Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tipe Puru dan Serangga yang Berasosiasi pada Puru Daun Mangga (Mangifera indica L.) Varietas Gedong Gincu di Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang Puspasari, Lindung Tri; Nurochman, Irvan Sopyan; Meliansyah, Rika; Dewi, Vira Kusuma; Bari, Ichsan Nurul; Qosim, Warid Ali
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.54017

Abstract

Serangga pembentuk puru merupakan hama potensial yang dapat menurunkan hasil panen mangga dengan menghambat pertumbuhan bunga dan pembentukan buah pada tanaman. Informasi terkait serangga pembentuk puru serta parasitoidnya di Indonesia masih terbatas sehingga penting dipelajari jenis serta keragamannya dalam mendukung usaha pengendaliannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari jenis-jenis puru dan mengidentifikasi serangga pembentuk puru serta parasitoidnya yang berasosiasi pada puru daun mangga. Penelitian dilakukan dari bulan September 2022 hingga bulan April 2023 di Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.Pemeliharaan sampel daun mangga bergejala puru dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Proteksi Tanaman, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Identifikasi morfologi serangga dilakukan di Laboratorium Hama Tanaman, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Sampel daun bergejala puru diambil secara purposive sampling pada 50 pohon mangga varietas Gedong Gincu kemudian dilakukan identifikasi morfologi pada serangga yang muncul dari daun bergejala puru tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puru daun mangga yang ditemukan dapat dibedakan menjadi lima bentuk yaitu pustulate, low-doughnut, bell-shaped, conical, dan circular-blister. Serangga yang berasosiasi di dalamnya terkonfirmasi secara morfologi ada yang berperan sebagai pembentuk gejala puru yaitu Procontarinia robusta, beberapa parasitoid yaitu Chrysonotomyia sp., Pediobius sp., Mangostigmus sp., Eurytoma sp.1, Euryotoma sp.2, Platygaster sp., Eupelmus sp., dan Pteromalidae sp.1, serta satu serangga inquilines yaitu Phlaeothripidae sp.1. Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi penting terhadap pengetahuan dasar tentang pola serangan serangga di tanaman mangga dan merupakan data dasar untuk penerapan pengendalian hama.
Determining the potential of sonic bloom in inducing rice resistance (Oryza sativa) against the attack of bacterial leaf blight disease caused by Xanthomonas oryzae Algina, Azka; Yulianti, Syifaa Yunita; Syamsyiah, Rohimatus; Yasminingrum, Veadora; Nur Vendi, Bergas Frenli; Dewi, Vira Kusuma
Kultivasi Vol 22, No 3 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i3.44357

Abstract

Xanthomonas oryzae which causes bacterial leaf blight disease is one of the main pathogens that attack rice crops. The threat of losing rice yields due to X. oryzae needs to be avoided by implementing appropriate control strategies. Sonic bloom has the potential to induce plant immunity against diseases. Hence, this study aimed to examine the potential of sonic bloom in inducing rice resistance to bacterial leaf blight. The experiment was arranged in a Randomized Block Design (RBD) with five treatments and three replications. The treatments consisted of several frequencies, namely PR (0.5 - 1 kHz and inoculated with X. oryzae), PS (3 - 5 kHz and inoculated with X. oryzae), PT (7 - 10 kHz and inoculated with X. oryzae), KP (inoculated with X. oryzae without sonic bloom treatment), KN (no bacterial inoculation and sonic bloom treatment). The results showed that all sonic bloom treatments (LF, MF, HF) had a significant effect on increasing the intensity of BLB disease in rice plants. This showed that sonic bloom in this range does not have the potential to induce rice plant resistance to BLB. Further research to find out the causes of this is needed.
Daya Makan dan Mobilitas Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) pada Tanaman Padi Hitam (Oryza sativa L) Berpupuk Ampas Bungkil Nimba (Azadirachta indica A. Juss) dengan Kedalaman Air Berbeda Dewi, Vira Kusuma; Fitrianti, Nur; Puspasari, Lindung Tri
Agrikultura Vol 35, No 1 (2024): April, 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v35i1.40936

Abstract

Keong mas (Pomacea canaliculata L.) merupakan salah satu hama pada tanaman padi hitam. Pengendalian secara kultur teknis seperti penggunaan pupuk mimba dan pengaturan kedalaman air dapat menjadi salah satu strategi dalam pengendalian keong mas di sawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk ampas bungkil mimba, kedalaman air dan ukuran keong mas terhadap daya makan dan mobilitas keong mas. Penelitian dilakukan secara mesocosm yang dilakukan di Rumah Kaca Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada bulan April hingga Juli 2022. Rancangan Acak Kelompok dengan 18 perlakuan dan tiga ulangan digunakan dalam penelitian ini. Pengamatan daya makan dilakukan setiap dua jam sekali selama 24 jam dengan menghitung jumlah tanaman yang terserang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk 10 ton/ha dan kedalaman air 0 cm berpengaruh nyata terhadap penurunan daya makan keong mas hingga 0%. Pengukuran mobilitas keong mas dilakukan secara rutin setiap dua jam sekali, diamati sejak awal keong mas ditempatkan hingga 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk 10 ton/ha dan kedalaman air 0 cm berpengaruh nyata terhadap mobilitas keong mas dewasa yaitu sebesar 4,72 cm. Implikasi dari penelitian ini adalah manfaat dari pengaturan tinggi muka air pada lahan sawah yang merupakan teknologi tepat guna yang efektif untuk mengendalikan serangan keong mas.
Effects of Eucalyptus (Melaleuca cajuputica) and Patchouli (Pogostemon cablin) Essential Oils on Mortality of Mealybugs (Planococcus minor) on Mangosteen Syaf, Mia Sri Lestari; Dewi, Vira Kusuma; Puspasari, Lindung Tri; Ismayati, Maya
CROPSAVER Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cropsaver.v7i1.53042

Abstract

Planococcus minor is one of the pests prohibited from entering several destination countries during the mangosteen export process. Control of P. minor can be achieved by using patchouli and eucalyptus essential oils. The objective of this research is to determine the effects of patchouli and eucalyptus essential oils on the mortality of P. minor, with the aim of developing control measures to prevent mangosteen export failures. This study was conducted at the Class 1 Agricultural Quarantine Station in Bandung from May to December 2023. The method used is the experimental method with a Randomized Complete Block Design. Contact and neurophysiological tests were conducted with 13 treatments, including distilled water control, distilled water + tween 80 control, synthetic pesticide with abamectin 0.005%, patchouli essential oil at concentrations of 0.13%, 0.18%, 0.24%, 0.32%, 0.43%, and eucalyptus essential oil at concentrations of 0.22%, 0.29%, 0.39%, 0.51%, 0.68%, each repeated three times. The research results indicate that mortality of P. minor caused by 0.43% concentration of patchouli essential oil did not significantly differ from abamectin, with a rate of 96.67%. The LC50 values for patchouli and eucalyptus essential oils were 0.19% and 0.42%, respectively. The LT50 value of eucalyptus essential oil is lower when compared to the LT50 value of patchouli essential oil. The LT50 value of eucalyptus essential oil at the highest concentration of 0.68% was 49.94 JSP. Patchouli essential oil at concentrations of 0.43% and 0.32% had different LT50 values of 37.27 and 50.73 JSP. Furthermore, based on morphological observations that eucalyptus and patchouli essential oils affect the morphology of mealybugs.
Peran Gulma Cynodon dactylon sebagai Sumber Inokulum Bipolaris pada Tanaman Padi Yulia, Endah; Nabilla, Anisa; Widiantini, Fitri; Dewi, Vira Kusuma
Agrikultura Vol 36, No 2 (2025): Agustus, 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v36i2.63430

Abstract

Penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh Bipolaris oryzae masih menjadi kendala signifikan dalam budidaya tanaman padi. Selain sumber infeksi utama, keberadaan gulma di sekitar lahan sawah dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit dengan berperan sebagai inang alternatif atau reservoir patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi patogen penyebab bercak daun pada Cynodon dactylon serta mengevaluasi patogenisitasnya terhadap tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 hingga Maret 2022, dengan kegiatan pengambilan sampel di lahan sawah wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, serta analisis laboratorium di Laboratorium Fitopatologi, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Kegiatan lapangan meliputi observasi gejala dan penilaian intensitas penyakit, sedangkan kegiatan laboratorium mencakup isolasi patogen, identifikasi morfologi, dan uji patogenisitas menggunakan metode detached leaf assay. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima isolat dengan karakter morfologi yang sesuai dengan Bipolaris spp., yang seluruhnya menimbulkan gejala khas bercak coklat pada daun padi dalam uji patogenisitas. Temuan ini mengonfirmasi bahwa C. dactylon dapat berperan sebagai reservoir Bipolaris spp., sehingga berpotensi menjadi sumber inokulum penyakit bercak coklat pada tanaman padi.
INOVASI TEKNOLOGI CERDAS GELOMBANG AUDIOSONIK DAN ULTRASONIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA KETAHANAN TANAMAN PADI TERHADAP HAMA DAN PENYAKIT Nur Vendi, Bergas Frenli; Dwiputra, Muhammad Fadila; Rahayu, Septiani; Rosita, Eneng Tuti; Angelina, Marsella; Dewi, Vira Kusuma
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jiif.v9i2.65418

Abstract

Serangan hama dan penyakit pada tanaman padi dapat menyebabkan penurunan produktivitas beras yang dapat memicu terjadinya krisis pangan. Penggunaan gelombang audiosonik dan ultrasonik diketahui dapat menjadi salah satu alternatif dalam memicu pertumbuhan serta tindakan preventif terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dirancang sebuah inovasi teknologi yang memanfaatkan gelombang suara berbasis IoT dan artificial intelligence. Pembuatan perangkat dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya perencanaan dan perancangan prototipe, pembuatan perangkat, penambahan fitur monitoring, pengembangan aplikasi android, pengembangan web server, pembuatan rangka dan integrasi modul GSM, yang diakhiri dengan uji fungsional serta uji teknologi. Dalam perancangannya, prototipe memadukan komponen-komponen seperti Arduino MegaR32560built-in wi-fi, sparkfun MP3 player shield, amplifier, speaker audiosonik dan ultrasonik, ESP36-Cam, modul GSM, serta LCDdisplay. Hasil yang didapat berupa perangkat fungsional TASER-2P yang dapat memacu pertumbuhan tanaman melalui mekanisme buka tutup stomata serta mengendalikan hama tikus sawah dan wereng. TASER-2P memiliki berbagai fitur seperti optimasi pertumbuhan, usir hama, dan induksi resistensi yang terintegrasi dalam satu kesatuan alat. Selain itu, terdapat fitur monitoring yang terhubung dengan AI dan aplikasi android.
Business Model Canvas Produk EasyBath (3in1 Antimicrobial Waterless Bath Spray) Fauziyah, Aulia Hasna; Ramadhani, Ingrid Putri; Perdana, Hafizh Hadian; Faza, Nadif Muhammad; Dewi, Vira Kusuma; Yudha, Eka Purna
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i2.13617

Abstract

EasyBath is an innovative product that serves as a solution for environmentally friendly soap. In developing its product, EasyBath needs a business strategy to increase awareness and target market segments. The purpose of this research is to describe the business performance and present the business model of the EasyBath product. This research employs a case study research method on the EasyBath product business. The data analysis used is the Business Model Canvas of the EasyBath product business. The results show that EasyBath products have 7 advantages, including 3in1 functionality, natural ingredients, eco-friendly, cultural value, travel-friendly, skin moisturization, and long-lasting fragrance up to 4 hours. With raw materials from UMKM in Jatinangor, EasyBath production involves drying, maceration, distillation, soap making, mixing, quality control, and packaging. The selling price is based on the cost of production with marketing techniques, such as discounts, social media promotion, giveaways, direct selling, and campaigns. Furthermore, EasyBath products target various consumer segments, especially tourists, travelers, nature lovers, environmentalists, disaster volunteers, and field workers. EasyBath optimizes offline and online distribution channels, implements various marketing strategies, builds customer relationships with responsive service, and generates income from direct sales, distributors, and cooperation with stores. Thus, when considering total production costs including materials, rent, transportation, and others, it amounts to Rp11,019,758.00. Through effective marketing targeting, EasyBath has the potential to become a popular choice for the public.
Aplikasi Pembuatan Pestisida Nabati sebagai Alternatif Pengendalian Serangga Hama Tanaman pada Petani Sayur di Desa Margahayu dan Margacinta, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut Puspasari, Lindung Tri; Meliansyah, Rika; Hartati, Sri; Dewi, Vira Kusuma
Agrikultura Masyarakat Tani Vol 1, No 3 (2024): Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrimasta.v1i3.56479

Abstract

Dalam kegiatan budidaya tanaman padi dan sayuran di Kecamatan Leuwigoong (Desa Margahayu dan Margacinta) kerap kali menghadapi kendala yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Petani umumnya masih mengandalkan penggunaan pestisida kimia sintetik yang harganya lebih mahal dan berdampak negatif bagi manusia serta mencemari lingkungan. Alternatif lain untuk mengendalikan hama pada tanaman padi adalah dengan menggunakan pestisida nabati dari tanaman sekitar yang lebih aman bagi manusia dan lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat (petani) tentang pemanfaatan pestisida nabati tanaman untuk pengendalian hama tanaman, mempraktikkan cara pembuatan pestisida nabati berbahan mimba dan cara aplikasinya di lapangan, serta mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida kimiawi/sintetis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penjajagan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi hasil kegiatan. Dari hasil kegiatan PkM ini, petani dapat mengetahui pemanfaatan pestisida nabati untuk pengendalian hama, serta dapat membuat sendiri pestisida nabati dan dapat mengaplikasikannya pada tanaman serta memasyarakatkan penggunaan pestisida nabati agar kerusakan lingkungan oleh pestisida kimia sintetis dapat diminimalisasi.