Abstract: The need for chili increases every year in line with the increasing population and the development of industries that require chili raw materials. However, chili production in Indonesia is still low and has not met all needs, thus causing business opportunities for cultivating cayenne pepper to be wide open. Good cultivation techniques, such as cultivating cayenne pepper using a combination of organic and inorganic fertilizers that are adjusted to the needs of the plants, are expected to maximize the production of cayenne pepper plants. This research was conducted in Batu Asa, Environment III, Sidodadi Village, Kisaran Barat District, Asahan Regency from January to April 2024. This study used a Factorial Randomized Block Design (RAK) with two factors, namely: (1) Tofu Dregs Compost (T) consisting of 4 levels, namely: T0 = 0 g/polybag, T1 = 150 g/polybag, T2 = 300 g/polybag, T3 = 450 g/polybag (2) Mutiara NPK Fertilizer (N) consisting of 3 levels, namely: N1 = 2 grams/polybag, N2 = 4 grams/polybag, N2 = 6 grams/polybag. The observed variables were plant height, flowering age, harvest age, fruit weight per plant and number of fruits per plant. The provision of tofu dregs compost had a significant effect on the observation of fruit weight per plant at the 3rd harvest, but on the observation of plant height, flowering age, harvest age, and number of fruits per plant did not show a significant effect. The best treatment was in the T3 = 450 gr/polybag treatment. The provision of Mutiara NPK had a significant effect on the observation of fruit weight per plant at the 3rd harvest, but on the observation of plant height, flowering age, harvest age, and number of fruits per plant did not show a significant effect. The best treatment was in the N3 = 6 gr/polybag treatment. The interaction between the provision of tofu dregs compost and Mutiara NPK did not give a significant effect on all observation variables. Keywords: Cayenne Pepper, Organic Fertilizer, Tofu Dregs Compost, Mutiara NPK Fertilizer Abstrak: Kebutuhan cabai meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industry yang membutuhkan bahan baku cabai. Namun produksi cabai di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi seluruh kebutuhan, sehingga menyebabkan peluang usaha budidaya cabai rawit terbuka luas. Teknik budidaya yang baik, seperti budidaya cabai rawit menggunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang diharapkan produksi dari tanaman cabai rawit ini akan lebih maksimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kompos ampas tahu dan pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian ini dilaksanakan di Batu Asa, Lingkungan III, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan pada bulan Januari hingga bulan April 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yaitu: (1) Kompos Ampas Tahu (T) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: T0 = 0 g/polibag, T1 = 150 g/polibag, T2 = 300 g/polibag, T3 = 450 g/polibag (2) Pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: N1 = 2 gram/ polibag, N2 = 4 gram/ polibag, N2 = 6 gram/ polibag. Peubah amatan yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, berat buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman. Pemberian kompos ampas tahu memberikan pengaruh nyata terhadap pengamatan berat buah per tanaman pada panen ke 3, tetapi pada pengamatan tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, dan jumlah buah per tanaman tidak menunjukkan pengaruh nyata. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan T3 = 450 gr/polibag. Pemberian NPK Mutiara memberikan pengaruh nyata terhadap pengamatan berat buah per tanaman pada panen ke 3, tetapi pada pengamatan tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, dan jumlah buah per tanaman tidak menunjukkan pengaruh nyata. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan N3 = 6 gr/polybag Interaksi antara pemberian kompos ampas tahu dan NPK Mutiara tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua peubah amatan. Kata kunci: Cabai Rawit, Pupuk Organik, Kompos Ampas Tahu, Pupuk NPK Mutiara