Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Sudarman, Sumardi; Aswadi, Aswadi; Syamsul, Muharti; Gabut, Margareta
AL-GHIDZA Volume 1, Nomor 1, 2021
Publisher : Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/algizzai.v1i1.19078

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika di bandingkan dengan anak seusianya. Hal ini menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia di Indonesia juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa karena dapat mengganggu perkembangan otak sehingga mempengaruhi kemampuan dan prestasi disekolah, juga produktivitas dan kreativitas di usia usia produktif.  Kejadian stunting di dunia sebesar 22,2% balita stunting atau sekitar 150,8 juta balita. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita diwilayah kerja puskesmas panambungan kota Makassar pada tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah  metode kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di kelurahan pannambungan, kecamatan mariso kota makassar tahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 86 responden. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive samplingdengan beberapa kriteria sampel. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara berat badan lahir rendah, pengetahuan ibu dengan kejadian stunting di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar. Sedangkan, tidak terdapat hubungan antara pendapatan dan pola makan dengan kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas Pannambungan Kota Makassar. Dalam mengatasi masalah stunting dapat dilakukan dengan menjaga asupan makanan selama hamil dan meningkatkan pengetahuan mengenai asupan zat gizi untuk balita 
Tingkat Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah di SD Jaya Negara Makassar Meilinda Afnesia Mbindi; Nur Hamdani Nur; Muharti Syamsul
Jurnal Promotif Preventif Vol 4 No 1 (2021): Agustus 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v4i1.247

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahui tingkat pemahaman tentang siswa sekolah dasar tentang kesehatan lingkungan sekolah di SD Jaya Negara Kota Makassar.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sekolah dasar terhadap kesehatan lingkungan sekolah di SD Jaya Negara Makassar, tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan tes pilihan berganda. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V, dan VI SD Jaya Negara Kota Makassar yang berjumlah 137 siswa. Dalam kaitannya dengan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan, maka hasil penelitian akan digambarkan dalam bentuk presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa sekolah dasar tentang kesehatan lingkungan sekolah di SD Jaya Negara Kota Makassar sebanyak 122 siswa (89,1 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang lingkungan sehat yang cukup dan 15 siswa (10,9 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang lingkungan sehat yang kurang, sebanyak 123 siswa (89,8 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang kebersihan lingkungan sekolah yang cukup dan 14 siswa (10,2 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang kebersihan lingkungan sekolah yang kurang, dan sebanyak 127 siswa (92,7 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang upaya menjaga kesehatan lingkungan yang cukup dan 10 siswa (7,3 %) mempunyai tingkat pemahaman tentang upaya menjaga kesehatan lingkungan sekolah yang kurang.
Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Puskesmas Panambungan Kota Makassar Eustakia Jeni; Muharti Syamsul; Ivan Wijaya
Jurnal Promotif Preventif Vol 4 No 2 (2022): Februari 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v4i2.372

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksi yang ditularkan dari manusia kemanusia. WHO menyatakan ISPA menempati urutan ketiga dari 10 penyebab kematian di dunia dengan prevalensi angka kejadian sebesar 6,1% atau 3,46 juta kasus. Kejadian ISPA pada balita dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ventilasi rumah, kepadatan hunian, kebiasaan merokok. Tujuan Penelitian untuk mengetahui informasi kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Penambungan Kota Makassar dengan jumlah sampel 50 responden yang dihitung menggunakan rumus Slovin. Penarikan Sampel dilakukan dengan teknik Non Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data kemudian diolah kemudian dianalisis dengan uji Chi Square menggunakan SPSS dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil uji satistik menunjukkanbahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ventilasi rumah (p=value= 0,015 < 0,05), Kepadatan hunian (p=value= 0,006 < 0,05) dan kebiasaan merokok (p=value= 0,00 < 0,05) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Penambungan Kota Makassar.
Hubungan Antara Higiene Perorangan dengan Kejadian Infeksi Kecacingan pada Pemulung Sampah Usia Anak Sekolah Dasar di Tempat Pembuangan Akhir Antang Kota Makassar Muharti Syamsul; Nur Ramadani Nur
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 3 (2018): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.598 KB)

Abstract

Penyakit-penyakit infeksi di Indonesia pada umumnya masih cukup tinggi. Salah satu penyakit yang insidennya masih tinggi adalah infeksi kecacingan yakni cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthiasis). Hal ini terjadi mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris dengan tingkat sosial ekonomi, pengetahuan, keadaan sanitasi lingkungan dan hygiene masyarakat yang masih rendah serta beriklim tropis sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya infeksi dan penularan kecacingan. Infeksi kecacingan biasanya insidennya paling tinggi di pedesaan, daerah kumuh, dan daerah yang padat penduduknya.Tujuan ini penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hygiene perorangan dengan kejadian infeksi kecacingan pada pemulung sampah usia anak sekolah dasar di tempat pembuangan akhir Antang, kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh pemulung usia anak sekolah dasar di tempat pembuangan akhir Antang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian besar sampel minimal diperoleh 30 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) uji laboratorium, (2) kuesioner, (3) lembar observasi.h 19 anakrposif ngan menggunakan pendekatan katan an kejadian infeksi kecacingan pada Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan rumus statistik uji Chi-square dengan derajat kemaknaan (α= 0,05).Hasil Penelitian ini adalah ada hubungan antara kebiasaan memakai alas kaki dengan infeksi kecacingan (p=0.005), ada hubungan antara CTPS dengan infeksi kecacingan (p=0.000), ada hubungan antara kebersihan kuku dengan infeksi kecacingan (p=0.000) dan ada hubungan antara kebiasaan memakai sarung tangan dengan infeksi keacingan (p=0.019). Kata Kunci: Infeksi Kecacingan, Higiene Perorangan, Pemulung Sampah Usia, Anak SD
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar Sukfitrianty Syahrir; Muharti Syamsul; Aswadi Aswadi; Surahmawati Surahmawati; Syahratul Aeni
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1411.612 KB)

Abstract

Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang lazim disebut kakus/WC sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban keluarga diwilayah kerja puskesmas Pertiwi Kelurahan Mariso Kota Makassar.Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 103. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang ditarik dengan cara simple random samplingHasil penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara pendidikan dan penyediaan air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan nilai X2 = 1,000 > 0,05 dan ada hubungan antara pendapatan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan nilai X2 = 0,025 < 0,05 diwilayah kerja puskesmas Pertiwi Kelurahan Mariso Kota Makassar. Diharapkan kepada pihak terkait untuk membantu masyarakat dalam meningkakan kesehatan Kata kunci : Tingkat pendidikan,pendapatan,ketersedian air bersih, jamban
Strategi Promosi Kesehatan dalam Peningkatan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar Aswadi Aswadi; Muharti Syamsul; Sukfirianty Syahrir
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 1 (2020): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.144 KB)

Abstract

Masalah kesehatan yang ada dimasyarakat sangatlah banyak dan beragam macamnya . Berdasarkan persentase rumah tanga yang ber-PHBS menurut kecamatan dan puskesmas terendah di Puskesmas Polombangkeng Selatan dengan jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak 1.114 rumah tangga dari 3.234 rumah tangga yang ada (34,4%) dan yang ber-PHBS sebanyak 541 rumah tangga (48,6%). Tujuan penelitian ini untukmengetahui gambaran pelaksanaan strategi promosi kesehatan sebagai upaya mendukung peningkatan program PHBS tatanan rumah tangga di Puskesmas Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Informan dipilih dengan teknik snowball sampling, Pengumpulan data dilakukan dengan cara indepth interview kepada lima informan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci. Pengolahan data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk naskah (content analysis). Advokasi yang dilaksanakan di Puskesmas Polombangkeng Selatan berupa permintaan dana dan sarana prasarana berupa media cetak poster dan leaflet ke Dinas Kesehatan Kab. Takalar. Belum adanya dukungan dari tokoh masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas, sedangkan partisipasi pemerintah daerah hanya pada saat diadakannya lomba PHBS oleh pemerintah daerah. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pihak puskesmas berupa konseling, posyandu, pelatihan bagi kader, serta penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga dengan ibu rumah tangga sebagai sasaran utama. Kata Kunci: Strategi promkes, PHBS, RT, Puskesmas
Risk Factors For Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Cases In The Working Area Of Mamajang Health Center, Makassar City Kornelia Fini; Nur Hamdani Nur; Muharti Syamsul
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 1 No 1 (2021): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.199 KB) | DOI: 10.47650/pjphsr.v1i1.208

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain “Case Control”. Jumlah sampel adalah 72 responden dengan 24 kasus dan 48 kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari hasil survei dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chisquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan menggunakan kelambu dengan kejadian DBD (nilai p-value=0,032; OR=5,000), ada hubungan dengan penggunaan kawat kasa dengan kejadian DBD (p-value=0,010; OR=0,265), ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian DBD (p-value= 0,008; OR=0,252), dan tidak ada hubungan antara keberadaan barang bekas di sekitar rumah dengan kejadian DBD (p-value=0,256; OR=0,234). Peran serta masyarakat diharapkan dengan peduli lingkungan dan perilaku untuk meminimalisir kejadian DBD.
Faktor Risiko Lingkungan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Nur Hamdani Nur; Muharti Syamsul; Genoveva Imun
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.673 KB) | DOI: 10.51577/jhqd.v1i1.99

Abstract

Acute respiratory infections (ARI) is a disease that attacks one or more parts of the respiratory tract from the nose to the alveoli or lung. This disease which is caused by various factors (multifactorial) is the top rank disease in Indonesia, and is the biggest cause (17%) of the death of children under five years (toddlers). This study aims to determine the environmental risk factors for the incidence of ARI in children under five in the working area of the Panambungan Health Center. This type of research uses an observational analytic study with a cross-sectional design with a sample of 88 respondents obtained by simple random sampling technique. Data analysis was performed by using chi-square test and the magnitude of the risk with the odds ratio value. The results of statistical tests showed that the use of anti-mosquito coils (p = 0.021; OR = 3.573), kitchen ventilation (p = 0.000; OR = 0.112), and smoking habits of family members significantly affected ARI cases on toddlers in the working area of Panambungan Health Center, Makassar in 2020. Meanwhile, bedroom ventilation (p = 0.538; OR = 0.570) and the type of house floor (p = 0.269; OR = 1.889) did not significantly affect ARI cases on toddlers in the working area of Panambungan Health Center, Makassar in 2020.
Penerapan 3M Terhadap Pencegahan Kejadian DBD di Wilayah Puskesmas Panambungan Kota Makassar Fransiska Lang; Muharti Syamsul; Nur Hamdani Nur
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.39 KB) | DOI: 10.51577/jhqd.v1i1.103

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a contagious disease caused by the dengue virus through the bite of an Aedes mosquito. One of the causes of this DHF incident is the poor sanitation of the environment around residential areas, efforts to prevent dengue fever are breaking the transmission chain by controlling the vector through the eradication of mosquito nests (PSN) and the implementation of the 3M movement.This study aimed to determine the description of the implementation of 3M in the working area of ?? Panambungan Health Center, Makassar.The type of this research was is a quantitative study with a descriptive approach. Data collection was carried out from September to October 2020. The population was all people who live in Kel. Panambungan. Data were collected through interviews using an observation sheet and a questionnaire. In the activity of draining water reservoirs, 67 (83.8%) families conducted this activity properly, while the other 13 (16.2%) families less conducted this activity. In the activity of burying used goods, 18 (22.5%) families conducted this activity properly, while the other 62 (77.5%) families less conducted this activity. Finally, in the activity of closing water reservoirs, 24 (30.4%) families conducted this activity properly, while the other 55 (69.6%) families less conducted this activity. Based on the results of the study, it is recommended to the public to pay attention to environmental conditions to prevent the occurrence of DHF.
HOST (HASIL OLAH SAMPAH TERINTEGRASI) MELALUI GERAKAN WARUNG SAMPAH DI KELURAHAN BONTOKADATTO KAB. TAKALAR Zainuddin Zainuddin; Muharti Syamsul; Nurachmy Sahnir; Ratnasari Iskandar; Wahyudin Wahyudin; Salmah Arafah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.673 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.37133

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah saat ini, karena PHBS dijadikan sebagai tolak ukur dalam pencapaian untuk meningkatkan kualitas/taraf kesehatan pada program Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015-2030. Pemahaman masyarakat dalam menjaga hidup bersih dan sehat sangat diperlukan dalam memilih dan memilah sampah untuk membantu masyarakat tetap bekerja dengan tubuh yang kuat dan sehat. Keberadaan TPA menjadi dasar masyarakat membentuk program warung sampah. Sampah yang terkumpul akan dikumpulkan langsung melalui warung sampah dan akan dipilah dan dipilih, tetapi dalam pelaksanaannya Warung Sampah memiliki banyak kesulitan diantaranya kesulitan memilah botol plastik dengan sampah lain karena sampah yanng dicampur begitu saja saat dibuang tanpa dipilah terlebih dahulu, masalah lainnya adalah Warung Sampah hanya menjual hasil sampah botol plastik yang diperoleh dengan nilai jual yang sangat rendah. Sehingga tujuan pengabdian ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemanfaatan sampah menjadi produk seni yang memiliki nilai jual yang tinggi dan tetap dalam pantauan kesehatan melalui HOST (Hasil olah sampah terintegrasi) yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Metode Pelaksanaan kegitan PKMS yaitu Society Parcipatory yaitu perlibatan masyarakat sebagai mitra dalam menyerap keterampilan yang diberikan dengan cara by doing. Mitra yang secara langsung terlibat, mulai saat persiapan, sosialisasi program, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi. Hasil: Partisipasi aktif peningkatan pengetahuan masyarakat, peningkatan keahlian mitra dalam memanfaatkan limbah plastik, peningkatan kemampuan, pengetahuan dan kesadaran mitra dalam penggunaan APD