene; Soemarwoto, Retno Ariza S.; Infianto, Andreas; Sinaga, Fransisca TY; Ajipurnomo, Adhari; Gozali, Achmad; Kusumajati, Pusparini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi paru dan sekuele radiografi toraks terhadap kualitas hidup pasien pasca infeksi COVID-19 di Rumah Sakit Batin Mangunang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada Juni 2022 hingga Desember 2023 dengan total sampel 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 25–45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan gejala sisa terbanyak berupa kelelahan, serta sebagian besar tidak memiliki komorbiditas, tidak merokok, dan memiliki indeks massa tubuh berlebih. Gangguan fungsi paru ditemukan pada 45,8% pasien, terdiri dari gangguan restriktif (30,5%), obstruktif (10,2%), dan tipe campuran (5,1%). Sebanyak 66,1% pasien menunjukkan sekuele radiografi toraks, terutama berupa fibrosis. Penurunan kualitas hidup ditemukan pada 27,1% pasien. Dari analisis bivariat didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara sekuele radiografi toraks dan kualitas hidup pasien. (p value=0,793) dan terdapat hubungan antara penurunan kualitas hidup dengan gangguan fungsi paru baik dari gangguan obstruksi (p value < 0,001) atau restriksi (p value = 0,043).