Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KONTRIBUSI GAYA MENGAJAR, KOMUNIKASI DAN INTERAKSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA SMA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT Arfianti, Fina; Lufri, Lufri; F, Farida
Kolaboratif Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Pendidikan Biologi Kolaboratif
Publisher : Kolaboratif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.519 KB)

Abstract

This article was written to determine the contribution of the teacher's teaching style on learning outcomes of students of biology, contributes to the teacher communication in the learning outcomes of students of biology, contribution to the teacher interaction in the learning outcomes of students of biology, contribution of teaching styles, communication and interaction of the teacher in the learning outcomes of students learning biology class XII Science High School in West Pasaman academic year 2013/2014. Data were analyzed manually, by trimming path model analysis. Individually testing each variable obtained t count> t table. That is, there is the contribution of each independent variable on the learning outcomes of students of class XII science biology high school in West Pasaman. Obtained simultaneous testing of Fcount> Ftable. That is, there is a contribution of teaching styles, communication, and interaction of the teacher in the learning outcomes of students learning biology class XII Senior High School in West Pasaman.
PEMANFAATAN PELEPAH DAUN SAWIT SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK UNTUK MASYARAKAT PETERNAK DI KABUPATEN AGAM Nelvi Erizon; Mulyanti; Refdinal; Arfianti, Fina; Adri, Junil
Journal of Community Service Vol 6 No 2 (2024): JCS, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v6i2.273

Abstract

Kabupaten Agam memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, namun ketersediaan pakan hijauan seringkali menjadi kendala utama bagi para peternak, terutama saat musim kemarau. Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatan pelepah daun sawit sebagai sumber pakan ternak. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi peternak dalam menghadapi tantangan ketersediaan pakan hijauan dengan memanfaatkan limbah perkebunan sawit yang melimpah di daerah tersebut. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan pelatihan teknis mengenai proses pengolahan pelepah daun sawit agar dapat dijadikan pakan ternak yang bernutrisi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pelepah daun sawit yang diolah melalui proses pencacahan dan fermentasi dapat meningkatkan kualitas nutrisinya, sehingga layak sebagai alternatif pakan untuk ternak ruminansia. Selain itu, program ini juga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengelola sumber daya lokal sebagai pakan ternak, yang berpotensi mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keberlanjutan usaha peternakan. Diharapkan dengan adanya program ini, kesejahteraan para peternak di Kabupaten Agam dapat meningkat melalui pemanfaatan pelepah daun sawit sebagai pakan ternak yang terjangkau dan berkelanjutan
Efisiensi Mesin Panen Padi dengan Inovasi Teknologi Threser Multiguna dengan Kapasitas hingga 250 kg perjam di Kenagarian Andiang Kabupaten Lima Puluh Kota Yufrizal, Yufrizal; Lapisa, Remon; Kurniawan, Andre; Arfianti, Fina
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v5i2.1078

Abstract

Salah satu wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota yang mayoritas masyarakatnya bertani padi adalah Kenagarian Andiang. Tujuan kegiatan ini adalah mengatasi masalah petani. Para petani padi di Kenagarian Andiang masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan dalam penangan padi, terutama pada pasca panen. Dari pemantauan tim pengabdian dan info yang didapatkan dari kelompok tani Mekar Sari, petani masih kekurangan alat dalam penanganan pada pasca panen, sehingga petani masih banyak melakukan perontokan dengan cara memukulkan padi pada alat yang masih sederhana. Kegiatan yang bersifat konvensional ini menjadikan lambatnya penanganan padi pada pasca penen. Dampak dari keterlambatan penanganan pada pasca panen dapat mengakibatkan susut hasil panen dan menurunnya kualitas gabah. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan terhadap masyarakat khalayak sasaran. Dalam pelaksanaan tujuan kegiatan telah tercapai. Dari evaluasi yang dilakukan telah terjadi peningkatan pengatahuan masyarakat di Kenagarian Andiang untuk memanfaatkan teknologi pada penanganan padi pada pasca panen. Peningkatan nilai ekonomis yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kenagarian Andiang. Total luas lahan yang diuji adalah 2,71 ha yang terbagi kedalam lima area lahan. Total hasil yang diperoleh dari seluruh lahan adalah 5.273 kg gabah kering serta dalam waktu 23,42 jam sehingga diestimasikan kemampuan mesin ini dalam melakukan proses perontokan adalah 225,18 kg dalam tiap jam nya.
Peningkatan Efektivitas Penanganan Jagung Pasca Panen Melalui Inovasi Mesin Pemipil Biji Jagung Bagi Kelompok Tani Antokan Sutra Di Kabupaten Agam Arafat, Andril; Haq, Syaiful; Media, Afriza; Syahri, Budi; Arfianti, Fina
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 5 No. 3 (2024): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v5i3.6396

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penanganan jagung pasca panen melalui inovasi mesin pemipil biji jagung bagi Kelompok Tani Antokan Sutra di Kabupaten Agam. Proses pemipilan jagung secara manual yang selama ini dilakukan memerlukan waktu yang lama dan tenaga kerja yang intensif, sehingga menghambat produktivitas dan efisiensi petani dalam pengelolaan hasil panen. Mesin pemipil biji jagung yang diperkenalkan dalam kegiatan ini dirancang dengan teknologi sederhana namun efektif, sehingga mudah dioperasikan oleh petani. Metode yang digunakan meliputi tahap identifikasi kebutuhan kelompok tani, pelatihan penggunaan mesin, dan pendampingan teknis dalam operasional mesin. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan mesin pemipil biji jagung berhasil mengurangi waktu pemipilan hingga 50% dibandingkan dengan metode manual, serta meningkatkan kualitas biji jagung yang dihasilkan. Dampak dari inovasi ini tidak hanya pada peningkatan efisiensi kerja namun juga mendorong peningkatan pendapatan kelompok tani melalui pengelolaan waktu yang lebih baik dan hasil panen yang lebih optimal. Diharapkan dengan adanya mesin ini, produktivitas dan kesejahteraan petani dapat semakin meningkat, serta dapat menjadi model pengembangan teknologi pasca panen di daerah lain.
HUBUNGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Adri, Junil; Ambiyar, Ambiyar; Arfianti, Fina
Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah Vol. 9 No. 2 (2024): June
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/jkps.v9i2.447

Abstract

Student learning outcomes were found to have several problems, both in mandatory and elective courses. Students should be able to maximize their learning outcomes because they can determine whether they pass the courses they take. This research is motivated by the problem of not maximizing entrepreneurial learning outcomes for mechanical engineering students' entrepreneurial interest in 2023 and 2024. The aim of this research is to reveal the relationship between entrepreneurial learning outcomes and entrepreneurial interest. This type of research is correlational descriptive research. The population of this study was 79 people, and the sample was 56 students. The sampling technique was carried out randomly (Simple Random Sampling). Data regarding student learning outcomes was obtained from the administration of the Department of Mechanical Engineering, FT UNP, while data on entrepreneurship learning outcomes were collected through questionnaires distributed to students using a Likert scale which had been tested for validity and reliability. The results of data analysis show that students' interest in entrepreneurship provides a significant relationship of 12.25% to entrepreneurship learning outcomes. So it can be concluded that students' interest in entrepreneurship influences entrepreneurial learning outcomes, the higher the entrepreneurial learning outcomes, the higher the interest in entrepreneurship.
Analisis Pengembangan Model Problem Project Based Learning Dalam Pembelajaran IPA Arfianti, Fina; Siregar, Irdes Hidayana; Festiyed, Festiyed; Yerimadesi, Yerimadesi; Ahda, Yuni; Alberida, Heffi; Adri, Junil
Jurnal Vokasi Mekanika (VoMek) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/vomek.v7i2.839

Abstract

Science education in schools faces various challenges, such as the dominance of teacher-centered lecture methods, a lack of integration between theory and practice, and limited learning facilities. These issues hinder students from developing critical thinking, collaboration, and adaptability to modern demands. This study aims to develop a Problem-Project Based Learning (P2BL) model as a solution to address these challenges. The model integrates the strengths of Problem-Based Learning (PBL) and Project-Based Learning (PjBL) to create contextual, practical learning experiences that encourage critical thinking among students. A Research and Development (R&D) approach with the ADDIE framework is employed to ensure the systematic development of the model. The P2BL model consists of five main components: syntax, reaction principles, social system, support system, and instructional as well as accompanying impacts. The syntax of this model includes stages such as problem definition, experimentation, planning, presentation, and evaluation, supported by multi-directional interactions between instructors and students, as well as collaboration among students. The research findings indicate that implementing the P2BL model enhances academic abilities, practical skills, and the development of attitudes such as teamwork, responsibility, and time management. With its relevance to the demands of the Industrial Revolution 4.0 era, the P2BL model offers a more interactive, effective, and adaptive learning alternative to improve the quality of Science education in schools.
Philosophical Review in Disaster Mitigation-Based Science Education Arfianti, Fina; Suri, Natia Afriana; Festiyed, Festiyed; Asrizal, Asrizal; Diliarosta, Skunda; Helendra, Helendra; Adri, Junil; Putri, Lili Dasa
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 13, No 1 (2025): Kolokium : Publishing April 2025
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v13i1.1040

Abstract

The study of Natural Sciences (IPA) plays a crucial role in building students' scientific knowledge, critical thinking skills, and environmental awareness, especially in Indonesia, which is prone to natural disasters. This research analyzes disaster mitigation-based science education through a philosophical approach encompassing the dimensions of ontology, epistemology, and axiology. The method employed is a literature review of 14 articles relevant to the period from 2016 to 2024. The results indicate that, ontologically, this education emphasizes students' understanding of the interaction between natural phenomena and human activities. Epistemologically, experience-based, simulation, and technology-driven approaches have been shown to enhance disaster literacy and mitigation skills. Axiologically, this education instills values of social responsibility, environmental awareness, and solidarity in facing disasters. This integration supports Education for Sustainable Development (ESD) and fosters a generation that is responsive and adaptive to global challenges, including climate change and disaster risks.