Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Acute severe hepatitis of unknown etiology in children: A mini-review Frediansyah, Andri; Sallam, Malik; Yufika, Amanda; Sharun, Khan; Iqhrammullah, Muhammad; Chandran, Deepak; Mamada, Sukamto S.; Sallam, Dina E.; Khader, Yousef; Lemu, Yohannes K.; Yusuf, Fauzi; Kretchy, James-Paul; Abdeen, Ziad; Torres-Roman, J. Smith; Acharya, Yogesh; Bondarenko, Anastasia; Ikram, Aamer; Jamil, Kurnia F.; Kotfis, Katarzyna; Koyanagi, Ai; Smith, Lee; Megawati, Dewi; Rademaker, Marius; Emran, Talha B.; Memish, Ziad A.; Vento, Sandro; Nainu, Firzan; Harapan, Harapan
Narra J Vol. 2 No. 2 (2022): August 2022
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v2i2.83

Abstract

The emergence of acute, severe non hepA–E hepatitis of unknown etiology (ASHUE) has attracted global concern owing to the very young age of the patients and its unknown etiology. Although this condition has been linked to several possible causes, including viral infection, drugs and/or toxin exposure, the exact cause remains unknown; this makes treatment recommendation very difficult. In this review, we summarize recent updates on the clinical manifestations, complemented with laboratory results, case numbers with the global distribution and other epidemiological characteristics, and the possible etiologies. We also provide the proposed actions that could be undertaken to control and prevent further spread of this hepatitis. Since many etiological and pathological aspects of the acute non hepA–E hepatitis remain unclear, further research is needed to minimize the severe impact of this disease.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Murbei (Morus alba) Menggunakan Metode BCB, CUPRAC, dan FRAP Salampe, Mirnawati; Rahimah, Sitti; Nur, Syamsu; Mamada, Sukamto S.; Biring, Frans Syukur; Keyzia, Kurnia; Matandung, Friska Nissa; Payung, Deslin; Rahman, Annisa Amirah; Wahyuddin, Nurzadrina; Ivone P., Velyostri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.723

Abstract

Morus alba dikenal sebagai sumber senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas yang berkontribusi terhadap penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol dan fraksi daun M.alba menggunakan metode BCB, CUPRAC, dan FRAP. Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut metanol, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, n-butanol, dan air. Metode BCB digunakan untuk menentukan IC50, metode CUPRAC untuk mengukur kapasitas antioksidan dalam GAEAC (Gallic Acid Equivalent Antioxidant Capacity), dan metode FRAP untuk menilai kemampuan reduksi ion besi dalam FeEAC (Ferri Sulfate Equivalent Antioxidant Capacity). Pengujian aktivitas antioksidan pada metode FRAP dilakukan dengan reagen dapar asetat, TPTZ, dan FeCl? yang diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 595 nm berdasarkan kemampuan sampel dalam mereduksi ion besi. Metode CUPRAC menggunakan reagen CuCl? 10 mM, neocuproine 7,5 mM, dan ammonium sulfat 1 M. Hasil uji BCB menunjukkan bahwa fraksi n-heksana memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 sebesar 64,85 ppm dibandingkan dengan etil asetat (437,23 ppm). Pada CUPRAC, ekstrak metanol menunjukkan kapasitas tertinggi (342,74 µM/g), diikuti oleh etil asetat (342,43 µM/g). Uji FRAP menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas tertinggi (809,28 mmol/g), diikuti oleh metanol (761,03 mmol/g), dan n-butanol (613,03 mmol/g). Ekstrak metanol, fraksi etil asetat, dan n-butanol menunjukkan kemampuan signifikan dalam mereduksi ion Cu²? dan Fe³? dibandingkan dengan n-heksana dan air. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak M. alba bervariasi tergantung pada fraksi dan metode yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan metode yang tepat sangat penting dalam mengevaluasi potensi antioksidan dari suatu sampel.