Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The role of family history as a risk factor for non-syndromic cleft lip and/or palate with multifactorial inheritance Agung Sosiawan; Mala Kurniati; Coen Pramono Danudiningrat; Dian Agustin Wahjuningrum; Indra Mulyawan
Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) Vol. 54 No. 2 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga https://fkg.unair.ac.id/en

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/j.djmkg.v54.i2.p108-112

Abstract

Background: Cleft lip with or without cleft palate (CL/P) is a facial growth ‘disorder that occurs during gestation and has multifactorial causes owing to both genetic and environmental factors. Several factors can increase the likelihood of CL/P, and one of them is family history. Differences in results obtained from studies conducted across several countries concerning family history as a risk factor for CL/P suggest there is no consensus on how the condition is inherited. Purpose: This study aims to review the literature on the role of family history as a risk factor contributing to the incidence of non-syndromic CL/P (NSCL/P). Review: This review discusses the etiology of CL/P and the risk factors influencing the incidence of CL/P. The review also examines the criteria for inheriting multifactorial disorders to calculate the risks involved should there be a recurrence of the condition based on family history. Conclusion: CL/P is a type of multifactorial disorder with unclear etiology. Therefore, it is important to investigate the risk factors stemming from family history (which play an important role) related to the recurrence risk. Additionally, there should be focus on increasing genetic education and offering counselling to parents and pregnant women.
Visualisasi Matriks Biofilm Eschericia coli dengan Media Bacteriological Peptone, Sucrose dan Ethanol Dwi Marlina; Mala Kurniati; Fauzan Hamid; Fivi Larasathi; Febtri Irnawita
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.021 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i1.730

Abstract

Escherichia coli is a bacterium which is found in the intestines as a normal flora. In 2011, WHO (World Health Organization) showed that 14% of Children's Deaths that is caused by Escherichia coli. On the other hand, Escherichia colicauses 30-40% incidence of Nosocomial Urinary Tract Infection was associated with the use of urinary catheters. In extreme conditions, Escherichia coli can create biofilms, such as at reduced nutrient conditions, pH 7-7, and temperature 200C - 400C. Biofilm is formed from Escherichia coli that is contained EPS (extracellular polymeric substances). It has function as protector of bacterial cells. EPS contains glucuronic acid and Manosa. The formation of Biofilm can extend treatment process of patients and can cause chronic and recurrent inflammatory process. Aims this study is to know the characteristics of Escherichia coli biofilm and visualize the biofilm produced using sucrose 2%, 5% ethanol and 25% Peptone bacteriological in a culturing process. This study is an experimental and use microorganisms Escherichia coli which is cultured in  Laboratory of Microbiology, University of Lampung and used Scanning Electron Microscope (SEM) for visualization and Aurum (Au) for coating. Based on the findings of observation under SEM (Scanning Electron Microscope), Escherichia coli has a thick layer as a biofilm, particularly in Bacteriological Peptone 25%.  Therefore, bacterial cell colonies sheltered perfect from various antibacterial. Conclusion: Escherichia coli perfectly can create biofilms. For advanced research, can find the inhibitor of biofilm and destroyer of Escherichia coli cells.
Penyuluhan Pemanfaatan Genogram dalam Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit pada Kader Posyandu Lanjut Usia di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Devita Febriani Putri; Mala Kurniati; Reny Yustika; Ranowo Usi Angelina; Reva Kusmiati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.6587

Abstract

ABSTRAK Selama periode tiga dekade terakhir, telah terjadi perubahan beban penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular hal ini merupakan fenomena yang dialami oleh sebagian besar negara berkembang. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia sangat penting diantaranya dengan meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit dengan mengutamakan pendekatan faktor risiko. Tujuan diadakan kegiatan penyuluhan dalam rangka memperkenalkan, mengedukasi dan mensosialisasikan pemanfaatan genogram kepada kader Posyandu lansia sebagai kunci keberhasilan program promotif dan preventif PTM di masyarakat. Kegiatan diikuti sebanyak 30 kaderisasi posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas se Kabupaten Pringsewu pada tanggal 23 Maret 2022. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara offline (tatap muka). Kader posyandu lansia diberikan pendidikan kesehatan (penyuluhan) mengenai pengertian, gejala, cara pencegahan penyakit tidak menular dan mengenal genogram. Kesimpulan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan kader posyandu lansia tentang deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular dengan memanfaatkan genogram sebagai upaya mengetahui riwayat penyakit pada keluarga. Kata kunci: Genogram, Penyakit Tidak Menular, Penyuluhan  ABSTRACT During the last three decades, there has been a change in the burden of disease from communicable to non-communicable diseases, this is a phenomenon experienced by most developing countries. Efforts to maintain health for the elderly are very important, including increasing disease prevention and control by prioritizing a risk factor approach. The purpose of holding outreach activities is to introduce, educate and socialize the use of genograms to elderly Posyandu cadres as the key to the success of PTM promotive and preventive programs in the community. The activity was attended by 30 cadres of elderly posyandu in the working area of Puskesmas throughout Pringsewu Regency on March 23, 2022. This counseling activity was carried out offline (face to face). Elderly posyandu cadres are given health education (counseling) regarding the meaning, symptoms, ways of preventing non-communicable diseases and knowing the genogram. The conclusion of this activity is to increase the knowledge of elderly posyandu cadres about early detection of risk factors for non-communicable diseases by using a genogram as an effort to find out the history of the disease in the family. Keywords: Genogram, Non-Communicable Diseases, Counseling
FAKTOR PENDERITA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI WILAYAH KERJA DI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 Upik Pebriyani; Mala Kurniati; Neno Hasbie
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.131 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i1.2094

Abstract

Tuberculosis (TB) masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara. Penyebaran kasus baru BTA (+) di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017 yang tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Natar sebanyak 113 kasus. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB Paru salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor kesembuhan penderita TB. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor penderita yang berhubungan dengan kesembuhan pengobatan TB paru pada pasien yang berobat di Wilayah Kerja  Kecamatan Natar, Lampung Selatan Tahun 2018. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dilakukan selama September 2018. Responden berjumlah 66 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan non random sampling. Data dianalisis dengan univariat, bivariat (Chi-Square) dan multivariat (Regresi Logistik). Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden yang beragam dan tingkat kesembuhan pengobatan TB (75,8%). Terdapat hubungan antara status gizi, kepatuhan berobat, komplikasi penyakit lain, pengetahuan, dan sikap dengan kesembuhan penderita TB (p>0,05). Pengetahuan merupakan variabel paling dominan terkait dengan kesembuhan pengobatan pada penderita TB.  
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK HABITAT POTENSIAL LARVA NYAMUK ANOPHELES (PH, SALINITAS, DAN SUHU) DI DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI DI KABUPATEN PESAWARAN, LAMPUNG TAHUN 2017 Yonanda Adityo; Mala Kurniati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.242 KB) | DOI: 10.33024/.v5i1.1320

Abstract

Anopheles sp.Adalah vektor utama yang menularkan penyakit malaria. Keberadaan, kelangsungan hidup, serta perkembangbiakan dari Anopheles sp. Dipengaruhi oleh kondisi pH, salinitas, dan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik habitat potensial larva nyamuk anopheles (pH, salinitas, dan suhu) di dataran rendah dan dataran tinggi di kabupaten Pesawaran. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian yang dilakukan di desa Lempasing dan desa Muncak Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tempat perindukan nyamuk Anopheles sp di daerah penelitian. Sampel pada penelitian ini diambil dari tempat perindukan nyamuk yang pada penelitian ini menggunakan tekhnik AccidentalSampling yaitu mengambil sampel sesuai dengan yang di temukan di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dataran rendah lebih memeiliki karakteristik yang potensial bagi perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles sp. dibandingkan dengan dataran tinggi, dimana berdasarkan data angka kejadian malaria di Puskesmas Hanura  Kecamatan  Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung disepanjang bulan Januari hinggaDesember       tahun          2016, Desa Sukajaya Lempasing yang merupakan dataran rendah memiliki jumlah angka kejadian malariayang cukup  tinggi yaitu 2.254kasus,       sedangkan Desa Muncak yang merupakan dataran tinggi memiliki jumlah kejadian malaria relatif rendah yaitu 33 kasus.
HUBUNGAN KADAR SERUM AMH DENGAN JUMLAH MUTASI PADA GEN PROMOTER AMH (ANTI-MULLERIAN HORMONE) PADA PASIEN SOPK (SINDROM OVARIUM POLIKISTIK) Mala Kurniati; Dwi Anita Suryandari; Budi Wiweko; Pudji Sari; Luluk Yunaini; Roselina Panghiyangani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i1.6482

Abstract

Anti-Mullerian Hormone (AMH) adalah anggota dari kelompok Transforming Growth Factor-β yang berperan penting dalam regulasi folikulogenesis reproduksi wanita. Peningkatan kadar AMH 2-3 kali lipat ditemukan pada pasien SOPK (Sindrom Ovarium Polikistik) dibandingkan dengan wanita dengan ovulasi normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar serum AMH dengan jumlah mutasi pada gen promoter AMH (Anti-Mullerian Hormone) pada pasien SOPK (Sindrom Ovarium Polikistik). Besar sampel adalah 114 pasien yang terdiri dari 60 pasien SOPK dan 54 pasien bukan SOPK sebagai kontrol. Kadar AMH didapatkan dari rekam medis pasien di Klinik Yasmin IVF RSCM Kencana Hospital, Jakarta. Analisis molekuler dan genotipe dilakukan dengan PCR dan sekuensing dilanjutkan dengan analisis bioinformatika. Terdapat 60 mutasi titik pada varian promotor gen AMH. Jenis mutasi varian tertinggi yang ditemukan adalah -674 G/A (100%), diikuti oleh -245 C/CT (88,2%), dan -444 A/G (17,9%) di seluruh sampel. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank test, jumlah mutasi pada kelompok SOPK berpengaruh nyata terhadap AMH serum (p<0,05). Pada kelompok kontrol, jumlah mutasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar AMH (p>0,05). Jumlah mutasi pada promotor gen mempengaruhi kadar serum AMH pada PCOS.
HUBUNGAN KEPATUHAN TERAPI KELASI DENGAN KADAR FERITIN PADA PENDERITA TALASEMIA MAYOR DI RSUD H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Mala Kurniati; Dwi Robbiardy Eksa; Chintia Risnawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.476 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i2.2735

Abstract

Thalasemia adalah sindrom kelainan bawaan yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin karena adanya mutasi pada gen globin. Pasien beta thalasemia mayor yang menerima transfusi darah berulang menyebabkan akumulasi besi yang dapat ditentukan dengan pengukuran serum feritin. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar feritin adalah kepatuhan terapi kelasi, yang dapat dinilai menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Tujuan penelitian ini yaitu menentukan tingkat kepatuhan terapi chelation dan kadar feritin pada pasien thalassemia mayor di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 40 orang yang menerima transfusi darah dan terapi kelasi. Pengumpulan data diambil dari rekam medik dan nilai kepatuhan terapi dinilai oleh MMAS. Analisis bivariat menggunakan uji Spearman. Sebagian besar pasien berjenis kelamin waktu sebanyak 25 orang (62,5%). Rentang usia terbanyak 5-11 tahun (45,0%). Kadar hemoglobin sebelum transfusi berkisar antara 6 hingga 7,9 mg / l (52,5%). Pasien dengan talasemia mayor paling banyak memiliki berat badan kurang (82,5%). Rata-rata skor MMAS 3,3 ± 1,9, kadar rata-rata 4499,0 ± 3308,5 ng / ml. Ada korelasi yang signifikan antara kepatuhan terapi kelasi dengan kadar feritin sebesar 0,768 yang menunjukkan korelasi positif dan kuat pada pasien thalasemia mayor di Rumah Sakit H. Abdul Moeloek Lampung.
Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Pencegahan Covid-19 dengan Kejadian Covid-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan Beatrice Perangin Angin; tusy Triwahyuni; Zulhafis Mandala; Mala Kurniati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6716

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Knowledge about preventing the COVID-19 outbreak is very important so as not to cause an increase in the number of COVID-19 cases too quickly. Public knowledge about COVID-19 can be interpreted as the result of knowing about this disease, understanding this disease, and how to prevent it. To know the relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior with the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency. This type of research uses descriptive analytic method with a cross sectional approach. The population in this study is the community in Pekon Lembasung with a number of samples selected as many as 277 respondents with random sampling technique. Collecting data using a questionnaire sheet and processing data using rank spearman analysis. The frequency distribution of respondent’s characteristics is mostly with the age of 26-45 years by 57.04%, female gender (62.09%), and secondary education (59.57%), the level of public knowledge about COVID-19 prevention behavior is mostly with sufficient knowledge (47.65%), the incidence of COVID-19 was 89 respondents (32.13%). There is a relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior and the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency with p value: 0.015. There is a relationship between public knowledge about COVID-19 prevention behavior and the incidence of COVID-19 in Pekon Lembasung, Way Kanan Regency.  Keywords: Knowledge, COVID-19, Infectious Disease                                                   ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pengetahuan mengenai pencegahan wabah COVID-19 merupakan hal sangat penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang terlalu cepat. Pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19 dapat diartikan sebagai hasil tahu mengenai penyakit ini, memahami penyakit ini, dan cara pencegahannya. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah masyarakat di Pekon Lembasung dengan jumlah sampel yang terpilih sebanyak 277 responden dengan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan pengolahan data menggunakan analisa rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik responden sebagian besar dengan umur 26-45 tahun sebesar 57,04%, jenis kelamin perempuan (62,09%), dan pendidikan Menengah (59,57%), tingkat pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 sebagian besar dengan pengetahuan cukup (47,65%), angka kejadian COVID-19 sebanyak 89 responden (32,13%). Ada hubungan pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan dengan p value: 0,015. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang perilaku pencegahan COVID-19 dengan kejadian COVID-19 di Pekon Lembasung Kabupaten Way Kanan Kata Kunci: Pengetahuan, COVID-19, Penyakit Menular
APLIKASI miRNA SEBAGAI BIOMARKER IDENTIFIKASI PADA INVESTIGASI FORENSIK Ni Luh Putu Eka Kartika Sari; Vira Saamia; Novitasari Novitasari; Mala Kurniati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 4 (2022): Volume 9 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i4.8697

Abstract

Mikro RNA (miRNA) adalah molekul RNA non-coding yang mengandung 18-24 nukleotida yang sangat terkonservasi dan terlibat dalam pengaturan banyak mekanisme biokimia dalam tubuh manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa miRNA dapat bertindak sebagai penanda dalam beragam identifikasi forensik dalam mengidentifikasi penentuan waktu kematian, cairan tubuh, vitalitas luka, dan bidang forensik lainnya. miRNA dalam cairan tubuh dan jaringan diketahui meningkat akibat patofisiologi yang berubah. Studi tentang miRNA pada bidang forensik menjadi hal menarik ditelusuri karena stabilitas dan spesifisitasnya sehingga dapat menjawab secara definitif informasi penting yang diperlukan untuk penyelidikan dan penuntutan, seperti asal cairan sampel yang diperiksa. Karakteristik miRNA sebagai penanda molekuler forensik selaras dengan ketahanannya terhadap degradasi sehingga cocok sebagai penandaendogen. Namun, kurangnya protokol dalam pengujian forensik secara ilmiah dan rendahnya studi pada penanda molekuler ini dalam biologi forensik memerlukan analisis literatur ilmiah mengenai penggunaan forensik miRNA.
HUBUNGAN RIWAYAT VAKSINASI DENGAN KEJADIAN COVID-19 PADA TENAGA MEDIS DI RSPBA PERIODE JANUARI-AGUSTUS 2021 RA Norma Estarina; Mala Kurniati; Tusy Triwahyuni; Hernowo Anggoro
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 3 (2022): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i3.8403

Abstract

Pandemi Covid-19 atau Coronavirus Diseases 2019 adalah wabah yang pertama kali muncul disebabkan oleh patogen berupa virus corona yang termasuk ke dalam famili virus RNA. Vaksin akan membantuk kekebalan system imun dalam melawan Covid19. Seseorang yang mendapatkan vaksin akan mengurangi risiko terserang virus Covid-19. Untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian vaksinasi dengan kejadian Covid-19 pada tenaga medis di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectinal dan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 167 orang. Analisa data univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi, sedangkan analia bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan cara uji statistik chi square. Hasil dari penelitian ini menunjukan distribusi frekuensi kejadian covid-19 pada tenaga medis di Rumah sakit Pertamina Bintang Amin sebanyak 45 orang (16,9%).Distribusi frekuensi riwayat pemberian vaksinasi pada tenaga medis di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin sebanyak 261 orang (97,8%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian vaksinasi dengan kejadian Covid-19 pada tenaga medis di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dengan nilai p-value: 0,275. Tidak ada hubungan antara riwayat pemberian vaksinasi dengan kejadian covid-19.