Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Edukasi siaga risiko stunting (Skoring) meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam mencegah stunting Wuriningsih, Apriliani Yulianti; Husna, Lukluk Nihayatul; Wahyuni, Sri; Distinarista, Hernandia; Rahayu, Tutik
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.10.1.10-20

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan kondisi terkait malnutrisi jangka panjang yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat. Salah satu dari banyak penyebab stunting adalah kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu lama, yang mengakibatkan pertumbuhan tidak maksimal. Salah satu hal yang dapat menyebabkan stunting adalah tidak tercukupinya nutrisi. Kondisi tersebutdisebabkan oleh kekurangan gizi yang berkepanjangan, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan. Metode: Metode penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperimen dengan menggunakan kelompok kontrol. Sampel yang digunakan, yaitu ibu yang memiliki anak usia di bawah dua tahun sebanyak 66 responden dan diperoleh melalui simple random sampling. Hasil: Terdapat perbedaan sikap ibu terhadap stunting dan tingkat pengetahuan ibu mengenai stunting antara sebelum dan sesudah intervensi (p value 0,000 < 0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh paket pendidikan kesehatan siaga risiko stunting (Skoring) terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam mencegah stunting.
Pengetahuan dan sikap tentang kanker serviks memengaruhi motivasi untuk melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV pada perempuan usia subur Wuriningsih, Apriliani Yulianti; Ameliya, Nisa; Wahyuni, Sri; Distinarista, Hernandia
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 10, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.10.2.83-92

Abstract

Pendahuluan: Skrining kanker serviks di Indonesia terbatas karena kurangnya pengetahuan mengenai deteksi dini kanker serviks pada perempuan. Pengetahuan dan sikap yang baik dapat memengaruhi motivasi untuk melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap terhadap kanker serviks yang berdampak pada motivasi melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari perempuan usia subur di wilayah tersebut, dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 128 responden. Korelasi diuji dengan uji Spearman rank. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan tentang kanker serviks, motivasi untuk deteksi dini kanker serviks, dan vaksinasi HPV (p value = 0,00, p<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan dan sikap, semakin tinggi motivasi untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dan vaksinasi HPV. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, sikap siap, dan motivasi tinggi terhadap deteksi dini kanker serviks dan vaksinasi HPV. Simpulan: Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan motivasi untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dan vaksinasi HPV.
Paket Pendidikan Kesehatan Peduli Reproduksi (P2KPR) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Pernikahan Dini Nur Uliasari, Silvia; Yulianti Wuriningsih, Apriliani; Distinarista, Hernandia
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 2 (2025): FEBRUARI-APRIL
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i2.3133

Abstract

Child marriage violates children's rights. This research analyzes the impact of reproductive health education on adolescents' awareness and perspectives about early marriage. It also evaluates adolescent characteristics, including factors like age and level of education, parental income, and culture, and compares teenagers' knowledge and attitudes regarding early marriage both prior to and following receiving reproductive health education.This the study employed a quantitative design with quasi-experimental methods in the intervention group. Data collection includes a non-probability sampling technique using two questionnaires: a knowledge questionnaire on reproductive health related to child marriage and a survey assessing teenagers' perspectives on early marriage. The research includes a pretest and posttest. The Shapiro-Wilk test for normality indicated that the data followed a normal distribution with a p-value of 0.05. The Paired T-Test yielded a p-value of 0.000 (< 0.05), demonstrating a significant change in teenagers' knowledge and attitudes before and after receiving health education. These findings suggest that reproductive health education has a positive impact on teenagers' knowledge and attitudes toward early marriage at MA N 2 Rembang.
Pengaruh Emotional Freedom Technique Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Percutaneous Coronary Intervention di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes Ida Puspitasari; Tutik Rahayu; Hernandia Distinarista
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2439

Abstract

Percutaneous Coronary Intervension (PCI) bertujuan untuk mengembalikan perfusi arteri koroner pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) akibat obstruksi, PCI merupakan tindakan invasif yang dapat menimbulkan kecemasan. Emotional Freedom Technique (EFT) dapat menghilangkan perasaan negatif yang berlebih seperti kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EFT terhadap kecemasan pada pasien pre-PC. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain quasi experimental dengan pendekatan pre-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 pasien PJK di RS Bhakti Asih Brebes, sebanyak 40 pasien dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang valid dan reliabel digunakan untuk mengukur kecemasan pasien. Analisis menggunakan uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui perbedaan kecemasan sebelum dan setelah intervensi. Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah pemberian EFT pada pasien pre-PCI (p = 0,0001). EFT berpengaruh signifikan dalam menurunkan kecemasan pada pasien pre-PCI di RS Bhakti Asih Brebes. Rumah sakit dapat menyediakan media edukasi kepada pasien agar memahami metode EFT sebagai upaya menurunkan kecemasan pasien.
Dominan Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Keputihan (Flour Albus) Pada Remaja Siti Naimatul Arifah; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Hernandia Distinarista
An-Najat Vol. 3 No. 2 (2025): Mei : An-Najat : Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i2.2450

Abstract

Keputihan merupakan salah satu tanda gejala masalah kesehatan reproduksi wanita. Keputihan merupakan cairan yang keluar dari alat genitalia bukan darah dan bukan penyakit akan tetapi manifestasi dari hampir semua penyakit kandungan. Tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kejadian keputihan pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 138 responden. Penelitian ini menggunakan Teknik Proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan Chi Square didapatkan stress (p value 0,043), personal hygiene (p value 0,018), aktivitas fisik (p value 0,027), air kotor (p value 0,023), panty liner (p value 0,014), pola tidur (p value 0,026), tingkat pengetahuan (p value 0,041), sikap (p value 0,011), usia (p value 0,040), perilaku (p value 0,038), sabun pembersih kewanitaan (p value 0,036). Analisa multivariat menggunakan regresi logistic ganda didapatkan pola tidur dengan nilai OR = 35,353 (CI 95% = 7,14-174,87). Hasil uji statistic menggunakan chi square  p value < 0,05 diperoleh dengan hasil semua variabel independent yaitu p value < 0,05 maka dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara stress, personal hygiene, aktivitas fisik, air kotor, penggunaan panty liner berkesinambungan, pola tidur, tingkat pengetahuan, sikap, usia, perilaku dan penggunaan sabun pembersih kewanitaan terhadap kejadian keputihan. Unutk Analisa multivariat didapatkan pola tidur merupakan variabel yang paling berperan terhadap kejadian keputihan 35 kali dibandingkan dengan variabel lain.
Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan Siaga Risiko Stunting (Skoring) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Mencegah Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Sindi Afrinza Dewi; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Hernandia Distinarista
Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2025): Quantum Wellness : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/quwell.v2i1.1407

Abstract

Stunting is a serious health issue that significantly impacts children's growth and development, increasing the risk of diseases, brain development disorders, as well as motor and cognitive delays. This study aims to analyze the effectiveness of the Stunting Risk Awareness Health Education Package (Skoring) in improving mothers' knowledge and attitudes toward stunting prevention at the Bandarharjo Public Health Center. This research employs a quantitative method with a quasi-experimental design, involving 53 respondents selected through purposive sampling. The intervention was carried out by providing health education related to stunting to mothers with toddlers. The findings indicate a significant increase in mothers' knowledge and attitudes after receiving the education. The average knowledge score increased to 16.00, while 84.9% of respondents demonstrated a positive attitude toward stunting prevention. Statistical analysis also confirmed a significant effect with a p-value of 0.000, indicating that the health education provided played a crucial role in enhancing mothers' awareness and knowledge about stunting. Based on these findings, it can be concluded that health education is effective in improving mothers' understanding and awareness of stunting prevention. Therefore, healthcare professionals are encouraged to be more proactive in providing education to the community in order to reduce stunting rates and ensure optimal child growth and development.
Hubungan Kesejahteraan Seksual dengan Kesehatan Psikologi pada Ibu Hamil di Wilayah Kelurahan Kuningan Bandarharjo Widya Ayu Christiani; Hernandia Distinarista; Tutik Rahayu
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2025): Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v3i2.1223

Abstract

For a woman, pregnancy is a phase of life that is full of significant physical, emotional, and psychological changes. Pregnancy also affects psychological and emotional aspects, which are often associated with the psychological health of the mother. Sexuality is an important part of human life, and is influenced by hormonal, physical, and psychological changes during pregnancy, but is often overlooked in research on maternal well-being. To find out the relationship between sexual well-being and psychological health in pregnant women in the Kuningan Bandarharjo sub-district area. Quantitative cross-sectional, the sample used purposive sampling of 77 respondents. The correlation test used is the contingency coefficient. Most respondents are 25-30 years old. The results of the Somers test "obtained a value (ρ-Value) of 0.000, it can be concluded that there is no significant relationship between the relationship between sexual well-being and psychological health in pregnant women in the Kuningan Bandarharjo sub-district area, The correlation value obtained was 0.781, it can be interpreted that the strength of the relationship between sexual well-being and psychological health of pregnant women in the Kuningan Bandarharjo sub-district area is strong.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di MAN 1 Kota Semarang Yoelanda Anestasya Putri Widodo; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Hernandia Distinarista
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jig.v3i2.3619

Abstract

Background: Menstrual disorders that are often found in women include late menstruation, and the amount of menstrual blood. Almost 75% of adolescents experience menstruation, including irregular cycles, pain, long and heavy bleeding during menstruation. The menstrual cycle is not only influenced by biological factors such as lifestyle, hormonal disorders, nutritional status, but can also be influenced by social and environmental factors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the menstrual cycle in adolescent girls at MAN 1 Semarang City. Method: This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The sample of this study amounted to 168 respondents. The respondent selection used probability sampling technique. This study used univariate, bivariate, and multivariate analysis tests. The analysis used was Spearman's rho and multiple logistic regression. Results and Conclusions: The results of this study indicate that the factors age, menarche, diet, nutritional status, and hemoglobin levels have no relationship to the menstrual cycle in female adolescents, but from the factors of stress, physical activity, fast food consumption habits, and sleep quality there is a relationship to the menstrual cycle in female adolescents at MAN 1 Semarang City where for stress level obtained p value: 0.002, physical activity with p value: 0.012, fast food consumption habits with p value: 0.035, and sleep quality with p value: 0.022. The factors that most influence the menstrual cycle in female adolescents at AN 1 Semarang City are stress levels with p value 0.002 and Od Ratio 3.365.
HUBUNGAN MATERNAL SELF EFFICACY MEMENGARUHI DEPRESI POSTPARTUM Sitepu, Mutiara Nadya Putri; Wuriningsih, Apriliyani Yulianti; Distinarista, Hernandia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43112

Abstract

Peningkatan Self Efficacy ibu postpartum bisa menumbuhkan sikap baik termasuk keinginan untuk memberi perawatan terbaik bagi bayinya. Jika MSE pada ibu hamil rendah, maka hal tersebut dapat menyebabkan ibu akan gagal dalam mencari keputusan yang tepat dan cenderung mengambil untuk menyerah, hal ini akan menyebabkan perasaan gagal dan menimbulkan kecemasan ataupun depresi saat menghadapi berbagai situasi yang dialaminya. Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara maternal self efficacy dengan kejadian depresi postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, desain deskriptif analitik disertai pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan 100 ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang. Instrument yang diterapkan ialah Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) beserta kuesioner seputar maternal self efficacy dan depresi postpartum. Uji korelasi yang diterapkan ialah uji spearman rho. Simpulan dari penelitian ini, terdapat korelasi signifikan antara maternal self efficacy dengan depresi postpartum.
Pendampingan Manajemen Menstruasi Islami Bagi Remaja Putri, Orangtua dan Kader Posyandu Remaja Distinarista, Hernandia; Wuriningsih, Apriliani Yulianti; Wahyuni, Sri; Rahayu, Tutik
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v7i2.990

Abstract

Abstrak Managemen kesehatan dan kebersihan saat perempuan dalam fase menstruasi meliputi Kesehatan fisik, psikis, penggunaan pembalut dan cara membuang pembalut yang baik dan benar. Dalam manajemen kebersihan menstruasi juga menjelaskan mengenai mitos dan fakta yang berhubungan dengan perilaku manajemen kebersihan menstruasi. Menstruasi merupakan hal alamiah yang dialami remaja putri, kejadian menstruasi dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan apabila tidak dibarengi dengan pengetahuan dan praktik personal hygiene yang baik. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui metode pemberian edukasi, pendampingan management menstruasi, peningkatan keterampilan personal hygiene, mengenali masalah-masalah nyeri menstruasi, penerapan teknik non farmakologi dalam mengatasi nyeri menstruasi, dan konseling dalam mengatasi keluhan fisik dan psikologis selama menstruasi. Hasil dari pengabdian masyarakat kepada remaja putri, orangtua dengan remaja putri dan kader kesehatan didapatkan peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi siswi khususnya pengetahuan tentang manajemen menstruasi. Kata kunci: kesehatan reproduksi, manajemen menstruasi, remaja putri Abstract Health and hygiene management when women are in the menstrual phase includes physical and psychological health, the use of sanitary napkins and how to dispose of sanitary napkins properly and correctly. Menstrual hygiene management also explains myths and facts related to menstrual hygiene management behavior. Menstruation is a natural thing experienced by young women, menstruation can have a negative impact on health if it is not accompanied by knowledge and good personal hygiene practices. This community service is carried out through methods of providing education, assistance with menstrual management, improving personal hygiene skills, recognizing problems with menstrual pain, applying non-pharmacological techniques to deal with menstrual pain, and counseling in dealing with physical and psychological complaints during menstruation. The results of community service to young women, parents of young women and health cadres showed an increase in female students' reproductive health knowledge, especially knowledge about menstrual management. Key words: reproductive health, menstrual management, adolescent girls