Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penerapan Teori Konservasi Levine Pada Klien Kanker Ovarium Elsi Utami Mayor; Setyowati Setyowati; Tri Budiati
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.352 KB) | DOI: 10.46815/jkanwvol8.v6i1.72

Abstract

Kanker ovarium merupakan salah satu penyakit pada perempuan dengan berbagai gejala sepanjang hidup. Gejala yang paling sering muncul adalah keletihan akibat perut membesar, asites, mual muntah dan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Penerapan teori konservasi Levine dapat digunakan pada pasien dengan kanker ovarium yang bertujuan agar perawat dapat membantu  perempuan dengan kanker ovarium melakukan konservasi menggunakan sumber daya yang dimilikinya dalam menghadapi penyakitnya, sehingga dapat beradaptasi dan mencapai keutuhan. Melalui konservasi energi, konservasi integritas struktur, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial kelima perempuan dengan kanker ovarium dapat berespon secara adaptif dan mempertahankan keutuhannya. Hasil ini dapat digunakan  untuk mengelola pasien dengan kanker ovarium pada area maternitas.Kata kunci:  kanker ovarium; konservasi; keutuhan
DUKUNGAN SOSIAL DAN KUALITAS HIDUP FISIK PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Christy N M Hitijahubessy; Yati Affiyanti; Tri Budiati
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Mei 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.895 KB) | DOI: 10.32695/jkt.v1i9.8

Abstract

Violence against women is generally a social phenomenon that is very worrying throughout the world,so WHO has established it as a global epidemic. Violence against women in the household, both inurban and rural areas, always places women in a vulnerable position which results in a lack ofconfidence and inhibits women from empowering themselves. The importance of social support greatlyhelps women victims of domestic violence to improve their quality of life. This study aims to identifysocial support to improve the physical quality of life of women victims of domestic violence. Thedesign of this study is cross-sectional. The study sample consisted of 243 women victims of domesticviolence, aged 19-49 years. Assessment of social support using the Multidimensional Scale ofPerseived Social (MSPSS) questionnaire, while an assessment of physical quality of life usingquestionnaire The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) Bref the Indonesianversion. The results of the analysis show that there is a very strong relationship, the direction of thepositive relationship between social support with the quality of physical life is affected (R = 0.994, p =0.000). Social support can be used as an intervention to improve the physical quality of life of womenvictims of domestic violence through mentoring and counseling programs. Keywords: Social support, quality of physical life, women victims of domestic
PENERAPAN TEORI KONSERVASI LEVINE PADA KLIEN KANKER OVARIUM Elsi Utami Mayor; Setyowati Setyowati; Tri Budiati
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2017): nomor1/2017
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.686 KB)

Abstract

Kanker ovarium merupakan salah satu penyakit pada perempuan dengan berbagai gejala sepanjang hidup. Gejala yang paling sering muncul adalah keletihan akibat perut membesar, asites, mual muntah dan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Penerapan teori konservasi Levine dapat digunakan pada pasien dengan kanker ovarium yang bertujuan agar perawat dapat membantu perempuan dengan kanker ovarium melakukan konservasi menggunakan sumber daya yang dimilikinya dalam menghadapi penyakitnya, sehingga dapat beradaptasi dan mencapai keutuhan. Melalui konservasi energi, konservasi integritas struktur, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial kelima perempuan dengan kanker ovarium dapat berespon secara adaptif dan mempertahankan keutuhannya. Hasil ini dapat digunakan untuk mengelola pasien dengan kanker ovarium pada area maternitas.
"I Do Not Feel Confident and Uncomfortable Discussing Patients’ Sexuality Concerns”: A Thematic Analysis of Indonesian Nurses’ Experiences in Discussing Sexuality with Patients Hayuni Rahmah; Yati Afiyanti; Imami Nur Rachmawati; Titin Ungsianik; Tri Budiati; Wiwit Kurniawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1173

Abstract

Despite the increasing complexity of the tasks and responsibilities in providing nursing care to patients, many Indonesian nurses may not possess adequate knowledge and skills to discuss sexuality with their patients. The purpose of this study is to explore the experience of Indonesian nurses in providing nursing care to patients regarding sexual problems. This research adopted a descriptive qualitative design to explore the experiences of Indonesian nurses in solving their patient’s sexual problems. Ten nurses working in a general hospital in Indonesia participated in this work. These nurses were interviewed extensively, and the data were transcribed and analyzed thematically. Four main themes were identified in this study: (1) Nurses believe that discussing a patient's sexual problems as part of their professional responsibility, (2) discomfort and embarrassments are barriers to providing adequate solutions to help resolve a patient's sexual problems, (3) nurses assume that most patients are not interested in discussing sexual problems because of illness, and (4) nurses do not have the confidence to discuss the patient's sexual problems. The findings of this study confirm that many nurses feel hesitant and uncomfortable when addressing patients' sexual problems. Thus, Indonesian nurses require more training related to providing nursing care to patients with sexual problems. Abstrak “Saya Merasa Tidak Percaya Diri dan Tidak Nyaman dalam Mendiskusikan Masalah Seksual”: Analisis Tematik Pengalaman Perawat Indonesia Mendiskusikan Masalah Seksual Pasien. Terlepas dari meningkatnya kompleksitas tugas dan tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada para pasien, banyak perawat Indonesia mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membahas seksualitas dengan pasien mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terkait masalah seksual. Penelitian ini mengadopsi desain deskriptif kualitatif untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam menyelesaikan masalah seksual pasien mereka. Sepuluh perawat yang bekerja di rumah sakit umum di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Perawat diwawancarai, kemudian data ditranskripsi dan dianalisis secara tematis. Empat tema utama diidentifikasi dalam penelitian ini: (1) Perawat percaya bahwa mendiskusikan masalah seksual pasien adalah bagian dari tanggung jawab profesional mereka, (2) ketidaknyamanan dan rasa malu adalah hambatan untuk memberikan solusi yang memadai untuk membantu menyelesaikan masalah seksual pasien, (3) perawat menganggap bahwa sebagian besar pasien tidak berminat mendiskusikan masalah seksual karena penyakitnya, dan (4) perawat tidak memiliki percaya diri untuk mendiskusikan masalah seksual pasien. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa banyak perawat merasa ragu dan tidak nyaman ketika menangani masalah seksual pasien. Oleh karena itu, perawat Indonesia membutuhkan lebih banyak pelatihan terkait memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang memiliki masalah seksual. Kata Kunci: deskriptif kualitatif, masalah seksual, perawat Indonesia, perawatan seksual
Penerapan teori Self-Care Orem dan Self-Transcendence Pamela pada klien dengan breast engorgement Dhamanik, Reina; Rachma, Imami Nur; Budiati, Tri
Holistic Nursing Care Approach Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/hnca.v4i2.15516

Abstract

Penerapan Teori Self-Care Orem Dan Self-Transcendence Pamela Pada Klien Dengan Breast Engorgement. Perubahan fisik, emosional, kognitif merupakan salah satu periode paling sensitive dalam kehidupan ibu pasca melahirkan. Kondisi pembengkakan payudara (breast engorgement) menjadi permasalahan umum yang terjadi pada ibu postpartum di masa menyusui, namun jika penatalaksanaan kurang tepat dapat mengakibatkan kondisi ketidaknyaman pasca melahirkan hingga mengganggu kondisi psikologis, mulai dari muncul kecemasan hingga depresi. Pemberian penatalaksanaan non farmakologi yang ada telah dilakukan untuk kebermanfaatan bagi ibu secara mandiri dan tenaga kesehatan di dalam menurunkan resiko mastitis yang dialami ibu selama proses menyusui. Metode yang digunakan dalam case study ini dengan fokus penerapan teori self-care Dorothea Orem dan teori Self-Transcendence Pamela G. Reed yang bertujuan untuk mengajarkan kemandirian pada ibu yang dimulai dari fase taking hold sampai masa nifas untuk mencapai kesejahteraan (well-being) dengan kesadaran (vulnerability) menyusui dan mencukupi kebutuhan nutrisi bayi sehingga ibu mampu mengaplikasikan kemampuan diri dalam mengelola afek positif dan negatif pada kondisi pembengkakan payudara (breast engorgement).
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Reproduksi Remaja Rahmawati, Siti; Setyowati, S.; Budiati, Tri; Rachmawati, Imami Nur
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.7713

Abstract

This study aims to review publications or literature about the factors that affect adolescent reproductive health. The method used is Prisma (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). The database that the author uses is Sciencedirect, Proquest, Scopus, Sage Journals, and Fifteen Total Articles conducted by the analysis. The results showed that communication factors with parents influenced adolescent reproductive health, the level of teenage education, knowledge, the environment of residence, early sex with many couples without using contraception, the influence of peers, exposure to information media, reproductive health services, economic status, and Attitudes, adolescents towards reproductive health. Conclusions: adolescent reproductive health is influenced by various factors from themselves, others, the environment of residence, or health care facilities. Keywords: Reproductive Health, Teenagers
Penerapan Teori Caring dan Konsep Social Support pada Ibu Bersalin dengan Malpresentasi Janin: Studi Kasus Annuril, Kheli Fitria; Afiyanti, Yati; Budiati, Tri
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i1.461

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan teori caring dari Kristen Swanson dan konsep dukungan sosial dari Marjorie A. Schaffer pada ibu bersalin dengan malpresentasi janin. Desain yang digunakan ialah studi kasus. Keluhan utama: Lima orang ibu bersalin dengan malpresentasi janin, yang terdiri atas 4 orang ibu hamil dengan janin tunggal, dengan posisi bokong janin berada di dekat jalan lahir dengan dua kaki terlipat sempurna pada bagian lutut (complete breech) dan 1 orang ibu hamil kembar, dengan salah satu janinnya incomplete breech atau sungsang tidak sempurna, yaitu posisi bokong janin berada di dekat jalan lahir dengan salah satu kaki berada di dekat bokong dan satu kaki lagi terlipat pada bagian lutut. Hasil: Setelah penerapan teori caring dari Kristen Swanson dan konsep dukungan sosial dari Marjorie A. Schaffer dalam proses keperawatan intranatal, setiap ibu akan beraksi berbeda saat mengalami peristiwa persalinan. Mereka akan bertindak secara pribadi dengan cara yang paling nyaman menurut mereka. Ibu mengatakan tingkat kecemasan mereka meningkat setelah mengetahui posisi janinnya yang tidak normal.  Reaksi ibu ada yang menangis ataupun stres. Diskusi: perawat dapat mengentifikasi hal-hal apa saja yang diinginkan oleh ibu untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialaminya, misalnya dengan memberikan pijatan atau memodifikasi lingkungan agar ibu merasa lebih nyaman. Dukungan dari keluarga dan perawat sangat dibutuhkan ibu pada saat ini. Kesimpulan: teori caring dan konsep dukungan sosial dapat diterapkan oleh perawat secara komprehensif dalam asuhan keperawatan intranatal dengan malpresentasi janin. Hasil tersebut diharapkan dapat dikembangkan menjadi penelitian dan pengelolaan intervensi keperawatan pada ibu dengan malpresentasi janin.Kata Kunci: caring, dukungan sosial, persalinan, presentasi bokong Application of Caring Theory and Social Support Concept in Mothers in Labor With Fetal Malpresentation: A Case Study ABSTRACT Objective: This study aims to identify the effectiveness of applying Kristen Swanson's Caring Theory and Marjorie A. Schaffer's concept of social support for mothers in labor with fetal malpresentation. A case study design was used. Primary Complaint: Five mothers in labor with fetal malpresentation were examined, including four mothers with singleton pregnancies where the fetus presented in a complete breech position, with the buttocks near the birth canal and both legs folded at the knees. One mother with a twin pregnancy had one fetus in an incomplete breech position, with the buttocks near the birth canal, one leg near the buttocks, and the other leg folded at the knee. Results: Following the application of Kristen Swanson's Caring Theory and Marjorie A. Schaffer's social support concept in intrapartum nursing care, each mother responded differently to the labor experience, acting in ways they found personally comforting. Mothers reported increased anxiety upon learning of the abnormal fetal position, with reactions ranging from crying to stress. Discussion: Nurses can identify mothers' preferences for reducing discomfort, such as providing massages or modifying the environment to enhance comfort. Support from both family and nursing staff is essential at this time. Conclusion: Caring theory and the social support concept can be comprehensively applied by nurses in intrapartum care for cases of fetal malpresentation. These findings are expected to inform future research and nursing intervention management for mothers with fetal malpresentation.Keywords: Caring, social support, childbirth, breech presentation.
Digital Support Education on Risky Adolescent Reproductive Health Behaviors: A Systematic Review Rumdari Rumdari; Setyowati Setyowati; Tri Budiati; Imami Nur Rachmawati
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 2 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i2.5869

Abstract

Adolescents are a group vulnerable to reproductive health issues. One contributing factor is a lack of literacy and limited access to sexual and reproductive health services. Educational interventions supported by digital technology, such as mobile applications, websites, and social media, aim to provide information related to sexual and reproductive health. These interventions are expected to reduce risky behaviors, including preventing sexually transmitted infections, unwanted pregnancies, and making appropriate reproductive health decisions. However, the effectiveness of digital-supported educational interventions remains variable. Objective: examined the effectiveness of health education using digital support from various journal articles. Method: systematic review approach was used to analyze and evaluate several research results through literature searches with Proquest, Wiley, Science Direct and Spinger Link databases with experimental and RCT research types. Results: The results of a review of thirteen articles can be concluded that interventions with digital support can significantly ( <0.05) increase adolescents' knowledge about reproductive health, improve attitudes towards preventing adolescent health risk behaviors, improve behavior in maintaining reproductive health disease prevention, increase self-efficacy and reduce the incidence of physical violence and sexual violence. Recommendations: It is recommended that interventions involve both adolescents and their parents, as parental roles are crucial in providing support to adolescents.
Dampak kehamilan remaja terhadap kesehatan, sosial, ekonomi, dan pendidikan: A systematic review Beluan, Maria Irene Somi; Budiati, Tri; Rahmah, Hayuni; Rachmawati, Imami Nur
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 2 (2025): Volume 19 Nomor 2
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i2.824

Abstract

Background: Teenage pregnancy is a significant and complex public health problem with wide-ranging impacts on physical, mental, socioeconomic, and educational health. Purpose: To explore the impact of teenage pregnancy on the health, social, economic and educational outcomes of teenage girls. Method: The systematic review study used the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines to analyze and disseminate research results found through literature searches in online databases Pubmed, ScienceDirect, ProQuest, Sage, and Taylor & Francis with the keywords teenager OR adolescent and adolescent pregnancy OR teen pregnancy and Impact on adolescent pregnancies or maternal outcomes of teenagers pregnancy. Results: 12 articles containing 63,482 adolescent pregnancies were obtained. The impacts of pregnancy on teenagers identified were mental health disorders, suicide risk, inadequate utilization of Antenatal Care (ANC) services, adverse impacts on mothers, violence, socioeconomics, and education that changed the lives of adolescents. Conclusion: Teenage pregnancy has broad impacts including physical, psychological, socioeconomic, and education. This is important to know so that it can be the basis for formulating effective policies and programs in preventing teenagers pregnancy. Suggestion: Judging from the majority of articles used retrospective research, so longitudinal studies with multidimensional variables, more varied regions, especially involving research originating from Indonesia are the author's recommendations to be carried out in further research in order to provide other, more diverse insights.   Keywords: Impact of Teenage Pregnancy; Economy; Health; Education; Social.   Pendahuluan: Kehamilan pada remaja merupakan isu kesehatan masyarakat yang signifikan dan kompleks dengan dampak yang luas terhadap kesehatan fisik, mental, sosial-ekonomi, dan pendidikan. Tujuan: Untuk mengeksplorasi dampak kehamilan remaja terhadap kesehatan, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada remaja putri. Metode: Penelitian systematic review menggunakan panduan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian yang ditemukan melalui pencarian literatur pada database Pubmed, ScienceDirect, ProQuest, Sage, dan Taylor & Francis online dengan kata kunci teenager OR adolescent and adolescent pregnancy OR teen pregnancy and Impact on adolescent pregnancies or maternal outcomes of adolescent pregnancy. Hasil: Diperoleh 12 artikel yang menyertakan 63.482 kehamilan remaja. Dampak kehamilan pada remaja yang teridentifikasi yakni gangguan kesehatan mental, risiko bunuh diri, pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC) yang belum memadai, hasil buruk pada maternal, kekerasan, sosial ekonomi, dan pendidikan yang mengubah kehidupan remaja. Simpulan: Kehamilan remaja menimbulkan dampak yang luas meliputi fisik, psikologis, sosial ekonomi dan pendidikan. Hal ini penting untuk diketahui agar menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan dan program yang efektif dalam mencegah kehamilan pada remaja. Saran: Menilik dari kebanyakan artikel yang digunakan menerapkan penelitian retrospektif, sehingga studi longitudinal dengan variabel multidimensi, wilayah yang lebih bervariasi, terutama melibatkan penelitian yang berasal dari Indonesia menjadi rekomendasi penulis untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya agar dapat memberikan wawasan lain yang lebih beragam.   Kata Kunci: Dampak Kehamilan Remaja; Ekonomi; Kesehatan; Pendidikan; Sosial.
Sexual Function and Its Relationship to Quality of Life among Married Women Mareti, Silvia; Afiyanti, Yati; Budiati, Tri
Clinical and Pharmaceutical Sciences Journal Vol. 1 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/clips.v1i1.308

Abstract

Sexual function is one of the key elements of women's quality of life, reflecting their biological, emotional, and social well-being. This cross sectional study aims to identify the relationship between sexual function and women's quality of life. Method: Sampling used proportions according to the inclusion criteria with 305 female participant of productive age in DKI Jakarta Province. Significant relationships between sexual desire p = 0.00 and r = -.19, lubrication p = 0.00 and r = 0.17 and physical health domains, all with weak relationship strength. A significant relationship is also observed between sexual satisfaction p = 0.01 and r = 0.14 and the psychological domain, with weak relationship strength. Additionally, there is a significant relationship between sexual arousal p = 0.00 and r = 0.30, lubrication p = 0.00 and r = 0.27, and social relationship domains, with moderate relationship strength. A significant relationship exists between orgasm p = 0.00 and r = 0.19, sexual satisfaction p = 0.00 and r = 0.34 and the social relationship domain, with weak relationship strength. Considering the critical impact of sexual function on the health of couples, it is important to pay attention to sexual function in women. Therefore, there is a need for sexual health assessments and the design of educational programs to improve their quality of life.