Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEDONDONG HUTAN (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.) DENGAN BERBAGAI METODE UJI Azizah, Suhaimi; Nursamsiar, Nursamsiar; Nur, Syamsu
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.028 KB)

Abstract

The leaf of kedondong hutan (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.) Contain of flavonoid compound, which capable as antioxidants that function for preventing free radicals. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity profile of ethanol extract of kedondong hutan leaf with DPPH, ABTS radical and iron reduction methode (FRAP). This study used experimental research with stages of sample collection, plant determination, simplicia preparation, maceration with 70% ethanol, phytochemical screening and antioxidant activity assay with UV-Vis spectrophotometry. The results obtained from the ethanol extract of kedondong hutan leaves had antioxidant activity on DPPH and ABTS with IC50 of 32.83 ppm and 45.84 ppm respectively. In FRAP method kedondong hutan leaves had antioxidant activity which is equivalent to quarcetin of 2936.7 µmol QR /g sample. Ethanol extract of kedondong hutan leaves has very strong antioxidant power against DPPH, ABTS radical and iron reduction.
Pengaruh Intervensi Terhadap Pengetahuan Farmasis Remaja Tentang Swamedikasi Yunita, Erma; Qonitah, Fadilah; Khasanah, Kharismatul; Zulbayu, L.M. Andi; Mistriyani, Mistriyani; Pratama, Nofran Putra; Jannah, Nurul; Sayakti, Putri Indah; Wulandari, Septi; Nur, Syamsu; Hertiani, Triana
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Farmasis remaja memiliki peran dalam pembangunan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penerapan swamedikasi. Tujuan: Pentingnya peran farmasis remaja dalam swamedikasi mendorong dilakukannya kegiatan pengabdian dengan tema pengenalan peran farmasis remaja dalam swamedikasi. Metode: Peserta diberikan pretest dan selanjutnya diberi intervensi berupa materi umum terkait swamedikasi, diskusi dan praktek swamedikasi bersama tutor. Media yang digunakan berupa materi dalam bentuk power point, modul dan alat peraga. Kegiatan diakhiri dengan melakukan posttest pada peserta yang sama. Hasil: Hasil pretest menunjukan bahwa hanya 14 peserta (20,29%) yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan 50 peserta (72,46%) berpengetahuan cukup dan 5 peserta (7,25%) memiliki pengetahuan kurang. Nilai rata-rata hasil pretest adalah 57,10. Setelah diberi intervensi, hasil posttest menunjukan bahwa 66 peserta (95,65%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan hanya sejumlah 3 peserta (4,35%) yang masih memiliki pengetahuan cukup. Nilai rata-rata posttes adalah 85,60. Kesimpulan: Adanya peningkatan nilai ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi dalam program pengenalan farmasis remaja dalam swamedikasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan siswa SMK Pelita Bangsa Yogyakarta tentang swamedikasi. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan jangka waktu antara pretest dengan posttest lebih dari 1 bulan.
Edukasi Pencegahan Penyakit Skabies Melalui Peer Educator Di Sekolah Enterpreneur Tahfidz Kekasih Al-Aqsha, Gowa, Sulawesi Selatan Muslimin, Lukman; Marwati, Marwati; Mus, Suwahyuni; Rosyid, Sujud Z; Irwana, Rina; Djamaluddin, Suci F; Khairi, Nur; Indrisari, Maulita; Nursamsiar, Nursamsiar; Megawati, Megawati; Imrawati, Imrawati; Nur, Syamsu; Sami, Fitriyanti; Amin, Astuti; Paluseri, Andi
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i2.3421

Abstract

Scabies Prevention Through Peer Educators At The Entrepreneur School Of Tahfidz Kekasih Al-Aqsha, Gowa, South SulawesiBased on a survey that was carried out, it was found that there were incidents of head lice and scabies infections at the Tahfidz Kekasih Al-Aqsa Entrepreneurial School, in Pattallassang, Kab. Gowa, South Sulawesi. This shows that the student's knowledge of this disease is still low. So it is necessary to carry out outreach to increase students' knowledge of the dangers of scabies and its treatment. 45 students and 5 teachers attended this counseling. The methods used in this service are lecture, question and answer, and scabies examination. The presentation of material about scabies was carried out using PowerPoint media, after which the material continued with a question-and-answer session. At the end of the activity, a health examination was carried out to identify and provide treatment to students and teachers who suffered from scabies. The results of the counseling showed that 2 students were suffering from scabies. The counseling was considered successful because the students answered all the questions (100%).Keywords: Counseling, Peer Education, Scabies Berdasarkan survei yang telah dilakukan ditemukan adanya kejadian infeksi kutu rambut dan skabies (kudis) di Sekolah Enterpreneur Tahfidz Kekasih Al-Aqsha, di Pattallassang, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan para santri terhadap penyakit tersebut. Maka perlu dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan santri terhadap bahaya penyakit skabies serta pengobatannya. Penyuluhan ini diikuti oleh 45 orang santri dan 5 orang guru. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode ceramah, tanya jawab, dan pemeriksaan skabies. Pemaparan materi tentang skabies dilakukan menggunakan media PowerPoint, setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Di akhir kegiatan, dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui dan memberikan pengobatan kepada santri maupun guru yang menderita skabies. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa ada 2 orang santri yang menderita skabies. Penyuluhan dinilai berhasil karena semua pertanyaan yang diberikan berhasil dijawab oleh santri (100%).Kata kunci : Penyuluhan, Peer Education, Skabies
Potential of Malang Robusta Coffee Beans as Anti-breast Cancer In-Vitro Utami, Novi Fajar; Elya, Berna; Hayun, Hayun; Kusmardi, Kusmardi; Nur, Syamsu; Fajriati, Annisa
FITOFARMAKA: JURNAL ILMIAH FARMASI Vol 13, No 2 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v13i2.8922

Abstract

Robusta coffee from Malang Regency, East Java is one of the superior products of the largest coffee-producing region in Indonesia. The coffee has high antioxidants. The component that acts as an antioxidant is the tannin content, and these tannins are also anti-cancer. Using the UV-Vis spectrophotometry method the tannin content in Malang Robusta coffee beans is known and then to measure its ability as an anticancer in-vitro against breast cancer cells using MCF-7.  The results showed that the tannin contained in Malang Robusta coffee bean extract was 2.81 % and inhibited MCF-7 at 400 µg/mL, it has potential as an anticancer with an inhibition value of 68.88 %. Therefore, the use of Robusta coffee from Malang at this concentration can be used as an anti-breast cancer agent.
Chemical fingerprinting and antioxidant properties of Glochidion philippicum Khairuddin, Khairuddin; Manggau, Marianti A.; Rante, Herlina; Hardiyanti, Widya; Latada, Nadila P.; Umar, Abdul H.; Nur, Syamsu; Wahyudin, Elly; Rahman, Latifah; Yulianty, Risfah; Nainu, Firzan
Narra J Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i1.1886

Abstract

Glochidion philippicum has been suggested to exhibit considerable pharmacological potential, yet its chemical composition and bioactivity remain inadequately explored. The aim of this study was to investigate the chemical fingerprint and antioxidant properties of G. philippicum leaf extracts using Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) with chemometric analyses, and in vitro and in vivo evaluations. Four extraction methods (maceration, reflux, ultrasound-assisted extraction (UAE), and microwave-assisted extraction (MAE)) were optimized with water, 70% ethanol, ethyl acetate, and n-hexane as solvents. FTIR profiles were analyzed with principal component analysis (PCA), hierarchical cluster analysis, and orthogonal partial least squares discriminant analysis. An in vitro study assessing the free radical scavenging capacity was conducted using the 2,2'-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS), 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), and ferric-reducing antioxidant power (FRAP) methods, while in vivo evaluations were conducted using Drosophila melanogaster to measure antioxidant enzyme activity and expression of endogenous antioxidant-related genes. FTIR profiles identified functional groups contributing to antioxidant activity. In vitro assays using ABTS and FRAP methods revealed that extracts obtained with 70% ethanol and water exhibited the highest antioxidant activity, attributed to key functional groups such as C=C (aromatic), O−H (acidic), N=O (nitro), and C−O (ester). In vivo studies showed that ethanol-based MAE extracts (MAEEO) significantly improved the survival of autoinflammatory PGRP-LBΔ mutant larvae exposed to heat-killed Escherichia coli. Real-time quantitative PCR analysis indicated this effect was dependent on endogenous antioxidant gene activation. The study highlights that G. philippicum leaf extracts as a natural source of bioactive compounds with exogenous antioxidant properties, offering potential for therapeutic applications.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT BERBAGAI BAGIAN TANAMAN KESAMBI (Schleichera oleosa L.) DENGAN METODE DPPH Nursamsiar, Nursamsiar; Khairuddin, Khairuddin; Marwati, Marwati; Nur, Syamsu
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i1.38871

Abstract

Kesambi (Schleichera oleosa) merupakan salah tanaman asli Indonesia yang berpotensi sebagai obat dan memiliki senyawa aktif yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi berbagai bagian tanaman sebagai antioksidan dengan metode DPPH. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil astetat. Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan skrining fitokimia menggunakan reagen kimia sedangkan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal DPPH menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 515 nm. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa semua ekstrak etil asetat dari berbagai bagian tanaman mengandung senyawa flavonoid, fenolik dan tannin. Pengujian aktivitas menunjukkan ekstrak etil asetat daun kesambi memiliki aktivitas antioksidan paling baik dengan nilai IC50 5,4952 μg/mL, dibandingkan dengan kulit batang (14,3621 μg/mL), akar (43,4159 μg/mL), kulit buah (159,8782 μg/mL) dan daging buah (167,2912 μg/mL). Ekstrak etil asetat berbagai bagian tanaman kesambi memiliki aktivitas antioksidan dengan urutan paling baik yaitu daun, kulit batang, akar, kulit buah, dan daging buah. Adanya profil bioaktivitas tersebut dapat memberikan informasi tambahan terhadap kekuatan atioksidan pada berbagai bagian tanaman kesambi yang belum dilaporkan pada penelitian sebelumnya sehingga dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
Evaluasi Keamanan Sirup Batuk Anak Melalui Deteksi Dietilen Glikol: Safety Evaluation of Children's Cough Syrup Through Detection of Diethylene Glycol Andi Ardiansyah Arifin; Megawati; Nurjannah; Nur, Syamsu
Media Farmasi Vol 21 No 1 (2025): Media Farmasi Edisi April 2025
Publisher : Jurusan Farmasi Poltekkes kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v21i1.1255

Abstract

A recent report highlighted cases of contamination in children's cough syrup containing diethylene glycol, which poses potential health risks for children. This study aims to identify the presence of diethylene glycol in various children's cough syrups sold in Makassar City using Thin Layer Chromatography (TLC) and FT-IR Spectroscopy methods. A total of 9 samples of children's cough syrup from three different brands, each originating from three batches, were analyzed in this study. The TLC analysis results showed significant differences between the samples and the standard. The Rf values of the samples ranged from 0.72 to 0.85, while the Rf value of the diethylene glycol standard was recorded at 0.41. Additionally, FT-IR analysis, based on the wave numbers and intensity of the spectra, indicated that the sample spectra did not match those of the diethylene glycol standard. Based on the evaluation of all children's cough syrup samples using these two methods, no profiles consistent with the characteristics of diethylene glycol were detected.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Murbei (Morus alba) Menggunakan Metode BCB, CUPRAC, dan FRAP Salampe, Mirnawati; Rahimah, Sitti; Nur, Syamsu; Mamada, Sukamto S.; Biring, Frans Syukur; Keyzia, Kurnia; Matandung, Friska Nissa; Payung, Deslin; Rahman, Annisa Amirah; Wahyuddin, Nurzadrina; Ivone P., Velyostri
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.723

Abstract

Morus alba dikenal sebagai sumber senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas yang berkontribusi terhadap penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol dan fraksi daun M.alba menggunakan metode BCB, CUPRAC, dan FRAP. Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut metanol, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, n-butanol, dan air. Metode BCB digunakan untuk menentukan IC50, metode CUPRAC untuk mengukur kapasitas antioksidan dalam GAEAC (Gallic Acid Equivalent Antioxidant Capacity), dan metode FRAP untuk menilai kemampuan reduksi ion besi dalam FeEAC (Ferri Sulfate Equivalent Antioxidant Capacity). Pengujian aktivitas antioksidan pada metode FRAP dilakukan dengan reagen dapar asetat, TPTZ, dan FeCl? yang diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 595 nm berdasarkan kemampuan sampel dalam mereduksi ion besi. Metode CUPRAC menggunakan reagen CuCl? 10 mM, neocuproine 7,5 mM, dan ammonium sulfat 1 M. Hasil uji BCB menunjukkan bahwa fraksi n-heksana memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 sebesar 64,85 ppm dibandingkan dengan etil asetat (437,23 ppm). Pada CUPRAC, ekstrak metanol menunjukkan kapasitas tertinggi (342,74 µM/g), diikuti oleh etil asetat (342,43 µM/g). Uji FRAP menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas tertinggi (809,28 mmol/g), diikuti oleh metanol (761,03 mmol/g), dan n-butanol (613,03 mmol/g). Ekstrak metanol, fraksi etil asetat, dan n-butanol menunjukkan kemampuan signifikan dalam mereduksi ion Cu²? dan Fe³? dibandingkan dengan n-heksana dan air. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak M. alba bervariasi tergantung pada fraksi dan metode yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan metode yang tepat sangat penting dalam mengevaluasi potensi antioksidan dari suatu sampel.
Analisis Mikroskopis, Standarisasi dan Profil Kandungan Kimia secara LC-ESI-MS dari Ekstrak Etil Asetat Curculigo latifolia Sari, Rifta; Rahmasari, Ratika; Nur, Syamsu; Elya, Berna
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.736

Abstract

Curculigo latifolia merupakan tanaman obat yang memiliki potensi farmakologis signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mikroskopis, melakukan standarisasi simplisia, dan menganalisis profil metabolit ekstrak etil asetat daun C. latifolia ini menggunakan LC-ESI-MS. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan pembuatan simplisia dari masing-masing bagian tanaman C. latifolia yaitu akar, pelepah dan daun dan selanjutnya dilakukan analisis mikroskopis dengan menggunakan mikroskop binokule dengan pembesaran 400x. Simplisia bagian daun diekstrak secara bertingkat yang dimulai dengan n-heksan dan dilanjutkan etil asetat dan etanol 70%. Ekstrak etil asetat bagian daun distandarisasi dan diidentifikasi metabolit sekundernya dengan metode LC-MS/MS. Hasil Pengamatan mikroskopis menunjukkan adanya struktur trikoma, kristal kalsium oksalat dalam berbagai bentuk, dan berkas pembuluh pada daun, pelapah, dan akar, yang mendukung fungsi fisiologis tanaman. Standarisasi simplisia mengungkapkan bahwa kadar air (6,32±0,66%), kadar abu total (0,32±0,04%), bobot jenis (1,01±0,00), dan susut pengeringan (6,71±0,52%) telah memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia. Analisis LC-ESI-MS mengidentifikasi sepuluh senyawa bioaktif, yaitu valeroidine, afzelin, (-)-caryophyllene oxide, triptolide, epi-tulipinolide, testosterone acetate, 11-hydroxyetiocholanolone, 3-deoxyestradiol, 13-hydroxy-alpha-tocopherol, dan 3beta-hydroxy-4beta-methyl-5alpha-cholest-7-ene-4alpha-carboxylic acid. Penelitian ini memberikan landasan ilmiah untuk pengembangan C. latifolia sebagai bahan obat herbal modern yang berkualitas serta menjadi model bagi studi komprehensif terhadap tumbuhan obat lainnya.
Korelasi Kajian Fisikokimia Ekstrak Klika Faloak (Sterculia populifolia DC.) Menggunakan Variasi Pelarut Terhadap Penghambatan Bakteri Patogen: Correlation of Physicochemical Study of Faloak (Sterculia populifolia DC.) Bark Extract Using Solvent Variation on Pathogenic Bacteria Inhibition Syahruni, Reny; Nur, Syamsu; Amrullah, Akhmad; Tonapa, Novianti; Shelina, Vivi
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): (March 2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.971 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2018.v4.i1.9170

Abstract

Faloak (Sterculia populifolia DC.) is one of species of sterculiaceae found in East Nusa Tenggara which has potential as a medicinal plant mainly as an antimicrobial. This study aims to determine the correlation of physicochemical study of faloak bark extracts with variation of solvents in inhibiting of pathogenic bacteria. The sample was extracted by maceration method with different polarity level of solvents i.e acetone, acetone 70%, water, ethanol 96%, ethanol 70% and ethanol 50%. The results of extraction through maceration indicate the difference of yield recovery from each of the extraction solvents. The highest yield was obtained from 70% ethanol extract, while the lowest yield of acetone extract. The increase of solvent polarity in this study did not give effect to the amount of recovery of yield. It is also seen from the highest total phenolic content obtained from 70% acetone extract while the lowest in aquadest extract. The antibacterial activity of faloak bark extract on Salmonella typhi was tested using agar diffusion method with 1% of extract solution. Both of ethanol 96% and acetone extracts did not show any inhibitory activity. The largest inhibitory activity was demonstrated by 50% ethanol extract. The polarity level of the extract, the level of total phenolic content and the magnitude of rendement did not show correlation of increased inhibitory activity on Salmonella thypi as well.