Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN COOKIES SUMBER ZAT BESI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWI DI STIK IMMANUEL BANDUNG riana, asysyifa
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 14 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i1.112

Abstract

Prevalensi anemia menurut Riskesdas 2013 untuk kelompok usia > 1 tahun terhitung masih tinggi yaitu sebesar 23,9%. Sementara upaya perbaikan gizi masyarakat melalui fortifikasi pangan dirasakan belum optimal. Seiring dengan tingginya produksi pangan lokal kacang kacangan, maka dari itu dikembangkan produk pangan berbasis tepung komposit (kacang hijau dan kacang merah sebagai sumber zat besi) yang diduga dapat meningkatkan kadar hemoglobin WUS. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian cookies sumber zat besi terhadap kadar hemoglobin sampel. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental true eksperimental dengan jenis pre test - post test with control group dengan sampel sebanyak 32 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kasus (yang diberi cookies sumber zat besi) dan kelompok kontrol (yang diberi cookies biasa). Pengujian data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata sampel berumur 19 tahun dengan berat badan rata rata 53,0 kg di awal penelitian dan 54,3 kg setelah periode intervensi, tinggi badan sampel rata ratanya yaitu 156,2 cm. Rata - rata asupan zat gizi sampel antara lain yaitu 99,1 gram protein, 27,6 mg besi, 64,8 mg asam folat, 2,3 mg vitamin B12 dan 85,9 mg vitamin C. Rata - rata kadar hemoglobin sampel kelompok kasus sebelum intervensi yaitu 11,5 mg/dl dan 13,8 mg/dl setelah intervensi. Rata - rata kadar hemoglobin sampel kelompok kontrol sebelum intervensi yaitu 11,9 mg/dl dan 13,7 mg/dl setelah intervensi. Uji statisik bivariat menggunakan SPSS menunjukkan bahwa nilai p value sebesar 0.001 yang berarti ada perbedaan antara kadar hemoglobin kelompok kasus dan kelompok kontrol.
THE RELATIONSHIP OF NUTRACEUTICAL CONSUMPTION WITH THE HEALING TIME OF COVID-19 PATIENTS: HUBUNGAN KONSUMSI NUTRACEUTICAL DENGAN LAMA PENYEMBUHAN PASIEN COVID-19 Riana, Asysyifa; Widiastuti, Yuliati
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 16 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v16i2.188

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang parah dan kekurangan asupan zat gizi mikro dan makro akan meningkatkan resiko terinfeksi. Zat gizi mikro bekerja sama dalam mengaktifkan sistem innate immunity dan menurut Sumarmi (2020), terapi pengobatan yang diberikan dalam menangani Covid-19 salah satunya yaitu pemberian nutraceutical yang memiliki manfaat dalam meningkatkan imunitas tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsumsi nutraceutical dengan lama penyembuhan pasien covid-19. Desain penelitiannya menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang penyintas Covid-19. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner (google form) yang disebarluaskan melalui platform media sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar sampel berumur 17-26 tahun, berjenis kelamin perempuan 71,7%, memiliki tingkat pendidikan SMA sederajat 51,7%, dan bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 43,3%. Jenis nutraceutical yang sering dikonsumsi oleh sampel yaitu suplemen vitamin, mineral, probiotik, superfood, buah-buahan, omega 3, minuman rempah, teh hijau dan kopi. Lama penyembuhan sampel dari covid-19 yaitu 5 - 84 hari. Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi nutraceutical dengan lama penyembuhan pasien covid-19 (p=0,598). Kata kunci: nutraceutical, covid-19, penyintas covid.
HUBUNGAN ASUPAN IODIUM DAN PAPARAN PESTISIDA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DESA SUKAWENING KECAMATAN CIWIDEY Riana, Asysyifa; Widiastuti, Yuliati
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 17 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v17i1.204

Abstract

Prevalensi stunting Tahun 2018 mencapai 30,8% di Indonesia. Salah satu penyebab stunting yaitu kurangnya asupan zat gizi esensial seperti iodium dan paparan pestisida. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara asupan iodium dan pestisida dengan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu anak usia 6-12 tahun dan diambil dengan teknik purposive sampel, maka diperoleh 31 orang sampel. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan). Data yang terkumpul diolah dan dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel (22,6%) berumur 10 tahun, berjenis kelamin perempuan (64,5%) dan responden (ibu sampel) bekerja sebagai buruh tani (41,9%). Asupan iodium sampel mayoritas tergolong cukup (71%) dan tidak terpapar pestisida (61,3%). Angka kejadian stunting pada sampel yaitu 19,4% dan berdasarkan hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan antara asupan iodium (p=0,000)  dan paparan pestisida (p=0,001) dengan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Kata kunci: stunting, iodium, paparan pestisida.
Peran Asupan Omega-3, Status Gizi, dan Kualitas Tidur dalam Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar di SDIT Bina Muda Cicalengka Utami, Sherina Putri; Riana, Asysyifa; harun, iriyanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 19 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v19i1.304

Abstract

Learning concentration is an important aspect in achieving student learning outcomes that can be influenced by various factors such as environment, family support, omega 3 intake, and sleep duration. This study aims to determine the relationship between omega 3 intake, nutritional status, and sleep duration with student learning concentration at SDIT Bina Muda Cicalengka. This type of research uses quantitative analytic observational with cross-sectional design on 92 students aged 10-12 years taken by total sampling. Data were analyzed using the Chi-square test. The majority of respondents were 11 years old (44.6%), male (52.2%), had more omega 3 intake (47.8%), normal nutritional status (75%), less sleep duration (66.3%), and low learning concentration (48.9%). The results showed that there was no significant relationship between omega 3 intake (p = 0.725) and nutritional status (p = 0.258) with learning concentration, but there was a significant relationship between sleep duration (p = 0.000) with learning concentration. It can be concluded that sleep duration plays an important role in improving students learning concentration. It is recommended that students have to maintain their sleep duration of 9-11 hours per night and schools have to provide the education to parents about the importance of adequate sleep.