Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penggunaan Model Set Covering Problem dalam Penentuan Lokasi dan Jumlah Pos Pemadam Kebakaran Indayani, Darsih; Puspitasari, Yesi; Sari, Lisma Dian Kartika
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.725 KB) | DOI: 10.25139/smj.v8i2.3280

Abstract

AbstractOver the past five years, the incidence of fires at the Situbondo Regency has increased. For the following years, the Situbondo district government plans to add new fire stations to reach areas that have not been or are difficult to reach by fire and rescue unit personnel. In the construction plan for a new fire station, we need to construct a model that can determine where and how many new fire stations. This research aims to determine the optimal location and number of fire stations taking into account dispatch time, construction cost, and fire toll in Situbondo district using the set covering problem model. Furthermore, we find the solution of the model by using the branch and bound method compiled from the GAMS optimization software. The optimal solution of the set covering problem model which minimizes the opening cost of the fire station as the objective function is, and each equal to 1 with Z equal to 6. Based on the result, the optimal location of the fire station in Situbondo district is in the sub-districts of Banyuglugur, Mlandingan, Bungatan, Panji, Kapongan, and Arjasa, each with a type C station. Currently, Situbondo district fire stations are located in Panji (type A), Asembagus (type C), and Besuki (type C) sub-districts. The costs incurred for the construction of the three fire stations are 7. The total cost of new fire station construction in the optimization model is less than the cost issued at this time. Keywords: set covering problem, branch and bound, fire station location, GAMS. AbstrakSelama lima tahun terakhir, kejadian kebakaran di Kabupaten Situbondo meningkat. Beberapa tahun kedepan, Pemerintah Kabupaten Situbondo berencana akan menambah pos baru untuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum atau sulit dijangkau oleh personil UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Dalam rencana pembangunan pos pemadam kebakaran baru dibutuhkan metode yang tepat untuk menentukan dimana dan jumlah lokasi pos pemadam kebakaran baru yang strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi dan jumlah pos pemadam kebakaran yang optimal dengan mempertimbangkan waktu tempuh, biaya pembangunan, dan rekam jejak terjadinya kebakaran di Kabupaten Situbondo menggunakan model set-covering problem. Selanjutnya, model tersebut diselesaikan menggunakan metode branch and bound dengan menggunakan software optimasi GAMS. Penyelesaian model optimasi Set Covering Problem yang meminimalkan fungsi objektif biaya pembukaan pos pemadam kebakaran adalah , dan  masing-masing sama dengan 1 dengan nilai Z adalah 6. Berdasarkan hasil tersebut lokasi pos pemadam kebakaran yang optimal di Kabupaten Situbondo adalah di Kecamatan Banyuglugur, Mlandingan, Bungatan, Panji, Kapongan, dan Arjasa yang masing-masing dengan tipe pos pemadam kebakaran C. Saat ini lokasi pos pemadam kebakaran yang dimiliki oleh UPT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Situbondo terletak di 3 lokasi, yaitu Kecamatan Panji (tipe A), Kecamatan Asembagus (tipe C), dan Kecamatan Besuki (tipe C), maka biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan ketiga pos pemadam kebakaran tersebut adalah 7. Total biaya pembangunan pos pemadam kebakaran baru pada model optimasi lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan saat ini. Kata Kunci: set covering problem, branch and bound, lokasi pos pemadam kebakaran, GAMS.
Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Percaya Diri Siswa Isabela, Isabela; Surur, Miftahus; Puspitasari, Yesi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.153 KB)

Abstract

Siswa yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih aktif dalam proses pembelajaran serta yakin akan kemampuannya sendiri. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa percaya diri siswa sangatlah rendah. Padahal sebelumnya guru telah berusaha menerapkan model saat pembelajaran. Hal ini terlihat saat melakukan presentasi, rata-rata dari siswa masih kurang percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi dan saling lempar untuk menanggapi pertanyaan dari temen-temennya. Model pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut adalah Model PBL (Problem Based Learning) yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkatkan kemampuan percaya diri siswa. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Skema Hopkins. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Sarji Ar-Rasyid Dawuhan. Tindakan yang dilakukan yaitu penerapan model PBL (Problem Based Learnin) yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan pembahasan di atas, penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan percaya diri siswa dalam proses pembelajaran hal ini ditunjukkan pada Siklus 1 sebesar 52% dengan kategori rendah dan Siklus 2 sebesar 70% dengan kategori Tinggi atau meningkat 18%.
Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Percaya Diri Siswa Isabela, Isabela; Surur, Miftahus; Puspitasari, Yesi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih aktif dalam proses pembelajaran serta yakin akan kemampuannya sendiri. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara, menunjukkan bahwa percaya diri siswa sangatlah rendah. Padahal sebelumnya guru telah berusaha menerapkan model saat pembelajaran. Hal ini terlihat saat melakukan presentasi, rata-rata dari siswa masih kurang percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi dan saling lempar untuk menanggapi pertanyaan dari temen-temennya. Model pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut adalah Model PBL (Problem Based Learning) yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkatkan kemampuan percaya diri siswa. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Skema Hopkins. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Sarji Ar-Rasyid Dawuhan. Tindakan yang dilakukan yaitu penerapan model PBL (Problem Based Learnin) yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan pembahasan di atas, penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan percaya diri siswa dalam proses pembelajaran hal ini ditunjukkan pada Siklus 1 sebesar 52% dengan kategori rendah dan Siklus 2 sebesar 70% dengan kategori Tinggi atau meningkat 18%.
Strategi Pemberantasan Buta Aksara Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Klatakan Dusun Krajan Puspitasari, Yesi; Ambarsari, Ida Fitriana; Hoirotun, Hoirotun; Fitriani, Desy; Thoha, Moh; Gufron, Ali
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 4, No 1 (2024): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v4i1.22189

Abstract

Tujuan buta kasara meningkatkan pengetahuan membaca , menulis  dan keterampilan fungsional meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi masyarakat di Desa Klatakan Dusun Karajan.. Pendekatan dalam pelaksanaan secara deskriptif kualitatif dengan subjek adalah warga masyarakat desa Metode yang digunakan oleh pengabdi melipouti; tahap persiapan, tahap sosialisasi, tahap pemberantasan, tahap pembinaan, tahap pelestarian dan dokumentasi. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa program pemberantasan buta aksara secara keseluruhan berjalan secara efektif dan efisien. Peningkatan pengetahuan masyarakat baik dalam aspek membaca dan menulis. Pencapaian ini bisa dilihat pada persentase kemampuan membaca dan menulis peserta 85% atau 11 orang peserta yang sudah mampu membaca dan menulis, sedangkan persentase kemampuan menulis peserta 15% atau 2 orang masyarakat sudah mampu menulis namun masih kurang mampu membaca. persentase kehadiran masyarakat yang mengikuti buta aksara sebesar 100%. Hasil survei angket yang dibuat pengabdi, diketahui persentase sebagai berikut: Sangat puas (SP) sebesar 76.7%, Puas (P) sebesar 24,7%, Cukup Puas (CP) sebesar 7,7% dan Kurang Puas (KP) sebesar 0% hasil dari analisis angket tujuannya mengevaluasi dampak dan efektivitas. Sehingga tim pengabdi menyimpulkan masyarakat di Desa Klatakan Dusun Krajan sangat antusias mengikuti pengabdian Buta Aksara terdapat peningkatan pada masyarakat mengenal huruf, membaca dan menulis setelah diberikan pendampingan selama pelaksanaan program buta aksara oleh mahasiswa PBPMD.
Perbandingan Hasil Belajar Di Tinjau Dari Motivasi Belajar dan Pespektif Mahasiswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dasar Di STKIP PGRI Situbondo Puspitasari, Yesi; Surur, Miftahus
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mahasiswa ditinjau dari motivasi belajar dan perspektif mahasiswa pada mata pelajaran biologi dasar di STKIP PGRI Situbondo. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif. Teknik penentuan lokasi penelitian menggunakan purposive sampling area. Populasi penelitian seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Situbondo berjumlah 44 orang. Pengambilan sampel dengan tehnik sampel jenuh karena jumlah mahasiswa dibawah 100. Instumen menggunakan angket (angket motivasi belajar dan angket perspektif mahasiswa), wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji analisis varian dua arah. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan untuk motivasi belajar sebesar 0,862 < 0,05, dan nilai signifikan perspektif mahasiswa sebesar 0,478 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai hasil belajar pada kuis ditinjau dari motivas belajar dan perspektif mahasiswa, dan tidak ada interaksi antara motivasi belajar dan perspektif mahasiswa.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi Menggunakan Aplikasi Powtoon Pada Mata Pelajaran Videografi Siswa Kelas XI Jurusan Desain Komunikasi Visual Tahun Pelajaran 2020- 2021 SMK Al – Falah Pesanggrahan Abidin, Zainal; Shofan Razaqi, Rahmat; Puspitasari, Yesi
Holistic Science Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Nasional Holistic Science
Publisher : Lembaga Riset Mutiara Akbar NOMOR AHU-0003295.AH.01.07 TAHUN 2021

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.359 KB) | DOI: 10.56495/hs.v1i2.22

Abstract

Berdasarkan data prapenelitian yang dilakukan di SMK Al-Falah Pesanggrahan Jangkar dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, peneliti menemukan permasalahan bahwa pembelajaran Dasar Videografi dilakukan dengan metode ceramah dan tidak didukung media buku paket Dasar Videografi sehingga guru mata pelajaran mencari buku elektronik sendiri yang ada di internet. Dengan metode ceramah yang monoton, penggunaan media yang kurang bervariasi dan menarik membuat siswa kurang berminat untuk belajar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi menggunakan aplikasi powtoon dan respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis video animasi menggunakan aplikasi powtoon pada mata pelajaran Videografi kelas XI Desain Komunikasi Visual SMK Al-Falah Pesanggrahan. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Model pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 6 langkah yaitu : (1) Analisis Kebutuhan (2) Pengumpulan Data (3) Desain Produk (4) Validasi Produk (5) Revisi Produk (6) Uji Coba Produk. Pengambilan sampel 10 orang siswa 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan siswa kelas XI Desain Komunikasi Visual SMK Al-Falah Pesanggrahan. Teknik pengumpulan data pada penelitian adalah observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunujukkkan bahwa media pembelajaran berbasis video animasi menggunakan aplikasi powtoon berdasarkan ahli materi mendapatkan kategori layak dengan skor rata-rata 34 dan ahli media mendapatkan kategori layak dengan skor rata-rata 37. Berdasarkan respon siswa media pembelajaran berbasis video animasi menggunakan aplikasi powtoon mendapatkan kategori setuju dengan skor rata-rata 73,9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis video animasi menggunakan aplikasi powtoon layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Strategies To Improve Students' Ability To Think Critically On Learning Outcomes Economic Subjectsin Class X Ma. Miftahul Hidayah Puspitasari, Yesi; Hoirotun, Hoirotun; Permatasari, Intan; Imani, Halisatil; Hakim, Lukmanul; Fitriani, Desy; Fitriati, Desy
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 4, No 3 (2024): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v4i3.26855

Abstract

Critical thinking is a skill that students must have. The purpose of this study was to describe the level of critical thinking skills of grade X students of MA Miftahul Hidayah. The method used is descriptive method with data collection techniques through distributing questionnaires in the form of questionnaires and post-test questions related to critical thinking skills. The population in this study were all grade X students while the sample size was 19 students. Based on this study, it was found that the level of critical thinking of grade X students of MA Miftahul Hidayah was in the moderate category. Thus, better guidance needs to be done in order to improve students' critical thinking skills, for example by applying the project-based learning method which is believed to be more effective in encouraging the improvement of critical thinking skills.
IMPLEMENTATION CHALLENGES OF THE INDEPENDENT CURRICULUM: A QUALITATIVE STUDY AT MTS INSAN MADANI, SITUBONDO Kulsum, Ummi; Sundarwati, Desi; Sihinda, Vita Nur; Jannah, Nafisah Mafazatul; Puspitasari, Yesi
Journal on Research and Review of Educational Innovation Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/jrrei.v2i2.1613

Abstract

A curriculum is a plan and regulation containing objectives, content, learning materials, and teaching methods used as guidelines in teaching and learning activities. The curriculum is the leading guide for educators to ensure every student has access to rigorous academic experiences. The word "Curriculum" comes from the Latin Currece, which means "Running" or "Continuing". The curriculum can also be interpreted as a set or system of plans and arrangements regarding learning materials that can be used as teaching and learning activity guidelines. In essence, the curriculum can also be called a learning plan. Therefore, all parties involved and directly related to the function of this curriculum must understand it. This research is qualitative. The method used is the systematic literature review (SLR) approach, which collects data and evaluates and synthesizes relevant evidence. The target of this study was students at the Mts. Insan Madani educational unit is located in Gebang Village, Jatibanteng District, Situbondo Regency. The data collection technique used is qualitative data that is reviewed and collected in the form of writing and images; qualitative data can be obtained through various data collection techniques, such as images, voice recordings, and videos. Implementing the independent curriculum is a practical learning experience and is easy to communicate with various parties. The results of this study reveal that implementing the independent curriculum at the educational unit level has several influences, namely from its natural resources and the changes in the existing curriculum. As a result, some teachers still do not understand how to implement the independent curriculum.
Penggunaan Media Pembelajaran Microsoft Teams Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Biologi Dasar Puspitasari, Yesi; Surur, Miftahus; Putra, Eric Dwi
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 2 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i2.2710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Bagaimana penggunaan media pembelajaran Microsoft Teams terhadap minat belajar mahasiswa pada matakuliah Biologi Dasar di STKIP PGRI Situbondo. Jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi di STKIP PGRI Situbondo Jl. Argopuro Gg VII Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo dengan menggunakan metode Purposive Sampling Area.Hasil analisis Tingkat penggunaan media pembelajaran Microsoft Teams di STKIP PGRI Situbondo sebanyak 6,67% Sangat tinggi, 76,67% tinggi, 13,33% sedang dan 3,33% rendah sedangkan Tingkat minat belajar mahasiswaa pada mata kulia Biologi Dasar sebanyak 13,33% sangat tinggi, 66,67% tinggi, 16,67% sedang dan 3,33% rendah; Mahasiswa yang tingkat penggunaan media pembelajaran Microsoft Teams rendah, maka minat belajarnya juga rendah. Tingkat penggunaan media pembelajaran Microsoft Teams disini maksudnya adalah penggunaan kebutuhan belajar. Siswa yang minat belajarnya rendah banyak factor diantaranya keterbatasan mahasiswa terhadap media pembelajaran Microsoft Teams pada matakuliah Biologi Dasar.
Pendampingan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Case Study Pada Mahasiswa Di STKIP PGRI Situbondo Puspitasari, Yesi; Munawwir, Zainul; Efendi, Cholifia Seasilina
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v4i2.1445

Abstract

Manfaat pembuatan perangkat mengajar untuk membantu mahasiswa. Tujuan bahan mengajar yang efektif. Perangkat pembelajaran meliputi kalender pendidikan, prota dan promise, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Pengabdian  ini  menggunakan  metode partisipatif  dengan  pendekatan  kualitatif-deskriptif  memaksimalkan  keterlibatan  mahasiswa semester VI dan  memperoleh  data  yang  mendalam  mengenai  efektivitas  pembuatan perangkat mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan bulan  Maret sampai bulan Mei 2025 yang bertempat di STKIP PGRI Situbondo pada mahasiswa program studi pendidikan teknologi informasi kelas A dan B berjumlah 57 mahasiswa. Hasil dari  pengabdian ini mahasiswa mampu membuat perangkat dan memahami materi yang disampaikan tim pengandian.  Mahasiswa yang mengikuti sebanyak 30 yang antusias dan 27 mahasiswa masih belum termotivasi dalam membuat perangkat karena rasa malas dan tidak bertanya saat mengalami kendala didalam kelas. Kesimpulan pengabdian ini sebagai sumbangsih, dorongan dosen kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran.