Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengelolaan Pariwisata Ramah Lingkungan Global: Studi Rekomendasi Desa Wisata Banding Wiranata, Indra Jaya; Karisma, Gita; Sulistyo, Iwan
Ragom Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Ragom: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional FISIP UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini merekomendasikan pengelolaan pariwisata lingkungan di Desa Wisata Banding berdasarkan praktik terbaik global. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini terdiri dari studi dokumen dengan meninjau beberapa sumber literatur yang berkaitan dengan pengelolaan pariwisata, keamanan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan keamanan lingkungan telah menjadi salah satu perhatian utama untuk menjaga keseimbangan ekosistem desa dari dampak negatif pariwisata seperti peningkatan pengelolaan limbah, sistem keanekaragaman hayati, serta penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi perubahan iklim akibat aktivitas pariwisata. Selain itu, konsep pembangunan berkelanjutan juga diterapkan di Desa Wisata Banding untuk memastikan bahwa desa dapat ditingkatkan secara ekonomi di masa depan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Pengabdian kepada Masyarakat ini juga menekankan pentingnya praktik lokal dalam keterlibatan aktif penduduk setempat sepanjang proses pengelolaan pariwisata, melalui pendidikan lingkungan lokal dan keterlibatan dalam pengelolaan sumber daya alam lokal, sehingga desa dapat memaksimalkan kapasitasnya untuk mengurangi jejak karbon, mendorong partisipasi wisatawan dalam menjaga lingkungan, dan mengembangkan pengelolaan ekowisata yang memperbaiki lingkungan dan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan saran konkret bagi pengelola Desa Wisata Banding yang mencakup strategi untuk menerapkan keamanan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Melalui langkah-langkah ini, desa diharapkan dapat menjadi contoh tujuan pariwisata yang berkelanjutan secara ekologis, sambil pada saat yang sama meningkatkan daya tariknya di tingkat internasional dan meningkatkan kesejahteraan penduduk tanpa merusak ekosistem yang ada.
Diplomasi Air Indonesia: Pelbagai Aspek dan Tujuan Negara Karisma, Gita; Sulistyo, Iwan; Wiranata, Indra Jaya
Andalas Journal of International Studies (AJIS) Vol 13, No 2 (2024): Published in November 2024
Publisher : Andalas Institute of International Studies UNAND

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ajis.13.2.195-210.2024

Abstract

Water diplomacy is needed to cooperate and find solutions to water issues. Water diplomacy can be political especially when it involves transnational waters and can even trigger conflicts between countries. Indonesia does not yet have transnational water and interstate water conflicts but remains actively involved in various world water forums. This research uses a qualitative approach with descriptive-analytical research to see Indonesia's water diplomacy. Access to clean water due to its vast territory has caused problems for Indonesia. This issue is one that Indonesia fights for in its water diplomacy. In addition, this research found that Indonesia's water diplomacy focuses on multilateralism. Indonesia is only at the starting point, but several aid projects for clean water and access have been obtained. Indonesia's water diplomacy involves political, integrative, and cooperative aspects. Politically, Indonesia is involved in various regional cooperation frameworks and has a partnership with the Mekong River Commission (MRC) even though Indonesia is not a Mekong River crossing country. Multilateral forums are also used to build cooperation and even fulfill integrative aspects such as efforts to create a Global Water Fund. In addition, Indonesia has shown leadership in engaging in several water policy issues while pushing its interests.
From Politics to Economic Cooperation: Islam as Identity of Foreign Policy in Jokowi Era Karisma, Gita; Rachmawati, Tety
Journal of Islamic World and Politics Vol. 9 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Prodi Hubungan Internasional Program Magister Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jiwp.v9i1.171

Abstract

The issue of Islam in Indonesia's foreign policy is generally used as a tool to achieve political interests. At the beginning of independence, Arab countries were the main supporters of Indonesian independence. The rest of the time, the issue of Islam was also used by leaders as a tool to gain political support at the domestic level, as well as to reduce the pressure of public opinion. This article aims to look at the discourse and orientation of Indonesia's foreign policy regarding Islamic issues in the Jokowi era. Using a discourse analysis method, the article found that as a democratic country, the discourse that Indonesia has always built regarding Islam is a humanitarian issue. In addition, there is a transformation occurring that Islam has begun to be used to encourage economic cooperation and build the image of Indonesia's leadership among Muslim countries. Indonesia also began to move from using Islamic discourse only as a political tool, and now, it is used as an opportunity to build cooperation with the Muslim world.
Penguatan Wawasan Budaya Indonesia untuk Anak-Anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Penang, Malaysia Karisma, Gita; Fadhlillah, Nibras; simbolon, khairunnisa
Suluh Abdi Vol 7, No 1 (2025): SULUH ABDI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sa.v7i1.9910

Abstract

Pekerja Migran Indonesia di Malaysia semakin meningkat sering kebutuhan ekonomi masyarakat. Fenomena ini bahkan membawa beragam dampak salah satunya masalah kebutuhan hak Pendidikan anak dari pekerja migran Indonesia yang dibawa oleh orang tuanya saat bermigrasi. Anak anak ini ada yang secara legal telah memiliki kewarganegaraan ada juga yang statusnya menjadi stateless, namun terlepas dari itu ada kenyataan kurangnya jaminan Pendidikan maupun kurangnya Pendidikan dari anak dan orang tua itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memberikan wawasan kepada anak anak ini untuk menumbuhkan nasionalisme dan juga memberikan ilmu yang diharapkan mendorong motivasi anak anak untuk belajar lebih. Kegiatan ini menggunakan teori story telling serta bermain bersama dengan berbagai alat bantu seperti poster dan permainan tradisional Indonesia. Anak-anak menjadi antusias menebak dan menghapal berbagai budaya Indonesia. 
Kekuatan Sosialisasi dalam Paradiplomasi Kedaulatan Bangsa Kurdi di Timur Tengah Karisma, Gita; Nizar, Moh; Wiranata, Indra Jaya; Mumtaz, Sonya
Wacana Publik Vol. 18 No. 1 (2024): Wacana Publik
Publisher : LP3M Universitas Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/wp.v18i8.61

Abstract

While the trend of cooperation on the globalization era is rising, the cities involvement on the diplomatic activities is increasing. The central government also encourages the paradiplomacy considering the benefits that will return to its state. However, recently, paradiplomacy has also been carried out not only to pursue the economic interests and development aspects but also to fight for security, identity, and sovereignty aspect. Several cities and even autonomous regions have shown the ability to implement and develop their paradiplomacy. This article using qualitative approach to examine sovereign paradiplomacy of the Kurdistan Regional Government (KRG) which was established as an autonomy region within Iraq. The KRG has long demanded for independence and has even been able to expand its paradiplomacy to the Middle East and the world. The KRG's paradiplomacy is successful and strong enough which is can be seen when referendum was be held by KRG in 2017. The KRG has the power of socialization and shared the values ​​as a form of construction that the KRG has carried out for a long time on its paradiplomacy. The KRG has repeatedly stated that the KRG's paradiplomacy is constitutionally valid. Though, KRG always shows a cooperative attitude and expertise in diplomacy. He was even able to show the similarity of the values ​​of the Kurdish identity and the identity of anti-terorism and democracy as the basis for cooperation, even the values ​​that became the basis for the acceptance of Kurdish paradiplomacy by countries in the Middle East.
Geopolitics Codes di Asia Tenggara dalam Geopolitical Structures Indo-Pasifik Sulistyo, Iwan; Karisma, Gita
Andalas Journal of International Studies (AJIS) Vol 10, No 2 (2021): Andalas Journal of International Studies, Vol 10 No 2 November 2021
Publisher : Andalas Institute of International Studies UNAND

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ajis.10.1.223-242.2021

Abstract

By using three main concepts, namely geopolitical agents, geopolitical structures, and geopolitical codes, this study examines how the geopolitics of Southeast Asia after the Indo-Pacific initiative in 2007, especially in the framework of the ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Assessing qualitatively-descriptively through analyzing data from various books, journals and credible websites, the authors argue that, apart from ASEAN, there are also a number of actors/agents in the form of countries that have influence in the geopolitical structure, especially in Southeast Asia and even in the Indo-Pacific in general, namely Singapore, Indonesia, the Philippines, Thailand and Malaysia. The concepts of The Free and Open Indo-Pacific (FOIP) and the ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIPs) have also been part of the Indo-Pacific geopolitical structures. While the Philippines and Singapore tend to take sides in supporting the US Indo-Pacific idea, some of the other actors, namely Thailand, Malaysia, Myanmar, Laos, Cambodia, actually show a neutral position.
RESPON ASEAN TERHADAP PERMASALAHAN ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR Inayah, Astiwi; Karisma, Gita
Jurnal Hubungan Internasional Indonesia Vol. 4 No. 1 (2022): JHII September 2022
Publisher : Lampung Center for Global Studies (LCGS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhii.v4i1.9

Abstract

Isu pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya tidak hanya berdampak di domestik negara Myanmar, namun berdampak hingga ke kawasan. Situasi dan kondisi ini menjadi tantangan bagi upaya ASEAN dan negara anggotanya untuk menjadi kawasan yang turut serta dalam promosi dan penegakan HAM. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana respon ASEAN terhadap isu pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya. Konsep HAM digunakan oleh peneliti untuk dapat memahami konteks permasalahan ini secara lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dihimpun melalui kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ASEAN tidak banyak melakukan langkah tegas dan tidak dapat mengambil tindakan hukum yang mengikat dikarenakan beberapa norma netralitas di Asia Tenggara seperti non intervensi dan konsensus. ASEAN lebih memilih melakukan pendekatan soft way. Pendekatan soft way dalam bentuk tiptoe style of diplomacy yang dipilih ASEAN disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, untuk membuat Myanmar merasa sebagai bagian dan teman ASEAN sehingga diharapkan lebih terbuka. Kedua, agar Tiongkok tidak mengambil Myanmar. Ketiga, untuk menjaga prinsip dalam TAC dan menghindari konflik antaranggota ASEAN. Peran ASEAN nyatanya memang sulit diharapkan sehingga membawa dampak pada sikap masing masing negara anggota ASEAN yang memiliki kebijakan berbeda dalam merespon isu pengungsi Rohingya.
STRATEGI PEMERINTAH KOTA BANDARLAMPUNG - INDONESIA TERKAIT PERUBAHAN IKLIM PADA 2015-2020 Sulistyo, Iwan; Karisma, Gita; Wiranata, Indra Jaya
Jurnal Hubungan Internasional Indonesia Vol. 4 No. 1 (2022): JHII September 2022
Publisher : Lampung Center for Global Studies (LCGS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhii.v4i1.11

Abstract

Perubahan iklim membawa dampak bencana yang tak terhindarkan bagi tiap wilayah di dunia. Lampung menjadi salah satu daerah yang rawan bencana banjir terutama dapat menjadi kian memburuk akibat perubahan iklim. Artikel ini membahas berbagai potensi bencana di Kota Bandar Lampung dan melihat strategi pemerintah kota dalam mengatasi berbagai potensi bencana. Wawancara dan studi pustaka digunakan sebagai Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Kota Bandarlampung sudah berupaya melakukan berbagai kebijakan adaptasi terhadap perubahan iklim. Pemerintah kota membuat regulasi dan berinvestasi pada isu perubahan iklim. Kebijakan regulasi relevan misalnya tertuang dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 dan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2016-2021 (Perda Kota Bandar Lampung No. 09 Tahun 2018). Berbagai bentuk investasi terkait infrastruktur, pemerintah kota telah melakukan pembuatan peta-peta kepadatan penduduk dan lokasi genangan, pengembangan drainase dan sanitasi kota. Penyulingan air (2010 – masih berjalan) kedua, ada program Kampung Hijau, Rencana Induk Pengelolaan Sampah Terpadu,Pendidikan Bahan Ajar Perubahan Iklim di SD dan SMP, Konservasi Air Tanah Melalui Pembuatan Lubang Resapan Biopori, gerakan tanam pohon dan lain lain.
IORA: Peluang bagi Indonesia dalam Upaya Peningkatan Kerjasama Indonesia - Timur Tengah Karisma, Gita
Jurnal Hubungan Internasional Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024): JHII Juli 2024
Publisher : Lampung Center for Global Studies (LCGS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhii.v6i1.58

Abstract

Sejak 2017, IORA (The Indian Ocean Rim Association) akhirnya berhasil menggelar Summit pertama yang menjadikan organisasi ini tidak lagi dilevel pertemuan antar menteri namun antar kepala negara. Indonesia memiliki banyak peluang dalam Organisasi ini, terutama dengan meningkatkan kerjasama dengan wilayah Timur Tengah dan Afrika yang memang belum banyak memiliki media kerjasama yang cukup kuat. IORA dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, maka dijelaskan bahwa Indonesia, pertama, dapat menjadikan IORA sebagai loncatan untuk kerjasama kemitraan strategis, terutama dalam mempelopori terbangunnya hubungan perdagangan yang lebih intensif antara Indonesia dengan Timur Tengah. kedua, IORA bisa menjadi wadah untuk meraih secara langsung kerjasama di bidang ekonomi seperti pembentukan mekanisme penangkapan ikan, dan sumber daya laut lainnya, bahkan kedepan mungkin dapat membentuk mekanisme batasan tariff dan bea masuk khusus negara di Samudra Hindia. Dalam kerangka hubungan dengan Timur Tengah Indonesia dapat mengembangkan kerjasama dengan fokus pada produk kelautan, sector tekstil, produk bersertifikasi halal dengan Timur Tengah. Indonesia sebagai gateway Timur Tengah ke Pasifik juga perlu memperhatikan pertama, tersedianya kualitas infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan yang baik bagi transit barang dan kapal cargo dari Timur Tengah maupun Pasifik. Kedua, keamanan laut antara timur Tengah dan Asia yaitu kawasan Samudra Hindia harus terjaga dengan baik.
Mainstreaming of Lampung Coffee Drinking Day as Contributor to Global Environmental Security Achievements: Pengarusutamaan Hari Minum Kopi Lampung sebagai Kontributor Pencapaian Keamanan Lingkungan Global Jaya Winata, Indra; Sulistyo, Iwan; Karisma, Gita
Ragom Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Ragom: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional FISIP UNILA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ragom.v1i1.1

Abstract

Environmental problems have occurred since the global industry began to progress. Security issues are shifting from traditional security to non traditional security involving environmental issue which have been experienced by all countries at this time. The haze from burning energy around the world is a major contributor to environmental pollution and global warming. Reduction of green land for the industrial sector causes wider effect for environmental security. From these problems, the solutions could be coming from Subnational actors who may potentially support global environmental security. The role of sub-national is needed to encourage various program related to coffee plantation which eventually support environmental sustainability. The large demand for coffee can encourage the planting of more coffee plants and garden shaders, so that the clearing of green land becomes more massive. From these efforts, environmental improvements can be achieved. This Community Service activity uses the method of delivering material from two sources, coffee activists and scholars