Pendahuluan: Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang bersifat kronis dan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti ginjal, jantung, otak, dan mata. Gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif non-eksperimen dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 146 responden yang merupakan penderita hipertensi di Puskesmas. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner aktivitas fisik Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Spearman rank. Hasil: Sebanyak 82 responden (56,2%) memiliki aktivitas sedang, 44 responden (30,1%) aktivitas ringan, dan 20 responden (13,7%) aktivitas berat. Hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,0013 (p < 0,05), dan uji Spearman rank menunjukkan nilai p = 0,013 (p < 0,05) dengan arah hubungan negatif, yang berarti semakin tinggi aktivitas fisik, tekanan darah cenderung lebih baik. Diskusi: Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan tekanan darah, dengan kecenderungan bahwa peningkatan aktivitas fisik berkontribusi terhadap pengendalian tekanan darah. Intervensi berbasis komunitas seperti senam pagi, jalan sehat, atau olahraga kelompok dapat menjadi strategi efektif dan terjangkau untuk pengendalian hipertensi di tingkat layanan primer. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan kausal dan mempertimbangkan faktor risiko lain yang memengaruhi hipertensi. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Aktivitas fisik