Articles
Kuasa Meraih Suara: Relasi Foke-Nara dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012
Fadiyah, Dina
Jurnal Penelitian Politik Vol 14, No 1 (2017): Transformasi Identitas Keindonesiaan
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2825.48 KB)
|
DOI: 10.14203/jpp.v14i1.711
AbstrakTulisan ini bermaksud melihat relasi antara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dengan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pada dasarnya, Forkabi berdiri karena ketakutan etnis asli Jakarta yaitu etnis Betawi akan luntur karena banyaknya suku pendatang yang ada di Jakarta. Forkabi yang awalnya berdiri berdasarkan etnisitas tetapi kemudian menjelma menjadi perpanjangan politik dari suatu elit lokal. Ormas yang seharusnya bebas dari kepentingan-kepentingan politik, justru menjadi perpanjangan politik dari Foke-Nara selama masa kampanye dalam pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2012.Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan didapatkan temuan bahwa ternyata organisasi masyarakat dapat berperan penting dalam sebuah pemilihan.Terbukti dengan adanya elit-elit lokal yang saat ini gencar mengandeng ormas sebagai timsesnya. Keberhasilan pengumpulan suara yang dihasilkan oleh ormas mungkin karena anggota ormas banyak tersebar luas dimana-dimana. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dsb. Hal ini membuktikan bahwa ormas yang ada saat ini sudah tidak dapat dikatakan independen atau tanpa adanya campur tangan politik.Keywords: Ormas, Forkabi, Patron, Klien
Inovasi Pelayanan Transportasi Publik Ramah Penyandang Disabilitas di DKI Jakarta
Zakiyah, Ummi;
Fadiyah, Dina
Administratio Vol 11 No 1 (2020): Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (738.886 KB)
Penelitian ini menganalisa penyediaan pelayanan transportasi public yang ramah untuk penyandang disabilitas di DKI Jakarta. Diketahui bersama Kota Jakarta adalah ibu kota negara yang maju setra modern sehingga sudah selayaknya menyediakan transportasi public yang ramah bagi penyandang disabilitas. Sebgaimana diketahui bahwa penydang dsiabilitas adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan secara fisik sehingga harus ada model transportasi khusus. Hal tersebut juga sudah terjamin dalam Undang-undang Nomor 08 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas atas hak dan kedudukan sebagai warga negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan dipadukan dengan teori Pelayanan Publik inklusif, teori aksesibilitas ramah disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Pemerintah DKI Jakarta Badan Usaha Milik Daerah PT TransJakarta telah menyediakan model transportasi yang ramah untuk penyandang disabilitas berupa minibus. Model Transportasi tersebut dapat diakses oleh seluruh penduduk DKI Jakarta yang mengalami disabilitas. Selain mudah diakses transpotasi ini juga tidak dipungut biaya alias gratis. Transportasi tersebut bisa dipesan melalui telepon seluler biasa atau aplikasi melalui smartphone. Adanya inovasi pelayanan transportasi public ramah penyandang disabilitas di DKI Jakarta ini diharapkan menjadi role model untuk daerah-daerah lainya dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas public untuk para penyandang disabilitas.
Kuasa Meraih Suara: Relasi Foke-Nara dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012
Dina Fadiyah
Jurnal Penelitian Politik Vol 14, No 1 (2017): Transformasi Identitas Keindonesiaan
Publisher : Pusat Penelitian Politik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/jpp.v14i1.711
AbstrakTulisan ini bermaksud melihat relasi antara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dengan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pada dasarnya, Forkabi berdiri karena ketakutan etnis asli Jakarta yaitu etnis Betawi akan luntur karena banyaknya suku pendatang yang ada di Jakarta. Forkabi yang awalnya berdiri berdasarkan etnisitas tetapi kemudian menjelma menjadi perpanjangan politik dari suatu elit lokal. Ormas yang seharusnya bebas dari kepentingan-kepentingan politik, justru menjadi perpanjangan politik dari Foke-Nara selama masa kampanye dalam pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2012.Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan didapatkan temuan bahwa ternyata organisasi masyarakat dapat berperan penting dalam sebuah pemilihan.Terbukti dengan adanya elit-elit lokal yang saat ini gencar mengandeng ormas sebagai timsesnya. Keberhasilan pengumpulan suara yang dihasilkan oleh ormas mungkin karena anggota ormas banyak tersebar luas dimana-dimana. Mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dsb. Hal ini membuktikan bahwa ormas yang ada saat ini sudah tidak dapat dikatakan independen atau tanpa adanya campur tangan politik.Keywords: Ormas, Forkabi, Patron, Klien
Menguatnya Ikatan Patronase dalam Perpolitikan Indonesia
Dina Fadiyah;
Ummi Zakiyah
Madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol 10 No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1324.613 KB)
|
DOI: 10.52166/madani.v10i2.1068
This paper intends to see how the strengthening of patronage ties in Indonesian politicstoday is strengthened. The political euphoria in Indonesia is increasingly interesting, thearticle of political essence that occurs is not only about pure politics, but has beencontaminated with various elements and interests. This is what makes the political elitemust have a precise strategy to strengthen their position. This paper uses qualitativemethods, descriptive and found that the strengthening of patronage ties in Indonesianpolitics is caused by mutual need or mutualism symbiosis between political elites andvarious elements such as community organizations for example.
DILEMA SISTEM MULTIPARTAI DALAM SISTEM PRESIDENSIAL DI INDONESIA
Dina Fadiyah
Madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol 14 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (470.451 KB)
|
DOI: 10.52166/madani.v14i1.2881
There are several kinds of governance systems in the world such as the presidential and parliamentary. Each system has advantages and disadvantages of government, characteristics, and individual differences. But it also has a system of government which makes it a perfect indicator, while Indonesia adheres to a presidential system and a multiparty system as well. The problem is when these two systems can not run well because the two systems should not constitute a suitable system.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK) TERKAIT ISU SARA DALAM PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 DALAM MEDIA ONLINE KOMPAS.COM
Roy Marten;
Dina Fadiyah
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (454.17 KB)
|
DOI: 10.52447/polinter.v5i2.4057
The Purpose of this paper research is to find out how the framing conducted by Kompas.com Media Associated with alleged blasphemy by Basuki Tjahaja Purnama, and want to see more about the procedures or techniques used by Kompas.com in placing and positioning related news the issues of sara or blasphemy by Ahok. As for analyzing this, the writer used the framing model of Pan and Gerald M. Kosicki, in which there are 4 types of structure, namely, syntactic structure (the way journalists compile facts), script structures (how journalists tell facts), thematic structures (how journalist write facts) and rhetorical structure (the way journalist emphasize facts). As well as looking at the relationship between the media and politics in the Ahok case with media and political theory.In writing this paper the writer used qualitative methods. The results of this research Media Kompas.com appear neutral in reporting the news by presenting many sources, imformants and imformation in supporting the news reported. However, on the other hand, Kompas.com indirectly made certain protests in certain directions with a point of view that aligned with the suspect Basuki Tjahaja Purnama on the news displayed by Kompas.com
POLA REKRUTMEN PARTAI POLITIK (STUDI KASUS: DEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BEKASI DALAM MENETAPKAN CALONG ANGGOTA LEGISLATIF DPR RI TAHUN 2014-2019)
Ilham Anshari;
Dina Fadiyah
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (463.327 KB)
|
DOI: 10.52447/polinter.v4i2.1669
Tulisan ini akan membahas tentang Pola Rekrutmen Partai Politik dengan mengambil Studi Kasus, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional Kota Bekasi Dalam Menetapkan Calon Anggota Legislatif Tahun 2014-2019. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pola rekrutmen salah satu partai politik di Indonesia, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bekasi, dalam mengikuti kontestasi pemilihan anggota legislatif tahun 2014. (2) Untuk mengetahui ranah secret garden yang selama ini masih menjadi rahasia publik, dan hanya menjadi konsumsi pribadi segelintir elit di dalam tubuh partai politik. (3) Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pola rekrutmen yang digunakan PAN dalam pileg 2014, terhadap kelembagaan PAN di kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan Teori rekrutmen politik dan Teori pola rekrutmen politik. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan format penelitian studi kasus. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka serta dokumentasi.Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan pola rekrutmen yang digunakan oleh PAN dengan partai politik lain, yang masih sangat bergantung kepada keputusan pimpinan pusat. Dalam proses penetapan calon, DPP hanya sebagai dewan pertimbangan sementara itu yang memiliki peranan besar adalah pimpinan partai di tingkat daerah, seperti DPW, DPD, DPC dan ranting. PAN memiliki dua cara dalam memilih calon kader yang akan maju dalam proses pemilihan, yaitu memilih calon yang sudah dikenal oleh masyarakat dan putra daerah. Daerah dipilih untuk menjadi pusat dalam pemilihan kandidat, karena pimpinan pusat merasa perlu untuk melibatkan pimpinan partai di daerah sebagai tingkatan organisasi yang paling dekat dengan masyarakat dan paling mengetahui kebutuhan dan kondisi masyarakat di daerah.
ANALISIS FRAMING TERKAIT PEMBERITAAN JOKOWI YANG MENYERANG PRIBADI PRABOWO PADA DEBAT CALON PRESIDEN PUTARAN KEDUA TAHUN 2019 DALAM “mediaindonesia.com”
Stepanus Sitanggang;
Dina Fadiyah
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52447/polinter.v6i1.4144
This paper will discuss Analysis of Framing Related to the Coverage of Jokowi Who Attacked Prabowo in the Second Round of Presidential Candidates for 2019 in "mediaindonesia.com". The purposes of this paper are (1) To find out a picture of how media framing mediaindonesia.com in delivering an incident related to Jokowi who personally attacked Prabowo in the second round of Presidential candidates in 2019. (2) To find out the relationship between mediaindonesia.com and democracy in reporting of Jokowi who personally attacked Prabowo at the second round of the Presidential debate in 2019. The research used the Theory of Framing Analysis from Gamson and Modigliani. This research method used qualitative research. The results of this research explain that (1) Framing of mediaindonesia.com reporting in presenting an incident related to Jokowi who personally attacked Prabowo in the second round of Presidential candidates in 2019. (2) There was a connection between mediaindonesia.com and democracy in reporting of Jokowi on personality of Prabowo in debating the second round of the Presidential candidates in 2019. So, the conclusion of this research shows that in mediaindonesia.com reporting, it emphasizes what supports Jokowi and shows the point of view that leads to the control of the land owned by Prabowo. Mediaindonesia.com's partisanship supports the diminishing democratic values in Indonesia where the media are the fourth pillar of democracy itself.
PERBANDINGAN PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA DEMOKRASI DAN NEGARA OTORITER
Dina Fadiyah;
Antonius Jeremias Beso
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (382.508 KB)
|
DOI: 10.52447/polinter.v4i1.1277
Tulisan ini ingin melihat bagaimana perbandingan partisipasi politik di Negara demokrasi dan Negara otoriter. Partisipasi politik merupakan suatu masalah yang dianggap penting akhir-akhir ini, karena berkaitan dengan perkembangan negara-negara berkembang. Partisipasi politik merupakan salah satu aspek penting dalam negara Demokrasi maupun Negara Otoriter. Dengan menggunakan teori partisipasi politik, semoga tulisan ini bisa membahas terkait perabandingan partisipasi politik dalam Negara demokrasi dan Negara otoriter.
PELEMBAGAAN PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) DAN KONSTELASI POLITIK ETNIS TIONGHOA
Dina Fadiyah
JURNAL POLINTER : KAJIAN POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1833.628 KB)
|
DOI: 10.52447/polinter.v2i2.597
Tulisan ini ingin melihat bagaimana pelembagaan partai PDIP yang selama ini dikenal sebagai partai besar dan hebat. Banyaknya etnis Tionghoa didalam partai tersebut menjadi tantangan tersendiri karena tidak mudah menjaga kelembagaan suatu partai ketika partai tersebut didominasi oleh etnis tertentu. Dengan menggunakan teori pelembagaan partai dan dipadukan dengan metode kualitatif analisis wacana, hipotesanya adalah bahwa dengan banyaknya etnis Tionghoa di dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat partai tersebut menjadi tidak otonom dengan adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh partai PDIP yang pro-China dan sangat menguntungkan etnis Tionghoa.