Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Penguatan Komoditas Aren Sebagai Komoditas Unggulan Di Kampung Werur Distrik Sausapor Dengan Perbaikan Budidaya Dan Pengolahan Aren Maruapey, Azis
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 1, No 1 (1): January 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.379

Abstract

Tema hasil jangka panjang program Pengabdian ini adalah pelestarian lingkungan dengan budidaya aren sebagai tanaman hutan produksi, peningkatan pendapatan masyarakat dengan perbaikan bentuk olahan gula aren menjadi gula semut aren, peningkatan indeks pembangunan manusia sehingga tercapainya pemenuhan bahan primer, peningkatan pengetahuan dan keterampilan penduduk kampung Werur dan indeks pembangunan gender pada aspek partisipasi penduduk desa baik pria maupun wanita. Kegiatan pengabdian pada masyarakat  bertujuan untuk   1) meningkatkan sikap peduli, empati mahasiswa terhadap kondisi perekonomian masyarakat pengolah aren serta memberikan pelayanan keilmuan praktis dan bantuan teknologi riil yang sangat dibutuhkan masyarakat. 2) mengembangkan semangat entrepreneurship dengan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan persoalan masyarakat dengan mengembangkan pola kemandirian masyarakat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memanfaatkan komoditas lokal yang melimpah. 3) berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dengan perubahan bentuk produk untuk nilai jual yang lebih tinggi, dan 4) berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan pelestarian tanaman aren di wilayah hulu sungai. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pemberdayaan masyarakat dengan transfer ilmu dan teknologi. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan yang disertai praktek pembelajaran kelompok, teknologi pembibitan, seleksi bibit, proses budidaya dan pengolahan gula semut aren. Pembelajaran disertai praktek akan dilakukan mahasiswa bersama kelompok sasaran sebagai lembaga mitra yaitu kelompok petani aren dan masyarakat kampung Werur. Hasil kegiatan menunjukkan pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada masyarakat dan petani Aren kampung werur membantu perbaikan budidaya Aren serta menghasilkan produk gula semut aren. 
Usaha Tani Padi Sawah Berbasis Agrosilvopastura Di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong Ali, Akhmad; Maruapey, Azis; Soekamto, Mira Herawati
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 3, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1079

Abstract

Program Kemitraan  bagi Masyarakat Stimulus  (PKMS) Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Padi Sawah berbasis Agrosilvopasture di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong merupakan suatu penelitian yang diangkat berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi petani  padi  sawah  di Kampung Walal. Permasalahan yang dihadapi kelompok tani (mitra)  adalah pemanfaatan lahan  dan limbah kotoran ternak yang belum optimal serta tingkat penguasaan teknologi yang masih rendah di kalangan petani Kampung Walal. Berbagai solusi yang ditawarkan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi petani diantaranya dengan pendekatan percepatan alih teknologi dan peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan, dialog aktif,  pelatihan dan pendampingan, sehingga diharapkan dapat mempunyai keluaran berupa  peningkatan kemampuan pengelolaan lahan berbasis agrosilvopastur, peningkatan  teknologi yang dapat menghasilkan  sumber energi dan peningkatan pendapatan petani.
Penguatan Komoditas Aren Sebagai Komoditas Unggulan Di Kampung Werur Distrik Sausapor Dengan Perbaikan Budidaya Dan Pengolahan Aren Azis Maruapey
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (1): January 2019
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.379

Abstract

Tema hasil jangka panjang program Pengabdian ini adalah pelestarian lingkungan dengan budidaya aren sebagai tanaman hutan produksi, peningkatan pendapatan masyarakat dengan perbaikan bentuk olahan gula aren menjadi gula semut aren, peningkatan indeks pembangunan manusia sehingga tercapainya pemenuhan bahan primer, peningkatan pengetahuan dan keterampilan penduduk kampung Werur dan indeks pembangunan gender pada aspek partisipasi penduduk desa baik pria maupun wanita. Kegiatan pengabdian pada masyarakat  bertujuan untuk   1) meningkatkan sikap peduli, empati mahasiswa terhadap kondisi perekonomian masyarakat pengolah aren serta memberikan pelayanan keilmuan praktis dan bantuan teknologi riil yang sangat dibutuhkan masyarakat. 2) mengembangkan semangat entrepreneurship dengan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dan persoalan masyarakat dengan mengembangkan pola kemandirian masyarakat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memanfaatkan komoditas lokal yang melimpah. 3) berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dengan perubahan bentuk produk untuk nilai jual yang lebih tinggi, dan 4) berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan pelestarian tanaman aren di wilayah hulu sungai. Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah pemberdayaan masyarakat dengan transfer ilmu dan teknologi. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan pengetahuan yang disertai praktek pembelajaran kelompok, teknologi pembibitan, seleksi bibit, proses budidaya dan pengolahan gula semut aren. Pembelajaran disertai praktek akan dilakukan mahasiswa bersama kelompok sasaran sebagai lembaga mitra yaitu kelompok petani aren dan masyarakat kampung Werur. Hasil kegiatan menunjukkan pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada masyarakat dan petani Aren kampung werur membantu perbaikan budidaya Aren serta menghasilkan produk gula semut aren. 
Usaha Tani Padi Sawah Berbasis Agrosilvopastura Di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong Akhmad Ali; Azis Maruapey; Mira Herawati Soekamto
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2021): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v1i1.1079

Abstract

Program Kemitraan  bagi Masyarakat Stimulus  (PKMS) Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Padi Sawah berbasis Agrosilvopasture di Kampung Walal Distrik Salawati Kabupaten Sorong merupakan suatu penelitian yang diangkat berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi petani  padi  sawah  di Kampung Walal. Permasalahan yang dihadapi kelompok tani (mitra)  adalah pemanfaatan lahan  dan limbah kotoran ternak yang belum optimal serta tingkat penguasaan teknologi yang masih rendah di kalangan petani Kampung Walal. Berbagai solusi yang ditawarkan dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi petani diantaranya dengan pendekatan percepatan alih teknologi dan peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan, dialog aktif,  pelatihan dan pendampingan, sehingga diharapkan dapat mempunyai keluaran berupa  peningkatan kemampuan pengelolaan lahan berbasis agrosilvopastur, peningkatan  teknologi yang dapat menghasilkan  sumber energi dan peningkatan pendapatan petani.
MANFAAT NILAI EKONOMI HASIL HUTAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG FEF DISTRIK FEF KABUPATEN TAMBRAUW Azis Maruapey; Engelberta Martina Bame
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 9 No. 3 (2017): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.745 KB) | DOI: 10.33506/md.v9i3.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan nilai manfaat ekonomi hutan oleh masyarakat kampung Fef Distrik Fef Kabupaten Tambrauw. Jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat kampung Fef distrik Fef kabupaten Tambrauw berupa hasil hutan kayu dan non kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai kategori yaitu getah kayu, hasil hutan berupa minyak hasil sulingan, kulit kayu, buah biji dan daun, pohon tumbuhan khusus, binatang dan bagian binatang. Nilai manfaat ekonomi hasil hutan kayu maupun non kayu oleh masyarakat kampung Fef Distrik Fef Kabupaten Tambrauw dapat menunjang perekonomian mereka yaitu pendapatan masyarakat responden total adalah sebesar Rp. 35.000.000/bln. Dimana untuk hasil hutan kayu sebesar Rp. 26.000.000/bln  (74,28%), sedangkan hasil hutan non kayu Rp 9.000.000/bln (25,72%).
Komposisi Jenis Dan Zonasi Mangrove Di Kampung Gisim Kabupaten Sorong Lona Helty Nanlohy; Azis Maruapey; Yolanda Malaum
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v9i1.289

Abstract

Komposisi jenis merupakan formasi  jenis yang berada pada suatu tempat. Penyebaran vegetasi mangrove membentuk bentuk  khas yaitu membentuk  zonasi sejajar garis pantai. Terdapat zonasi  mangrove tertentu dari mulai arah pantai ke darat. Hal yang menarik adalah bahwa jenis-jenis mangrove yang menempati zona-zona tersebut tidak selalu sama untuk setiap daerah yang diteliti. Hal ini menunjukan adanya banyak faktor yang mengendalikan zonasi vegetasi mangrove.Metode penelitian  yang digunakan adalah penelitian  survey, dengan teknik  sampling sistematik menggunakan metode kombinasi antara metoda jalur dan metoda garis berpetak.Komposisi jenis mengrove di Kampung Gisim Kabupaten Sorong terdiri dari mangrove mayor (mangrove sejati)  sebanyak 5 jenis yaitu Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza,  Bruguiera sexangula,   Ceriops Tagal  dan  Nypa fruticans dan Mangrove  minor  yaitu jenis Xylocarpus granatum. Zonasi pada lokasi penelitian secara umum dibagi menjadi 3 zona, yaitu : zona proximal, zona midle, dan zona distal.  Zona proximal merupakan zona yang berbatasan langsung dengan laut dan merupakan zona dari jenis Rhizophora mucronata  Zona midle adalah zona pertengahan yang terletak diantara darat dan laut, jenis yang berada zona yaitu  jenis  Bruguiera sexangula  Bruguiera gymnorrhiza. Ceriops Tagal dan Xylocarpus granatum dan Zona distal adalah zona yang berada dibelakang zona middle  yaitu jenis  Nypa fruticans.
Analisis Kelayakan Finansial Kerajinan Rotan “Tunas Harapan” Di Kota Sorong Nurtika Tomagola; Azis Maruapey; Poni sri
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v10i2.294

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk  kelayakan  finansial  usaha rotan Tunas Harapan” di Kota Sorong. Profil industri kerajinan rotan “Tunas Harapan” di Kota Sorong terdapat 1 unit usaha industri kerajinan rotan yang mampu menyerap 5 orang tenaga kerja. Jangkauan pemasaran meliputi wilayah Kota Sorong dan sekitarnya hingga ke wilayah Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan. Kendala-kendala yang dihadapi industri kerajinan rotan ”Tunas Harapan” di Kota Sorong antara lain kualitas dan keterbatasan bahan baku, strategi pemasaran yang masih kurang baik dan ketatnya persaingan dengan industri rotan maupun industri kerajinan berbahan baku lain dari daerah lain. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan usaha didapatkan hasil Net Present Value (NPV) dari industri kerajinan rotan ”Tunas Harapan” di Kota Sorong sebesar Rp. 450.182.700, nilai Benefit-Cost Ratio (BCR) sebesar 1,60 dan nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 45,04 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha industri kerajinan rotan ”Tunas Harapan” di Kota Sorong layak secara finansial untuk dilakukan dan dilanjutkan.
Studi Sekuestrasi Karbon Pada Tegakan Jati (Tectona grandis Linn.) Di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong Azis Maruapey; Irnawati Irnawati
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v11i1.478

Abstract

Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui biomassa dari tegakan Jati (Tectona grandis L.) di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong; untuk mengetahui sekuestrasi karbon pada tegakan Jati; danuUntuk mengetahui sekuestrasi karbondioksida (CO2) pada tegakan Jati          Metode yang dipergunakan adalah metode petak  tunggal. Penentuan areal lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode ini merupakan metode penentuan lokasi penelitian secara sengaja dengan mempertimbangkan petak ukur yang dibuat terdapat jenis tegakan Jati (Tectona grandis L.). Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode petak tunggal dengan ukuran 20 m x 20 m (Fachrul, 2007). Dalam penelitian ini, untuk menghitung biomassa dalam kaitannya dengan estimasi sekuestrasi karbon pada tegakan Jati dilakukan melalui sampling tanpa pemanenan secara in situ yaitu metode ini merupakan cara sampling dengan melakukan pengkukuran tanpa melakukan pemanenan. Metode ini antara lain dilakukan dengan mengukur diameter atau tinggi pohon dan menggunakan persamaan alometrik untuk mengekstrapolasi biomassa dan estimasi sekuestrasi karbon. .           Nilai dari potensi biomassa yang terkandung pada tegakan pohon Jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong dimasukkan dalam persamaan Allometrik, menunjukkan bahwa berat biomassa dari hasil perhitungan 5 petak pengamatan (luasan 0,2 ha) adalah 26.161,13 g. Sehingga untuk mengetahui berat biomassa dalam luasan satu hektar maka hasil dari perhitungan setiap plot dikalikan lima, dengan asumsi rata–rata jumlah tegakan Jati sebanyak 1.100 tegakan per hektar maka jumlah biomassa yang terkandung dalam tegakan pohon Jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong adalah sebesar 130.805,65 g/ha.Estimasi sekuestrasi karbon pada tegakan Jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong berjumlah 12.295,73 g, sekuestrasi karbon tertinggi terdapat pada plot atau petak pengamatan III yaitu sebesar 3.593,15 dan terendah pada petak IV yaitu sebesar 1.714,41. Jumlah karbon yang terkandung pada tegakan jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong sebesar 61.478,65 g/ha hasil ini diperoleh dari jumlah karbon pada setiap plot contoh dikalikan lima karena ukuran plot pengamatan hanya seluas 20 x 20 m2 sebanyak 5 petak. Jumlah sekuestrasi karbondioksida yang tersimpan pada tegakan pohon Jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong adalah sebesar 12.295,73 g, dengan demikian maka tegakan Jati di Areal Penghijauan Kabupaten Sorong mempunyai potensi serapan karbondioksida sebesar 45.125,33 g atau 225.626,65 g/hektar.
Etnobotani Masyarakat Dalam Pemanfaatan Serat Kulit Melinjo Sebagai Bahan Baku Pembuatan Noken Di Kampung Esyo Distrik Aifat Kabupaten Maybrat azis maruapey; Ponisri Ponisri; Syarif Ohorella
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v12i2.963

Abstract

Tas rajutan tangan rakyat Papua, Noken, telah resmi masuk dalam daftar UNESCO warisan budaya. Pengakuan UNESCO akan mendorong upaya melindungi dan mengembangkan warisan budaya Noken. Inskripsi UNESCO ini membuat kami melakukan penelitian etnobotani pembuatan Noken oleh masyarakat di Kampung Esyo Distrik Aifat Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui etnobotani dan pengetahuan lokal (local knouwledge) masyarakat dalam memanfaatkan serat kulit pohon Melinjo, proses dan kriteria pengambilan bahan baku serta proses pembuatan Noken oleh masyarakat di Kampung Esyo Distrik Aifat Kabupaten Maybrat.  Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara semi struktural (semi structural interview). Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan etnobotani pemanfaatan serat kulit pohon Melinjo dan disajikan dalam bentuk gambar.Hasil menunjukkan bahwa pemanfaatan serat kulit pohon Melinjo untuk pembuatan Noken oleh masyarakat Kampung Esyo ,,,,,’Distrik Aifat Kabupaten Maybrat, dengan memanfaatkan serat kulit pohon Melinjo dengan ukuran diameter antara 10 - 20 cm. Proses pengambilan serat dengan cara ditebang dan menguliti pohon tersebut. Perlakuan bahan baku melalui perendaman, penjemuran, penghalusan dan pewarnaan dengan maksud agar serat kulit kayu tidak cepat rusak dan lebih tahan lama (awet). Proses pembuatan Noken mengikuti pola sulaman dan anyaman, yang disesuaikan dengan pola dan ukuran Noken yang diinginkan. Pemberian warna Noken memakai pewarna alami dengan memanfaatkan beberapa jenis tumbuhan anggrek alam. Proses perajutan Noken dilakukan pada saat santai atau istirahat, tempat perajitan Noken bisa di rumah, pasar atau tempat pertemuan di kampung.
Pengembangan Dan Analisis Black Box Hutan Sagu Alam (Hsa) Di Kabupaten Sorong Selatan (Studi Kasus Di Kampung Puragi Dan Bidare Distrik Matemani) Azis Maruapey
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v13i3.1625

Abstract

Permasalahan utama pengembangan Hutan Sagu Alam (HSA) di Kampung Puragi dan Bedare Distrik Metemani Kabupaten Sorong Selatan terutama disebabkan: pertama, pengolahan masih bersifat tradisional; kedua, pemasaran pati sagu yang masih terbatas; dan ketiga, mutu pati sagu masih rendah. Tujuan riset ini adalah mengetahui prospek pengembangan hutan sagu alam di Kampung Puragi dan Bedare; mengetahui strategi pengembangan potensi hutan sagu alamnya; dan mengetahui model analisis Black Box untuk pengembangan hutan sagu alamnya. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung dan wawancara FGD dengan masyarakat. Hasil penelitian terlihat bahwa prospek pengembangan Sagu di Kampung Puragi dan Bedare meliputi a) sagu sebagai bahan pangan, dengan potensi hutan sagu alam yang besar, diyakini pati sagu akan menjadi  sumber makanan pengganti beras, dan berbagai industri; dan b) sagu sebagai konservasi air dan perlindungan lingkungan iklim makro guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Strategi pengembangan hutan sagu alam yakni:1) Pemberdayaan sumber daya manusia lokal dan kelembagaannya; 2) Penataan hutan sagu guna meningkatkan produktivitas per satuan area; 3). Menyediakan infrastruktur pengolahan sagu berbasis masyarakat; 4) Perencanaan air bersih untuk pengolahan sagu; 5) Menumbuhkembangkan pola kemitraan dan home industry;6) Penguatan kelembagaan usaha; dan 7) Dukungan kebijakan pemerintah daerah. Model black box pengembangan Hutan Sagu Alam terintegrasi melalui faktor dukungan input lingkungan dengan parameter rancang bangunnya yakni luas hutan sagu alam beserta potensinya yang besar dan kelembagaan masyarakat pemegang hak ulayat. Model pengembangan ini dipengaruhi oleh faktor input (terkontrol dan tidak terkontrol) dan output (yang diinginkan dan tidak diinginkan).