ABSTRACT Urinary Tract Infection (UTI) is a common health issue among children, particularly those aged 9-12 years. This study aims to evaluate the relationship between UTI incidence and circumcision in children aged 3-12 years. Using a cross-sectional research design, data were collected from 128 respondents at Sumber Waras Hospital, West Jakarta. The findings revealed that 38% of the patients had UTI, with 65.2% of them being uncircumcised children. Statistical analysis showed a significant correlation between circumcision and UTI incidence (p < 0.001). This study supports circumcision as a preventive measure against UTI in boys. However, limitations such as the use of urinalysis as the primary diagnostic method should be addressed in future research. Keywords: Urinary Tract Infection, Circumcision, Children, Prevalence, Risk Factors ABSTRAK Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak, khususnya pada rentang usia 9-12 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kejadian ISK dan tindakan sirkumsisi pada anak usia 3-12 tahun. Dengan menggunakan metode penelitian cross-sectional, data diperoleh dari 128 responden di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 38% pasien menderita ISK, dengan 65,2% di antaranya adalah anak yang belum menjalani sirkumsisi. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sirkumsisi dan kejadian ISK (p < 0,001). Penelitian ini menyarankan bahwa sirkumsisi dapat menjadi upaya pencegahan ISK pada anak laki-laki. Namun, terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, seperti penggunaan urinalisis sebagai metode utama diagnosis, yang perlu ditingkatkan pada studi mendatang. Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih, Sirkumsisi, Anak, Prevalensi, Faktor Risiko