Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA DARI MASYARAKAT MAJEMUK KE MASYARAKAT MULTIKULTURAL Saddam, Saddam; Mubin, Ilmiawan; Mayasari S.W., Dian Eka; Sulystyaningsih, Naning Dwi; Rahmandari, Ismi Arifiana; Risdiana, Risdiana
Historis : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah Vol 5, No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/historis.v5i2.3424

Abstract

Abstrak: Tujuan penulisan menyajikan konsep ke-Indonesia-an secara menyeluruh sejak sebelum merdeka hingga setelah kemerdekaan. Mengkaji sistem sosial budaya Indonesia zaman penjajahan Belanda dan setelah kemerdekaan dari konsep masyarakat mejemuk dan masyarakat multikultural. Penelitian ini menggunakan library research. Data dikumpulkan menggunakan dokumentasi berupa buku, makalah, artikel, dan jurnal relevan. Analisis data menggunakan content analysis, untuk mendapatkan infensi valid dan dapat diteliti kembali berdasarkan konteksnya. Pengecekan antar pustaka dan membaca kembali pustaka dilakukan guna menjaga keaslian dan kesalahan hasil kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa penjajahan Belanda selalu diupayakan memperkuat dan membentuk lagi masyarakat Indonesia berdasarkan habituasi masing-masing antar suku, budaya, agama, dan adat-istiadat. Belanda menggunakan potensi yang ada dalam masyarakat untuk memperkuat maksud tertentu, hingga mengarahkan masyarakat Indonesia memperkuat kemajemukan. Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang hidup secara berkelompok secara terpisah berdasarkan suku, agama, ras dan kelas sosial dengan corak khas tertentu. Rasialis menjadi hal yang dilestarikan dalam masyarakat majemuk secara mendasar. Masyarakat multikultural adalah suatu kondisi masyarakat majemuk yang telah tercapai sebuah keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat, dengan banyaknya diferensiasi sosial masyarakat tercipta suatu keharmonisan, saling menghargai, kesederajatan dan mempunyai kesadaran tanggungjawab sebagai satu kesatuan.Abstract: The purpose of writing presents the concept of Indonesia as a whole from before independence until after independence. Reviewing the Indonesian socio-cultural system during the Dutch colonial era and after independence from the concept of a rich society and multicultural society. This study uses library research. Data is collected using documentation in the form of books, papers, articles, and relevant journals. Data analysis uses content analysis, to obtain valid inferences and can be re-examined based on the context. Checking between libraries and rereading libraries is done to maintain the authenticity and errors of the study results. The results showed that during the Dutch colonial period was always sought to strengthen and reshape Indonesian society based on their respective habituation between tribes, cultures, religions, and customs. The Dutch used the potential in society to strengthen certain intentions, to direct the Indonesian people to strengthen diversity. Compound society is a society that lives in groups separately based on ethnicity, religion, race, and social class with a certain distinctive pattern. Racists are fundamentally preserved in compound society. A multicultural society is a condition of compound society that has been achieved a regularity and harmony in society, with much social differentiation of the community created a harmony, mutual respect, equality and awareness of responsibility as a whole.
EDUKASI MASYARAKAT DAN PELESTARIAN PENINGGALAN SEJARAH DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Muani, Muani; Afandi, Ahmad; Masyitah, Putri Maya; Mayasari, Dian Eka; Mubin, Ilmiawan; Zaenudin, Zainudin
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.19308

Abstract

ABSTRAK                                                                                      Edukasi dan pelestarian peninggalan sejarah kepada mahasiswa pendidikan sejarah berkerjasama dengan masyarakata setempat mengenalkan tempat bersejarah dan mengadakan pembugaran makam Nyatok. Bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan tetang peninggalan sejarah dan sosialisasi kepada masyarakat untuk melestarikan peninggalan bersejarah yang ada di Desa Rembitan. Metode yang digunakan adalah mengenalkan tempat peniggalan sejarah dan bergotong royong bersama masyarakat melestarikan peninggalan sejarah seperti, Cakar budaya Masjid Kuno Rembitan, Rumah asli suku sasak Dusun Sade dan Makam Wali Nyatoq. Hasil dari kegiatan edukasi dan pelestarian tempat peningalan sejarah bahwa mahasiswa antusias dalam mengikuti kegiatan edukasi dan pelestarian tempat peninggalan sejarah dan masyarakat juga antusias berkerjasama mengenalkan dan melestarikan tempat bersejarah di desa Rembitan.  Kata kunci: Edukasi Masyarakat; Peningalan Sejarah; Lombok Tengah. ABSTRACT The aim of this project is to educate history students on the importance of preserving historical heritage in collaboration with local communities. This includes introducing historical places and restoring the Nyatok tomb. The project seeks to provide insight into historical relics and promote socialization within the community to encourage of historical artifacts in Rembitan Village. The method used is to identify historical heritage sites and collaborate with the community to preserve them. Examples of such sites include the Rembitan Ancient Mosque, the traditional house of the Sasak tribe in Sade Hamlet, and the Tomb of Wali Nyatoq. The educational activities and preservation of historical heritage sites have resulted in enthusiastic participation from students and cooperationThe aim of this project is to educate history students on the importance of preserving historical heritage in collaboration with local communities. This includes introducing historical places and restoring the Nyatok tomb. The project seeks to provide insight into historical relics and promote socialization within the community to encourage the preservation of historical artifacts in Rembitan Village. The method used is to identify historical heritage sites and collaborate with the community to preserve them. Examples of such sites include the Rembitan Ancient Mosque, the traditional house of the Sasak tribe in Sade Hamlet, and the Tomb of Wali Nyatoq. The educational activities and preservation of historical heritage sites have resulted in enthusiastic participation from students and cooperation from the community to introduce and maintain historical places in Rembitan village. From the community to introduce and maintain historical places in Rembitan village. Keywords: Community Education; Historical Remembrance; Central Lombok.
MERAWAT DAN PENGENALAN WISATA SITUS SEJARAH MAKAN LOANG BALOQ KELURAHAN TANJUNG KARANG KECAMATAN SUKARBELA KOTA MATARAM Mubin, Ilmiawan; Muani, Muani; Afandi, Ahmad; Rosada, Rosada; Mayasari, Dian Eka; Masyitah, Putri Maya; Zainudin, Zainudin
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.19692

Abstract

ABSTRAK Makam Loang Baloq merupakan salah satu situs sejarah  yang beralokasi di Kota Mataram.  Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan situs sejarah yang ada di Kota Mataram supaya dikenal oleh masyarakat. Metode yang dilakukan adalah observasi, ekplorasi ide,  perencangan, dan pelaksanaan kegiaatan. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Petugas penunggu makam, dosen pembimbing, mahasiswa program pendidikan sejarah  Fakulas Keguruan Ilmu dan Pendidikan UMMat. Hasil dari kegiatan  ini berupa merawat situs sejarah dan mengenal sejarah makam Loang Baloq. Adapun informasi sejarah makam Loang Baloq  dapat menambah wawasan sejarah lokal mahasiswa pendidikan sejarah.    Kata kunci: Perawatan, Pengenalan, Makam Loang Baloq, Mataram   ABSREACTLoang Baloq Tomb is one of the allocated historical sites in Mataram City.  The purpose of this service activity is to introduce historical sites in Mataram City so that they are known by the public. The methods carried out are observation, exploration of ideas, planning, and implementation of activities. The parties involved in this activity are grave waiting officers, supervisors, students of the history education program, Faculty of Teacher Training and Education UMMat. The result of this activity is in the form of caring for historical sites and getting to know the history of Loang Baloq's tomb. The historical information of Loang Baloq's tomb can add insight into the local history of history education students.    Keywords: Care, Introduction, Loang Baloq Tomb, Mataram
Existence of Ampenan Port in the 19th Century (Maritime History Studies) Masyitah, Putri Maya; Mubin, Ilmiawan; Mayasari SW, Dian Eka; Mu'aini, Mu'aini; Afandi, Ahmad; Rosada, Rosada
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 14, No 1 (2026): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v14i1.11968

Abstract

This study aims to examine the activities of the Port of Ampenan as an important trading port on the island of Lombok in the 19th century. The method used in this study is the historical science research method which consists of gathering sources (heuristics), source criticism (verification), reasoning (interpretation) and writing (historiography). The concept used in this study is the port concept which examines ports from an economic standpoint, especially in terms of trade. The results showed that in the 19th century Ampenan Harbor was one of the active ports which became the center of shipping and trade on the island of Lombok. Around 1840 until the end of the 19th century, the Port of Ampenan was used as a center for trade activities between islands on the island of Lombok. The commodities traded are divided into two, namely commodities based on politics (rice, textiles, rifles, ammunition, opium, and liquor) and commodities based on needs (green beans, eggs, bird's nest, tobacco, tarum, cattle and horses, fish , wood sandalwood, sea cucumbers, turtles, and so on). Apart from being a local shipping and trade route, Ampenan Port is also included in international trade routes. There are several shipping companies that are active in shipping and trading at Ampenan Port, such as European, Chinese and Singaporean companies.
Penyuluhan pendidikan lingkungan hidup kawasan ekonomi khusus mandalika Lombok Tengah Muaini, Muaini; Rosada, Rosada; Afandi, Ahmad; Masyitah, Putri Maya; Mayasari, Dian Eka; Mubin, Ilmiawan; Syukuriadi, Syukuriadi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26147

Abstract

AbstractEnvironmental education consulting to the community aims to help the community in the tourist area by educating the importance of protecting the surrounding environment. Each individual must have a sense of responsibility for the environment and a caring attitude to protect the environment. The purpose of this activity is to increase the community's knowledge and insight in clean and healthy environmental awareness education. The level of awareness and community participation in the field of environmental protection is quite high, but the level of awareness still needs to be increased so that it can continuously influence knowledge and behavior and encourage widespread activity or real action in an effort to keep the environment clean. The method used to achieve the goals and objectives that have been set is by conducting training and counseling activities that are expected to be useful for the community and tourism managers. The results of the consultation activities can provide insights into science, understanding how to maintain the surrounding environment in the tourist area and preserve the surrounding natural environment from the impact of tourism development. The community enthusiastically participated in the extension activities in Sade Rembitan Village, Pujut District, Central Lombok Regency.  Keywords: environmental education; special economic zones.   AbstrakPenyuluhan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat bertujuan untuk membantu masyarakat dikawasan wisata dengan mengidukasi pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Setiap individu harus memiliki rasa tanggung jawab  terhadap lingkungan dan sikap peduli untuk menjaga  lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk  meningkatkan  pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai pendidikan penyadaran lingkungan bersih da sehat. Tingkat kependulian dan peran serta masyarakat dalam bidang pelestarian lingkungan sudah cukup tinggi, tetapi tingkat kependulian  tersebut masih perlu ditingkatkan sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan  dan perilaku secara terus menerus serta mendorong aktivitas atau tindakan nayata secara meluas dalam usaha menjaga kebersihan lingkungan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan targetyang telah ditetapkan adalah dengan cara melaksanakan pelatihan dan penyuluhan yang diharapkan berguna bagi masyarakat dan pengelola wisata. Hasil dari kegiatan penyuluhan dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan, pemahaman cara menjaga lingkungan sekitar yang berada di kawasan wisata  dan menjaga lingkungan alam sekitar dari dampak perkembangan pariwisata. Masyarakat antusias mengikuti  kegiatan penyuluhan di Sade Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.  Kata kunci: pendidikan lingkungan hidup; kawasan ekonomi khusus.