Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The attraction of Bung Hatta Grand Forest Park Tourism potential as a green tourism-based ecotourism Era Triana; Nengah Tela; Wenny Widya Wahyudi
invotek Vol 21 No 3 (2021): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v21i3.938

Abstract

In line with the dynamics of its development, tourism has penetrated various terminology such as ecotourism. Ecotourism is an approach to tourism development that seeks to ensure environmental preservation and keep the natural conditions around tourist destinations. Taman Hutan Raya Bung Hatta (The Bung Hatta Grand Forest Park) is a potential area to be developed into more valuable with more quality in ecotourism. However, the problem is that this site lacks attractiveness and regulations regarding environmental conservation and natural resources of flora and fauna as a valuable attraction in Bung Hatta Grand Forest Park. This study aims to assess the potential development of Taman Hutan Raya Bung Hatta in developing its attractiveness as ecotourism based on green tourism. The analysis in this study uses an observational approach and a deductive-descriptive method. The analyzes done in this research are an analysis of the physical condition of the Bung Hatta Grand Forest Park, an analysis of the attractiveness of the Bung Hatta Grand Forest Park, an analysis of the facilities and infrastructure of the Bung Hatta Grand Forest Park, an analysis of the Potential and Problems of the Bung Hatta Grand Forest Park. Those analyses are carried out with the concept of green-based ecotourism. The assessment of Bung Hatta Grand Forest Park attractiveness potential is from the potential for developing a natural museum, developing a natural laboratory as a means of education, providing a trekking area as an effort to integrate with nature and camping in the natural area of ​​the Bung Hatta Grand Forest without destroying nature. All of this is done while maintaining the sustainability and uniqueness of the vegetation in Bung Hatta Grand Forest Park.
Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Pasaman Wenny Widya Wahyudi
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v6i2.225

Abstract

In realizing economic development, both national development and regional development, one of them can be seen from the perspective of sectoral development, where the sectoral development approach is the achievement of the development target of an area which includes all activities grouped into sectors or business fields. Pasaman District is one of the districts among 12 districts in West Sumatra province. Pasaman District is in the 18th position or the second lowest position at 5 percent. Development in an area should be carried out in sectors which are leading sectors. The leading sector as a driving force for other sectors, therefore the purpose of this study is to determine the leading sectors of the economy in Pasaman District. The analytical method used is the Location Quotient analysis method, Growth Ratio Model, Overlay, and Klassen Typology. From the analysis, it is known that the agricultural, forestry and fisheries sectors are leading sectors that are developed and growing fast but with a low growth rate in Pasaman District.
ANALISIS SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN PASAMAN Wenny Widya Wahyudi
JURNAL REKAYASA Vol 8 No 1 (2018): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.965 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v8i1.21

Abstract

Potensi ekonomi suatu wilayah apabila diketahui dan dikembangkan dengan tepat, maka perekonomian suatu wilayah akan berkembang dengan baik. Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu wilayah yaitu dengan melihat sektor-sektor yang paling berkembang pada suatu wilayah. Pertumbuhhan PDRB Kabupaten Pasaman tahun 2014, mampu mengimbangi pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Barat, yaitu rata-rata diatas 5 persen. Hal ini mencerminkan bahwa Kabupaten Pasaman sebenarnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya jika mampu memanfaatkan potensi-potensi daerah yang dimiliki. Untuk mengetahui tentang potensi ekonomi yang menunjang pembangunan ekonomi daerah, perlu dilakukannya analisis sektor potensial dalam mendukung pembangunan wilayah Kabupaten Pasaman. Metode Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis MRP, LQ dan analisis Overlay dari tahun 2012-2015 dengan menggunakan data pertumbuhan PDRB. Dari hasil analisis diketahui bahwa belum adanya sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, baik di daerah Kabupaten Pasaman maupun di tingkat Provinsi Sumatera Barat dan sektor basis yang berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Sedangkan sektor yang basis atau sektor yang berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan nilai LQ sebesar 2,13 persen, tetapi sektor tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah terbukti dari analisis MRP dengan nilai dibawah 1,00 persen. Dalam perencanaan pembangunan wilayah hendaknya mengutamakan pertumbuhan sektorsektor basis ekonomi.
PENILAIAN KINERJA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH KOTA PADANG TAHUN 2014-2018 Wenny Widya Wahyudi
JURNAL REKAYASA Vol 9 No 2 (2019): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v9i2.43

Abstract

Penilaian kinerja pembiayaan pembangunan suatu daerah sangat diperlukan untuk pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah yang optimal. Kota Padang mempunyai rata-rata dana alokasi khusus paling rendah yaitu sebesar 4,29%, padahal kota Padang merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Oleh Karena itu pada penelitian ini Peneliti bertujuan untuk menilai kinerja keuangan daerah Kota Padang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan diagram dan tabel. Kinerja keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu melalui sisi penerimaan (fiscal availability) dan pengeluaran (fiscal needs). Berdasarkan hasil analisis, tingkat ketergantungan fiskal Kota Padang ke Pusat pada tahun 2014-2018 dapat dikatakan sudah mandiri dengan pola hubungan partsipatif antara pemerintah daerah dengan pusat, hal ini menjelaskan bahwa Kota Padang sudah dapat melaksanakan urusan otonominya sendiri dan mulai tidak terlalu bergantung terhadap Pemerintah Pusat.
ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH BERBASIS PRODUK UNGGULAN Wenny Widya Wahyudi; Era Triana; Harne Julianti Tou
JURNAL REKAYASA Vol 10 No 1 (2020): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v10i1.50

Abstract

Pembangunan wilayah melalui pendekatan sektoral lebih menekankan pada pemilihan sektor-sektor ekonomi wilayah yang dapat berperan sebagai penggerak ekonomi wilayah. Pembangunan tersebut harus didasarkan pada prinsip-prinsip, salah satu prinsipnya yaitu pengembangan ekonomi wilayah dilakukan atas dasar karakteristik daerah yang bersangkutan, baik aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik. Produk Unggulan di Kecamatan Muara Tabir yang terdiri dari Industri Teh Gaharu dan Industri Pupuk Organik. Dari semua kecamatan di Kabupaten Tebo Kecamatan Muara Tabir yang paling sedikit mempunyai produk unggulan wilayah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kegiatan dari produk unggulan tersebut serta mengetahui potensi dan masalah dari produk unggulan Kecamatan Muara Tabir kemudian merumuskan arahan pengembangan wilayah Kecamatan Muara Tabir. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Produk Unggulan Kecamatan Muara Tabir secara Keseluruhan memiliki potensi, namun juga masih terdapat beberapa masalah. Dari masalah tersebut maka arahan pegembangan yang harus dilakukan selanjutnya yaitu dengan meningkatkan kegiatan produksi pupuk organik dan kegiatan produksi teh gaharu.meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya, melengkapi kelembagaan penunjang yang belum ada, pengembangan dan penguatan modal usaha dari pemerintah.
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis Sektor Unggulan, Kasus : Kabupaten Pasaman Pasca Otonomi Daerah Wenny Widya Wahyudi; Dominicus Savio Priyarsono; Amzul Rifin
Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol. 2 No. 2 (2014): Desember 2014 (Jurnal Agribisnis Indonesia)
Publisher : Departmen of Agribusiness, Economics and Management Faculty, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jai.2014.2.2.159-176

Abstract

In the economic aspect, regional development planning is how to determine role of economic sector in achieving targeted growth followed by investment activity from government and private sector. Local government have limited resources and funding sources, thus the local government needs a development priority. The aims of this study are to determine the basic sector in Pasaman, to assess the budget performance of Pasaman Regency from 2004 to 2012, to analyze impact of local government budgets on the basic sector, and to determine the appropriate budget policies to increase basic sector performance. The data is analyzed with LQ (Location Quotient), SSA (Shift Share Analysis), descriptive analysis, and correlation analysis. The results showed that agriculture is a basic sector with high competitiveness than any other sector in Pasaman Regency and Pasaman Regency highly depends on the central government budget. Agriculture Gross Regional Domestic Product is highly correlated with regular budget and development budget. In order to boost performance of the agricultural sector, local government should manage its local budget strategy. The local goverment needs to increase the independence of the local budget as well as to manage its natural resources and human resources. The government also should increase the proportion of development spending, especially development budget in agricultural sector.
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH TINGKAT RUMAH TANGGA PADA IBU PKK KELURAHAN ULAK KARANG UTARA Rini Asmariati; Era Triana; Dwifitra Y; Jumas Jumas; Nori Yusri; Vivi Ariani; Wenny Widya Wahyudi
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v3i3.243

Abstract

In Kelurahan Ulak Karang Utara, Padang City, it produces garbage that comes from households every day. This waste is always thrown into the trash cans and then transported by the Kelurahan cleaners, thrown into the TPS, and finally dumped into the TPA. However, currently, the community has not yet implemented waste processing. Also, PKK mothers do not understand the benefits that can be obtained from sorting the waste in the household. The purpose of this activity is to increase knowledge and understanding as well as public awareness about waste processing to increase family income. This activity was carried out in Ulak Karang Utara Village, Padang City, with the target of PKK women's activities in Ulak Karang Village. The activity method used was counseling and training. The implementation of the activity began with an initial meeting between the presentation team, the village head, and the PKK's head, Ulak Karang Utara village. Furthermore, socialization was carried out on household-level waste processing at routine PKK women's meetings. At the end of the socialization, a question and answer session was conducted to see the participants' level of knowledge and understanding. The socialization of waste processing at the household level is the first step for PKK women of Ulak Karang Utara Village to sort waste from the beginning and ultimately reduce the amount of waste generated in the TPA. Waste sorting and processing training can be processed into compost so that it can increase family income. It is hoped that from this activity, PKK women can change their minds that sorting waste is carried out from the start starting at home.
PERKEMBANGAN SUBSEKTOR PERIKANAN TANGKAP BERDASARKAN JUMLAH PRODUKSI, ARMADA, DAN FASILITIAS DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Wenny Widya Wahyudi
JURNAL PLANOLOGI DAN SIPIL (JPS) Vol 4 No 1 (2022): JPS, Volume 4 Nomor 1, April 2022
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberlangsungan subsektor perikanan perlu didukung perencanaan wilayah yang efektif dan efisien. Kajian seksama mengenai perkembangan subsektor ini dilakukan untuk menemukan dan mengenali kondisi dan potensi yang ada baik dari sisi fisik maupun dari para pelaku usaha tersebut, sehingga dapat menghasilkan arahan perencanaan pembangunan. sebagian besar kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan berdomisili di wilayah pesisir dan langsung bersebelahan dengan Samudera Hindia. Wilayah yang berdomisili di pesisir pantai terdiri dari 11 Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada. Keadaan yang demikian menyebabkan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi yang cukup besar di bidang kelautan dan perikanan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perkembangan subsektor perikanan tangkap di Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan jumlah produksi, jumlah armada dan jumlah fasilitas perikanan. Metode Analisis yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan kuantitatif. perkembangan subsektor perikanan tangkap berdasarkan jumlah produksi di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu kecamatan yang perkembangan produksinya meningkat selama 8 tahun terakhir yaitu Kecamatan Sutera. Jumlah armada perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan sudah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena sudah adanya program pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat nelayan dan sudah adanya bantuan armada perikanan yang di berikan pemeritah kabupaten kebeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis fasilitas perikanan tangkap di Kabupaten Pesisir Selatan sudah ada 6 kecamatan yang memiliki fasilitas dari 11 kecamatan yang berbatasan langsung dengan daerah pesisir atau laut.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kejahatan di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2018 (Pendekatan Hukum & Ekonomi) Hendriko Arizal; Wenny Widya Wahyudi; Helmi Chandra
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v8i2.417

Abstract

Kejahatan merupakan problematika yang belum dapat ditemukan formulasinya sampai dengan hari ini. Meskipun banyaknya penelitian, konverensi internasional yang membahas tentang kejahatan namun belum dapat menghilangkan kejahatan itu sendiri. Provinsi Sumatera Barat mempunyai angka kejahatan yang cukup tinggi tercatat pada tahun 2018 terjadi 13.655 kasus kejahatan. Tingginya angka kejahatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pengangguran, PDRB dan pendapatan per kapita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kejahatan di provinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2018 melalui pendekatan hukum dan ekonomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan dianalisis secara analisis regresi linier berganda dan deskriptif analitis. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda keempat variabel pendidikan, pengangguran, PDRB dan pendapatan perkapita mampu menjelaskankan tingkat kriminalitas sebesar 68,6% dan sisanya 31,4% adalah variabel lain yang belum dijadikan variabel penelitian ini. Penyebab terjadinya kejahatan di Sumatera Barat pada tahun 2011-2018 adalah pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan untuk hidup, degradasi moral dan penyalahgunaan narkoba.
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH TINGKAT RUMAH TANGGA PADA IBU PKK KELURAHAN ULAK KARANG UTARA Rini Asmariati; Era Triana; Dwifitra Y; Jumas Jumas; Nori Yusri; Vivi Ariani; Wenny Widya Wahyudi
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 3 No. 3 (2020)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v3i3.243

Abstract

In Kelurahan Ulak Karang Utara, Padang City, it produces garbage that comes from households every day. This waste is always thrown into the trash cans and then transported by the Kelurahan cleaners, thrown into the TPS, and finally dumped into the TPA. However, currently, the community has not yet implemented waste processing. Also, PKK mothers do not understand the benefits that can be obtained from sorting the waste in the household. The purpose of this activity is to increase knowledge and understanding as well as public awareness about waste processing to increase family income. This activity was carried out in Ulak Karang Utara Village, Padang City, with the target of PKK women's activities in Ulak Karang Village. The activity method used was counseling and training. The implementation of the activity began with an initial meeting between the presentation team, the village head, and the PKK's head, Ulak Karang Utara village. Furthermore, socialization was carried out on household-level waste processing at routine PKK women's meetings. At the end of the socialization, a question and answer session was conducted to see the participants' level of knowledge and understanding. The socialization of waste processing at the household level is the first step for PKK women of Ulak Karang Utara Village to sort waste from the beginning and ultimately reduce the amount of waste generated in the TPA. Waste sorting and processing training can be processed into compost so that it can increase family income. It is hoped that from this activity, PKK women can change their minds that sorting waste is carried out from the start starting at home.