Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah

Keinginan Pulang Ke Rumah Pada Warga Binaan Pemasyarakatan: Telaah Psikologis Prayudha, M.Nanda Bima; Khairani, Maya; Faradina, Syarifah; Nisa, Haiyun
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 7, No 1: Januari 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v7i1.37597

Abstract

Warga binaan pemasyarakatan menghadapi masalah penyesuaian dengan lingkungan baru ketika pertama kali berada di lapas. Salah satu reaksi psikologis yang muncul akibat berpisah dari lingkungan lama dan proses penyesuaian adalah keinginan pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika keinginan pulang ke rumah yang dialami warga binaan pemasyarakatan di lapas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan empat orang responden dengan kriteria usia antara 20-30 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan hasil yang diperoleh dilakukan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima kategori keinginan pulang ke rumah yaitu ingatan tentang rumah dan keluarga, keinginan kumpul dengan keluarga, perasaan tentang lapas, emosi yang dialami, dan tindakan mengurangi rasa rindu rumah.Prisoners face problems adjusting to a new environment when they enter prison. One of the psychological reactions that arises as a result of separating from the old environment and the adjustment process is homesickness. This research aims to determine the dynamics of homesickness experienced by prisoners in prison. This research used a descriptive qualitative approach involving four respondents with age criteria between 20-30 years. The results showed that there are five categories of homesickness, namely memories of home and family, desire to be with family, feelings about prison, emotions experienced, and actions to reduce homesickness.
Mindfulness dan Penerimaan Diri: Studi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy Layyina, Ulya; Amna, Zaujatul; Faradina, Syarifah; Dahlia, Dahlia
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 7, No 1: Januari 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v7i1.37176

Abstract

Pengasuhan serta bimbingan secara khusus perlu diberikan kepada anak cerebral palsy agar mampu beraktivitas seperti anak normal lainnya. Keadaan tersebut mengakibatkan ibu mengalami kelelahan fisik dan emosional, sehingga ibu tidak mudah untuk menerima kenyataan bahwa anaknya mengalami cerebral palsy. Untuk dapat memiliki penerimaan diri terhadap anak cerebral palsy, maka ibu perlu berada pada kondisi mindfulness sehingga dapat membantu ibu untuk menerima secara utuh terhadap kondisi diri dan anaknya yang mengalami cerebral palsy. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan mindfulness dan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak cerebral palsy. Sebanyak 60 ibu yang memiliki anak cerebral palsy terlibat sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling. Mindfulness diukur menggunakan adaptasi Mindfulness Attention and Awareness Scale (MAAS), sementara penerimaan diri diukur menggunakan Bergers Self-Acceptance Scale. Analisis data dilakukan menggunakan pearson correlation, yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara mindfulness dengan penerimaan diri (p= .00, r= .592) yang dapat diartikan bahwa semakin tinggi mindfulness pada ibu yang memiliki anak cerebral palsy, maka semakin tinggi pula penerimaan dirinya.Exceptional consideration and direction should be given to children with cerebral palsy so that they are able to do activities like other normal children. This situation causes the mother to experience physical and emotional tiredness, so she may not easily accept the fact that her child has Cerebral palsy. To be fully accepting of their children with cerebral palsy, mothers may need to engage in a condition of mindfulness that can help them to fully accept the condition of themselves and their children with cerebral palsy. This study aims to determine the relationship between mindfulness and self-acceptance in mothers who have a child with cerebral palsy. A total of 60 mothers who had children with cerebral palsy were involved as research samples selected using purposive sampling method. Mindfulness was measured using an adaptation of the Mindfulness Attention and Awareness Scale (MAAS), while self-acceptance was measured using Berger's Self-Acceptance Scale. Data analysis was conducted using Pearson correlation, which showed that there was a significant positive relationship between mindfulness and self-acceptance (p= .00, r= .592), which can be interpreted that the higher the mindfulness of mothers who have children with cerebral palsy, the higher the self-acceptance.
Parental Resilience And Marital Satisfaction Among Mothers Of Children With Thalassemia Destiana, Yulifa Indri; Amna, Zaujatul; Faradina, Syarifah; Zahrani, Zahrani
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 8, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v8i2.45622

Abstract

Parents of children with thalassemia are vulnerable to experiencing emotional changes upon receiving their child's diagnosis, especially mothers who often play a more central role in caregiving. These changes can manifest as decreased levels of happiness leading to divorce, or positive changes indicating high levels of happiness and marital satisfaction. An important factor influencing marital satisfaction is parental resilience, which refers to parents' efforts to positively adapt when facing specific challenges in caring for a child with developmental disorders. This study aimed to investigate the relationship between parental resilience and marital satisfaction among parents of thalassemia survivors using a correlational design. A total of 80 mothers with thalassemia survivor children in Aceh were selected using quota sampling technique and participated in filling out the PREQ questionnaire and the EMS scale. The data analysis results showed a correlation coefficient (r)=0.056 and (p)=0.621, indicating no significant relations between parental resilience and marital satisfaction among parents of thalassemia survivors.Abstrak: Orang tua yang memiliki anak dengan thalassemia rentan mengalami perubahan emosional setelah mengetahui hasil diagnosis anak, terutama para ibu yang sering kali memainkan peran yang lebih sentral dalam pengasuhan. Perubahan tersebut berupa menurunnya tingkat kebahagiaan yang berujung pada perceraian, maupun perubahan ke arah positif yang menggambarkan tingginya kebahagiaan dan kepuasan dalam pernikahan (marital satisfaction). Faktor penting yang memengaruhi munculnya kepuasan dalam pernikahan adalah ketahanan orang tua (parental resilience), yaitu upaya orang tua dalam beradaptasi secara positif ketika menghadapi situasi tertentu dalam merawat anak dengan gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parental resilience dengan marital satisfaction pada orang tua yang memiliki anak penyintas thalassemia menggunakan desain korelasional. Sebanyak 80 ibu yang memiliki anak penyintas thalassemia di Aceh dipilih menggunakan teknik quota sampling dan berpartisipasi dalam pengisian kuesioner PREQ dan skala EMS. Hasil analisis data menunjukkan nilai (r) = 0.056 dan (p) = 0.621, artinya tidak terdapat hubungan antara parental resilience dengan marital satisfaction pada orang tua yang memiliki anak penyintas thalassemia.
The Relationship Between Coping Strategies And Maternal Self-Confidence In Mothers With Postnatal Depression Aliyya, Sofie Azzahra; Faradina, Syarifah; Sari, Kartika; Amna, Zaujatul
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 8, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v8i2.42760

Abstract

Postnatal mothers are susceptible to depression due to various changes they experience after childbirth. Therefore, adopting appropriate coping strategies is essential to reduce the risk and symptoms of depression. This study aims to examine the relationship between coping strategies and maternal self-confidence in mothers with postnatal depression. A total of 40 mothers with postnatal depression in Banda Aceh were involved as research samples selected using the quota sampling technique. Mothers who are categorized as experiencing depression are mothers who obtain an EPDS score above 6. Data collection for the study used the Brief Cope scale, the K-D-M scale, and the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), which were analyzed using Jeffrey's Amazing Statistics Program. The results of the hypothesis test analysis using Pearson's Correlations indicated a significant relationship between problem-focused coping and maternal self-confidence in mothers with postnatal depression, r=.34, p=.032. In contrast, no significant relationship between emotion-focused coping and maternal self-confidence, r=.08, p=.607. The results of the chi-square test analysis showed that age is a demographic factor that contributes to this study, particularly in relation to the level of maternal self-confidence in mothers with postnatal depression.Abstrak: Ibu pascamelahirkan rentan mengalami depresi dikarenakan banyaknya perubahan yang ibu alami pascamelahirkan, sehingga ibu perlu melakukan strategi koping yang tepat untuk mengurangi risiko dan gejala dari depresi yang dialami. Strategi yang dapat ibu gunakan untuk mengurangi symptom depresi ialah problem focused coping atau emotional focused coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi koping dengan kepercayaan diri maternal pada ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan. Sebanyak 40 ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan di Banda Aceh terlibat sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan teknik quota sampling, ibu dengan depresi pascamelahirkan adalah ibu yang memperoleh skor EPDS diatas 6. Pengumpulan data penelitian menggunakan skala Brief Cope, skala K-D-M, dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), yang dianalisis menggunakan Jeffreys Amazing Statistics Program. Hasil analisis uji hipotesis menggunakan Pearsons Correlations menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara problem focused coping dengan kepercayaan diri maternal pada ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan, r=.34, p=.032. Sebaliknya, tidak ada hubungan yang signifikan antara emotional focused coping dengan kepercayaan diri maternal pada ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan, r=.08, p=.607. Hasil analisa uji chi-square menunjukkan bahwa usia menjadi faktor demografi yang berkontribusi dalam penelitian ini yakni terhadap tingkat kepercayaan diri maternal pada ibu depresi pascamelahirkan.