Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analysis of Communication Patterns and Teachers' Language Politeness in Improving Basic Literacy of Students in Senior High Schools (SMA) in Jambi City Helty, Helty; Nazurty, Nazurty; HSB, M. Haris Effendi; T., Friscillawulan
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 21 No. 1 (2025): Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/tarbawi.v21i1.4959

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi guru dan kesantunan berbahasa dalam meningkatkan literasi dasar siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Jambi. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya literasi dasar siswa yang meliputi keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, serta pola komunikasi guru yang kurang efektif yang cenderung satu arah dan kurangnya kesantunan berbahasa dalam interaksi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain survei, melibatkan 15 guru SMA di Kota Jambi yang dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan melalui kondensasi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang efektif, seperti komunikasi dua arah, instruksi yang jelas, dan umpan balik yang membangun, berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan literasi dasar siswa. Pola komunikasi tersebut meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, kepercayaan diri, dan partisipasi aktif dalam kegiatan literasi. Selain itu, kesantunan berbahasa guru, yang mencakup penggunaan bahasa yang penuh rasa hormat, menghargai, dan sesuai dengan norma sosial, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan motivasi, dan menumbuhkan ikatan emosional yang positif antara guru dan siswa. Temuan ini menyoroti pentingnya mengembangkan keterampilan komunikasi dan kesantunan berbahasa sebagai bagian integral dari strategi pembelajaran untuk meningkatkan literasi dasar siswa. Studi ini juga merekomendasikan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh teknologi komunikasi dan peran lingkungan keluarga dalam mendukung literasi dasar siswa. Kata Kunci: Pola Komunikasi, Kesantunan Berbahasa, Literasi Dasar, Guru, Sekolah Menengah Atas, Kota Jambi.
Makna Merdeka Belajar dan Penguatan Peran Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Muaro Jambi Mulyadi, Mulyadi; Helty, Helty; Vahlepi, Sahrizal
Jurnal Ilmiah Dikdaya Vol 12, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/dikdaya.v12i2.320

Abstract

The essence of independent learning is the freedom of teachers and students in the learning process. This freedom has not been experienced by teachers and students so far because teachers are more involved in the administration of education and learning. Teachers also do not understand the concept and its role in the policy of independent learning. The purpose of this study is to explain the concept and meaning of independent learning, the role of teachers in independent learning. The method used is the library method. Content analysis was used to analyze research data. The results of this study are (1) independent learning includes 4 policies, namely national standard school exams carried out by the school, minimum skills assessment and character surveys, simplification of lesson plans, zoning system for new student admissions; (2) the meaning of independent learning includes freedom of thought, freedom to innovate, independent and creative learning, freedom for happiness; (3) the teacher's role varies widely, including independent learning facilitators, innovative and creative teachers, teachers with characteristics as teachers, and teachers as motivators. Based on this explanation, this study concludes that understanding the meaning of independent learning and the role of teachers in independent learning helps teachers and students be more independent in thinking, more innovative and creative, and happy in learning activities.
Penguatan Kecerdasan Emosional melalui Cerita Anak Dwibahasa Berbasis Budaya Jambi (Indonesia-Melayu Jambi) sebagai Bahan Ajar Multiliterasi untuk Pembaca Pemula Wilyanti, Liza Septa; Wulandari, Sovia; Izar, Julisah; Helty, Helty
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 4 (2025): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecerdasan emosional yang terdapat dalam cerita anak dwibahasa berbasis budaya Jambi (Indonesia-Melayu Jambi). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis dan memahami objek penelitian secara mendalam dengan mengutamakan ketajaman analisis terhadap data secara alamiah. Objek penelitian ini adalah cerita anak dwibahasa yang diterbitkan oleh kantor Bahasa Provinsi Jambi. Analisis karakteristik cerita dari perspektif kecerdasan emosional menganalisis adanya lima tingkatan kecerdasan emosional dalam cerita yang meliputi mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), dan menjaga hubungan dengan orang lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerita anak dwibahasa berbasis budaya jambi (Indonesia-Melayu Jambi) berjudul Batu Tuo Si Fosil Kayu Arau Si Fosil Kayu memenuhi kelima tingkatan kecerdasan emosional dan dapat dijadikan bahan ajar multiliterasi untuk pembaca pemula. Cerita anak dwibahasa berbasis budaya jambi (Indonesia-Melayu Jambi) berjudul Batu Tuo Si Fosil Kayu Arau Si Fosil Kayu memuat beberapa jenis literasi dasar yang membuatnya dapat dikategorikan sebagai bahan ajar multiliterasi. Secara lebih rinci, jenis-jenis literasi yang terdapat dalam cerita yaitu literasi bahasa dan sastra, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, dan literasi budaya dan kewarganegaraan. Hanya literasi finansial yang tidak termuat dalam cerita anak dwibahasa berbasis budaya jambi (Indonesia-Melayu Jambi) berjudul Batu Tuo Si Fosil Kayu Arau Si Fosil Kayu ini. Abstract This study aims to identify emotional intelligence contained in Jambi culture-based bilingual children's stories (Indonesian-Malay Jambi). This research is a descriptive qualitative study that aims to analyze and understand the object of research in depth by prioritizing the sharpness of analysis of natural data. The object of this research is bilingual children's stories published by the Jambi Provincial Language Office. Analysis of the characteristics of the story from the perspective of emotional intelligence analyzes the existence of five levels of emotional intelligence in the story which include recognizing one's own emotions, managing one's emotions, motivating oneself, recognizing the emotions of others (empathy), and maintaining relationships with others. The results of the analysis show that the jambi culture-based bilingual children's story (Indonesian-Malay Jambi) entitled Batu Tuo Si Fossil Kayu Arau Si Fossil Kayu fulfills the five levels of emotional intelligence and can be used as multiliteracy teaching materials for beginning readers. The bilingual children's story based on Jambi culture (Indonesian-Malay Jambi) entitled Batu Tuo Si Fosil Kayu Arau Si Fosil Kayu contains several basic types of literacy that make it categorized as multiliteracy teaching materials. In more detail, the types of literacy contained in the story are language and literary literacy, numeracy literacy, science literacy, digital literacy, and cultural and civic literacy. Only financial literacy is not included in this bilingual children's story based on Jambi culture (Indonesian-Malay Jambi) entitled Batu Tuo Si Fossil Kayu Arau Si Fossil Kayu.
Pelatihan Tahsin dan Tartil dengan Metode Al-Barqi sebagai Upaya Optimalisasi Literasi Al-Qur’an di MI Nurunnajah Kota Jambi Sholiha, Mar’atun; Arief, Hidayatul; Vahlepi, Sahrizal; Helty, Helty; Harianto, Neldi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 6 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i6.2148

Abstract

This community service program aims to optimize Qur’anic literacy at MI Nurunnajah, Jambi City, through Tahsin and Tartil training based on the Al-Barqi Method. The training was carried out participatively through three stages: socialization, hands-on practice, and implementation observation. The program focused on improving the competence of Qur’an teachers to apply the visual, auditory, and kinesthetic (VAK) approach in teaching. The results showed a 25% increase in teachers’ skills in applying the Al-Barqi Method, as well as a significant improvement in students’ motivation and fluency in reading the Qur’an. Teachers became more confident and creative, while students showed greater enthusiasm and accuracy in pronouncing Arabic letters. This program also strengthened collaboration between the Islamic school and the university in improving the quality of Islamic education. The novelty of this activity lies in the application of the Al-Barqi Method within a service-learning framework oriented toward the collaborative empowerment of madrasa teachers.ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan mengoptimalkan literasi Al-Qur’an di MI Nurunnajah Kota Jambi melalui pelatihan tahsin dan tartil berbasis Metode Al-Barqi. Pelatihan dilakukan secara partisipatif melalui tiga tahap, yaitu sosialisasi, praktik langsung, dan observasi penerapan. Program ini difokuskan pada peningkatan kompetensi guru Al-Qur’an agar mampu menerapkan pendekatan visual, auditori, dan kinestetik (VAK) dalam pembelajaran. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam penggunaan metode Al-Barqi sebesar 25%, serta peningkatan motivasi dan kelancaran membaca Al-Qur’an siswa secara signifikan. Guru menjadi lebih percaya diri dan kreatif, sementara siswa lebih antusias dan tepat dalam pelafalan huruf hijaiyah. Program ini juga memperkuat kolaborasi antara madrasah dan perguruan tinggi dalam peningkatan mutu pendidikan Islam. Kebaruan kegiatan ini terletak pada penerapan Metode Al-Barqi dalam skema service learning yang berorientasi pada pemberdayaan guru madrasah secara kolaboratif.