Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Frekuensi Kemunculan dan Persepsi Masyarakat Terhadap Ikan Glodok (Boleophthalmus boddarti Pallas, 1770) di Ekowisata Mangrove Lantebung Makassar Wulandari, Sri; Nursyahran, Nursyahran; Hasbi, Ibnu Malkan; Pramunandar, Nata
Lutjanus Vol 28 No 1 (2023): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v28i1.555

Abstract

Ikan glodok telah lama menarik perhatian para ilmuwan karena sifat amfibinya dan karena kemampuannya bertahan dalam waktu lama di luar air dan biasanya muncul selama saat air surut untuk mencari makan dan mencari pasangan. Saat ini, luas hutan Mangrove di Ekowisata Mangrove Lantebung Makassar adalah 25 Hektar yang didalamnya terdapat ikan glodok namun masih sangat kurang yang menelitinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis frekuensi kemunculan dan mengetahui persepsi masyarakat mengenai ikan glodok. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan mix methods melalui purposive sampling pada dua stasiun berbeda yang dikombinasikan dengan metode wawancara dengan panduan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kemunculan tertinggi untuk stasiun satu berada pada hari ke empat yakni sebesar 7.14%, sedangkan untuk stasiun dua berada pada hari ke tujuh yakni sebesar 10.43%. Berdasarkan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut, frekuensi kemunculan terlihat cenderung meningkat untuk kedua stasiun. Masyarakat pesisir Lantebung tidak mengetahui nama ikan glodok, namun ikan ini dikenal dengan nama burenceng, mayoritas masyarakat tidak pernah dan tidak berniat untuk mengkonsumsi ikan ini karena menganggap ikan ini beracun meski merupakan bahan obat.
PKM KELOMPOK PENGELOLA WISATA PEMANCINGAN PADA TAMBAK IKAN NILA DI DESA TAMANGAPA KECAMATAN MA’RANG KABUPATEN PANGKEP Tang, Beddu; Jayadi, Jayadi; Tajuddin, Mustamin; Nursyahran, Nursyahran
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 1 No. 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v1i2.164

Abstract

One type of natural resource that is very high in value in Ma'rang District and Tamangapa Village in particular is a large pond land and has a very large economic value, especially shrimp and fish farming. The purpose of this activity is 1) Providing counseling on community empowerment efforts through fishing tourism efforts to improve the living standards of partners. 2) Conduct training on tilapia farming techniques on ponds. This service activity is carried out from October to December 2022 in Tamangapa Village, Ma'rang District, Pangkep Regency. The method used in service is the participatory counseling and training method, which involves as much as possible the participation of the partner community in lectures, discussions, and practices of product design and creation of works. The result that has been achieved from community service activities is that they can know and understand how to manage a fish fishing business in a pond. The pond that is used as a fishing tourist spot is a pond that has been stocked with tilapia seeds and is equipped with fishing facilities such as seating or gazebos so that tourists feel comfortable fishing. The results of the service that has been carried out show that income through fishing tourism can reduce the failure of tilapia farmers in the Tamangapa Village area, so this fishing business needs to continue to be developed and managed properly.
Penggunaan pupuk komersil dan organik terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma spinosum di kebun bibit rumput laut Desa Angkue, Kabupaten Bone Minda, Nur; Mulyawan, Ardi Eko; Nursyahran, Nursyahran
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.725

Abstract

Rumput laut merupakan komoditas yang kini tengah digalakkan pemerintah guna mendongkrak cadangan devisa negara. Rumput laut juga merupakan salah satu rangkaian produk unggulan bernilai ekonomis yang dapat menggerakkan sektor ekonomi mulai dari petani, produsen, pengolah, dan diakhiri dengan pelanggan. Sehubungan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut dan kualitas rendemen bobor yang dipelihara dengan dosis pupuk berbeda dengan lama perendaman 6 jam kemudian dipelihara di laut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli di Desa Angkue, Kabupaten Bone. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap melalui 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan B (cair) dengan hasil 5.74%, dan pertumbuhan harian terendah pada perlakuan D (kombinasi) dengan hasil 3.28%. Kemudian untuk pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan B (cair) dengan hasil 107.67 gram, dan terendah pada perlakuan D (kombinasi) dengan bobot 46.33 gram. Dan bobot basah tertinggi pada perlakuan B (cair) 138.89 gram, terendah pada perlakuan D (kombinasi) 85 gram. Untuk bobot kering tertinggi pada perlakuan 39.67 gram, dana terendah pada perlakuan C (kotoran sapi) 32.33 gram.
Komunitas Jenis Ikan yang Tertangkap di Sekitar Terumbu Karang dengan Menggunakan Jaring Insang Dasar di Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar Nursyahran, Nursyahran; Wulandari, Sri; Nurwina, Nurwina
Akuatiklestari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i2.4186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas jenis ikan karang target yang tertangkap di sekitar terumbu karang di Perairan Desa Rewatayya Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar dengan menggunakan jaring insang dasar. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan masyarakat nelayan mengenai komunitas ikan yang berada di sekitar terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Oktober 2021 di Perairan Desa Rewataya Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan melakukan kelimpahan ikan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi dengan pengamatan 21 kali trip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan yang paling tinggi berada pada stasiun 2 sebesar 1.492 ind/120m², Indeks keanekaragaman yang paling tinggi berada pada stasiun 2 sebanyak 0,3664, indeks keseragaman yang paling tinggi berada pada stasiun 2 sebanyak 0,3335 yang tergolong komunitas rendah, sedangkan indeks dominansi yang paling tinggi berada pada stasiun 2 sebanyak 0,1124 yang tergolong komunitas rendah.
Pengaruh Kombinasi Probiotik Komersial Dan Bahan Herbal Terhadap Volume Flok dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Nursyahran, Nursyahran; Ramadhani, Arda; Mulyawan, Ardi Eko
Jurnal Riset Diwa Bahari (JRDB) Volume 2, Nomor 2, 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63249/jrdb.v2i2.37

Abstract

Biofloc technique is a cultivation method that utilizes microorganisms, especially heterotrophic bacteria, to convert toxic inorganic nitrogen waste, such as ammonia, into biomass that is beneficial for fish. In the biofloc system, heterotrophic bacteria play an important role in the formation of flocs, which are aggregates of microorganisms and organic particles that function as additional food sources for fish. These bacteria use nitrogen from ammonia in water to produce biomass, which can then be eaten by fish. This study aims to examine the effect of a combination of commercial probiotics and herbal ingredients on the growth of tilapia (Oreochromis niloticus). The method used in this study was an experiment with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments and three replications. The treatments tested included treatment A (control), treatment B (EM4 + Ginger), treatment C (EM4 + Kencur), and treatment D (EM4 + Turmeric). This study was conducted for 35 days at the Moncongloe Maros Aquaculture Institute, with test fish in the form of tilapia seeds measuring 5-7 cm and aged 1 month. The results showed that the combination of commercial probiotics and herbal ingredients in treatment C (Probiotic EM4 + Kencur) produced the highest floc volume of 20.17 mL, while treatment D (EM4 + Turmeric) produced the lowest floc volume of 12.04 mL. Treatment C also recorded the highest Specific Growth Rate (SGR), which was 2.90%, while treatment D recorded the lowest SGR of 2.41%. Kencur is considered to have a positive effect because of its essential oil content which functions as a sedative effect, helps fish physiology, increases growth, maximizes protein digestibility, and increases feed efficiency. Anova analysis showed that SGR had a significant effect (P<0.05), while absolute length growth and survival rate did not show significant differences between treatments (P>0.05).
Optimalisasi pengelolaan ekosistem mangrove dengan aksi bersih di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar Wulandari, Sri; Putri, Tri Widayanti; Khairiyah, Zul; Rapi, Nuraeni L; Nursyahran, Nursyahran
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 2 No 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v2i1.596

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang memiliki produktivitas tinggi. Salah satu ekosistem mangrove terdapat pada Kawasan Lantebung Kota Makassar Sulawesi Selatan. Lantebung merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi untuk menikmati keindahan alamnya, namun seringkali mendapatkan sampah kiriman sebagai dampak dari pergerakan arus dan pasang surut. Tujuan dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat memberikan kesadaran kebersihan lingkungan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah yang dihasilkan memberikan dampak buruk bagi perkembangan biota dan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan metode observasi, persiapan dan aksi dengan pendekatan metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang bersifat ‘persuasif-edukatif’, yang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam menanggulangi pencemaran perairan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian telah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan wisatawan terhadap pentingnya menjaga kebersihan pantai serta meningkatkan daya tarik wisatawan di Ekowisata Mangrove Lantebung.
Sosialisasi Proses Desalinasi di Pokdarwis Lantebung Kota Makassar Wulandari, Sri; Hidayani, Mesalina Tri; Darmawati, Darmawati; Alifia, Frida; Fatma, Fatma; Kustam, Sri Rukmini; Idrus, Muh Ikhsan; Tamti, Hartati; Nursyahran, Nursyahran
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 3 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v3i2.915

Abstract

Desalinasi merupakan proses penghilangan kadar garam dari air laut atau air payau agar dapat menjadi air tawar. Istilah ini sudah lama dicetuskan namun belum diketahui oleh banyak orang termasuk anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lantebung. Masyarakat Lantebung dilaporkan telah mengalami kesulitan air bersih sejak lima tahun terakhir, sementara pesisir Lantebung terbentang sepanjang 9,69 km. Sehingga kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait proses desalinasi, pemanfaatan air hasil desalinasi, dan pengembangan Ekowisata Mangrove Lantebung. Diketahui bahwa Ekowisata Mangrove Lantebung telah mendapatkan anugerah sebagai Desa Wisata dan menjadi salah satu dari 75 Desa Wisata terbaik berkelas dunia yang ada di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dari tiga kegiatan utama yang dilaksanakan pada Tanggal 12 Oktober 2024 di rumah Ketua Pokdarwis Lantebung di Lantebung Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar, dan mengusung tema Sosialiasi Proses Desalinasi. Sosialiasi dibutuhkan sebagai sarana transfer ilmu dari pemateri ke peserta, dimana terdapat enam materi inti yang disampaikan oleh enam pemateri dari disiplin ilmu yang berbeda yakni Perbedaan Air Laut dan Air Tawar; Pengantar Desalinasi; Manfaat Desalinasi untuk Kegiatan Budidaya Ikan; Budidaya Ikan Lele dalam Ember; Pengembangan Ekowisata Mangrove Lantebung; dan Marine Debris. Peserta terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan tidak sabar untuk mengikuti kelanjutan kegiatan ini
Pengaruh Pemberian Pakan Maggot (Hermatia illucens) yang Difermentasi terhadap Efesiensi Pakan dan Daya Cerna pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yaqin, Nurul; Heriansah, Heriansah; Nursyahran, Nursyahran
Jurnal Riset Diwa Bahari (JRDB) Volume 3, Nomor 1, 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63249/jrdb.v3i1.41

Abstract

Maggot is one of the local ingredients that has many benefits and many properties. Maggot is one of the feeds that is easy to make using organic waste. Fermentation is one of the applications of microbes in an effort to improve the quality of feed raw materials. The purpose of this study was to determine the effect of fermentation materials on the efficiency of tilapia (Oreochromis niloticus) feed and to determine the effect of fermented feed on digestibility in tilapia (Oreochromis niloticus). The method used in this study was experimental, where the experimental treatments were the types of feed and fermentation materials consisting of 4 combinations with 3 repetitions each, namely A (100% Maggot feed), B (Maggot 100 g fermented with 20 mL nano enzyme). C (Maggot 100 g multivariant fermentation 20 ml), D (Maggot 100 g fermented with 20 ml Lactobacillus). This research was conducted from May to July 2024 at the Moncongloe Maros Aquaculture Institute Laboratory. The results of the study showed that the highest feed utilization efficiency was in treatment B (SLS) with a value of 43.79%, followed by treatment D (yakult) with a value of 42.83% followed by treatment C (Em4) with a value of 42.38% and the lowest feed efficiency was in control treatment A (Maggot) of 34.46. Furthermore, maggot feed fermentation also had a significant effect (P <0.05) on the protein efficiency ratio in tilapia (Orerochromis niloticus).
Pelatihan Penyemaian Sayuran Akuaponik dan Pembesaran Maggot pada Sistem LETSGO (Lele Terintegrasi Sayuran dan Maggot): Aquaponic Vegetable Seeding and Maggot Rearing Training in the LETSGO System (Integrated Vegetable, Maggot and Catfish) Mulyawan, Ardi Eko; Heriansah, Heriansah; Yulianto, Harry; Nursyahran, Nursyahran; Aisa, Nur; Fadillah, Fitri Emi; Nurdiana, Nurdiana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i2.8560

Abstract

This Community Service (PKM) activity was funded by the Directorate General of Research, Technology, and Community Service in the 2024 budget year with contract number 1069/LL9/PK.00.PPM.BATCH.2. This activity took place in Mandalle Village, Pangkep Regency with the title Integrated Farming LETSGO (Integrated Catfish, Vegetables and Maggots) with the partner Turicinnai II Fish Cultivation Group. The problem experienced by the partner was that the pond they had had not been producing for a long time due to the high cost of manufactured feed and the low selling value of catfish. Through the PKM activity carried out by the team from the Balik Diwa Maritime Technology and Business Institute and STIE YPUP Makassar, they succeeded in overcoming the PKM partner's problem by creating 6 (six) complete aquaponic ponds (vegetables and fish), 1 maggot cultivation installation and providing training on maggot cultivation, aquaponic vegetable sowing, and food product sales training. The results of this PKM activity are expected to be able to increase the productivity and profits of PKM partners and increase the benefits of this activity for the surrounding community. The pre-test results showed that the level of knowledge and skills about aquaponics and maggots were generally in the poor category. However, after the learning activities, the post-test results showed that the level of knowledge and skills increased significantly and were generally in the good category. In general, partners considered that aquaponics and maggot maintenance activities were technically easy to apply, economically inexpensive, and ecologically could reduce waste, especially organic waste.
Penerapan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok pada BUMDes Bumi Paccelekang Sejahtera di Desa Paccelekang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan: The Implementation System of Biofloc Catfish Farming at BUMDes Bumi Paccelekang Sejahtera in Paccelekang Village, Gowa Regency, South Sulawesi Jayadi, Jayadi; Rosada, Ida; Nursyahran, Nursyahran; Hamdillah, Andi; Hasri, Hasri
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i3.8357

Abstract

Pattallassang District is a Mamminasata Metropolitan development area for urban settlements with an area of 5,983 Ha as an eastern Satellite City in Panaikang Village and Paccelekang Village, Pattallassang District. To improve the welfare of the people of Pacellekang Village, BUMDes Bumi Paccellekang Sejahtera (BUMDes BPS) was established, an agro-complex-based integrated tourist destination program. This Community Service activity aims to introduce innovative biofloc technology for catfish farming and provide technical guidance to catfish farming groups in Paccelekang Village through the biofloc system. The Community Service Program (PKM) was conducted in September 2024 in Paccelekang Village, targeting members of the BUMDes Paccelekang Sejahtera catfish farming group. The approach model used in this PKM program is Participatory Rural Appraisal (PRA). The results of the PKM activities, through counseling and training programs, show that on average, partners had a low level of knowledge and skills regarding biofloc catfish farming techniques, with 70% (21 members) categorized as low, and only 10% (3 members) and 20% (6 members) categorized as good and fair, respectively. However, after the counseling and training, the knowledge level of the partners improved, with 10% (3 members) still in the low category, and 10% (3 members) and 80% (24 members) now categorized as good and fair, respectively. Quantitatively, there was a significant improvement in partner knowledge after the counseling and training. Continuous assistance will be provided until the partners become proficient in managing and cultivating catfish using the biofloc system.