Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENYAKIT DAN GANGGUAN KESEHATAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN DESA LANGGAPULU KONAWE SELATAN SULAWESI TENGGARA Riska, Riska; Tasak, Albida Rante; Lalang, Lalang; Kamur, Sudarwin; Wahab, Iswandi; Maharani, Maharani
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan FPIK Universitas Teuku Uma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.863 KB)

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu organisme laut yang rentan terhadap perubahan lingkungan perairan. Salah satu dampak akibat perubahan lingkungan tersebut adalah munculnya berbagai penyakit dan gangguan kesehatan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan mengindetifikasi jenis-jenispenyakit dan gangguan kesehatan yang mengancam ekosistem terumbu karang di perairan Desa Langgapulu. Metode transek garis (line intercept transect) sepanjang 50 m digunakan untuk menggambarkan kondisi terumbu karang dengan melihat persentase penutupan karang hidup, karang mati, alga, dan keberadaan biota lainnya. Metode belt transek  dengan ukuran 5 m x 50 m digunakan untuk mengidentifikasi penyakit dan gangguan kesehatan karang, pada 4 stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di perairan tersebut dalam kategori sedang hingga buruk/rusak. Jenis penyakit karang yang ditemukan pada perairan ini yaitu Black Band Disease (BBD), Brown Band Disease (BRBD), Dark Spots Disease (DSD), Pink Boctch (PB), Skeletal Eroding Band (SEB), dan White Syndromes (WS). Gangguan kesehatan karang umumnya disebabkan karena pemutihan karang (Bleaching), Crown of Thorns Starfish, Growth Anomalies, Pigmentation Response, Sediment Damage, dan Tube Former. Penurunan kualitas lingkungan perairan sangat berperan terhadap munculnya berbagai penyakit dan gangguan terhadap kesehatan karang, yang berdampak pada gangguan secara fisiologis bagi biota karang.
PERBANDINGAN PROSES PENGASAPAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN ALAT KONVENSIONAL DAN LEMARI PENGASAPAN DI DESA DARUBA PANTAI KABUPATEN PULAU MOROTAI Wahab, Iswandi; Kore, Juwita; M Nur, Rinto
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu - Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : Faculty of Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan  merupakan  produk  usaha  tangkap  perikanan  yang mudah membusuk  dan cepat rusak, sehingga sering diawetkan. Terhadap beberapa cara untuk mengawetkan ikan, salah satunya dengan cara pengasapan. Pada umumnya  masyarakat  Kabupaten Pulau Morotai melakukan proses pengasapan ikan secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggunakan proses pembuatan ikan asap dengan alat konvensional  dan lemari pengasapan dalam pengolahannya di Desa Daruba Pantai, Kabupaten Pulau Morotai. PKL ini dilakukan pada bulan September 2019 di tempat Bapak Rahim dan mengukur efisiensi. Tahap pengasapan ikan dengan alat konvensional dan lemari pengasapan di Desa Daruba Pantai secara umum sama. Proses ikan asap meliputi ikan dibelah, dibuang isang dan isi perut, dicuci, dijepit dengan bambu, dicuci kembali, disiangi, diasap dan dioles minyak. Membutuhkan bahan bakar lebih banyak (30kg) dibandingkan dengan menggunakan lemari pengasapan (15kg). Selain itu, waktu pengasapan dengan menggunakan alat konvensional lebih lama (48 jam) dibandingkan dengan menggunakan lemari pengasapan (23 jam). (Kata kunci:ikan cakalang asap, alat Konvensional, dan Lemari pengasapan). Kata Kunci: Ikan Cakalang Asap, Alat Konvensional, dan Lemari Pengasapan.
PENGOLAHAN IKAN DI DAERAH ALIRAN SUMBER AIR PANAS BUMI DI DESA PAYO KABUPATEN HALMAHERA BARAT PROVINSI MALUKU UTARA Baksir, Abdurrachman; Akbar, Nebuchadnezzar; Hi Abbas, M. Yunus; Wahab, Iswandi
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v7i1.1935

Abstract

Potential geothermal water is located on the coast of West Halmahera Regency. The geothermal potential is utilized by the community as a medium of traditional medicine and local tourism. Utilization of hot water sources as a fish processing media has not been done. The purpose of this study was to determine fish processing using a modified oven in geothermal water flow. The research material is anchovy (Stolephorus indicus) measuring 10 cm. Fish drying equipment is made closed (airtight) as a whole. The process of fish maturation is done by laying the fish on the base located in the oven. The results showed that the fish cooked at room temperature 2 hours at room temperature 21 oC with geothermal water flow temperature 49oC-51 oC.
Kerapatan Jenis Ekosistem Mangrove Di Desa Waringin Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai Muhammad, Sandra Hi; Wahab, Iswandi; Adam, Jasmin; Asy’ari, Asy’ari
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v6i1.9502

Abstract

Ekosisten Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis yang didominasi beberapa spesies baik pohon, anakan dan semai mangrove yang mampu tumbuh  dan berkembang pada daerah pasang surut air laut. Tujuan  meganalisis nilai kerapatan jenis dan relatif ekosistem  mangrove. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2022 di Perairan Desa Waringin Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai. Metode pengukuran dan pengamatan vegetasi mangrove dalam penelitian ini menggunakan metode transek garis dan  petak  contoh berukuran (10x10) m2. Hasil analisis didapatkan Stasiun I dan II merupakan lokasi yang paling banyak ditemukan jenis mangrove, kerapatan tertinggi stasiun I, Bruguiera gymnorhiza dan Rhizopora mucronata dengan nilai kerapatan 3,11 ind/m² pada kategori pohon anakan dan semai. Stasiun II kerapatan tertinggi terdapat pada  jenis mangrove Rhizopora mucronata 3.67 ind/m². Pada  stasiun III  kerapatan tertinggi terdapat pada jenis Bruguiera   gymnoriza 2.44 ind/m²  kategori pohon anakan dan semai. Sedangkan kerapatan relatif Jenis pada Stasiun I memiliki presentase nilai tertinggi ada pada jenis mangrove  Bruguiera gymnorhiza, Rhizopora mucronata dengan kerapatan relative jenis (RDi) 25. 23%, Sedangkan kerapatan relatif terendah yaitu jenis Avicennia marina, Sonneritia alba masing-masing 5.41%. Kerapatan relatif jenis stasiun  II yaitu jenis  Rhizopora mucronata  tingkat pohon, semai dengan nilai kerapatan relatif 28.45 %. Dan pada stasiun III  kerapatan relatif jenis Rhizopora mucronata 3.67 ind/m² dan Bruguiera gymnoriza (2.44 ind/m²) kategori pohon anakan dan semai.
Pengelolaan Limbah Perikanan dan Partisipasi Pedagang Ikan Terhadap Sanitasi Pada Pusat Penjualan Ikan Pasar Rakyat Kabupaten Pulau Morotai Asy’ari, Asy’ari; Nur, Rinto M; Bayu, Rani; Wahab, Iswandi; Muhammad, Sandra Hi
Jurnal Ilmiah Multidisipin Vol. 2 No. 11 (2024): Jurnal Ilmiah Multidisiplin, November 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah merupakan sesuatu yang sudah tidak dipakai lagi dan dibuang di tempat sampah. tujuan penelitian ini antara lain: Menganalisis tingkat partisipasi pedagang ikan dalam pengelolaan limbah hasil perikanan pada Pusat Penjualan Ikan Pasar Rakyat Kabupaten Pulau Morotai dan Mengidentifikasi fasilitas pendukung untuk menjaga sanitasi pada Pusat Penjualan Ikan Pasar Rakyat Kabupaten Pulau Morotai. Penelitian ini akan dilakukan di Pusat Penjualan Ikan Pasar Rakyat Kabupaten Pulau Morotai dan dilakukan pada bulan Maret 2023, Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah pada Pusat Penjualan Ikan Pasar Rakyat Kabupatan Pulau Morotai dalam kategori rendah yaitu partisipasi membuang sampah pada tempatnya, karena setiap pedagang tidak menyediakan Tempat Sampah dimasing-masing tempat usaha dan hanya menunggu petugas kebersihan pasar datang membersihkan dan membiarkan sampah berceeran di sekitar tempat penjualan serta genangan air yang dibiarkan begitu saja. Sanitasi di Pusat Penjualan ikan Pasar Rakyat Morotai di nilai masih jauh dari kebersihan yang diharapkan. Air yang tidak mengalir dengan baik dan toilet dengan kondisi yang rusak dan kotor serta drainase yang tidak berjalan dengan baik sehingga terdapat genangan air yang kotor dan bau. Tidak adanya tempat sampah yang sesuai dengan kriteria dan pembuangan limbah ke laut. fasilitas yang ada banyak yang rusak dan tidak terpakai.
The Population Structure of Endemic Halmahera Walking Shark (Hemiscyllium halmahera, Allen 2013) in Kao Bay Sea, North Maluku, Indonesia Akbar, Nebuchadnezzar; Bengen, Dietriech Geoffrey; Nurjaya, I Wayan; Natih, Nyoman MN; Baksir, Abdurrachman; Subhan, Beginer; Arafat, Dondy; Ismail, Firdaut; Siolimbona, Abdul Ajiz; Najamuddin, Najamuddin; Wahab, Iswandi
Journal Omni-Akuatika Vol 19, No 2 (2023): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2023.19.2.1090

Abstract

The Halmahera Walking Shark (Hemiscyllium halmahera) is an endemic fish in the Halmahera Sea. This species is distributed and found in the Kao Bay sea. The International Union for Conservation of Nature (IUCN) data shows that the Halmahera Walking Shark is in the Near Threatened status. Protection is carried out to protect the population, therefore scientific data and information are needed. This study focuses on the biological structure of the Halmahera Walking Shark population in Kao Bay sea. Data collection was carried out exploratively in coral reef, seagrass, mangrove ecosystems and by-catch. Samples were taken for morphometric data, weight and sex. Morphometric data were analyzed to obtain cohorts, separation index, class intervals, length-weight relationships and condition factors of walking shark. The result were found to be 33 individuals (13 male and 20 female). Morphological characteristics based on morphometric variables found no significant differences. Analysis of the cohort of the Halmahera Walking Shark (H.halmahera) found 3 groups namely the juvenile, mature and old age phases. The separation index shows that individuals come from different populations based on length. Growth pattern of the Halmahera Walking Shark (H.halmahera) is negative allometric. The histogram of the frequency distribution between classes found small to large size structures with different relative frequency percentages. The condition factor found that the body proportions of the Halmahera Walking Shark (H.halmahera) were in the plump category. All of this information is important to provide scientific data specifications to population.Keywords : Endemism, Halmahera, Morphology, Island, Semi enclosed
Uji Proksimat Sagu Lempeng Abon Ikan Tuna Asy’ari, Asy’ari; Wahab, Iswandi; Soleman, Arman
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.18333

Abstract

Sagu lempeng merupakan makanan tradisional daerah Indonesia bagian timur, seperti Papua, Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara. Masyarakat Maluku Utara, mengembangkan produk sagu lempeng, dengan mengolah sisa sari pati ubi kayu. Sari pati ubi kayu diolah menjadi Sagu lempeng dan telah menjadi makanan tradisional khas daerah Maluku Utara sebagai pengganti nasi. Salah-satu wilayah di Maluku Utara yang mengembangkan produk sagu lempeng adalah Desa Dehegila Kabupaten Pulau Morotai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2024. pembuatan abon ikan dilakukan di Rumah Produksi Sagu Lempeng Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Analisis proksimat sagu abon lempeng ikan tuna dilakukan di Laboratorium kimia Makanan Ternak, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanudin. Berdasarkan Hasil analisis nilai gizi Sagu lempeng abon ikan tuna meliputi kadar Air berkisar 10, 86 sampai dengan 12,07, kadar protein kasar 3,20 sampai dengan 11, 35, lemak kasar berkisar antara 0,57 sampai 4,44, Serat Kasar berkisar antara 0,95 sampai 1,18, BETN berkisar antara 70,56 sampai dengan 83,33, kadar abu berkisar antara 0,92 sampai dengan 2,40.
Preliminary study oceanography and environmental parameters of habitat endemic species Halmahera walking shark (Hemiscyllium halmahera) on Indopacific Ocean Area in North Maluku Indonesia Natih, Nyoman Metta N; Akbar, Nebuchadnezzar; Bengen, Dietriech G; Nurjaya, I Wayan; Subur, Riyadi; Baksir, Abdurrachman; Ismail, Firdaut; Wahab, Iswandi; Arafat, Dondy; Paembonan, Rustam E; Siolimbona, Abdul Ajiz; Rasidi, Rasidi; Budiman, Asep Sandra; Subhan, Beginer
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan 2025: Special Issue ICFM
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.0.0.46913

Abstract

The Halmahera Walking Shark (Hemiscyllium halmahera) is an endemic species in the Halmahera Sea. Information related to the environment in general has not been described in a complex manner. The environment is the main factor to support the life of biota. Environmental characteristics are a determining factor in the sustainability of biota. The study aims to provide information related to the physical environment of the habitat of the H. halmahera species. Primary data collection was carried out directly (in situ). Current data was taken using the Lagrange method using a currents drogue. Tides using tidal palms and observed for 24 hours. Secondary data was taken from Marine Copernicus and the Geospatial Information Agency (BIG). All data were tabulated and analyzed by Ocean Data View (ODV) software. The results of the study found that the surface current velocity was found to be in the fast current category. Current speed descriptively provides information on the life of H. halmahera. Primary data shows that the direction of the surface current moves to the east and north. Secondary data in vertical distribution shows weak zonal and meridional current shifts. The tidal pattern was found to be two high and low tides (semidiurnal). The distribution of surface temperature was found to be around 30-32oC. The vertical temperature profile found three layers, namely 1-13m (30oC), 65m (25oC) and 71m (20oC). The chemical environment showed all normal variables. The physical and chemical environmental conditions support H. halmahera to inhabit the sea area of Morotai Island. The environmental description has provided a brief understanding of how the ecological role of the H. halmahera species. Management and sustainability of the environment in the future due to climate change can be done with information on habitat characteristics.Keywords:coral triangleHalmaheranicheNorth Malukutropical
Preliminary study oceanography and environmental parameters of habitat endemic species Halmahera walking shark (Hemiscyllium halmahera) on Indopacific Ocean Area in North Maluku Indonesia Natih, Nyoman Metta N; Akbar, Nebuchadnezzar; Bengen, Dietriech G; Nurjaya, I Wayan; Subur, Riyadi; Baksir, Abdurrachman; Ismail, Firdaut; Wahab, Iswandi; Arafat, Dondy; Paembonan, Rustam E; Siolimbona, Abdul Ajiz; Rasidi, Rasidi; Budiman, Asep Sandra; Subhan, Beginer
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan 2025: Special Issue ICFM
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.0.0.46913

Abstract

The Halmahera Walking Shark (Hemiscyllium halmahera) is an endemic species in the Halmahera Sea. Information related to the environment in general has not been described in a complex manner. The environment is the main factor to support the life of biota. Environmental characteristics are a determining factor in the sustainability of biota. The study aims to provide information related to the physical environment of the habitat of the H. halmahera species. Primary data collection was carried out directly (in situ). Current data was taken using the Lagrange method using a currents drogue. Tides using tidal palms and observed for 24 hours. Secondary data was taken from Marine Copernicus and the Geospatial Information Agency (BIG). All data were tabulated and analyzed by Ocean Data View (ODV) software. The results of the study found that the surface current velocity was found to be in the fast current category. Current speed descriptively provides information on the life of H. halmahera. Primary data shows that the direction of the surface current moves to the east and north. Secondary data in vertical distribution shows weak zonal and meridional current shifts. The tidal pattern was found to be two high and low tides (semidiurnal). The distribution of surface temperature was found to be around 30-32oC. The vertical temperature profile found three layers, namely 1-13m (30oC), 65m (25oC) and 71m (20oC). The chemical environment showed all normal variables. The physical and chemical environmental conditions support H. halmahera to inhabit the sea area of Morotai Island. The environmental description has provided a brief understanding of how the ecological role of the H. halmahera species. Management and sustainability of the environment in the future due to climate change can be done with information on habitat characteristics.Keywords:coral triangleHalmaheranicheNorth Malukutropical
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Memanfaatkan Potensi Lokal Wahab, Iswandi; Nur, Rinto M; Hi. Muhammad, Sandra; Alwi, Djainudin; Kodobo, M. Jihar; Alican, Ismawati; Koroy, Kismanto; Nurafni, Nurafni; Asy’ari, Asy’ari; Pina, Fijai
Journal Of Khairun Community Services Vol 5, No 1 (2025): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v5i1.10588

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Leo-Leo Rao, Kabupaten Pulau Morotai, oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pasifik Morotai. Masalah yang dihadapi mitra adalah rendahnya pemanfaatan potensi lokal, khususnya dalam sektor perikanan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk perikanan menjadi produk bernilai tambah, seperti kerupuk kamplang dan tuna krispi. Manfaat kegiatan ini termasuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pengembangan keterampilan yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pelatihan, yang dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 37 peserta dari masyarakat setempat dan 12 orang tim pelaksana yang terdiri dari dekan, dosen, dan mahasiswa. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan produk perikanan, serta potensi desa yang dapat dimanfaatkan lebih optimal. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pemberdayaan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.