Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efektivitas Terapi Guided Imagery Dan Terapi Orientasi Realita Terhadap Gangguan Proses Berpikir (Waham) Pada Pasien Skizofrenia Reza Aulia, Vallentina; Sholikhah, Siti; Saifudin, Moh.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 3 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v10i3.27025

Abstract

Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by disturbances in thought processes, one of which is delusion. Delusions are fixed false beliefs that deviate from reality and are difficult to correct, thereby impairing patients’ cognitive and social functioning. Managing delusions requires not only pharmacological treatment but also non-pharmacological approaches, such as guided imagery therapy and reality orientation therapy. This study aims to evaluate the effectiveness of both therapies in reducing delusional levels among schizophrenic patients at the Griya Cinta Kasih Foundation in Jombang Regency. The research employed a pre-experimental design using a two-group pretest– posttest approach, the sampling method used was purposive sampling. Involving 34 patients divided into two intervention groups of 17 participants each. The first group received guided imagery therapy, while the second group received reality orientation therapy. The Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS) was used as the assessment instrument, and data were analyzed using the Mann–Whitney test. The results showed that both therapies were effective in lowering delusional scores, with a decrease from 132.94 to 105.88 in the guided imagery group, and from 135.29 to 98.65 in the reality orientation group. A p-value of 0.039 indicated a statistically significant difference, with reality orientation therapy proving to be more effective than guided imagery. In conclusion, reality orientation therapy can be considered a superior non- pharmacological intervention for reducing delusions in schizophrenic patients and may be routinely implemented in mental health nursing practice.
Hubungan pemenuhan kebutuhan spritual dasar dengan tingkat status mental pada orang dalam gangguan jiwa diyayasan berkas bersinar abadi lamongan Supriadi, Bambang; Sholikhah, Siti; Saifudin, Moh.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 3 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fulfillment of spiritual needs is essential for individuals with mental disorders, as it plays a significant role in supporting mental stability and improvement. Spirituality provides meaning in life, hope, and inner peace, all of which have positive effects on patients’ psychological well-being. This study aims to examine the relationship between the fulfillment of basic spiritual needs and mental status levels in individuals with mental disorders at the Berkas Bersinar Abadi Foundation in Lamongan. This research employed a cross-sectional design with a population of 80 individuals with mental disorders, from which 66 participants were selected using a random sampling technique. The research instrument was a structured questionnaire, and the data were analyzed using Spearman’s rho test with a significance level of p < 0.05. The results showed that most respondents (88.3%) had low fulfillment of basic spiritual needs, while a majority (59.1%) exhibited good mental status. The statistical analysis yielded a significance value of p = 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient (rₛ) of 0.566, indicating a moderately strong positive relationship between the fulfillment of basic spiritual needs and mental status. The higher the level of spiritual fulfillment, the better the mental status observed. These findings highlight the importance of integrating spiritual aspects into mental health care. Therefore, it is recommended that nurses develop spiritually-based programs, such as regular group worship and religiously oriented support groups, as part of a holistic rehabilitation intervention.
Hubungan Nomophobia dengan kontrol diri pada mahasiswa: The relationship between Nomophobia and Self-Control in students Nurwicahyani, Fentysia Jessi; Sholikhah, Siti; Majid, Abdul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2791

Abstract

Kontrol diri adalah kemampuan dalam mengendalikan perilaku sosial. Nomophobia adalah gangguan kesehatan karena rasa takut saat jauh dari smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan nomophobia dengan kontrol diri pada mahasiswa semester 5 Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian ini menggunakan korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa semester 5 Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan dengan populasi berjumlah 54 mahasiswa dengan menggunakan teknik total sampling pada bulan Februari 2025. Data penelitian yang diambil menggunakan kuesioner, kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara nomophobia dengan kontrol diri pada mahasiswa semester 5 Prodi S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan. Kontrol diri membantu membatasi penggunaan smartphone agar tidak berlebihan sehingga dapat mengantisipasi gejala nomophobia. Untuk menurunkan tingkat nomophobia diperlukan adanya kontrol diri yang baik.
Hubungan dukungan orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional pada remaja: The relationship between parental support and emotional intelligence levels among adolescents Rohma, Aviva Ainur; Sholikhah, Siti; Majid, Abdul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2778

Abstract

Gejolak emosi yang diakibatkan oleh perubahan pada diri remaja apabila tidak dikendalikan akan menjadi penghambat pembentukan kecerdasan emosionalnya. masyarakat hanya mengutamakan kecerdasan otak intelektual. Anak hanya didorong untuk mengasah otaknya, kecerdasan emosinya diabaikan. Dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam masa remaja terutama untuk perkembangan kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional pada remaja di kelas XI SMA. Desain penelitian ini menggunakan korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA. Populasi sebanyak 65 siswa dengan menggunakan teknik total sampling. Dilakukan pada bulan Februari 2025. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner yang kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan Uji Spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki dukungan orang tua tinggi dan sebagian besar responden memiliki kecemasan emosional tinggi. Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional pada remaja di kelas XI SMA. Dengan demikian peneliti mengharapkan remaja memiliki kederdasan emosional yang tinggi.