Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN PUSTAKA: EFUSI PERIKARDIAL Rusmini, Hetti; Yulistiawati, Novitri; Sinaga, Fransisca TY
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i4.15015

Abstract

Efusi perikardial adalah akumulasi cairan perikardial yang abnormal di rongga pericardium. Data mengenai prevalensi dan kejadian efusi perikardial masih sedikit. Efusi perikardial dapat dialami oleh semua usia dan populasi. Penyebab efusi perikardial bervariasi berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, geografi, dan komorbiditas. Gambaran klinis efusi perikardial bervariasi sesuai dengan kecepatan akumulasi cairan perikardial dan etiologinya. Penegakan Efusi pericardial harus dipandu oleh data epidemiologi dan presentasi klinis untuk menghindari melakukan pengujian yang ekstensif dan buta. Terapi efusi perikardial dilakukan sesuai etiologinya karena sekitar 60% kasus efusi perikardial berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.
SERUM METALLOPRETEINASE 3 (MMP-3) LEVELS IN LUNG CANCER AND CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) PATIENTS Soemarwoto, Retno Ariza; Mustofa, Syazili; Suwarno, Sukarti San; Yunus, Faisal; Listiandoko, Raden Dicky Wirawan; Sinaga, Fransisca TY; Febrihartati, Isura
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3077

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) and Lung Cancer are among the diseases with high mortality rates and a similar genetic disposition. COPD is known to be a significant risk factor for lung cancer. Matrix metalloproteinase-3 (MMP-3) is a protein that plays a role in the growth stage of cancer that has the potential to develop COPD into lung cancer. This descriptive observational study aimed to compare plasma MMP-3 levels among four groups: healthy individuals, lung cancer patients, COPD patients, and patients with both lung cancer and COPD. The findings revealed that plasma MMP-3 levels were lowest in the healthy group and higher in the other groups. The increase in plasma MMP-3 levels among pathological subjects suggests a potential association between serum MMP-3 levels and the development of lung cancer in COPD patients. However, further research is needed to clarify this relationship.
HUBUNGAN FUNGSI PARU DAN SEKUELE RADIOGRAFI TORAKS TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA INFEKSI COVID-19 DI RUMAH SAKIT BATIN MANGUNANG KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG Silaen, David Tongon; Ekawati, Diyan; Messah, Anse Diana Valentiene; Soemarwoto, Retno Ariza S.; Infianto, Andreas; Sinaga, Fransisca TY; Ajipurnomo, Adhari; Gozali, Achmad; Kusumajati, Pusparini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi paru dan sekuele radiografi toraks terhadap kualitas hidup pasien pasca infeksi COVID-19 di Rumah Sakit Batin Mangunang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada Juni 2022 hingga Desember 2023 dengan total sampel 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 25–45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dengan gejala sisa terbanyak berupa kelelahan, serta sebagian besar tidak memiliki komorbiditas, tidak merokok, dan memiliki indeks massa tubuh berlebih. Gangguan fungsi paru ditemukan pada 45,8% pasien, terdiri dari gangguan restriktif (30,5%), obstruktif (10,2%), dan tipe campuran (5,1%). Sebanyak 66,1% pasien menunjukkan sekuele radiografi toraks, terutama berupa fibrosis. Penurunan kualitas hidup ditemukan pada 27,1% pasien. Dari analisis bivariat didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara sekuele radiografi toraks dan kualitas hidup pasien. (p value=0,793) dan terdapat hubungan antara penurunan kualitas hidup dengan gangguan fungsi paru baik dari gangguan obstruksi (p value < 0,001) atau restriksi (p value = 0,043).