Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH MORDAN BAKING SODA TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN KULIT IKAN ETONG (ABALISTES STELLARIS) PADA VAS BUNGA AZIZAH, LATIFATUL; SINGKE, JUHRAH
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mordan merupakan zat yang berfungsi sebagai bahan penguat dan pembangkit warna. Mordan dalam penelitian ini adalah baking soda. Baking soda merupakan mordan yang berbentuk bubuk kristal putih yang lembut dengan PH 8,4. Penggunaan mordan ini sangat baik untuk pewarnaan pada serat alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jumlah mordan baking soda, pengaruh jumlah mordan baking soda dan hasil terbaik jumlah mordan terhadap hasil jadi pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variable bebas pada penelitian ini adalah jumlah mordan baking soda seberat 6 gram, 9 gram dan 12 gram. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil pewarnaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, yang diolah dengan metode analisis statistic anava tunggal dengan bantuan program SPSS 16 dengan taraf signifikan ? ? 0,05. Hasil analisis data menyatakan bahwa hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada aspek daya serap dan ketajaman warna dengan jumlah mordan baking soda 6 gram dalam kategori sangat baik. Pada jumlah mordan baking soda 9 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna dalam kategori baik. Jumlah mordan baking soda 12 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada aspek kerataan warna dengan jumlah mordan baking soda 6 gram, 9 gram dan 12 gram dalam kategori baik. Ada pengaruh jumlah mordan baking soda 6 gram, 9 gram dan 12 gram terhadap hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) ditinjau dari aspek daya serap dengan signifikan ?=0,00. Pada aspek kerataan warna dengan signifikan ?=0,04 dan aspek ketajaman warna dengan signifikan ?=0,00. Hasil terbaik jumlah mordan baking soda adalah 6 gram dengan nilai mean 3,22 dari keseluruhan aspek yang diamati. Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil jadi pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga dengan jumlah mordan baking soda 6 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna sangat baik. Terdapat pengaruh jumlah mordan baking soda terhadap hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga ditinjau dari daya serap, kerataan warna dan ketajaman warna. Hasil terbaik jumlah mordan baking soda adalah 6 gram dari keseluruhan aspek. Kata Kunci : jumlah mordan, baking soda, pewarnaan, kulit ikan etong (abalistes stellaris), vas bunga Abstract Mordan is a substance used for reinforcing materials and instigator coloring. In this study mordan is natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat ia soft white crystalline powder with PH > 8,4. The use of mordan is good for coloring on natural fibers. The purpose of of this study is to know the result on the number of mordan natrium bikarbonat, effect on the number of mordan natrium bikarbonat, and best result for the etong fish skin (abalistes stellaris )coloring on vase. The type of this research is experiment. Independent variable was used in this study consists of variation number of mordan natrium bikarbonat that 6 gram, 9 gram, and 12 gram. In this study, data collection technique using observation, which processed using single anava statistical analysis method with significant level ? ? 0,05 in SPSS 16 program. The result of analysis show etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on the aspect of absorption and sharpness of color with the number of mordan natrium bikarbonat 6 grams in verygood category. The number of mordan natrium bikarbonat 9 gram on the aspect of absorption and sharpness of coloring in good category. The number of mordan 12 gram on the aspect of absortion and sharpness of coloring in quite good category. While on the aspect of color spreading with number of mordan natrium bikarbonat 6,9, and 12 grams in good category. The effect number of mordan 6 grams, 9 grams, and 12 grams on etong fish skin (abalistes stellaris) is viewed according absorptive aspect with significant ? = 0,0. On spreading color aspect with significant ? = 0,4 and on sharpness color aspect with significant ? = 0,0. The best result is form the number of mordan natrium bikarbonat 6 gram with mean value 3,22 among all of the aspect observed. Based on the result analysis and discussion can be concluded that effect of the number of mordan natrium bikarbonat for etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on vase with 6 gram mordan natrium bikarbonat in the aspect of absorptive and sharpness color in very good category. There is also effect for etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on vase based on absortive, spreading, and sharpness color. The best result of the number of mordan natrium bikarbonat is 6 gram among the aspect observed. Keyword: Number of mordan, natrium bikarbonat, coloring, etong fish skin (abalistes stellaris), vase
KEDUDUKAN LEMBAGA PERTAHANAN DALAM MENANGGULANGI PANDEMI COVID-19 Perdana, Resa Agustina; Trisiana, Anita; Azizah, Latifatul
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Volume 10 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.766 KB) | DOI: 10.33061/jgz.v10i1.4686

Abstract

Pada tahun 2020, Tanah Air Indonesia terkena virus ialah pandemic COVID-19 (coronavirus disease 2019). Keterkaitan lembaga pertahanan sangat penting untuk menghadapi keadaan yang berbahaya pada kesehatan global yang sudah muncul semejak awal Pandemi COVID-19 datang di Negara Indonesia, di awali dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai pada pelaksanaan new normal. Keterkaitan tersebut mengakibatkan terjadinya fakta dan opini. Beberapa pihak menanggapi sebagai sesuatu yang normal tetapi sebagian pihak lainnya mengkritik hal yang penting tentang keterkaitan lembaga pertahanan dan juga berpusat pada kedudukan kedua lembaga pertahanan yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menanggulangi pandemi COVID-19. Metode yang di pergunakan yaitu dengan menggunakan data kualitatif. Orang yang meneliti juga menggunakan teori kedudukan serta rancangan pertahanan negara dalam penindakan pandemi COVID-19. Hasilnya menampilkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai kedudukan yang sangat penting diberbagai macam bidang yaitu bidang keamanan ,kesehatan ,serta sosial-ekonomi dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19 yang ada di Indonesia. Kementerian Pertahanan juga berperan aktif baik dari dalam maupun dari luar. Kata Kunci : kedudukan, mempertahanan negara, wabah corona
Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Obat Pereda Nyeri oleh Ibu Rumah Tangga di Surabaya Timur Mahira, Naura Shava; Nur Fauziah Ananda Putri; Mesloy, Gracella Joya; Permata, Dian; Tanjung, Cintya Syabina; Azizah, Latifatul; Putri, Nur Majid; Heidiyana, Nadia Silfa; Yuliana, Dina; Leivina Ariani Sugiharto Putri; Michaela Aspasia Trana Putri; Diva Nanda Ayana; Khaizam, Nur Nisa; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.52876

Abstract

Rasa nyeri kerap dianggap sebagai hal biasa sehingga masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat-obat penghilang rasa nyeri, berupa analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan rasionalitas terkait swamedikasi obat pereda nyeri oleh ibu rumah tangga di daerah Surabaya Timur. Penelitian cross sectional ini dilakukan dengan cara survei menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hubungan antara karakteristik sosiodemografi, skor pengetahuan, dan rasionalitas dianalisis menggunakan metode chi-square melalui SPSS. Kriteria inklusi responden adalah ibu rumah tangga yang berusia minimal 18 tahun. Dari 152 responden diketahui 48 (31,4%) responden berpengetahuan tinggi, 71 responden (46,4%) berpengetahuan sedang, 17 responden (11,1%) berpengetahuan rendah, dan 17 responden (11,1%) berpengetahuan sangat rendah. Diketahui pula 90 (58,8%) responden melaksanakan swamedikasi pereda nyeri secara rasional, sedangkan 63 (41,2%) responden lainnya tidak rasional. Diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden memiliki pengaruh yang signifikan (p=0,010) terhadap rasionalitas swamedikasi obat pereda nyeri dimana semakin tinggi skor pengetahuan maka rasionalitas juga akan meningkat. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar dari tingkat pengetahuan responden adalah kategori sedang dan rasionalitas swamedikasi yang baik. Untuk itu, perlu dilaksanakan penyuluhan dan edukasi mengenai cara mendapatkan, menggunakan, dan mengelola obat pereda nyeri yang tepat agar dapat tercapai praktik swamedikasi yang rasional secara optimal.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku sengan Metode Material Requirement Planning pada Batik Ragil di Masaran Sragen Azizah, Latifatul; Sunarso
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 3 (2025): September: Education, Economic dan Social Studies
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/rp4qg329

Abstract

UMKM Batik Ragil is a business engaged in textiles, especially stamped batik, in its production process requires raw materials that must be maintained so that the production process can run smoothly. Raw material inventory is the main factor in efforts to support the smooth running of the production process, both in large and small companies. The key to a smooth production process is with optimal and sufficient raw material inventory control. A company needs inventory, without inventory the company will run the risk of not being able to meet consumer needs. The purpose of this study was to analyze the efficiency of raw material inventory control for mori cloth using the Material Requirement Planning (MRP) method, which consists of the Lot For Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), and Period Order Quantity (POQ) methods. The results of the study showed that the total cost of raw material inventory according to the policy of the Batik Ragil business owner in Masaran was Rp 933.660 greater than the calculation using the MRP method. The total cost of raw material inventory with the Lot For Lot (LFL) method is Rp 336,000, EOQ is Rp 1.559.100 and with the POQ method is Rp 336,000. From the results of the calculation of the total cost of raw material inventory, the MRP method can make raw material inventory costs more efficient, especially the LFL and EOQ methods.
Problematika Pembelajaran Siswa MTs Sunan Gunung Jati (Studi Kasus Latar Belakang Siswa Menghadapi Ujian) Surur, Agus Miftakus; Rosyidi, Abdul Hafid; Prasetia, Yanuar Adi; Asrori, Khozinatul; Azizah, Latifatul
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/factor_m.v1i1.960

Abstract

Menyontek adalah perbuatan yang dilakukan peserta didik dalam mencari jawaban dengan berbagai cara seperti melihat catatan, melihat buku, melihat jawaban dari teman dan juga mencari jawaban dari media internet, yang tujuannya supaya peserta didik dapat mengisi pertanyaan atau menjawab pertanyaan walaupun jawaban yang ia dapatkan belum tentu benar. Hampir semua siswa dalam kelas pernah atau melakukan perilaku menyontek. Hal tersebut disebabkan karena faktor kurang percaya diri, kebiasaan, malas, tidak siap, terpengaruh teman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab siswa mencontek di MTs Sunan Gunung Jati. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dapat sehingga mampu ditanggulangi penyebabnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, karena membahas permasalahan secara mendalam hingga pemecahan masalahnya dan juga menyangkut pelajaran yang dapat diambil. Adapun faktor yang membuat siswa melakukan prilaku menyontek, ada dua faktor yaitu faktor internal (dalam diri sendiri) dan faktor eksternal. Usaha untuk mengurangi menyontek dapat melakukan: Selalu membiasakan belajar sebelum ujian maupun pada hari-hari, mengontrol anaknya dan selalu mengingatkan anaknya untuk selalu belajar, memberikan punishment dan reward kepada siswa yang menyontek dan yang tidak menyontek.
Persepsi Karyawan di Direktorat Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Jakarta pada Fenomena Bystander Effect dan Whistleblowing Terhadap Fraud Akuntansi Azizah, Latifatul; Priantinah, Denies
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen Vol. 11 No. 1 (2022): Nominal April 2022
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/nominal.v11i1.41108

Abstract

Abstrak: Persepsi Karyawan di Direktorat Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Jakarta pada Fenomena Bystander Effect dan Whistleblowing Terhadap Fraud Akuntansi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari sikap bystander effect terhadap terjadinya fraud akuntansi dan untuk mengetahui pengaruh dari sikap whisteleblowing terhadap terjadinya fraud akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di Direktorat Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Jakarta. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode convenience sampling dan jumlah sampelnya adalah 68 karyawan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu, uji chi square, uji rank spearman, dan uji friedman. Hasil penelitian dari persepsi karyawan Direktorat Pengelolaan Kas Negara Kementerian Keuangan Jakarta menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif pada bystander effect terhadap terjadinya fraud akuntansi dengan nilai signifikan chi-square 0,000, rank-spearman 0,000, dan friedman 0,001. (2) terdapat pengaruh negatif pada whistleblowing terhadap terjadinya fraud akuntansi dengan nilai signifikan chi-square 0,000, rank-spearman 0,000, dan friedman 0,001Kata kunci: Bystander Effect, Whistleblwoing, Fraud Akuntansi.Abstract: Perception of Employees in the Directorate of State Cash Management the Ministry of Finance Jakarta on the Bystander Effect and Whistleblowing Phenomenon Toward Accounting Fraud. The purpose of this study was to determine the effect of the bystander effect on accounting fraud and to determine the effect of whistleblowing attitudes on accounting fraud. The population in this study were all employees who worked in the Directorate of State Treasury Management, Directorate General of Treasury, Ministry of Finance Jakarta. The sampling technique used in this study is non probability sampling with the convenience sampling method and the sample size is 68 employees. Hypothesis test used is non-parametric test, namely chi-square test, rank-spearman test, and Friedman test. The results of the research on the perceptions of employees of the Directorat of State Management the Ministry of Finance Jakarta show that: (1) there was a positive influence on the bystander effect on the occurrence of accounting fraud with a significant value of chi-square 0,000, rank-spearman 0,000, and Friedman 0.001. (2) there is a negative effect on whistleblowing on the occurrence of accounting fraud with a significant value of chi-square 0,000, rank-spearman 0,000, and Friedman 0.001.Keywords: Bystander Effect, Whistleblowing, Accounting Fraud.
PENGARUH JUMLAH MORDAN BAKING SODA TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN KULIT IKAN ETONG (ABALISTES STELLARIS) PADA VAS BUNGA AZIZAH, LATIFATUL; SINGKE, JUHRAH
Jurnal Online Tata Busana Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Online Tata Busana Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jurnal-online-tata-busana.v7i2.24636

Abstract

Abstrak Mordan merupakan zat yang berfungsi sebagai bahan penguat dan pembangkit warna. Mordan dalam penelitian ini adalah baking soda. Baking soda merupakan mordan yang berbentuk bubuk kristal putih yang lembut dengan PH 8,4. Penggunaan mordan ini sangat baik untuk pewarnaan pada serat alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jumlah mordan baking soda, pengaruh jumlah mordan baking soda dan hasil terbaik jumlah mordan terhadap hasil jadi pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variable bebas pada penelitian ini adalah jumlah mordan baking soda seberat 6 gram, 9 gram dan 12 gram. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil pewarnaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, yang diolah dengan metode analisis statistic anava tunggal dengan bantuan program SPSS 16 dengan taraf signifikan ? ? 0,05. Hasil analisis data menyatakan bahwa hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada aspek daya serap dan ketajaman warna dengan jumlah mordan baking soda 6 gram dalam kategori sangat baik. Pada jumlah mordan baking soda 9 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna dalam kategori baik. Jumlah mordan baking soda 12 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada aspek kerataan warna dengan jumlah mordan baking soda 6 gram, 9 gram dan 12 gram dalam kategori baik. Ada pengaruh jumlah mordan baking soda 6 gram, 9 gram dan 12 gram terhadap hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) ditinjau dari aspek daya serap dengan signifikan ?=0,00. Pada aspek kerataan warna dengan signifikan ?=0,04 dan aspek ketajaman warna dengan signifikan ?=0,00. Hasil terbaik jumlah mordan baking soda adalah 6 gram dengan nilai mean 3,22 dari keseluruhan aspek yang diamati. Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil jadi pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga dengan jumlah mordan baking soda 6 gram pada aspek daya serap dan ketajaman warna sangat baik. Terdapat pengaruh jumlah mordan baking soda terhadap hasil pewarnaan kulit ikan etong (abalistes stellaris) pada vas bunga ditinjau dari daya serap, kerataan warna dan ketajaman warna. Hasil terbaik jumlah mordan baking soda adalah 6 gram dari keseluruhan aspek. Kata Kunci : jumlah mordan, baking soda, pewarnaan, kulit ikan etong (abalistes stellaris), vas bunga Abstract Mordan is a substance used for reinforcing materials and instigator coloring. In this study mordan is natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat ia soft white crystalline powder with PH > 8,4. The use of mordan is good for coloring on natural fibers. The purpose of of this study is to know the result on the number of mordan natrium bikarbonat, effect on the number of mordan natrium bikarbonat, and best result for the etong fish skin (abalistes stellaris )coloring on vase. The type of this research is experiment. Independent variable was used in this study consists of variation number of mordan natrium bikarbonat that 6 gram, 9 gram, and 12 gram. In this study, data collection technique using observation, which processed using single anava statistical analysis method with significant level ? ? 0,05 in SPSS 16 program. The result of analysis show etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on the aspect of absorption and sharpness of color with the number of mordan natrium bikarbonat 6 grams in verygood category. The number of mordan natrium bikarbonat 9 gram on the aspect of absorption and sharpness of coloring in good category. The number of mordan 12 gram on the aspect of absortion and sharpness of coloring in quite good category. While on the aspect of color spreading with number of mordan natrium bikarbonat 6,9, and 12 grams in good category. The effect number of mordan 6 grams, 9 grams, and 12 grams on etong fish skin (abalistes stellaris) is viewed according absorptive aspect with significant ? = 0,0. On spreading color aspect with significant ? = 0,4 and on sharpness color aspect with significant ? = 0,0. The best result is form the number of mordan natrium bikarbonat 6 gram with mean value 3,22 among all of the aspect observed. Based on the result analysis and discussion can be concluded that effect of the number of mordan natrium bikarbonat for etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on vase with 6 gram mordan natrium bikarbonat in the aspect of absorptive and sharpness color in very good category. There is also effect for etong fish skin (abalistes stellaris) coloring on vase based on absortive, spreading, and sharpness color. The best result of the number of mordan natrium bikarbonat is 6 gram among the aspect observed. Keyword: Number of mordan, natrium bikarbonat, coloring, etong fish skin (abalistes stellaris), vase