In Indonesia, most people have used herbal products to maintain their health. Ciplukan plant is one of the local wisdom that is believed to be able to retain and treat various diseases, such as Diabetes mellitus.its has potential as a functional food. Ciplukan contains bioactive components, where the extraction process and the use of solvent types play an important role. This study aims to determine the effect of solvent on total phenolics, antioxidant activities and toxicity of ciplukan (Physalis angulata L.)fruit. The experimental design used a completely randomized design (CRD) with three different solvents, namely: 70% ethanol (a1), ethyl acetate (a2), and n-hexane (a3), six replications. Total phenolic content, total flavonoids, antioxidant activity (DPPH method), and toxicity (Method of Brine Shrimp Lethality Test) of mature ciplukan fruit extract were analyzed. The results showed that the ethanol extract of ciplukan fruit (a1) had the highest total phenolic content (140.50 mg GAE / g extract) and total flavonoids (100.46 mg QE / g) followed by a2> a3. Antioxidant activity showed that a1 had the lowest IC50 (321.02 μg / mL), and had the highest antioxidant activity, compared to a2 and a3. Based on toxicity test, LC50 value of ethanolic extract of ciplukan (a1) (886,1 μg / mL) as cytotoxic. This study can conclude that the type of solvent affects the total phenolics, antioxidant activitiesand toxicity of ciplukan fruit extract.ABSTRAKDi Indonesia, produk herbal telah digunakan sebagian besar masyarakat untuk menjaga kesehatan. Tanaman ciplukan merupakan salah satu kearifan lokal yang dipercaya dapat menjaga dan mengobati berbagai penyakit, sepertiDiabetes mellitus dan memiliki potensi sebagai pangan fungsional.Ciplukan mengandung komponen bioaktif, dimana proses ekstraksi dan penggunaan jenis pelarut memainkan peranan penting.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap kandungan total fenolik, aktifitas antioksidan dan toksisitas ekstrakbuahciplukan (Physalis angulata L.). Desain eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan3 pelarut yang berbeda, yaitu: etanol 70% (a1), etil asetat (a2), dan n-heksana (a3), dengan6 replikasi. Kandungan total fenolik, total flavonoid, aktifitas antioksidan (metode DPPH), dan toksisitas (Metode Brine Shrimp Lethality Test) ekstrak buah ciplukan diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ciplukan (a1) memiliki kandungan total fenolik tertinggi (140,50 mg GAE/g ekstrak) dan total flavonoid(100,46 mg QE/g) diikuti olehekstrak etil asetat buah ciplukan(a2) >ekstrak n-heksana buah ciplukan (a3). Aktifitas antioksidan menunjukkan a1 memiliki IC50 terendah (321,02 μg/mL), memiliki aktifitas antioksidan tertinggi, dibandingkan a2 dan a3. Uji toksisitas menunjukkan bahwa nilai LC50 ekstrak etanol buah ciplukan (a1) (886,1μg/mL) bersifat sitotoksik dibandingkan a2 dan a3.Penelitian ini menyimpulkan bahwa jenis pelarut yang digunakan dalam mengekstrak buah ciplukan dapat mempengaruhi kandungantotal fenolik, aktifitas antioksidandan toksisitas.Kata kunci:aktifitas antioksidan, ciplukan, Physalis angulata, fitokimia, toksisitas.