Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

NUMERICAL ANALYSIS OF THE PARAFFIN MELTING PROCESS IN A SQUARE CAVITY WITH INCREASE GRADUALLY OF HOT WALL TEMPERATURE Agus Dwi Korawan
SINERGI Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.557 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2020.1.003

Abstract

Paraffin as a heat storage material has many advantages but also has drawbacks, namely low thermal conductivity so that the melting time becomes long. Efforts have been made to accelerate the melting time, including by increasing a surface area of the hot wall, or also by changing the geometry. In this study was carried out by changing the temperature of the hot wall from uniform to increase gradually, uniform hot wall temperature was 330 K, increased gradually hot wall temperature was 324 K, 327 K, 330 K, 333 K, dan 336 K. Paraffin used has specifications according to reference. They have performed numerically used ANSYS software. They are using three models, namely modelA, model-B, and model-C. The study aimed to obtain liquid-solid interface contours, changes in temperature at measurement points, and changes in the liquid fraction. The results of model validation show similarities to previous studies. The results show that the melting time in the model-A is the fastest, followed by model-B and model-C.
PENGARUH TEMPERATUR KONDENSOR TERHADAP KINERJA LEMARI PENDINGIN agus dwi korawan
Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 7, No 1 (2020): TEKNOVASI APRIL 2020
Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55445/teknovasi.v7i1.361

Abstract

Household refrigerator is the need of every household to preserve food or other ingredients, as a consequence it requires a lot of electrical energy, whereas energy efficiency needs to be done, therefore research is needed to improve the performance of household refrigerators. So in this study conducted by varying the temperature of the condenser which aims to increase COP. The measured variables are the temperature of the refrigerant before the compressor, the temperature of the refrigerant after the compressor, the temperature of the refrigerant before the evaporator. In addition to knowing the cooling effect, the temperature of the cooling load is also measured in the evaporator. The study was conducted for 240 minutes. The results show that there is a difference in the temperature of the cooling load and also a difference in COP. Where the smaller the temperature of the condenser, the greater the COP.
HARDENING BAJA AISI-4120 DENGAN VARIASI HOLDING TIME Agus Dwi Korawan
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 8 No 1 (2022): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jm.v8i1.2235

Abstract

Hardening pada baja AISI-4120 dilakukan dengan tahapan berupa pemanasan sampai temperatur tertentu, holding time pada temperatur konstan sampai beberapa saat, dan pendinginan menggunakan media cair agar terjadi penurunan temperatur secara cepat. Pada penelitian ini variasi yang dilakukan adalah holding time, yaitu selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Uji yang dilakukan berupa uji kekerasan dan struktur mikro. Temperatur tungku pemanas adalah 8500C, media pendingin adalah air, pengujian kekerasan menggunakan Vickers, dan pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik metalografi dengan perbesaran 1000X. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada benda uji dengan variasi holding time 30 menit sebesar 623 HVN. Untuk hasil pengujian mikrostruktur terdapat struktur berupa martensit dan bainit, persentase martensit pada benda uji dengan variasi waktu penahanan 30 menit yaitu 97%. Semakin lama holding time maka nilai kekerasan dan persentase mikrostruktur martensit yang terbentuk akan semakin meningkat.
Numerical Study of Paraffin Wax Melting in a Cavity with A Gradient of Hot Wall Inclination Korawan, Agus Dwi
Makara Journal of Technology Vol. 26, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The melting of a phase change material (PCM) in a cavity with a gradient of hot wall inclination was simulated numerically using five models, namely, Model-A, Model-B, Model-C, Model-D, and Model-E with gradients of −2, −4, ∞, 4, and 2, respectively. The PCM was paraffin wax, which was melted using an enthalpy porosity technique with a pressure-based method. Model-A was found to be the best model. For the completion of the melting process, the models were assigned with the liquid fraction of 1. Model-A required the shortest time, followed by Model-B, Model-C, Model-E, and Model-D, respectively. Compared with Model-C, Model-A was 9.4% faster, Model-B was 3.8% faster, Model-D was 2.3% slower, and Model-E was 3.2% slower.
KARAKTERISTIK PENYIMPAN KALOR LATEN PADA PARABOLIC MIRROR DISH Agus Dwi Korawan
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 1 (2023): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i1.3688

Abstract

Storing heat in the form of latent heat is a good method, because it is able to store a large amount of heat energy with a small volume of storage media. The use of paraffin as a heat storage medium has many advantages, including thermal stability, non-toxicity, no degradation, and high latent heat storage capacity. This study uses a parabolic mirror dish as a collector of solar thermal energy, equipped with a hinged holder that can be adjusted so that it points to the sun's position from morning to evening, the collected energy is stored in thermal storage using paraffin as a storage medium. The research was conducted from 09.00 WIB to 24.00 WIB, the research location was on the Ronggolawe College of Technology campus. The results showed that the highest temperature obtained in paraffin as a heat storage was 112 oC, while the duration of storing until 24.00 WIB was still able to maintain the temperature at 36 oC.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Bagi Peternak Sapi Di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Korawan Agus; Sarjono Sarjono; Ali Achmadi; Ratna Dwi Rahayu; M. Slamet Riyadi; Mudjijanto Mudjijanto; Bambang Supranoto; Drajat Indah Mawarni; Muksan Junaidi; Rosadila Febritasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.746 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4888

Abstract

Mesin pencacah rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong-motong rumput menjadi kecil-kecil, rumput yang di cacah biasanya adalah rumput berbatang besar dan panjang.  Pembuatan mesin diawali dengan gambar desain, terdiri dari kerangka, saringan, mesin penggerak, transmisi sabuk-V, bantalan, poros, pisau pencacah, dan tutup. Proses pembuatan dilakukan per bagian, dilanjutkan dengan proses perakitan menjadi mesin, proses selanjutnya adalah uji coba dan penyempurnaan. Serah terima dilakukan di lokasi mitra, yaitu peternak sapi, hasilnya sudah memenuhi seperti yang diinginkan.
Analisa Pengaruh Panjang Muffler Pada Mesin 4 Tak Berkapasitas 125cc Terhadap Karakteristik Daya dan Torsi Mesin Menggunakan Pengujian Dyno dan Komputasi Fluida Dinamis Rosadila Febritasari; Achmad Alphafill Ibrahimy Yusuf; Tito Arif Sutrisno; I Komang Astana Widi; Agus Dwi Korawan
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol. 7 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v7i1.7687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya dan torsi mesin terhadap variasi panjang muffler yaitu muffler 1 bersekat dengan panjang body 54 cm dan diameter inlet 21 mm, muffler 2 tanpa sekat (free flow) dengan panjang body 48 cm dan muffler 3 free flow dengan panjang body 38 cm, diameter inlet kedua muffler adalah 51 mm. Tujuan variasi panjang muffler adalah untuk mengetahui karakteristik daya dan torsi berdasarkan fenomena backpressure. Muffler diuji pada sepeda motor 4 langkah 125 cc dengan dynotest dan komputasi aliran fluida di saluran buang disimulasikan terhadap kecepatan dan backpressure. Pengujian dynotest menunjukkan semakin panjang muffler maka nilai daya dan torsi yang dihasilkan semakin rendah. Pada putaran mesin 7000 rpm, daya muffler 1 sebesar 10,3 HP, muffler 2 dan 3 sebesar 10,5 HP dan 10,77 HP. Pada putaran mesin 6000 rpm, torsi muffler 1 sebesar 11,15 Nm, muffler 2 dan 3 sebesar 11,37 Nm dan 11,52 Nm. Analisa CFD menunjukkan semakin panjang muffler maka tekanan gas buang semakin rendah dan kecepatan gas buang meningkat. Kecepatan aliran gas buang yang meningkat secara signifikan pada outlet dapat menyebabkan pressure drop sehingga menimbulkan backpressure. Muffler 3 direkomendasikan sebagai alternatif untuk meningkatkan performa motor berdasarkan daya dan torsi puncak yang dihasilkan mesin.
Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput Bagi Peternak Sapi Di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Korawan Agus; Sarjono Sarjono; Ali Achmadi; Ratna Dwi Rahayu; M. Slamet Riyadi; Mudjijanto Mudjijanto; Bambang Supranoto; Drajat Indah Mawarni; Muksan Junaidi; Rosadila Febritasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4888

Abstract

Mesin pencacah rumput adalah mesin yang digunakan untuk memotong-motong rumput menjadi kecil-kecil, rumput yang di cacah biasanya adalah rumput berbatang besar dan panjang.  Pembuatan mesin diawali dengan gambar desain, terdiri dari kerangka, saringan, mesin penggerak, transmisi sabuk-V, bantalan, poros, pisau pencacah, dan tutup. Proses pembuatan dilakukan per bagian, dilanjutkan dengan proses perakitan menjadi mesin, proses selanjutnya adalah uji coba dan penyempurnaan. Serah terima dilakukan di lokasi mitra, yaitu peternak sapi, hasilnya sudah memenuhi seperti yang diinginkan.
Perawatan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Solar Panel di Desa Gagakan Kecamatan Sambong Blora Ratna Dwi Rahayu; Agus Dwi korawan; Ari puji Prasetiyo; Eko Prayitno; Mudjijanto Mudjijanto; Ali Achmadi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i3.9079

Abstract

Solar Cell merupakan salah satu Alat yang dapat dikembangkan sebagai suatu alat penerangan jalan. Di kelurahan Gagakan terdapat Lampu Penerangan Jalan menggunakan Solar Cell yang membutuhkan perawatan. Minimnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam perawatan Lampu Penenrangan Jalan Menggunakan Colaar Cell menjadi sebuah gagasan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyrakat. Dengan berbekal kemampuan dan pengetahuan yang dpeoleh selama pendidikan dapat memberikan mamfaat yang ada di masyarakat. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan mengidentifikasi sumber-sumber masalah yang ada, lalu dilanjutkan dengan Peerbaikan dan evaluasi atau uji coba kelayakan sebelum dilakukan pemasangan lagi. Dari hasil identifikasi dilapangan diperoleh 7 titik Lampu Penerangan Jalan Umum yang ada di sekitar wilayah kelurahan Gagakan. Berdasarkan kesepekatan dengan Kepala Kelurahan Gagakan terdapat 2 diantaranya yang membutuhkan prioritas Penanganan. Adapun penangan yang dilakukan adalah dengan mengganti Accu, SCC (Solar Charge Controller) serta beberapa part pendukung lainnya seperti MCB maupun terminal Block.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN KONDENSOR BERPENDINGIN UDARA DENGAN KONDENSOR BERPENDINGIN AIR PADA LEMARI PENDINGIN Korawan, Agus Dwi
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 15 No. 2 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v15i2.692

Abstract

Refrigerators are one of the common machines for Indonesian people. Refrigerators can be used to store foods and ingredients for longer shelf life. The temperature in the refrigerator and freezer is low because the heat is absorbed by the evaporator and then released into ambient air through the condenser. The heat transfer velocity from the condenser to ambient air depends on the convection heat transfer coefficient of air. This study was conducted experimentally by comparing the refrigerator's performance that use air-cooled condensers and water-cooled condensers. The equipment used is a refrigerator with a portable water bath. This study aims to know the temperature change speed in the storage room and freezer room, the temperature changes before and after the condenser was used, and the change of the temperature and pressure in refrigerant before and after the evaporator was used. The results showed refrigerator with a water-cooled condenser can give cooling process in the storage room faster, give freezing process in the freezer room faster, and enhance COP.