Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Tingkat Pencemaran Industri Tambak Udang Intensif di Perairan Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Suharda, Suharda; Nursyahran, Nursyahran; Hidayani, Mesalina Tri
Lutjanus Vol 28 No 2 (2023): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v28i2.706

Abstract

Parameter oseanografi merupakan tolak ukur yang menjadi penentu kualitas perairan untuk keberlangsungan organisme perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas perairan dan menganalisis tingkat pencemaran industri tambak udang di perairan Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini tergolong survei kuantitatif dengan metode purposive sampling melakukan pengukuran parameter oseanografi pada tiga stasiun yaitu pada stasiun I di aliran air sungai, stasiun II di outlet dan stasiun III di dekat budidaya rumput laut. Sampel air dianalisis secara insitu dan eksitu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021, parameter fisika dan kimia yaitu suhu dan pH masih memenuhi kisaran baku mutu, sedangkan parameter oksigen terlarut dan salinitas tidak sesuai baku mutu yang telah ditetapkan. BOD dan ammonia masih di bawah ambang batas baku mutu, sedangkan parameter kekeruhan, TSS, fosfat, dan nitrat sudah berada diatas ambang batas baku mutu. Indeks pencemaran pada stasiun I pada saat pasang 8,23 dan surut 8,12 dengan tingkat pencemaran sedang, stasiun II pada saat pasang 20,82 dan surut 22,25 dengan tingkat pencemaran berat dan stasiun III pada saat pasang 17,89 dan surut 20,71 dengan tingkat pencemaran berat. Tingkat pencemaran perairan yang paling tinggi berada pada stasiun II.
Kondisi Kualitas Air Perairan Punagayya Dalam Menunjang Keberlanjutan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Mulyawan, Ardi Eko; Hafid, Hasriyani; Hidayani, Mesalina Tri; Susilowati, Aryanti
AGRICOLA Vol 11 No 1 (2021): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v11i1.3594

Abstract

Punagaya waters are one of the seaweed cultivation locations in Jeneponto Regency. In 2005, a power plant was built at that location. This development has raised concerns, especially for seaweed farmers in the area. The sustainability of seaweed cultivation and production in Punagaya waters is primarily determined by the water quality and several other related aspects. The purpose of this study was to find information on the physical and chemical conditions of Punagaya waters used for seaweed cultivation after the construction of the power plant (PLTU) and the possibility of contamination of Plumbum (Pb) and Cadmium (Cd). Samples for physical and chemical measurements of seawater were carried out in-situ at the study site, while the chemical analysis of water in the form of nitrate, phosphate, plumbum (Pb) and cadmium (Cd) was carried out in the laboratory. The results showed that the physical and chemical conditions of the Punagaya waters used for seaweed cultivation after the PLTU construction were still within the permissible limits for seaweed cultivation. However, it needs to be aware of the high-temperature value. The value of heavy metals is still in the lower limit for cultivation for seaweed.
Size Distribution and Length-Weight Relationship of Red Snapper (Lutjanus malabaricus) in Pinrang Waters Regency of Pinrang Rapi, Nuraeni L; Hidayani, Mesalina Tri; Djumanto, Djumanto; Murwantoko, Murwantoko
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.317-321

Abstract

Fisheries activities red snapper in Pinrang waters is considered to be a small scale and caught with that variety of types instrument catch fish (multi gears) one of them is bubu fishing gear. Now, the level of the utilization of red snapper is believed to have been experience symptoms of over fishing due to the high pressure in the area. The study aims to analyze the size structure and length-weight correlation of red snapper (Lutjanus sp). The study was conducted during 5 months of period, starting from March to July 2019 in Pinrang waters, Pinrang District. The sample of the fish obtained by fishermen using ‘Bubu’ fishing gear. The results showed that the total length structure of males and females of the red snapper was ranging from 32 - 57 cm, while the weight structure of males and females of the red snapper had a wide range from 500 to 2500 grams. The total sample of the red snapper is 163 divided into 68 males and 95 females. The growth pattern of red snapper can be categorized in a negative allometric type with a value of b = 2.3328 which means that the length increased faster than the weight gain.
Sosialisasi Proses Desalinasi di Pokdarwis Lantebung Kota Makassar Wulandari, Sri; Hidayani, Mesalina Tri; Darmawati, Darmawati; Alifia, Frida; Fatma, Fatma; Kustam, Sri Rukmini; Idrus, Muh Ikhsan; Tamti, Hartati; Nursyahran, Nursyahran
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 3 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v3i2.915

Abstract

Desalinasi merupakan proses penghilangan kadar garam dari air laut atau air payau agar dapat menjadi air tawar. Istilah ini sudah lama dicetuskan namun belum diketahui oleh banyak orang termasuk anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lantebung. Masyarakat Lantebung dilaporkan telah mengalami kesulitan air bersih sejak lima tahun terakhir, sementara pesisir Lantebung terbentang sepanjang 9,69 km. Sehingga kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait proses desalinasi, pemanfaatan air hasil desalinasi, dan pengembangan Ekowisata Mangrove Lantebung. Diketahui bahwa Ekowisata Mangrove Lantebung telah mendapatkan anugerah sebagai Desa Wisata dan menjadi salah satu dari 75 Desa Wisata terbaik berkelas dunia yang ada di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dari tiga kegiatan utama yang dilaksanakan pada Tanggal 12 Oktober 2024 di rumah Ketua Pokdarwis Lantebung di Lantebung Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, dan mengusung tema Sosialiasi Proses Desalinasi. Sosialiasi dibutuhkan sebagai sarana transfer ilmu dari pemateri ke peserta, dimana terdapat enam materi inti yang disampaikan oleh enam pemateri dari disiplin ilmu yang berbeda yakni Perbedaan Air Laut dan Air Tawar; Pengantar Desalinasi; Manfaat Desalinasi untuk Kegiatan Budidaya Ikan; Budidaya Ikan Lele dalam Ember; Pengembangan Ekowisata Mangrove Lantebung; dan Marine Debris. Peserta terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan tidak sabar untuk mengikuti kelanjutan kegiatan ini
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERKELANJUTAN DAN TERPADU DI STITEK BALIK DIWA Basir, Buana; Kabangnga, Arnold; Saokani, Jawiana; Hidayani, Mesalina Tri; Hamsia, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.7628

Abstract

The underdeveloped entrepreneurial condition at the Balik Diwa Marine Technology College is suspected to be due to the limited business facilities. Moreover, the student mindset is not focused on the benefits of sustainable business independence. High entrepreneurial motivation is defeated by the desire of students to immediately graduate and get a certificate to find work in various agencies. The solution presented by higher education institutions and the Ministry of Research, Technology and Higher Education is to motivate students about the benefits of doing independent and sustainable business activities, by rolling out several student activity programs such as the Student entrepreneurship program, village development grant programs, student creativity programs, integrated learning and work programs, and programs. Entrepreneurial development. The entrepreneurship development program (PPK) is a program that is temporarily run by the Balik Diwa Makassar high school of marine technology which involves students and alumni as tenants. The method used in fostering tenants is through entrepreneurship training, comparative studies, and apprenticeships to small and medium-sized companies, assistance in starting and developing businesses according to their respective competencies, talents, and interests. After going through the selection, training, comparative study, and apprenticeship stages, Tenan seemed to be more enthusiastic with high enthusiasm in starting their respective businesses. There are 12 types of businesses formed from 20 tenants, and more than five types of businesses that have worked from upstream to downstream, starting from the process of pioneering and producing products to marketing. Several types of business, namely Herbal Probiotic (PH) Jolly, Saline to Fresh Ornamental Fish, aquaponic catfish enlargement, crab shell chitosan, seaweed lotion, seaweed crackers /sticks, and LACUBA fishing aid.   Keywords: Entrepreneurship program, tenants, business, students.   ABSTRAK Kondisi kewirausahaan yang kurang berkembang di Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa diduga karena masih terbatasnya fasilitas usaha dan pola pikir mahasiswa yang kurang terarah terhadap manfaat dari kemandirian usaha yang berkelanjutan. Motivasi wirausaha yang tinggi terkalahkan oleh keinginan mahasiswa untuk segera lulus dan mendapatkan ijazah buat mencari pekerjaan di berbagai instansi. Solusi yang dihadirkan oleh perguruan tinggi dan Kemristek Dikti adalah memberi motivasi kepada mahasiswa tentang manfaat melakukan kegiatan usaha mandiri dan berkelanjutan, dengan menggulirkan beberapa program kegiatan mahasiswa seperti program kewirausahaan mahasiswa, program hibah bina desa, program kreativitas mahasiswa, program belajar dan bekerja terpadu, dan program pengembangan kewirausahaan. Program pengembangan kewirausahaan (PPK) merupakan program yang sementara dijalankan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar yang melibatkan mahasiswa dan alumni sebagai tenan. Metode yang digunakan dalam membina tenan yaitu melalui pelatihan kewirausahaan, studi banding dan magang ke perusahaan kecil dan menengah, pendampingan dalam merintis dan mengembangkan usaha sesuai dengan kompetensi, bakat dan minat masing-masing. Setelah melalui tahap seleksi, pelatihan, studi banding dan magang, tenan terlihat lebih antusias dengan semangat yang tinggi dalam merintis usahanya masing-masing. Usaha yang terbentuk sebanyak 12 jenis dari 20 orang tenan, dan lebih dari lima jenis usaha yang sudah berkiprah dari hulu hingga hilir, mulai dari proses merintis dan menghasilkan produk hingga sampai ke pemasaran sudah dilakukan. Beberapa jenis usaha tersebut, yaitu Probiotik Herbal (PH) Jolly, Ikan Hias salin ke tawar, pembesaran lele akuaponik, Kitosan cangkang rajungan, lotion rumput laut, krupuk/stik rumput laut, dan alat bantu tangkap ikan LACUBA.   Kata kunci: Program kewirausahaan, tenan, usaha, mahasiswa.